Berita Indokalbar.com @media screen and (max-width:768px) { .banner{margin:65px auto 0 auto;} }

Kalbar

Hukum

Peristiwa

Ad Placement

Hukum

30 Juni 2025

Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting

Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting
Pemkab Bengkayang dorong program dapur sehat untuk atasi stunting. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mendorong program dapur sehat atasi stunting (dashat) sebagai salah satu intervensi inovatif untuk menurunkan angka stunting daerah setempat.

"Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga memberdayakan keluarga dan komunitas dalam penyediaan makanan sehat, bergizi, dan terjangkau," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bengkayang Rosalina Nungkat dalam mini lokakarya penurunan stunting di Kecamatan Ledo, Senin.

Ia berharap masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.

Dia mengajak seluruh pihak yang hadir dalam lokakarya tersebut baik pemerintah kecamatan, desa, kader, tokoh masyarakat, serta mitra pembangunan baik dari perorangan maupun perusahaan untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam penurunan stunting.

"Mari kita satukan langkah dan komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah kita," ujarnya.

Kegiatan ini juga katanya, dirangkaikan dengan monitoring dan evaluasi TPPS Kabupaten ke TPPS Kecamatan, serta didampingi oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Bengkayang.

"Masalah stunting merupakan tantangan serius yang kita hadapi bersama. Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik anak yang terhambat, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas, bahkan masa depan bangsa. Oleh karena itu, penanganan stunting harus menjadi prioritas lintas sektor dan lintas program," ujarnya.

Melalui kegiatan mini lokakarya ini dia berharap dapat memperkuat komitmen dan koordinasi di tingkat kecamatan serta desa dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini juga menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian, mendiskusikan tantangan, serta merumuskan langkah-langkah konkret yang berbasis data dan kearifan lokal.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal yang juga Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Bengkayang mengatakan permasalahan stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, rentan terhadap penyakit, serta memiliki produktivitas yang lebih rendah saat dewasa.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena ini adalah wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.

Mini lokakarya ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi juga ajang untuk memperkuat komitmen, menyamakan persepsi, dan merancang aksi nyata di tingkat kecamatan dan desa.

Sementara itu, dapur sehat atasi stunting adalah inovasi luar biasa yang memadukan edukasi gizi, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan keluarga.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat konvergensi program penurunan stunting, mendorong perubahan perilaku melalui edukasi yang berkelanjutan kepada ibu hamil, balita dan remaja. Dan mendukung inisiatif lokal seperti dapur sehat, kebun bergizi dan dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala," ujarnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkayang, sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang turun 9,3 persen menjadi 23,4 persen di tahun 2024 berdasarkan hasil survey SKI.

"Semoga kegiatan hari ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang lebih konkret dan implementatif untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah kita di tahun mendatang," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Senam dan Jalan Sehat Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Sekadau

Foto: Kapolres Sekadau bersama Bupati Sekadau melepas rombongan senam dan gerak jalan sehat meriahkan Hari Bhayangkara ke 79 tahun 2025

SEKADAU - Polres Sekadau menggelar kegiatan senam dan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan mengusung tema Polri untuk Masyarakat, Minggu (29/6/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 06.00 WIB ini dipusatkan di halaman Mapolres Sekadau, Jalan Merdeka Timur.

Acara ini diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai jajaran TNI-Polri, pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga warga umum. Sejumlah pejabat hadir, di antaranya Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, Bupati Sekadau Aron, Wakapolres Sekadau Kompol Asep Mustofa Kamil, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Subandi, serta Kajari Sekadau Adyantana Meru Herlambang.

Turut hadir anggota DPRD Kabupaten Sekadau, para camat, kepala SKPD, pimpinan bank se-Kabupaten Sekadau, jajaran Bhayangkari Cabang Sekadau, tokoh agama, tokoh adat, awak media, serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kapolres Sekadau AKBP Donny menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga yang memeriahkan kegiatan ini.

“Kami menyiapkan doorprize untuk memeriahkan acara ini, sekaligus menjadikannya sebagai momentum silaturahmi dan komitmen bersama menjaga kondusifitas Kabupaten Sekadau,” ujar AKBP Donny.

Ia menegaskan, tema hari Bhayangkara yaitu Polri untuk Masyarakat menjadi bukti bahwa Polri terus berupaya hadir berdampingan dengan masyarakat serta mempererat hubungan baik yang telah terjalin.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sekadau Aron, menyampaikan apresiasi atas peran Polres Sekadau dalam menjaga keamanan dan kedekatan dengan masyarakat.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah Kabupaten Sekadau, saya mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79 terkhusus kepada jajaran Polres Sekadau. Kegiatan ini bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mempererat hubungan antara Polri , pemerintah dan masyarakat,” kata Aron.

Kegiatan diawali dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan jalan sehat. Para peserta menempuh rute yang dimulai dari halaman Mapolres Sekadau, melewati Jalan Merdeka Timur, Jalan Maulana Ibrahim, Jalan Perintis, dan kembali finis di Mapolres Sekadau.

Panitia menyediakan beragam hadiah utama untuk peserta yang beruntung, di antaranya rice cooker, kipas angin, kompor gas, dispenser, TV, sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, sepeda listrik, hingga sepeda motor.

Semangat kebersamaan dan kekeluargaan tampak begitu terasa selama kegiatan berlangsung, mencerminkan sinergi positif antara Polri dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sekadau. (**)


Talkshow “Jangan Diam” Ajak Masyarakat Kubu Raya Berani Melawan Kekerasan dan Perdagangan Manusia

Foto: Talkshow bertajuk Jangan Diam dan Edukasi Publik tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perdagangan Manusia

KUBURAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan talkshow bertajuk “Jangan Diam: Edukasi Publik tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perdagangan Manusia”, pada Senin, 30 Juni 2025, bertempat di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kubu Raya, H. Sukiryanto, S.Ag., menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah dan melaporkan tindakan kekerasan serta praktik perdagangan manusia, terutama yang menimpa perempuan dan anak-anak.

“Kami berharap, melalui edukasi seperti ini, masyarakat tidak lagi diam. Perlu keberanian kolektif untuk melaporkan dan mencegah tindak kekerasan serta eksploitasi,” ujarnya.

Talkshow menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai unsur, termasuk dari Polres Kubu Raya. Salah satu pemateri utama adalah Aiptu Endang Perlady, S.I.Kom., M.Sos., yang menjabat sebagai Kanit 4 PPA Satreskrim Polres Kubu Raya.

Dalam pemaparannya, ia mengangkat topik penting seputar definisi, modus operandi, dan bentuk penanganan kasus perdagangan manusia (human trafficking).

“Perdagangan manusia bukan hanya soal pemindahan atau perpindahan fisik seseorang, tapi mencakup segala bentuk eksploitasi, termasuk kerja paksa dan kekerasan seksual, yang dilakukan melalui ancaman, penipuan, atau pemaksaan,” jelas Aiptu Endang.

Aiptu Endang Perlady merupakan sosok polisi yang memulai kariernya di Basatreskrim Polres Sanggau sejak tahun 2000.

Telah bertugas di berbagai unit reserse di wilayah Kalimantan Barat, termasuk Polres Sanggau, Mempawah, dan kini di Polres Kubu Raya.

Sejak tahun 2024, menjabat sebagai Kanit 4 PPA Satreskrim Polres Kubu Raya, yang menangani langsung kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam Talkshow ini, juga diisi dengan sesi pemaparan dari lembaga terkait dan organisasi perempuan, serta diskusi interaktif bersama peserta yang berasal dari kalangan masyarakat, perangkat desa, guru, pelajar, dan tokoh agama.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye “Three Ends”, yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan.

Dengan semangat “Jangan Diam”, seluruh peserta diajak untuk menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, adil, dan manusiawi, terutama bagi perempuan dan anak-anak di Kubu Raya. (Jeckmus)


Polri Gelar Festival Musik Jalanan Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79, Buka Ruang Aspirasi Lewat Musik

Foto: Polri Gelar Festival Musik Jalanan Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79

JAKARTA - Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Divisi Humas Polri bekerja sama dengan Polda Metro Jaya menggelar Festival Musik Jalanan di kawasan Kota Tua, Jakarta, tepatnya di Lapangan Museum Fatahillah, pada Minggu malam (29/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara bertema “Polri untuk Masyarakat”, yang menekankan kedekatan Polri dengan masyarakat melalui pendekatan budaya dan seni.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo PID) Divhumas Polri, Brigjen Pol Tjahyono Saputro, menyampaikan bahwa festival ini merupakan kegiatan tahunan yang telah dimulai sejak tahun 2022 dan terus mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

“Festival ini pertama kali digelar di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, dan terus kami selenggarakan setiap tahun menjelang Hari Bhayangkara. Tahun ini antusiasme masyarakat juga sangat luar biasa. Ini menjadi ruang bagi musisi jalanan untuk mengekspresikan diri, dan bagi Polri untuk membuka diri terhadap aspirasi masyarakat,” ujar Brigjen Pol Tjahyono Saputro.

Ia juga menambahkan bahwa selain pertunjukan musik, sejak pagi hari telah dilaksanakan berbagai kegiatan layanan publik seperti perpanjangan SIM dan kegiatan sosial bertajuk Kopi Bareng bersama masyarakat.

Festival ini turut menampilkan musisi jalanan dari berbagai wilayah di Jabodetabek serta tamu spesial dari komunitas Jogja Nol KM Pusik. Menariknya, empat band difabel juga turut tampil menunjukkan talenta mereka di hadapan publik.

“Kami ingin menyampaikan bahwa Polri adalah bagian dari masyarakat. Kritik, apresiasi, dan masukan bisa disampaikan melalui musik. Inilah ruang yang kami buka bagi masyarakat,” tambah Tjahyono.

Lebih lanjut, Polri juga menggelar sejumlah perlombaan dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, seperti lomba multimedia, olahraga, hingga kegiatan melukis bersama anak-anak dan penyandang disabilitas yang digelar di Eco Park. Menjelang 1 Juli, berbagai persiapan tengah dimatangkan, termasuk agenda teknis untuk turnamen Kapolri Cup.

Sementara itu, perwakilan dari Institut Musik Jalanan (IMJ), Andi Malewa, mengapresiasi peran Polri yang secara konsisten mendukung keberadaan dan tata kelola musisi jalanan di Indonesia.

“Sejak 26 Mei 2022, musisi jalanan telah ditetapkan sebagai ‘Sobat Polri’. Ini bentuk pengakuan negara terhadap profesi musisi jalanan. Mereka kini bisa tampil secara legal di ruang publik, bukan lagi di lampu merah atau pasar,” ungkap Andi.

Ia menyebut, IMJ bersama Polri telah menginisiasi tata kelola musik jalanan agar lebih terorganisir, inklusif, dan memiliki standar yang jelas. Para musisi jalanan bahkan telah melalui proses kurasi, termasuk penyandang disabilitas yang kini bisa tampil di stasiun KRL, MRT, dan Transjakarta.

“Target kami, tata kelola musik jalanan Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara di Asia Tenggara. Malam ini kami hadirkan 20 musisi jalanan terbaik agar bisa dilihat langsung kualitas mereka,” tutup Andi.

Festival ini diharapkan terus menjadi wadah kolaboratif antara Polri dan komunitas seni, sekaligus mempererat hubungan yang humanis antara aparat penegak hukum dan masyarakat. (**)



29 Juni 2025

1.000 penari Lenggang meriahkan Pekan Budaya Melayu Singkawang

1.000 penari Lenggang meriahkan Pekan Budaya Melayu Singkawang 
1.000 penari Lenggang meriahkan Pekan Budaya Melayu Singkawang. (ANTARA)
Singkawang - DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Singkawang, Kalimantan Barat menghadirkan 1.000 penari Lenggang Singkawang dalam rangka memeriahkan Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) di depan Kantor Wali Kota Singkawang, Minggu.

"Penari ini terdiri dari orang tua, remaja, hingga anak-anak," kata Ketua MABM Singkawang Asmadi.

Ia mengatakan penampilan tarian ini merupakan komitmen MABM untuk memperkenalkan budaya melayu ke masyarakat Kota Singkawang.

"Ini adalah kontribusi sesuai dengan visi misi dan program kerja MABM Singkawang yaitu melestarikan kemajuan budaya dan memberikan kontribusi dalam rangka mendongkrak perekonomian Kota Singkawang," katanya.

Dia optimistis kegiatan itu akan memberi dampak ekonomi masyarakat Singkawang secara signifikan karena banyak orang berkunjung untuk membeli pernak-pernik melayu maupun makanan dan minuman yang disajikan pelaku UMKM.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Singkawang dan 17 peguyuban etnis, puak-puak melayu maupun ormas Islam di Kota Singkawang yang turut mendukung kegiatan PMKS.

"Insyaallah, tahun depan kita akan menambah tangkai lomba alok galing sambil memakan emping berpasangan. Jadi mulai dari sekarang kami akan menyiapkan lasung dan alok untuk persiapan pelaksanaan tangkai lomba tersebut," ujarnya.

Pendiri Sanggar Rose Dance Singkawang Rosdiana Ramlie mengatakan tarian Lenggang Singkawang sudah dikenal di tingkat kementerian, bahkan sudah memiliki legalitas.

"Saya berharap tarian Lenggang Singkawang ini bisa menyebar luas ke nusantara bahkan 'go international'," katanya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Klarifikasi Yang Di Sampaikan Oleh Kepolisian Resor Pulang Pisau Ini Katanya

Foto: Kasat Reskrim AKP Sugiharso, S.H Polres Pulang Pisau

PULANG PISAU - Kepolisian Resor Pulang Pisau memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan yang menyinggung soal tidak diizinkannya wartawan meliput rekonstruksi kasus pembunuhan Nurmaliza yang digelar pada Kamis, 26 Juni 2025.

Satreskrim Polres Pulang Pisau menegaskan bahwa rekonstruksi dilakukan sepenuhnya sesuai prosedur hukum, dan pembatasan akses media semata-mata demi alasan teknis dan keamanan.

Kegiatan rekonstruksi tersebut dilakukan di Asrama Polres Pulang Pisau karena faktor keamanan dan memperagakan sebanyak 33 adegan, yang diperankan langsung oleh tersangka Alvaro Jordan Zwagiri. Tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP (pembunuhan), Pasal 351 ayat (3) KUHP (penganiayaan yang mengakibatkan kematian), serta Pasal 181 KUHP (menyembunyikan atau menghilangkan mayat).

Menurut Kasat Reskrim AKP Sugiharso, S.H., pembatasan kehadiran media dalam rekonstruksi bukan bentuk penghalangan informasi, namun murni didasarkan pada pertimbangan tempat dan keamanan.

“Lokasi rekonstruksi hanya berukuran 3x3 meter dan sudah diisi oleh pihak jaksa sebanyak 4 orang, penasihat hukum tersangka 4 orang, serta anggota kepolisian 8 orang. Tidak memungkinkan secara fisik dan situasional untuk kehadiran media di dalam,” jelas AKP Sugi.

Selain itu, Kasat Reskrim juga menyatakan bahwa dokumentasi kegiatan telah ditangani oleh tim Inafis, dan informasi resmi akan disampaikan oleh Si Humas Polres Pulang Pisau sebagai bentuk keterbukaan publik.

Lebih jauh, pembatasan ini juga bertujuan untuk menghindari potensi gangguan keamanan, mengingat sejumlah anggota keluarga korban hadir di lokasi. Pihak kepolisian mempertimbangkan dampak emosional yang bisa muncul apabila keluarga menyaksikan langsung adegan kekerasan yang diperagakan oleh tersangka.

“Kami memahami perasaan keluarga korban, tapi keamanan dan kelancaran proses hukum adalah prioritas kami,” jelasnya.

Polres Pulang Pisau juga menegaskan bahwa pihaknya fokus pada penegakan hukum secara objektif dan profesional, tanpa mempertimbangkan latar belakang pribadi korban maupun tersangka.

“Kasus sudah kami ungkap, tersangka sudah ditangkap dan ditahan sesuai aturan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Proses ini terus berjalan sesuai hukum,” tutup Kasat Reskrim.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan media untuk tetap mengakses informasi dari sumber resmi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau spekulasi yang dapat merugikan proses hukum. (Fajar)


28 Juni 2025

Dari Seragam ke Sajadah: Cerita Polisi Bandara Bersih-Bersih Masjid dan Berbagi dengan Marbot

Foto: Bakti Sosial Polsek Kawasan Bandara di Masjid Al-Isro Bandara Supadio

KUBU RAYA - Masjid Al-Isro’ di Bandara Supadio terlihat sedikit berbeda. Bukan karena sedang ada perayaan besar, tapi karena belasan anggota polisi dengan seragam lengkap terlihat sibuk memegang sapu, kain pel, dan ember air.

Ada yang menyapu lantai serambi masjid, ada pula yang sibuk mengelap lantai dan dinding. Beberapa lainnya tampak membawakan kantong plastik besar berisi sembako. Senyum mereka tulus, keringat pun tak dihiraukan.

Inilah cara sederhana Polsek Kawasan Bandara Supadio memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025. Tak ada panggung, tak ada sambutan panjang. Yang ada justru aksi nyata membersihkan masjid dan berbagi kepada para marbot.

Kapolsekwas Bandara Supadio, Iptu Yuyun Rukmana, memimpin langsung kegiatan yang digelar pada Jumat (27/6/2025) pagi itu. Ia tak sendiri para Kanit, personel, serta Bhayangkari yang dikomandoi sang istri, Ny. Een Yuyun Rukmana, ikut terlibat penuh.

“Bukan soal seberapa besar bantuannya. Tapi soal bagaimana kita hadir dan dirasakan masyarakat,” kata Iptu Yuyun melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, Sabtu (28/6/2025).

Menurutnya, Hari Bhayangkara bukan cuma momen kebanggaan institusi, tapi juga pengingat bahwa Polri tumbuh dan kuat bersama masyarakat. “Jadi sebelum kami merayakan apa pun, kami ingin menyapa mereka dulu. Bersihkan rumah ibadah, bantu marbot yang selama ini diam-diam menjaga masjid tetap bersih dan hidup,” ujar Ade.

Bingkisan sederhana berupa kebutuhan harian diserahkan kepada para marbot. Wajah mereka tampak terkejut, namun juga haru. “Biasanya kami yang bersih-bersih. Hari ini dibersihkan. Terima kasih banyak seluruh personil Polsekwas Bandara Supadio,” ucap salah satu pengurus masjid dengan suara lirih.

Semua berlangsung hangat, tenang, dan penuh makna. Kegiatan pun ditutup dengan doa bersama, memohon agar tugas-tugas pengabdian para personel Polri senantiasa diberi kelancaran dan keselamatan dalam menjalankan tugas.

Hari itu, seragam cokelat tak lagi sekadar simbol wewenang, namun menjadi bukti bahwa di balik badge dan pangkat, ada hati yang peduli. (**)



27 Juni 2025

Pontianak tuan rumah Equator Architecture Forum 2025

Pontianak tuan rumah Equator Architecture Forum 2025
Pontianak tuan rumah Equator Architecture Forum 2025. (ANTARA)
Pontianak - Kota Pontianak ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Equator Architecture Forum (EAF) 2025, ajang nasional yang menghimpun gagasan dan inovasi di bidang arsitektur, tata kota, dan pembangunan berkelanjutan.

"Forum ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Kalimantan Barat dalam memperkuat citra sebagai provinsi yang terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan desain berwawasan lingkungan," kata Ketua Panitia Pelaksana, Uray Feri Andi saat melakukan audiensi dengan Gubernur Kalbar, Ria Norsan di Pontianak, Kamis.

Uray mengatakan, menjelang pelaksanaan kegiatan tersebut, Panitia Pelaksana EAF 2025 melakukan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Barat H. Ria Norsan di ruang kerjanya, Rabu (25/6), untuk melaporkan kesiapan acara sekaligus memohon arahan dan dukungan dari pemerintah daerah.

"Kami memohon saran dan arahan Bapak Gubernur serta mengundang beliau untuk hadir dan membuka secara resmi forum ini. Alhamdulillah, arahan beliau akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi panitia," tuturnya.

Ia mengatakan, forum ini akan melibatkan akademisi, praktisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan dari berbagai wilayah Indonesia, dengan fokus pada arsitektur tropis dan pembangunan kota berkelanjutan di wilayah ekuator.

EAF 2025 di Pontianak akan menjadi ruang temu gagasan dan kolaborasi antara pelaku arsitektur dan tata kota yang menyoroti tantangan serta potensi pengembangan kawasan tropis di sekitar garis khatulistiwa.

Kota Pontianak dipilih karena posisinya yang strategis sebagai satu-satunya ibu kota provinsi di Indonesia yang dilintasi garis ekuator.

"Harapan kami forum ini akan membawa dampak positif tidak hanya dalam bidang arsitektur, tetapi juga dalam pembangunan berkelanjutan dan penguatan citra Pontianak sebagai kota terbuka, modern, dan inklusif," kata Uray.

Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, panitia optimistis EAF 2025 akan menjadi tonggak penting dalam memajukan wacana arsitektur tropis Indonesia dan memperluas jejaring profesional di bidang perencanaan kota serta lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalbar H. Ria Norsan menyatakan dukungan terhadap penyelenggaraan EAF 2025 dan menilai forum ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan kesadaran lingkungan.

“Ini acara yang sangat baik dan tentu akan kami dukung. Forum ini dapat menjadi pemicu berkembangnya pemikiran dan kebijakan pembangunan yang lebih berkelanjutan di Kalimantan Barat,” ujar Norsan.

Ia juga menyampaikan kesediaannya untuk hadir secara langsung membuka kegiatan, jika tidak ada agenda lain yang bersamaan.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

26 Juni 2025

Klien Balai Pemasyarakatan Laksanakan Aksi Sosial di Makam Pahlawan Patria Dharma Jaya

Foto: Klien Balai Pemasyarakatan Laksanakan Aksi Sosial di Makam Pahlawan Patria Dharma Jaya bersama Sekda Kuburaya, Yusran Anizam

KUBURAYA - Dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui Balai Pemasyarakatan (Bapas) menggelar Gerakan Nasional Aksi Sosial Pemasyarakatan bertajuk “Klien Balai Pemasyarakatan Peduli 2025”, pada Kamis pagi (26/6) pukul 09.00 WIB di Makam Pahlawan Patria Dharma Jaya.

Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari upaya pemasyarakatan dalam menumbuhkan kepedulian dan peran aktif klien pemasyarakatan terhadap masyarakat, sekaligus momentum penting untuk menata ulang kepercayaan publik terhadap proses reintegrasi sosial bagi para klien Bapas.

Dengan mengusung tema "Bersama Masyarakat, Menata Ulang Kepercayaan", kegiatan ini melibatkan para klien pemasyarakatan dalam aksi bersih-bersih dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jayanta, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keterlibatan klien dalam kegiatan sosial sebagai bagian dari proses pembinaan dan pemulihan sosial.

"Aksi ini menjadi bentuk nyata bahwa klien Bapas tidak hanya menjalani pembinaan secara tertutup, tetapi juga diberi ruang untuk berkontribusi di tengah masyarakat sebagai bagian dari proses pemulihan sosial yang lebih luas," ujar Jayanta.

Ia berharap dengan adanya aksi tersebut dapat menemukan solusi terkait fungsi Lapas-lapas yang sudah over kapasitas dari pemerintah daerah.

Senada dengan hal tersebut, Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membina dan memberdayakan klien Bapas melalui aksi-aksi positif.

"Kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan suportif terhadap proses reintegrasi," tutur Yusran.

Aksi sosial ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bahwa rehabilitasi sosial tidak hanya berlangsung di dalam tembok pembinaan, tetapi juga melalui aksi langsung di tengah masyarakat, sebagai bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan tanggung jawab sosial. (Jeckmus)



Desa Tumbang Mangkutup, PT Sumitomo Forestry Jalani Kerjasama Pengelolaan Gambut

Foto: Konsultasi Publik Pengelolaan Ekosistem Gambut

KUALA KAPUAS - Pemerintah Desa (Pemdes) Tumbang Mangkutup melakukan penyerahan dokumen dengan PT Sumitomo Forestry Indonesia. Kerjasama ini dilakukan, terkait pengelolaan ekosistem gambut tepatnya di Desa Tumbang Mangkutup, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Acara berlangsung dilakukan di Hotel Bahalap Palangkaraya, Rabu (25/6/2025). Penyerahan dokumen oleh Kepala Desa Tumbang Mangkutup Suriato ,kepada Supervisory Officer Sumitomo Forestry Indonesia Tsuyoshi Kato.

Kerjasama ini dilakukan tentang pilot project restorasi, dan pengelolaan ekosistem gambut di Desa Tumbang Mangkutup, gambut memiliki peran yang strategis bagi Indonesia.

"Ekosistem gambut merupakan sumberdaya alam, yang sangat strategis bagi Indonesia, baik dalam konteks pengendalian iklim, karbon, keanekaragaman hayati dan peluang ekonomi hijau. Gambut ini sangat rentan dengan degradasi, akibat lahan, kebakaran dan sebagainya," kata Suriato.

"Atas nama Pemerintah Desa Tumbang Mangkutup, saya sangat menyambut baik kerjasama ini. Alhamdulillah saat ini kita dapat melakukan penyerahan dokumen ini," tambahnya.

Dia juga berharap kerja konkrit di lapangan dapat terus dilakukan. Ia juga meminta agar pihak Sumitomo, dan jajaran yang terkait meningkatkan kolaborasi.

"Saya minta pada pihak Sumitomo Forestry maupun dari pihak kami, untuk bekerja bahu membahu bekerja baik. Tingkatkan kolaborasi agar apa yang kita inginkan, kita harapkan dapat berjalan dengan baik kedepannya," tutup Suriato. (Fajar)


Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda