Berita Indokalbar.com: Banjir -->
Tampilkan postingan dengan label Banjir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banjir. Tampilkan semua postingan

16 Februari 2024

62,47 Ton Beras Di Salurkan Pemprov Untuk Warga Terdampak Banjir

Foto : Penyaluran Beras Bantuan Untuk Warga Terdampak Banjir oleh Pj Gubernur Kalbar (Pemprov Kalbar).

PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali menyalurkan 62.470 kg atau 62,47 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) milik Provinsi Kalimantan Barat untuk membantu warga terdampak banjir di Kabupaten Landak yang terjadi pada Januari 2024 di daerah tersebut berdasarkan usulan Pj. Bupati Landak yaitu Surat Nomor 800.1.12.4/DKPP-BKP tanggal 16 Januari 2024 tentang Permohonan Bantuan Pangan Pokok (Beras).

Cadangan pangan merupakan sumber pangan penting untuk menjaga stabilitas pasokan pangan pada saat di luar musim panen dan di daerah defisit pangan, dan di masa-masa terganggunya produksi dan atau distribusi maupun akses pangan masyarakat baik akibat dari bencana alam maupun akibat bencana sosial dan disalurkan pasca bencana untuk mengantisipasi kondisi rawan pangan.

“Jadi daerah yang terdampak banjir tepatnya di Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyuke, Sengah Temila dan Sebangki. Total korban banjir di daerah tersebut adalah sebanyak 27.354 jiwa atau 7.494 KK, adapun masing-masing kepala keluarga menerima 10 kilogram,” ungkap Pj Gubernur Kalbar usai Menyerahkan Bantuan Secara Simbolis Kepada Pj Bupati Landak Samuel, S.E., bertempat di Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (16/2/2024).

Penyaluran bantuan sebesar 62,47 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Landak. Dan tidak hanya adalah langkah konkret kepedulian Pemerintah Provinsi dalam menjawab tantangan bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. (Pemprov Kalbar)


25 Januari 2024

Kejaksaan Negeri Sekadau Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir

Kejaksaan Negeri Sekadau Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir
Kejaksaan Negeri Sekadau Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir.
SEKADAU - Kejaksaan Negeri Sekadau bersama Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Daerah Sekadau salurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau.

Diwawancara media ini, Kepala Kejaksaan Negeri Sekadau, Adyantana Meru Herlambang mengatakan, Bakti Sosial ini merupakan bentuk kepedulian dari Kejaksaan Negeri Sekadau dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini terhadap warga yang terdampak banjir. 

"Ada sekitar 50 lebih paket sembako yang disalurkan pada hari ini," Ujar Kejari, Kamis (25/1/2024).

"Bantuan paket Sembako tersebut diserahkan kepada warga seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau selain itu disalurkan juga kepada pegawai Kejaksaan Negeri Sekadau yang terdampak banjir," jelasnya. 

Adyantana Meru Herlambang juga berharap agar bantuan yang disalurkan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. 

"Jangan dilihat dari besar kecilnya, namun niat kami tulus untuk membantu. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban ekonomi warga yang terdampak banjir dan semoga musibah banjir ini segera berakhir agar perekonomian kita bisa pulih kembali," Tukasnya. (Ms)

07 Desember 2023

Dua Anak dan Ibu di Kapuas Hulu Terjebak Banjir

Dua Anak dan Ibu di Kapuas Hulu Terjebak Banjir
Foto: Tim BPBD Kapuas Hulu saat mengevakuasi seorang ibu dan dua anaknya yang terjebak banjir yang merendam kawasan Kota Putussibau dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan sigap mengevakuasi seorang ibu beserta dua anaknya yang berusia tujuh dan dua tahun, terjebak dalam banjir yang melanda daerah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu, Yanto Susanto, menjelaskan bahwa tempat tinggal ibu tersebut terendam banjir, dan dia hendak mengungsi ke rumah keluarganya di Kedamin. 

"Kami memberikan bantuan evakuasi yang berhasil dilakukan dalam waktu sekitar 20 menit pada pukul 22.00 WIB Selasa (15/12) malam," ujar Yanto di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Rabu.

Afrida Dewi Bastiana (39), seorang perempuan asal Kota Pontianak yang bekerja sebagai pegawai di Pengadilan Negeri Putussibau, bersama dua anaknya menjadi warga terdampak banjir. 

Tempat tinggal mereka di daerah Dogom, Kota Putussibau, terendam banjir, sehingga BPBD Kapuas Hulu melakukan evakuasi menggunakan perahu dan satu unit mobil untuk mengantarkannya ke tempat keluarganya di Kedamin.

Kondisi banjir di sejumlah kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu disebabkan oleh meluapnya sungai Kapuas sejak Selasa (5/12) hingga saat ini. 

Diperkirakan kedalaman air mencapai sekitar 80 sentimeter hingga dua meter. Ribuan rumah dilaporkan terendam banjir, dan BPBD Kapuas Hulu saat ini tengah mengumpulkan data serta menunggu laporan dari camat dan kepala desa yang terdampak banjir.

Banjir juga menyebabkan sejumlah titik di pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, terendam, dan sejumlah ruas jalan mengalami terputus karena tergenang banjir. 

Situasi ini menuntut kerja keras dari tim penanggulangan bencana dan masyarakat setempat untuk mengatasi dampak banjir yang meluas di wilayah tersebut. 

Source: ANTARA/Teofilusianto Timotius

Banjir Kapuas Hulu: Batalyon Raider 644 Terjunkan 3 Truk Fuso

Banjir Kapuas Hulu: Batalyon Raider 644 Terjunkan 3 Truk Fuso
Foto: Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti Putussibau menyiagakan 100 personil dan tiga truk fuso dalam rangka menghadapi bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Yonif RK 644 Walet Sakti (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti telah menyiapkan 100 personel dan tiga truk fuso guna memberikan bantuan evakuasi kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Sebanyak 100 personel kami siap untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir. Kami juga telah menyiapkan aula sebagai tempat pengungsian jika diperlukan," ungkap Komandan Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti, Letkol Inf Benu Supriantoko di Putussibau pada hari Rabu.

Banjir yang saat ini melanda Kabupaten Kapuas Hulu telah mencapai tingkat signifikan, dengan hampir setiap kecamatan terendam banjir. Belum ada informasi pasti mengenai jumlah warga yang terdampak, termasuk jumlah rumah penduduk yang terendam.

Menurut Letkol Inf Benu Supriantoko, banjir yang terjadi pada Selasa (5/12) sore masih menyebabkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu terisolasi. Beberapa titik genangan air menghalangi akses jalan keluar bagi masyarakat.

Oleh karena itu, tiga truk fuso telah dipersiapkan untuk melintasi genangan air dan membantu mobilisasi dalam upaya evakuasi. Prajurit Raider Khusus 644 Walet Sakti ditempatkan dalam kesiagaan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan evakuasi. Selain itu, tempat pengungsian juga telah disiapkan di Markas Batalyon, yang terletak di dataran cukup tinggi.

Letkol Inf Benu Supriantoko menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan bantuan dalam rangka meringankan beban masyarakat, khususnya dalam situasi bencana seperti ini.

Di sisi lain, Kodim 1206 Putussibau juga turut serta dengan menyiapkan posko bencana banjir dan menyiagakan sejumlah personel yang siap digerakkan sewaktu-waktu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

03 Desember 2023

Banjir Genangi Pasar Putussibau Pedagang Berjualan di Tepi Jalan

Banjir genangi daerah Pasar di Putussibau 
Banjir genangi daerah Pasar di Putussibau.
KAPUAS HULU – Banjir yang melanda sejumlah dataran rendah di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, termasuk kawasan Pasar Pagi Kota Putussibau mengakibatkan para pedagang terpaksa pindah berjualan ke tepi jalan raya.

"Di dalam pasar banjir pak, terpaksa kami jualan di tepi jalan ini biar memudahkan juga masyarakat berbelanja kebutuhan," kata Ani, salah seorang pedagang sayur di Pasar Putussibau kepada ANTARA, Minggu.

Banjir melanda beberapa kawasan di ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu itu sejak Sabtu (2/12) akibat meluapnya Sungai Kapuas dan beberapa sungai lain. Ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter sampai 2 meter.

Masyarakat yang berbelanja di Pasar Pagi Putussibau pada Minggu siang masih cukup ramai meski banjir belum sepenuhnya surut.

Di wilayah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, banjir bahkan mengakibatkan akses jalan putus total karena terendam air.

Warga terpaksa menggunakan perahu dan beberapa di antaranya juga membuat panggung di dekat rumah sebagai tempat pengungsian sementara saat air merendam tempat tinggal mereka.

Pada Minggu siang pukul 12.20 WIB banjir berangsur surut, namun genangan air masih tergolong tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sampai saat ini baru tiga kecamatan yang melaporkan data banjir yaitu Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Bika dan Kecamatan Kalis.

"Kami sudah minta agar para camat dan kepala desa segera menyampaikan laporan sesuai format yang pernah kami berikan," katanya.

Diketahui banjir melanda beberapa desa di kecamatan pesisir seperti Kecamatan Boyan Tanjung, Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Pengkadan, Jongkong, Embaloh Hilir, Bika, Putussibau Selatan, Putussibau Utara dan beberapa daerah rendah lainnya.

Gunawan mengimbau kepada daerah di pesisir Sungai Kapuas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kiriman debit air dari hulu.

"Yang kita khawatirkan banjir susulan yang cukup besar apabila terjadi lagi hujan di daerah hulu Sungai Kapuas," katanya.

Oleh sebab itu, Gunawan kembali mengingatkan kepada para camat dan kepala desa agar segera menyampaikan laporan terutama data terkait dampak banjir.

"Kami terus melakukan pemantauan dan mengumpulkan data terdampak banjir. Kami minta camat dan kepala desa segera melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing," kata Gunawan.

Sumber: ANTARA/Teofilusianto Timotius/Riza Mulyadi

09 November 2023

Kapuas Hulu Diterjang Banjir, Lima Desa Terdampak

5 Desa di Kapuas Hulu dilanda banjir dan tanah longsor
5 Desa di Kapuas Hulu dilanda banjir dan tanah longsor.
KAPUAS HULU - Wilayah Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dilanda banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras. Satu unit jembatan di Desa Segitak hanyut terbawa arus akibat dampak dari bencana alam tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa lima desa terdampak banjir sejak dini hari pukul 04.00 WIB, Kamis (9/11) lalu. Desa-desa yang terdampak antara lain adalah Desa Temuyuk, Pantas Bersatu, Nanga Payang, Bakung Permai, dan Desa Segitak.

Gunawan menjelaskan bahwa jembatan di Desa Segitak terbawa arus akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut. Selain itu, banjir juga menggenangi jalan nasional di Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu.

Dampak dari banjir tersebut cukup signifikan. Di Desa Temuyuk, sebanyak 370 Kepala Keluarga atau sekitar 1.100 jiwa terdampak, termasuk kerusakan pada rumah ibadah, kantor desa, dan gedung sekolah. Debit air terus naik dengan kedalaman rata-rata mencapai 250 centimeter dari permukaan tanah, merendam sepanjang kurang lebih 800 meter ruas jalan di desa tersebut.

Situasi di desa lain juga terdampak serius. Di Desa Pantas Bersatu, enam kepala keluarga atau sekitar 20 jiwa terdampak banjir, meskipun kondisi air sudah mulai surut. Di Desa Bakung Permai, 120 kepala keluarga atau sekitar 345 jiwa terdampak, dengan kondisi debit air masih naik.

Tak hanya itu, Desa Nanga Payang juga mengalami dampak serupa, dengan 112 kepala keluarga atau sekitar 330 jiwa terdampak banjir, dan kedalaman air mencapai 250 centimeter dari permukaan tanah.

Desa Segitak, selain terdampak banjir, mengalami kerugian berat dengan satu jembatan yang hanyut terbawa arus. Di sana, terdapat 142 kepala keluarga atau sekitar 433 jiwa yang terdampak.

BPBD Kapuas Hulu segera merespons kejadian tersebut dengan rencana turun langsung ke lokasi bencana guna melakukan koordinasi dengan kepala desa. Langkah ini diambil untuk melaporkan kejadian dan merencanakan strategi penanganan bagi wilayah yang terdampak banjir.

Gunawan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem belakangan ini yang berpotensi memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, atau puting beliung kapan saja. Semua pihak diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.

09 Juli 2023

BPBD Kapuas Hulu Imbau Warga Koordinasi dengan PLN saat Banjir Masuk ke Rumah

Rumah dan jalan di Kapuas Hulu terendam akibat banjir 
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.

"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.

Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.

Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.

"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.

Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.

Pasca banjir akses jalan menuju batas RI-Malaysia kembali normal

Banjir di perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu berangsur surut
KAPUAS HULU - Banjir yang merendam ruas jalan nasional dan beberapa desa di Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, meskipun akses jalan sudah kembali normal, namun banyak kerugian masyarakat akibat banjir yang melanda daerah tersebut.

"Banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung sudah surut, banyak rumah terendam termasuk hewan ternak terdampak banjir, namun data kerugian secara rinci menunggu laporan kepada desa," kata Camat Batang Lupar Aleksius Bulin saat dihubungi di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Disampaikan Bulin, banjir terjadi pada Sabtu (8/7) dinihari yang melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, akibatnya sejumlah pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir, termasuk akses jalan nasional penghubung Kota Putussibau menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sungai di daerah tersebut meluap.

"Pihak desa yang terdampak banjir masih melakukan pendataan, meskipun air sudah berangsur surut namun banyak harta dan benda masyarakat terdampak banjir," ucapnya.

Dikatakan Bulin, dirinya sempat meninjau langsung kondisi banjir yang merendam pemukiman penduduk, kondisinya cukup memprihatinkan.

Oleh sebab itu, dia masih menunggu data riil dari pihak desa terdampak banjir untuk selanjutnya ditindaklanjuti melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Terkait tanah longsor, di sekitar jalan nasional, Bulin menjelaskan akan berpotensi terjadi longsor susulan apabila kembali terjadi hujan.

"Banjir dan longsor berpotensi kembali terjadi jika intensitas curah hujan kembali tinggi, kami sudah imbau masyarakat untuk selalu waspada," katanya.

20 Maret 2023

Tiga Desa di Sekadau Tergenang Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi

Tiga Desa di Sekadau Tergenang Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi
Tiga Desa di Sekadau Tergenang Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi.

Sekadau, Indokalbar.com - Banjir susulan kembali melanda Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Senin (20/3/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan, banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi ini menggenang di tiga desa.

"Ada tiga desa tergenang banjir yakni Desa Lembah Beringin akibat meluapnya Sungai Kemarau, Desa Tembesuk karena aliran Sungai Ketaman, dan Desa Nanga Mahap karena luapan Sungai Mahap," terangnya.

Sebelumnya, tutur Akhmad, pada hari Sabtu kemarin tanggal 18 Maret 2023, terjadi hujan lebat yang menyebabkan Sungai Sekadau, Sungai Ketaman, dan Sungai Kemarau meluap ke permukiman warga.

"Beberapa desa terdampak banjir di Kecamatan Nanga Mahap, di antaranya adalah Desa Nanga Mahap, Desa Teluk Kebau, Desa Batu Pahat, Desa Lembah Beringin, dan Desa Tembesuk," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Akhmad, ketinggian air mencapai 50 cm hingga 200 cm dan telah surut hingga Minggu malam.

"Saat ini, cuaca masih terpantau mendung." ungkapnya.

Sementara, jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir mencapai 1.631 KK, dengan rincian Desa Batu Pahat sebanyak 420 KK, Desa Nanga Mahap 203 KK, Desa Tembesuk 162 KK, Desa Lembah Beringin 640 KK, dan Teluk Kebau 206 KK. (ery)

17 Maret 2023

Banjir Kiriman Dari Daerah Hulu Sungai Sekadau

Banjir Kiriman Dari Daerah Hulu Sungai Sekadau
Banjir di Pasar Sekadau Hulu.

Sekadau, Indokalbar - Rumah penduduk di bantaran sungai Sekadau, tepatnya daerah pasar sayur pinggir sungai Sekadau kecamatan Sekadau Hulu kabupaten Sekadau mengalami banjir. 

Hat tersebut terpantau awak media ini Jumat (17/3/2023). Ketinggian banjir berkisar kurang lebih 50 centimeter. 

Camat Sekadau Hulu, Udin saat di hubungi melalui pesan whatsapp menyampaikan bahwa banjir tersebut adalah akibat banjir kiriman daerah dari hulu. 

"Itu hanya banjir kiriman dari daerah hulu mulai  tadi mal, karena di daerah Mahap dan Sei Semerawai kemarin banjir besar," tulis Udin melalui pesan whatsapp, Jum'at (17/3/2023). 

Camat juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di bantaran sungai untuk selalu waspada karena curah hujan yang tinggi seperti saat ini. 

“Pemerintah kecamatan selalu menghimbau kepada warga masyarakat melalui Pemdes dengan adanya tinggi curah hujan yang disertai angin kencang saat sekarang diminta kepada warga agar tetap waspada terutama yang tinggal di bantaran sungai besar seperti sungai Sekadau, sungai Menterap dan sungai Kerabat agar tetap waspada terhadap banjir yang sering datang melanda daerah atau perkampungan dan juga berhati-hati apabila bepergian di musim turunnya hujan lebat yang disertai angin kencang yang bisa mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor di jalan," himbau Camat Sekadau Hulu. (sur)

11 Maret 2023

Wagub Kalbar Hibur Masyarakat Yang Terdampak Banjir Di Kota Singkawang

Wagub Kalbar Hibur Masyarakat Yang Terdampak Banjir Di Kota Singkawang
Wagub Kalbar Hibur Masyarakat Yang Terdampak Banjir Di Kota Singkawang.
SINGKAWANG - Bertolak dari Kabupaten Bengkayang, Wakil Gubernur Kalimantan Barat beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya menuju Kota Singkawang dengan agenda serupa yakni penyerahan bantuan kepada korban banjir di Kelurahan Condong Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang, Kamis Sore (9/3/2023).

Dalam sambutannya, Wagub Kalbar menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turut prihatin dengan bencana yang dialami. Namun demikian Pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan selalu hadir dalam keadaan apapun.

Dirinya berpesan kepada warga yang terdampak banjir agar bisa tabah dan bersabar dalam menghadapi cobaan ini. Karen kita tahu bahwa banjir tidak selamanya melanda kita.

"Jadi saya harap warga di Kelurahan Condong agar bisa tabah dan bersabar dalam menghadapi cobaan ini," tuturnya..

Sementara itu, PJ Wali Kota Singkawang Drs.H. Sumastro, M.Si., mengatakan bahwa untuk di Kelurahan Condong Kec. Singkawang Tengah ini merupakan lokasi langganan banjir.

"Jadi di Kelurahan Condong ini memang hampir setiap ada bencana banjir di lokasi inilah yang cukup terdampak karena daerahnya cukup rendah dibandingkan tempat yang lain," ujar H. Sumastro.

Ia menambahkan, bahwa di lokasi tersebut ada 30 kepala keluarga yang terdiri dari 103 jiwa. Langkah awal pemerintah adalah dengan menyediakan tempat pengungsian di Aula Kantor Camat Singkawang Tengah.

"Tentu kami sangat berbangga hati karena kami mendengar kedatangan Bapak Wakil Gubernur kesini ditambah lagi dengan menyerahkan bantuan. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wagub," timpal Sumastro.

Usai menyerahkan bantuan, Wagub Kalbar meninjau lokasi penampungan atau menjadi shelter bagi warga yang terdampak banjir dan menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga mengungsi di tempat tersebut.

Turut hadir di lokasi tersebut Kepala BNPB Prov. Kalbar Ir. Ansfridus Juliardi Andjioe, M.E., dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalbar Ir. Herti Herawati, MMA., jajaran Forkopimda Kota Singkawang dan Kepala OPD Kota Singkawang terkait.(rfa)

01 Februari 2023

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu
Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu. (Ho-Antara)
KAPUAS HULU - Banjir menggenangi permukiman penduduk dan lahan pertanian di beberapa bagian wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa pagi (31/1/2023) menimbulkan genangan hingga setinggi 1,5 meter di wilayah Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu.

"Rumah warga dan lahan pertanian terendam khususnya tanaman padi, dengan kondisi seperti ini kami terancam gagal panen," kata Kepala Desa Ulak Aloysius Sukarno saat dihubungi dari Putussibau pada Rabu pagi.

Menurut Sukarno, warga yang rumahnya terendam akibat banjir sebagian terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

"Saya semalam juga mengungsi, di dalam rumah (tinggi genangan) air sekitar 80 cm," katanya.

Namun, dia belum bisa menyebutkan secara terperinci jumlah rumah dan luas lahan pertanian yang terdampak banjir serta jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya di beberapa bagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, pada Selasa malam (31/1) banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Putussibauu Utara, dan Putussibau Selatan.

Banjir di antaranya melanda Desa Ulak Pauk dan Saujung Giling Manik di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Selain itu, banjir melanda Desa Tanjung Kerja, Nanga Nyabau, Tanjung Lasa, Sibau Hulu, dan Sibau Hilir di Kecamatan Putussibau Utara serta Desa Belatung di Kecamatan Embaloh Hilir.

Banjir juga melanda Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak serta Kelurahan Kedamin Hilir di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengingatkan kepala desa dan camat yang wilayahnya terdampak banjir untuk segera melaporkan dampak bencana di wilayah masing-masing agar pemerintah daerah bisa segera mengerahkan bantuan yang diperlukan.

Pewarta : TT/Antara
Editor : Yakop

18 Desember 2022

Ganjar Milenial Center Tanggap Banjir di Sekadau

Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau
Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau.
Sekadau - Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau, Minggu (18/12/2022).

Kali ini GMC Kabupaten Sekadau menyerahkan bantuan paket sembako di Tanjung Gansa, Desa Tanjung Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, Kalbar. 

Diketahui, warga di Tanjung Gansa mayoritas pekerja petani dan pencari ikan itu sudah tiga bulan lebih daerah mereka mengalami banjir.

Ungal Udat, warga Tanjung Gansa akui mereka sudah tiga bulan lebih kampung nya terkena banjir. 

"Udah tiga bulan lebih kampung kami terkena banjir. Ini aja sepertinya banjir naik lagi. Padahal kemarin jalan bagian hilir masih dangkal setinggi lutut dewasa. Siang ini udah setinggi dada dewasa," kata Udat. 

Ia merasa senang saat Komunitas Ganjar Milenial Center Sekadau datang membawa bantuan berupa sembako. 

"Alhamdulillah, padahal belum mencalonkan diri jadi presiden. Pak Ganjar udah memperhatikan kami dari kampung. Semoga Kedepannya Pak Ganjar jadi presiden kita, udah terbukti membantu kita," ungkap Udat. 

Dirinya mengucapkan terimakasih kepada Ayah Ganjar yang telah memberikan bantuan kepada dirinya. Dan Dirinya mengaku bantuan tersebut sangat di perlu untuk keluarganya. 

Terlebih lagi, kata Udat selama banjir tiga bulan terakhir, dirinya tidak bisa noreh getah karena kebunnya alami banjir. Atas bantuan dari Ayah Ganjar sangat terbantu.

(Her/Ian)

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda