Berita Indokalbar.com @media screen and (max-width:768px) { .banner{margin:65px auto 0 auto;} }

Kalbar

Hukum

Peristiwa

Ad Placement

Hukum

21 Mei 2025

Hasilkan 24 Ton, RSUD Ketapang Tak Standar Kelola Limbah, Buang ke Pontianak

Hasilkan 24 Ton, RSUD Ketapang Tak Standar Kelola Limbah, Buang ke Pontianak
Tangki proses limbah cair rumah sakit dr Agoesdjam Ketapang.
KETAPANG – Dalam sehari, rumah sakit umum daerah (RSUD) dokter Agoesdjam Ketapang hasilkan limbah medis rata-rata 67 kilogram atau 2 ton perbulan. Dalam setahun capai 24 ton. 

Limbah padat dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ditumpuk di gudang tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3. Limbah ini terbungkus dalam plastik warna kuning.

Disekitaran TPS ini, banyak gedung kosong, sampah bekas material bangunan mangkrak yang banyak ditumbuhi rumput. Ditambah saluran drainase yang tidak konek. Kesanya jadi tak sesuai standar pengelolaan limbah rumah sakit. 

Limbah padat dalam plastik warna kuning itu selanjutnya dibawa oleh vendor atau pihak ketiga ke Pontianak tanpa proses pengolahan di mesin insinerator. 

Pengelolaan limbah ini jelas diduga tidak sesuai dengan beberapa ketentuan diantaranya, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MENLH/12/1995 tentang syarat baku mutu kualitas limbah. 

Dan proses pemilihan vendor limbah inipun terkesan tertutup berpotensi dikorupsi dengan modus titip harga kiloan.

Pihak rumah sakit melalui kasi penunjang non medis, Arie Purwanto mengatakan, pihaknya berkontrak dengan PT  Enviro untuk membawa dan memusnahkan limbah. Pembayaran dihitung perkilogram limbah. 

Proses ini dilakukan secara terjadwal ataupun sewaktu waktu dapat dikerjakan apabila terjadi lonjakan jumlah limbah. 

"Kita pakai jasa Enviro. Limbah padat diangkut dan dibawa ke Pontianak. Untuk pembayaran dihitung perkilogram," ujar Arie, Selasa sore (20/05/2025) diruang kerjanya. 

Berdasarkan data SIRUP, tahun 2024, nilai kerjasamanya sebesar Rp 700 juta. 

Sebagai penanggung jawab instalasi limbah rumah sakit, penjelasan tentang nilai perhitungan pembayaran dengan vendor dan mesin insinerator tak dijawabnya. 

"Mohon maaf, mungkin bisa koordinasi ke atasan saya,"ujar dia..

Rumah sakit Agoesdjam dalam beberapa tahun sudah alami kemajuan di beberapa hal. Seperti penambahan jumlah ruangan dan bangsal pasien. 

Rumah sakit ini mempunyai 11 ruangan dan 200 bangsal. Sementara jumlah pegawai keseluruhan sebanyak 400 orang.  

Meskipun masih diterpa beberapa isu seperti isu dugaan korupsi proyek mangkrak, tata keloka parkir tak jelas, dan ketidak transparan dalam manajemen sistem informasi dan layanan RS atau SIM-RS maupun soal rekrutmen tenaga honor terkesan sembunyi-sembunyi. 

Plt direktur dr Feria Kowira sejatinya diharapkan mampu membereskan masalah-masalah tersebut.  

Karena ia sosok terbilang "suhu" dalam bidang kesehatan karena senior menjadi PNS maupun dokter. 

Namun, persepsi itu jungkir balik karena selalu dijawab tidak tahu saat ditanya beberapa hal terutama tata kelola dan transparansi rumah sakit. 

Reporter: Muzahidin

20 Mei 2025

Gelap dan Rahasia Sistem Pengelolaan Limbah B3 Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang

Gelap dan Rahasia Sistim Pengelolaan Limbah B3 Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang
Infalasi pengolahan limbah cair RS dr Agoesdjam Ketapang.
KETAPANG – Pemusnahan, pengangkutan dan nilai kontrak kerjasama limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) bekas medis pada rumah sakit daerah dr Agoesdjam Ketapang dengan pihak ketiga atau vendor terkesan ditutup-tutupi.

Publik lantas menaruh curiga, karena diduga ada permainan titip angka untuk dapatkan fee atas proses angkutan dan pemusnahan limbah dimaksud karena sangat rahasia dan hanya diketahui oleh segelintir orang.

Kerahasiaan pengelolaan limbah ini berpeluang melanggar ketentuan tentang keterbukaan dalam menyampaikan informasi terkait alokasi, penggunaan, dan hasil dari penggunaan dana kepada masyarakat. 

Dari beberapa sumber yang ditanya Borneotribun menyampaikan, bertahun tahun kondisi ini sengaja diciptakan oleh oknum rumah sakit karena diduga mendapat keuntungan. Aliran keuntungan itu berasal dari hasil pemalsuan jumlah berat sampah yang diangkut. 

Keterangan dia lebih lanjut mengatakan, kalau biaya yang dipungut pihak ketiga atau vendor ini sebesar 40 ribu rupiah perkilogram. 

Dalam sebulan, biasanya vendor angkut sampah ini bisa sekali atau dua kali, tergantung jadwal dari rumah sakit ataupun apabila jumlah sampah yang dihasilkan meskipun belum capai sebulan. 

Kepala seksi penunjang non medis, Arie Purwanto selaku penanggug jawab kegiatan menjelaskan, kontrak kerjasama pengelolaan sampah dilakukan secara online. Tahun ini, rumah sakit bekerjasama dengan PT Enviro.

"Kita pakai jasa Enviro. Limbah padat diangkut dan dibawa ke Pontianak. Kita pakai aplikasi Si Raja untuk pembayaran dihitung perkilogram," ujar Arie, Selasa sore (20/05/2025) diruang kerjanya. 

Dalam sebulan, sampah B3 dihasilkan rumah sakit sebanyak 20 ton. Menurut dia, proses pemilihan sampah 
Ia menolak menyebutkan jumlah pembayaran perkilo yang ditanyakan. Karena beralasan sangat prinsip dan dikelola langsung oleh kepala bagian tata usaha dan sekretaris rumah sakit. 

"Yang paham itu atasan saya. Lebih jelas tanyakan saja," kata Arie. 

Sementara itu, diwawancarai terpisah pada Senin 19 Mei, Plt RS Agoesdjam, Feria Kowira menjawab, penunjukan vendor diperbaharui setiap tahun. Dan menggunakan sistim e-catalog. 

Pengelolaan limbah dipisahkan antara limbah cair dan limbah padat. Limbah cair ditangani langsung oleh rumah sakit, dan limbah padat diurus vendor. 

"Saya sekarang tidak tahu siapa vendornya. Secara detai nama vendor tidak tahu siapa sekarang. Karena berubah ubah, tapi nilainya pun tidak besarlah. Itukan hanya limbah B3 yang menang harus kita musnahkan. Limbah cairkan sudah dikelola dengan baik," jelas Feria. 

Pengelolaan limbah B3 rumah sakit diatur dalam regulasi. Diantaranya yakni Permenkes nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah. 

Selain itu, ada juga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 

Pelanggaran terhadap aturan pengelolaan limbah medis dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau pidana, sesuai dengan ketentuan dalam UU Lingkungan Hidup dan peraturan turunannya. 

Reporter: Muzahidin

19 Mei 2025

ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI

ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI
ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI. (ANTARA)
Pontianak - Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) mendorong generasi muda Dayak untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya dengan kecerdasan buatan (AI), guna menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

"Munas ICDN ini menjadi pijakan penting bagi kita untuk menyiapkan generasi muda Dayak agar tidak hanya mengenal, tetapi juga mampu menguasai teknologi, termasuk AI, yang hari ini mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan," kata Ketua ICDN Kalimantan Barat, Adrianus Asia Sidot, saat membuka Munas ICDN di Pontianak, Senin.

Menurut dia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang sangat cepat dan kerapkali mengejutkan. Ia mencontohkan, dunia digital saat ini bahkan telah menggantikan sebagian interaksi sosial dan budaya manusia.

"Dunia sudah berubah. Di negara lain, ada anak-anak muda yang bahkan menikah bukan dengan manusia, tetapi dengan boneka berbasis AI. Ini gambaran bahwa kemajuan teknologi dapat menjungkirbalikkan nilai-nilai jika tidak disertai kesiapan mental dan kompetensi generasi penerus," tuturnya.

Adrianus menegaskan bahwa ICDN berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan SDM Dayak yang cakap digital dan adaptif terhadap era disrupsi. Ia menilai bahwa masyarakat Kalimantan, khususnya suku Dayak, memiliki potensi besar yang belum tergali secara optimal.

"Kita harus mengejar ketertinggalan agar tidak terus bergantung pada kebijakan negara. Generasi muda Dayak harus menjadi kreator, inovator, bukan hanya penerima bantuan. Mereka harus mampu bersaing dan tidak menjadi beban negara," katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam Kalimantan secara cerdas dan berkelanjutan, termasuk eksplorasi kekayaan bawah tanah yang belum tergarap. Menurut dia hal ini dapat menjadi peluang ekonomi baru jika ditopang oleh SDM yang mumpuni.

"Kalimantan memiliki potensi luar biasa. Dengan kemajuan teknologi dan SDM unggul, kita bisa membangun pusat keunggulan (center of excellence) yang memperkuat posisi Kalimantan sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia," kata Adrianus.

Sebagai tuan rumah Munas II ICDN, Kalimantan Barat juga dinilai berhasil menyatukan semangat kolektif dari berbagai daerah untuk memperkuat jejaring kolaborasi, terutama dalam bidang pendidikan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat adat.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan Ketua Umum ICDN menjadikan Kalbar sebagai tuan rumah. Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus bergerak membangun daya saing generasi muda Dayak dalam lanskap global yang semakin digital," katanya.

Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan dukungan penuh terhadap peran ICDN dalam menyiapkan generasi muda Dayak yang unggul dan adaptif, khususnya dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), serta berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Norsan, ICDN memiliki peran strategis dalam menggerakkan potensi intelektual, kultural, dan politik masyarakat Dayak untuk menciptakan kekuatan transformatif, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. Ia juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita harus menjadi kerangka bersama, termasuk dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Dayak.

"Saya yakin ICDN dan masyarakat Dayak mampu menjadi motor dalam menciptakan generasi muda yang unggul secara akademis dan karakter, memperluas akses pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, serta menjadi pelaku utama dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas dan ekowisata," kata Ria Norsan.

Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur sosial digital dan layanan publik berbasis wilayah adat agar masyarakat Dayak di pedalaman tidak tertinggal. Menurutnya, sinergi antara nilai-nilai budaya Dayak dan kebijakan nasional sangat penting dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, transisi energi bersih, dan inovasi berbasis lokal.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kalimantan Barat akan memainkan peran penting sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Oleh karena itu, ICDN didorong untuk terlibat aktif dalam menyusun narasi pembangunan Kalimantan yang inklusif, adil, dan berpihak pada masyarakat lokal.

"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM Dayak, memperkuat infrastruktur adat, serta membuka ruang partisipasi politik dan sosial bagi anak-anak muda Dayak," katanya.

Ria Norsan juga berharap ICDN mampu menjadi jembatan diplomasi budaya yang menunjukkan bahwa masyarakat Dayak bukan hanya bagian dari warisan budaya Indonesia, tetapi juga merupakan kekuatan masa depan bangsa yang siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

6 Oknum Pengusaha Rental Jadi Tersangka Kasus Penyekapan dan Penganiayaan Di Kalbar

Foto: Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.Ik, MH.

PONTIANAK - menanggapi postingan viral di akun Instagram @gosippontianak mengenai dugaan penggelapan mobil rental, Ditreskrimum Polda Kalbar menyampaikan klarifikasi dan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi, Senin (19/5).

Kejadian bermula pada Jumat, 16 Mei 2025, terdapat 6 (enam) orang oknum pengusaha rental mobil yang tergabung dalam organisasi Buser Rental Nasional (BRN) melakukan penangkapan terhadap empat warga di daerah Tanjung Hilir, Kota Pontianak. Mereka menangkap 3 (tiga) laki-laki (berinisial D, T, dan I) dan 1 (satu) wanita (berinisial P) yang diduga melakukan penggelapan unit mobil rental milik pengusaha rental tersebut.

Alih-alih menyerahkan ke empat orang tersebut kepada pihak kepolisian, para oknum pengusaha rental tersebut justru menyekap, memborgol, mengintimidasi, menganiaya dan bahkan mengambil barang-barang pribadi milik wanita (berinisial P). Perlu diketahui bahwa korban wanita (inisial P) baru dibebaskan pada Sabtu dini hari, 17 Mei 2025, setelah disekap selama kurang lebih 16 jam. Sedangkan salah satu korban pria yang juga disekap, bahkan dibawa oleh para pelaku ke Kota Singkawang.

Polda Kalimantan Barat telah menerima Laporan dan menindaklanjutinya dengan membentuk tim khusus dari Ditreskrimum Polda Kalbar untuk melakukan penyelidikan, pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku.

Pada hari Sabtu (17/05/2025) sekitar pukul 21.00 wib. Tim Resmob Polda Kalbar berhasil mengamankan keenam oknum pengusaha rental mobil yang terlibat dalam aksi penyekapan dan penganiayaan tersebut. Saat ini, keenamnya telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana penyekapan, penganiayaan, dan perampasan barang milik korban. Inisial dari keenam tersangka yaitu: An, Abp, Wr, Ji, Mit dan Fm.

Sementara itu, dugaan penggelapan unit mobil rental yang melatarbelakangi tindakan main hakim sendiri ini disebut terjadi pada April 2025. Ironisnya, para pengusaha rental tidak pernah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian, mereka justru melakukan perbuatan melawan hukum yang justru merugikan dirinya sendiri. Perlu diketahui bahwa unit mobil yang digelapkan telah berhasil dikuasai kembali oleh pemilik rental.

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno. S.Ik, MH menegaskan bahwa Polda Kalbar tetap berkomitmen untuk memberantas aksi premanisme yang terjadi di wilayah hukum Polda Kalbar.

"Kami akan menindak tegas segala bentuk premanisme yang berlindung di balik organisasi masyarakat atau bentuk lainnya. Hal ini selaras dengan atensi Kapolri. Tindakan semena-mena yang melanggar hukum tidak akan ditoleransi, apalagi yang berujung pada kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia," ujar Bayu Suseno.

Selanjutnya Kabidhumas menghimbau agar masyarakat jangan sungkan melaporkan kejahatan yang terjadi di sekitarnya kepada pihak kepolisian. "Masyarakat diimbau untuk menyerahkan penanganan perkara kepada pihak berwenang agar proses hukum dapat berjalan dengan adil dan profesional," jelas Kabidhumas.

Menanggapi pertanyaan apakah kasus penggelapan mobil rental dapat dilaporkan oleh para pengusaha rental yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, Kombes Bayu Suseno menjelaskan bahwa setiap warga negara punya hak untuk melaporkan adanya tindak pidana yang dialaminya.

"Ya, silakan saja mereka membuat Laporan Polisi terkait kasus penggelapan yang terjadi pada bulan April 2025 lalu. Selama ada fakta-fakta hukum dan alat bukti nya cukup untuk membuktikan terjadi nya tindak pidana dipersilakan untuk membuat laporan di Polda Kalbar," pungkas Kombes Bayu Suseno.


18 Mei 2025

Pemdes Kanamit Kecamatan Maliku Bagikan BLT-DD

Foto: Pemdes Kanamit Kecamatan Maliku Bagikan BLT-DD

PULANG PISAU - Pemerintah Desa (Pemdes) Kanamit Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, melaksanakan pembagian Bantuan Langsung Tunai yang berasal dari anggaran Dana Desa (BLT-DD) tahap satu pada tahun 2025 pembagian tersebut di laksanakan pada 16 Mei 2025.

"Pembagian BLT-DD ini dilakukan secara langsung kepada warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ada 29 orang penerima," katanya.

Warga berdatangan menunjukkan antusiasme yang tinggi, saat berkumpul di kantor Desa Kanamit sejak Pagi, di katakan Hadi saat di hubungi media Kapuasnews.id lewat WhatsApp pribadinya pada hari Minggu (18/05/2025).

Kepala Desa Kanamit, Hadi menjelaskan bahwa menyerahkan BLT-DD dan berharap kepada para penerima KPM agar bantuan tersebut digunakan dengan bijak dan dapat sedikit membantu meringankan beban warga Desa Kanamit, dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Hadi juga mengingatkan agar penerima manfaat untuk dapat digunakan bantuan ini sesuai dengan kebutuhan dan yang lebih bermanfaat, terutama untuk kebutuhan pokok.

Kegiatan penyaluran bantuan dihadiri para staf-staf desa kanamit dalam penyaluran bantuan, para staf desa juga berharap BLT-DD ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

"Alhamdulillah, penyaluran BLT-DD tahun anggaran 2025 ini disambut antusias dan kebahagiaan oleh para penerima KPM di desa kanamit kecamatan maliku tersebut," tutup Hadi. (Fajar)


Mengenal Sekadau: Sejarah, Budaya, Wisata, dan Informasi Lengkap Lainnya

Mengenal Sekadau: Sejarah, Budaya, Wisata, dan Informasi Lengkap Lainnya
Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)

KALIMANTAN BARAT - Sekadau mungkin belum setenar kota besar lainnya di Kalimantan Barat, tapi jangan salah, daerah ini menyimpan banyak hal menarik yang patut kamu ketahui. 

Dari sejarah yang panjang, keindahan alam yang memikat, hingga keberagaman suku dan budaya, Sekadau punya segalanya buat kamu yang suka eksplorasi atau sekadar ingin tahu lebih dalam tentang salah satu daerah yang ada di Indonesia.

Sekadau Daerah Mana Sih?

Simpang tugu PKK, Sekadau, Kalimantan Barat.
Simpang tugu tiga PKK, Sekadau, Kalimantan Barat.

Banyak orang masih bertanya-tanya: Sekadau daerah mana sih sebenarnya? Nah, Sekadau adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat. 

Lokasinya cukup strategis karena berada di jalur penghubung antara Pontianak dan daerah pedalaman Kalimantan lainnya. 

Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Sanggau pada tahun 2003 dan kini berkembang pesat dalam berbagai sektor, terutama infrastruktur dan pariwisata.

Sejarah Sekadau: Dari Kerajaan Hingga Kabupaten Modern

Istana Kusuma Negara Sekadau
Istana Kusuma Negara Sekadau. (Foto: Wikipedia)

Kalau kita ngomongin sejarah Sekadau, kita harus balik ke zaman kerajaan. Dulu, Sekadau merupakan wilayah dari Kerajaan Sekadau yang berdiri sekitar abad ke-17. 

Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja yang dikenal bijaksana dan cukup berpengaruh di wilayah Kalimantan Barat. 

Seiring berjalannya waktu, wilayah ini mengalami banyak perubahan, mulai dari masa kolonial Belanda, kemerdekaan Indonesia, hingga akhirnya menjadi kabupaten sendiri.

Kondisi bangunan Istana Kaca yang sempat menjadi pusat pemerintahan raja-raja Sekadau
ISTANA KACA - Kondisi bangunan Istana Kaca yang sempat menjadi pusat pemerintahan raja-raja Sekadau, yang masih berbentuk kewedanaan. (dok. Kerabat Kerajaan Sekadau/suarapemredkalbar)

Nama “Sekadau” menurut cerita orang tua dahulu, diambil dari sejenis pohon kayu yang banyak tumbuh di muara sungai, yang sekarang disebut Sungai Sekadau. 

Oleh penduduk Sekadau, pohon kayu ini dikenal dengan sebutan “Batang Adau” Pohon adau itu sendiri merupakan sejenis kayu belian (kayu besi) yang memang banyak tumbuh di hutan Sekadau kala itu.

Apa Saja Kecamatan di Sekadau?

Kabupaten Sekadau terdiri dari tujuh kecamatan. Nah, buat kamu yang pengin tahu apa saja kecamatan di Sekadau, ini dia daftarnya:

  1. Sekadau Hilir

  2. Sekadau Hulu

  3. Nanga Taman

  4. Nanga Mahap

  5. Belitang

  6. Belitang Hulu

  7. Belitang Hilir

Masing-masing kecamatan punya karakteristik sendiri-sendiri, mulai dari kekayaan alam, adat istiadat, hingga potensi wisata yang berbeda-beda.

Suku Sekadau: Harmoni dalam Keberagaman

Salahsatu rangkaian kegiatan gawai dayak di sekadau
Salahsatu rangkaian kegiatan gawai dayak di sekadau. (Foto Suara Pontianak)

Berbicara tentang suku Sekadau, sebenarnya tidak ada satu suku yang benar-benar bernama "Suku Sekadau". 

Tapi, wilayah ini merupakan rumah bagi beragam suku, terutama suku Dayak (Dayak Ketungau, Dayak Mualang, Dayak Sekapat, dan lainnya), serta suku Melayu, Jawa, dan Tionghoa.

Masyarakat di Sekadau hidup rukun meski berasal dari latar belakang yang berbeda. 

Adat istiadat suku Dayak masih sangat kental di beberapa wilayah, terutama dalam upacara adat dan budaya gotong royong. 

Kamu bisa menemukan rumah panjang (betang) tradisional di beberapa desa yang menjadi simbol persatuan dan budaya masyarakat Dayak.

Wisata Sekadau yang Wajib Kamu Kunjungi


Ngomongin soal wisata Sekadau, jangan sampai kamu ngeremehin daerah ini. Walaupun belum seramai destinasi besar lainnya, Sekadau punya potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa. 

Berikut beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi:

1. Batu Joto

Suasana objek wisata Batu Joto. (Foto: SUARAKALBAR.CO.ID/int)
Suasana objek wisata Batu Joto. (Foto: SUARAKALBAR.CO.ID/int)

Desa Pantok di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, kini menjadi sorotan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan berkat keberadaan Batu Joto, sebuah objek wisata alam yang menyuguhkan keindahan yang memukau.

2. Taman Segitiga Sekadau

Taman Segitiga Sekadau. (Foto: Pancuajipost)
Taman Segitiga Sekadau. (Foto: Pancuajipost)

Ini adalah ikon kota Sekadau yang ada di tengah kota. Tempat ini sering jadi pusat kegiatan warga dan cocok untuk bersantai sore.

3. Rumah panjai

Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu. (Foto: Sorotborneo)
Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu. (Foto: Sorotborneo)

Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu adalah rumah betang tertua di daerah Dayak Mualang yang terletak di desa sungai antu Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat.

4. Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau

Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau
Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau.

Menyusuri sungai dengan perahu klotok jadi pengalaman unik yang nggak bisa kamu dapatkan di kota besar.

5. Festival Budaya Sekadau

Salah satu rangkaian acara di pembukaan Gawai Dayak XII Sekadau. (Foto: Suara Lawang Kuari)
Salah satu rangkaian acara di pembukaan Gawai Dayak XII Sekadau. (Foto: Suara Lawang Kuari)

Kalau kamu datang di waktu yang pas, kamu bisa menyaksikan festival budaya yang menampilkan tari-tarian adat, musik tradisional, dan kuliner khas Dayak.

6. Bukit Burang

Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)
Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)

Pesona matahari terbit dan terbenam masih menjadi bius dan magnet paling mengesankan yang akan selalu diburu oleh wisatawan. Bila kamu masih berada di Kabupaten Sekadau, kamu bisa mengunjungi Bukit Burang yang mempunyai pesona keduanya. Objek wisata ini tergolong masih baru. Tetapi, tidak menyurutkan semua orang untuk menikmati segala keindahan dan pesonanya. Tidak bisa dipungkiri memang, kawasan ini cukup menarik dengan pemandangan dan panorama yang mengesankan.Objek wisata ini terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

7. Goa Lawang Kuari

Goa Lawang Kuari adalah goa yang berada di  Desa Seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat

Sekadau-Pontianak Berapa Jam Pakai Sepeda Motor?

Nah, kalau kamu penasaran Sekadau-Pontianak berapa jam pakai sepeda motor, jawabannya tergantung kondisi jalan dan cuaca, ya. 

Tapi secara umum, perjalanan dari Pontianak ke Sekadau naik sepeda motor memakan waktu sekitar 6 hingga 8 jam. Jarak antara keduanya sekitar 300 kilometer lebih. 

Jalanan sudah cukup bagus, meski di beberapa titik kamu masih akan menemukan jalan yang berlubang atau licin saat musim hujan.

Untuk kamu yang suka touring atau petualangan naik motor, rute ini bisa jadi pilihan seru. 

Kamu bisa menikmati pemandangan alam Kalimantan yang masih asri dan berhenti di beberapa tempat menarik sepanjang perjalanan.

Kuliner Khas Sekadau yang Wajib Dicoba

Selain wisata alam dan budaya, Sekadau juga punya kuliner yang menggoda. Beberapa makanan khas yang wajib kamu cicipi antara lain:

  • Tempoyak (fermentasi durian yang biasa dimakan dengan ikan)

  • Sayur Umbut (rebung kelapa muda yang diolah jadi sayur)

  • Paket nasi daun (nasi dibungkus daun dengan lauk tradisional khas Sekadau)

Kalau kamu pecinta kopi, di Sekadau juga mulai banyak warung kopi kekinian, dari mega coffee, cafe lupung, lokale, nordu, dan masih banyak yang tidak kami sebut, selain itu ada yang menjual kopi lokal asal Kalimantan. 

Nikmat banget buat nongkrong sambil menikmati udara sejuk.

Potensi Ekonomi dan Pertanian di Sekadau

Sekadau juga dikenal sebagai daerah yang subur dan kaya akan hasil bumi. Komoditas utama di sini antara lain kelapa sawit, karet, padi, dan lada. Pertanian dan perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. 

Selain itu, sektor perikanan dan peternakan juga berkembang, terutama di kawasan pinggir sungai.

Dengan perkembangan infrastruktur yang semakin baik, banyak investor mulai melirik Sekadau sebagai tempat yang potensial untuk pengembangan usaha, khususnya di bidang agroindustri dan pariwisata lokal.

Jadi, udah tahu kan sekarang Sekadau daerah mana, berapa lama perjalanan Sekadau-Pontianak pakai sepeda motor, serta apa saja yang menarik dari sejarah Sekadau, kecamatan di Sekadau, sampai kekayaan wisata Sekadau dan keragaman suku Sekadau

Daerah ini memang bukan kota besar, tapi punya daya tarik tersendiri yang nggak bisa kamu temukan di tempat lain.

Kalau kamu pengin ngerasain suasana Kalimantan yang autentik dengan keramahan masyarakat lokal dan budaya yang kental, Sekadau adalah destinasi yang wajib masuk bucket list kamu. 

Yuk, mulai jelajahi Indonesia lebih dalam, mulai dari Sekadau!

Editor: Yakop

Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim

Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim
Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim.

Pontianak – Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat kembali adakan audiensi bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak. Pertemuan yang berlangsung akrab ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, H. Ruslan, S.Ag., M.A., serta Kasubbag Ruswandi, S.Si, M.Si, kamis (15/5/2025) kemarin.

Dalam dialog hangat tersebut, H. Ruslan, S.Ag., M.A., menyambut baik tawaran kolaborasi sinergis ini. "Program seperti ini sangat baik dan sangat perlu kita sambut. Tugas kita bersama menjaga lingkungan, dan program Eco Bhinneka sudah sejalan dengan sejumlah inisiatif Kemenag," ujarnya. Keharmonisan dan kerja kolaborasi yang sudah terjalin antara program Eco Bhinneka Muhammadiyah dan inisiatif Kemenag Kota Pontianak dalam merawat lingkungan pun semakin diperkuat.

Krisis iklim kini menjadi ancaman serius dengan dampak luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk keluarga dan kelompok rentan seperti perempuan dan anak muda. Di Pontianak, masalah lingkungan seperti pencemaran air, penumpukan sampah plastik yang belum terkelola baik, dan kerusakan ekosistem gambut telah menimbulkan kekhawatiran serius. Kondisi ini turut meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, yang pada akhirnya mengancam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak.

Eco Bhinneka Muhammadiyah adalah sebuah organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada promosi keberagaman, pelestarian lingkungan, dan penguatan nilai-nilai toleransi di Kalimantan Barat. Bersama para mitra, Eco Bhinneka melaksakan peningkatan kesadaran, pelatihan kapasitas, hingga mendorong aksi bersama masyarakat lintas iman dalam melestarikan lingkungan. Untuk mencapai visi tersebut, Eco Bhinneka Muhammadiyah secara proaktif menjalin dialog dan menguatkan kembali hubungan dengan berbagai pihak, termasuk Kemenag Kota Pontianak.

Merespons tantangan ini, Program Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat melalui inisiatif Sekolah Bumi Calon Ibu yang akan segera dilaksanakan melihat potensi besar pada perempuan, khususnya dari kelompok lintas iman, sebagai agen perubahan. Perempuan, sebagai pendidik utama di rumah tangga, memegang peran krusial dalam mengedukasi keluarga tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui langkah-langkah kecil berbasis keluarga, seperti mengajarkan pola konsumsi yang bijak, mengelola limbah rumah tangga, serta mempraktikkan prinsip keberlanjutan, mereka dapat memberikan dampak signifikan terhadap perubahan perilaku masyarakat.

Lebih lanjut, perempuan lintas iman juga memiliki kemampuan untuk membangun kesadaran dan aksi lingkungan melalui nilai-nilai spiritualitas lintas agama yang mengajarkan keberlanjutan dan penghargaan terhadap alam. Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh kasih, perempuan dapat menjadi pemimpin perubahan yang memperjuangkan keadilan lingkungan sekaligus keadilan gender.

Audiensi ini menandai babak baru dalam sinergi antara Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Kota Pontianak. Regional Manager Eco Bhinneka Kalimantan Barat, Octavia Shinta Aryani, menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan dan dukungan positif dari Kemenag Kota Pontianak.

"Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan dukungan penuh dari Kemenag Kota Pontianak. Ini membuktikan bahwa upaya menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang melampaui sekat-sekat, dan kami siap berkolaborasi lebih jauh," tutur Octavia.

Dengan kesamaan visi dan semangat kolaborasi yang kuat, kedua belah pihak optimis dapat membawa perubahan positif dan signifikan dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, serta membangun keluarga dan masyarakat Pontianak yang lebih tangguh menghadapi tantangan krisis iklim di masa depan.

17 Mei 2025

Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi

Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi
Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi. (ANTARA)
Pontianak - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Kalimantan Barat, demi menjaga keberhasilan program ketahanan pangan dan energi nasional.

"Jangan menunggu api datang baru kita bergerak cepat. Kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mencegah bencana dan melindungi produktivitas lahan," kata Menteri Hanif dalam kegiatan konsolidasi kesiapsiagaan antisipasi karhutla bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemangku kepentingan di Pontianak, Sabtu.

Ia menyatakan Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan karhutla yang tinggi. Ancaman kebakaran jika tidak ditangani sejak dini dapat mengganggu produktivitas pangan dan bioenergi secara nasional.

Menteri Hanif menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya pencegahan.

"Semua elemen harus ambil bagian, mulai dari pemantauan titik rawan, edukasi, hingga penyediaan sarana pemadam kebakaran yang memadai," katanya.

Data per 16 Mei 2025 menunjukkan sebanyak 198 titik panas (hotspot) terdeteksi di Kalimantan Barat, atau turun 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, potensi kebakaran tetap tinggi, terutama memasuki musim kemarau yang diperkirakan akan dimulai pada Juni mendatang.

"Kita tidak boleh lengah. Titik api bisa muncul kembali ketika cuaca mulai kering. Semua pihak harus siaga sejak sekarang," ujarnya.

Peran dunia usaha

Kementerian LHK mencatat sebanyak 79 areal Hak Guna Usaha (HGU) mengalami kebakaran sepanjang 2015 hingga 2024 dengan total luas sekitar 42.476 hektare. Beberapa lokasi bahkan mengalami kebakaran berulang, menunjukkan lemahnya pencegahan dari perusahaan terkait.

"Kami minta perusahaan tidak hanya menanggulangi, tetapi aktif dalam mencegah. Lengkapi sistem tanggap darurat internal, mulai dari regu pemadam, alat, hingga jalur komunikasi," kata Menteri Hanif.

Ia juga mendorong perusahaan untuk rutin melakukan patroli, simulasi penanggulangan, serta menyusun peta kerawanan dan prosedur mitigasi yang jelas.

GAPKI Kalimantan Barat yang menaungi 78 perusahaan sawit disebut memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pencegahan. Dukungan GAPKI, baik melalui edukasi internal, penyediaan alat pemadam, maupun kepatuhan terhadap SOP, dinilai sangat penting.

Menurutnya, Kebakaran lahan seringkali dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan secara tradisional oleh masyarakat, terutama di lahan gambut dan lahan tidur yang tidak terpantau. Lahan konflik dan wilayah open access tanpa penjagaan memperparah situasi.

"Ketidaksiapan di lapangan membuat api cepat meluas. Kita butuh posko siaga terpadu di daerah rawan, serta sistem deteksi dan pelaporan dini yang berjalan optimal," kata Hanif.

Ia menambahkan keberhasilan program ketahanan pangan dan energi sangat bergantung pada stabilitas dan kelestarian lahan. Pemerintah tidak akan mentolerir praktik pembakaran lahan yang disengaja, dan penegakan hukum akan diperkuat.

"Masyarakat di sekitar areal perusahaan juga harus dilibatkan dalam edukasi dan gotong royong mencegah karhutla. Ini bukan sekadar kewajiban, tapi tanggung jawab moral kita bersama," kata Hanif.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Rampas Kunci Motor Warga, Seorang Pria Di Tangkap Polisi

Foto: Pelaku Perampasan Kunci Motor Milik Warga di Jalan Poros Tapang Pulau–Kerintak, Dusun Kerintak, Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir

SEKADAU - Seorang pria berinisial S diamankan aparat Kepolisian Resor Sekadau setelah diduga melakukan perampasan kunci sepeda motor milik seorang warga di Jalan Poros Tapang Pulau–Kerintak, Dusun Kerintak, Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Minggu (11/5/2025).

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kasat Reskrim IPTU Zainal Abidin menjelaskan, kejadian berawal saat korban tengah dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dari arah Pontianak.

"Korban dihentikan oleh pelaku yang tidak dikenal dan saat itu langsung diminta menyerahkan kunci sepeda motornya dengan nada mengancam," kata IPTU Zainal Abidin di Sekadau, Sabtu (17/5).

Karena merasa terancam, korban menuruti permintaan pelaku dan menyerahkan kunci motor. Pelaku kemudian merampas kunci tersebut secara paksa sambil mengancam akan memukul korban.

"Korban memilih menyelamatkan diri dengan bersembunyi di parit pinggir jalan. Dari tempat persembunyian, ia melihat pelaku mengacak-acak jok sepeda motor dan tas miliknya," lanjut dia.

Melihat ada warga melintas, korban segera meminta pertolongan. Warga kemudian mendatangi lokasi, namun pelaku mencoba melarikan diri setelah mengetahui keberadaannya diketahui.

"Pelaku berhasil diamankan oleh warga dan kemudian diserahkan ke Polsek Belitang Hilir. Selanjutnya, petugas Satreskrim dan Sat Samapta Polres Sekadau menjemput pelaku untuk dibawa ke Mapolres Sekadau," ujar IPTU Zainal.

Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku diketahui merupakan residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang pernah menjalani hukuman pada tahun 2024 di wilayah yang sama.

"Motif pelaku melakukan aksi tersebut diduga karena faktor ekonomi," tambahnya.

Pihak kepolisian menyampaikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam membantu pengamanan pelaku. Saat ini, pelaku masih menjalani proses hukum lebih lanjut di Mapolres Sekadau.

IPTU Zainal menjelaskan bahwa, dalam rangka Operasi Pekat II Kapuas 2025, kepolisian berkomitmen memberantas penyakit masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Sekadau.

"Operasi Pekat II Kapuas 2025 dilaksanakan untuk menekan angka kriminalitas serta sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberantas segala bentuk penyakit masyarakat," pungkasnya.


Akhiri Konflik, Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025

Foto: Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun (kiri) dan Ketua Umum PWI hasil KLB Zulmansyah Sekedang (kanan) serta anggota Dewan Pers Dahlan Dahi berfoto bersama sesuai penandatanganan Kesepakatan Jakarta, Jumat (16/5/2025) tengah malam, di Jakarta.

JAKARTA - Akhirnya, konflik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menemukan jalan ke luar. Kedua pihak yang berkonflik menyepakati masalah yang berlarut di PWI akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling telat 30 Agustus 2025.

Kesepakatan itu dicapai melalui negosiasi maraton di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam, antara Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa, Zulmansyah Sekedang.

Hendry terpilih sebagai Ketua Umum PWI melalui Kongres Bandung, 27 September 2023. Kurang dari setahun, awal 2024, PWI dilanda konflik internal, yang berbuntut Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, 18 Agustus 2024. KLB PWI memilih Zulmansyah secara aklamasi sebagai Ketua Umum.

Berbagai usaha mediasi dilakukan untuk mendamaikan kedua pihak. Kesepakatan Jumat malam adalah usaha menyelesaikan konflik tersebut.

Kesepakatan tersebut dimediasi oleh Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers. Melalui negosiasi yang alot, dalam semangat persahabatan dan rekonsiliasi, Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama “Kesepakatan Jakarta”.

“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan.
Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun,” kata Hendry.

PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik.

“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah,” komentar Zulmansyah.

Kesepakatan Jakarta

Negosiasi berlangsung selama sekitar empat jam, langsung antara Hendry dan Zulmansyah. Dahlan, yang duduk di tengah-tengah kedua tokoh pers itu, menjadi mediator.

Negosiasi berlangsung sangat alot di beberapa poin, disertai debat panas. Namun, beberapa kali terdengar suara tawa yang keras.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” komentar Dahlan.

Sebelum Hendry dan Zulmansyah bertemu langsung, diskusi mengenai poin-poin krusial sudah dilakukan melalui telepon. Dahlan juga meminta masukan dari tokoh-tokoh senior PWI.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, di atas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya melalui proses rekonsiliasi. 

“Kami sepakat bahwa proses rekonsiliasi tersebut menjunjung tinggi semangat persahabatan, persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu, serta fokus ke masa depan,” demikian tertulis dalam Kesepakatan Jakarta.

Dokumen itu juga tegas menyebutkan, konflik akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 tahun ini. Jakarta disepakati sebagai tempat penyelenggaraan kongres.

Untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan, kedua pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang steering committee (OC) yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat orang anggota. 

Steering Committee (SC) juga akan dibentuk bersama. Terdiri atas masing-masing seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang bidang persidangan, pendanaan, dan akomodasi.

Kedua pihak akan mengirimkan nama-nama pengurus OC dan SC.

Hendry dan Zulmansyah juga menyepakati poin paling penting, yakni calon ketua umum. 

“Seluruh anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PWI. Bila terdapat hambatan pencalonan karena masalah administratif atau hal lain yang muncul karena konflik PWI, maka hambatan itu akan ditiadakan/dihapuskan melalui mekanisme yang memungkinkan dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan persaudaraan sesuai prinsip-prinsip deklarasi ini,” demikian tertuang dalam Kesepakatan Jakarta.

Hendry dan Zulmansyah setuju untuk menyelesaikan beberapa topik yang belum disepakati secepatnya sebelum Kongres Persatuan digelar. (***)



Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda