Berita Indokalbar.com

05 Mei 2025

Kalbar siapkan lompatan pembangunan 2025–2030

Kalbar siapkan lompatan pembangunan 2025–2030
Kalbar siapkan lompatan pembangunan 2025–2030. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan arah pembangunan jangka menengah 2025–2030 dengan fokus pada pemerataan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan transisi ekonomi berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar Ria Norsan saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kalbar 2025 di Pontianak, Senin.

"Dalam Musrenbang Provinsi Kalimantan Barat ini saya selaku Gubernur Kalbar, bersama pak Krisantus sebagai wakil, menyoroti berbagai tantangan strategis yang perlu diatasi secara kolaboratif agar Kalbar tidak tertinggal dalam momentum pembangunan nasional," kata Ria Norsan.

Menurutnya, kondisi geografis Kalbar yang luas serta letaknya yang strategis membutuhkan perhatian khusus dalam penyediaan infrastruktur, pelayanan publik, dan peningkatan kualitas SDM.

Dia mengatakan Kalbar merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia dengan garis perbatasan sepanjang 966 kilometer yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Menurut Norsan, posisi ini menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa Kalbar telah menunjukkan tren positif dalam pembangunan manusia. Pada 2024, Kalbar berhasil keluar dari zona indeks pembangunan manusia (IPM) sedang dan masuk kategori tinggi, bahkan mencatat pertumbuhan IPM tertinggi di antara lima provinsi di Pulau Kalimantan.

"Kami optimis, dengan kolaborasi antardaerah, IPM Kalbar bisa menempati peringkat tiga bahkan satu di Kalimantan," kata Norsan.

Meski demikian, Norsan menyoroti ketergantungan ekonomi Kalbar yang masih didominasi sektor ekstraktif. Sebanyak 46,03 persen penduduk usia kerja bergantung pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menyumbang 21,73 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB), sementara sektor pertambangan hanya menyumbang 5,11 persen.

"Ketergantungan ini harus dimitigasi agar tidak memperburuk kualitas lingkungan dan menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata dia.

Beberapa tantangan lain yang disorot antara lain kemantapan jalan provinsi yang baru mencapai 64,01 persen, akses sanitasi layak hanya 50,42 persen, dan belum ada kabupaten/kota yang bebas dari praktik buang air besar sembarangan (BABS). Meskipun rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,85 persen, pasokan listrik industri Kalbar masih bergantung pada Sarawak, Malaysia. Selain itu, masih terdapat 54 desa yang belum memiliki akses internet.

"Di era digital ini, keterbatasan tersebut harus segera diatasi agar desa tidak tertinggal dalam transformasi teknologi," kata Norsan.

Mantan Bupati Mempawah dua periode itu menambahkan, visi Kalbar 2030 mendatang adalah Adil, Demokratis, Sejahtera, dan Berwawasan Lingkungan.

"Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalbar menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,02–7,91 persen, peningkatan indeks modal manusia sebesar 0,64 poin, penurunan kemiskinan menjadi 4,31–4,97 persen, serta pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 75,78 persen pada 2030. Visi besar ini dijabarkan melalui 11 misi pembangunan, 7 prioritas, dan 24 sasaran," kata Norsan.

Beberapa program prioritas di bidang pembangunan manusia meliputi bantuan biaya pendidikan bagi siswa sekolah swasta, pelatihan dan sertifikasi generasi muda, pengembangan creative hub untuk industri kreatif.

Di bidang ekonomi berkelanjutan, pemerintah akan mendorong lumbung pangan daerah, produk ekonomi hijau seperti kakao (Sintang), kopi (Melawi), dan kratom (Kapuas Hulu), serta pengembangan destinasi wisata terpadu di Pantura Kalbar dan kawasan konservasi.

"Sedangkan di bidang infrastruktur dasar, target utamanya adalah pencapaian ODF (Open Defecation Free) di seluruh kabupaten/kota, peningkatan kemantapan jalan hingga 90 persen, bebas desa dari blank spot internet, dan energi baru terbarukan bagi sektor industri," katanya.

Pemprov Kalbar juga siap mendukung program prioritas nasional, seperti makanan bergizi gratis, sekolah rakyat, layanan kesehatan gratis, dan rumah subsidi.

"Sinergi lintas wilayah dan kolaborasi seluruh elemen sangat penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Kalbar terwujud secara merata dan berkelanjutan," kata Norsan.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Laka Lantas di Simpang Jalan Pelajar, Empat Korban Dilarikan Ke RSUD

Foto: Kecelakaan lalu lintas di Jalan Merdeka Timur

SEKADAU - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Merdeka Timur, tepatnya di Simpang Jalan Pelajar, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Senin (5/5/2025) dini hari.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 00.30 WIB itu melibatkan satu unit sepeda motor Yamaha Mio warna hitam dengan mobil Pick Up Suzuki warna putih. Akibat kejadian tersebut, empat orang mengalami luka dan telah dilarikan ke RSUD Sekadau untuk mendapatkan penanganan medis.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, S.H., S.I.K., M.Si., melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi menjelaskan bahwa sepeda motor dikendarai oleh AKE (17), yang memboncengkan TG (17). Kedua remaja perempuan tersebut melaju dari arah Jalan Sanggau menuju pusat Kota Sekadau.

“Saat berada di lokasi kejadian, dari arah berlawanan datang mobil Pick Up yang dikemudikan YHS (34) dengan kecepatan cukup tinggi. Kendaraan tersebut mengambil jalur kanan, menabrak trotoar, terguling, dan kemudian menabrak sepeda motor dari arah sebaliknya,” terang AKP Agus.

Akibat benturan tersebut, AKE mengalami luka lecet pada kaki kanan dan tangan kiri. Sementara itu, TG mengalami memar di bagian pinggul, luka lecet di tangan, serta patah tulang pada paha kiri. Keduanya diketahui mengenakan helm saat kejadian. Pengemudi mobil Pick Up, YHS, mengalami luka lecet di bagian siku kanan, sedangkan penumpangnya, MP (21), mengalami luka lecet pada tangan dan kaki sebelah kiri.

AKP Agus menambahkan, kerugian materil akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp3 juta. Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta membawa para korban ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

“Kecelakaan ini sedang dalam penanganan. Kami akan mendalami unsur kelalaian pengemudi sesuai Pasal 310 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” ujar AKP Agus.

Terkait kejadian ini, Polres Sekadau mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar senantiasa berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berkendara. Kepatuhan terhadap rambu dan aturan lalu lintas dinilai penting untuk mencegah kecelakaan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Polisi juga mengingatkan masyarakat untuk selalu melengkapi surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK yang masih berlaku, serta menggunakan perlengkapan keselamatan standar seperti helm bagi pengendara roda dua.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi pengguna jalan yang bijak dan bertanggung jawab. Mari kita saling menjaga, karena keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama,” pungkas AKP Agus.

04 Mei 2025

Bupati Bengkayang akan perbaiki infrastruktur sekolah yang rusak

Bupati Bengkayang akan perbaiki infrastruktur sekolah yang rusak
Bupati Bengkayang akan perbaiki infrastruktur sekolah yang rusak. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis menegaskan akan memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak dan sudah dialokasikan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bengkayang.

"Infrastruktur sekolah di Bengkayang ada beberapa yang memang perlu kembali dibenahi dan diperbaiki, sebab telah lama dan dimakan usia, untuk itu beberapa program perbaikan juga sudah dialokasikan anggarannya," ujar Bupati Darwis di Bengkayang, Ahad.

Rencana renovasi sekolah tersebut sudah disampaikan juga ke Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalbar dan Cipta Karya Kemen-PU. Bupati mengatakan, dunia pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan Bengkayang dalam lima tahun ke depan.

Bupati kembali tegaskan, selain memperbaiki infrastruktur sekolah, Pemkab Bengkayang juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Untuk meneguhkan komitmen tersebut, beberapa program strategis lainnya sudah dirancang untuk mendukung kebutuhan SDM jangka panjang.

Program tersebut seperti mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyediakan filtrasi air layak minum di beberapa sekolah dan memanfaatkan aset pasif Pemda untuk mendukung dapur umum.

Kemudian menyediakan beasiswa berprestasi daerah yang saat ini masih di rancang untuk tahun selanjutnya. Hal tersebut dianggap penting guna mendukung kebutuhan SDM jangka panjang di sektor pendidikan.

Bupati juga mengatakan, selain itu, akan membangun kerja sama dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku dan Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Barat untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru.

"Lewat mitra strategis melalui dukungan CRS dalam mendukung program pemerintah termasuk sektor pendidikan," ujarnya.

Kemudian memprioritaskan daerah perbatasan Bengkayang dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), memberikan tunjangan daerah khusus bagi guru di daerah pedalaman dan perbatasan dan regruping sekolah dasar terutama yang berada satu lokasi.

"Dengan program-program ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan SDM yang kompeten dan berdaya saing dalam mewujudkan SDM yang unggul, berakhlak dan berbudaya," katanya.

Dia menambahkan, Pemkab Bengkayang juga mendukung pembangunan sekolah rakyat di Bengkayang dengan menyediakan lebih dari 10 hektare lahan di perbatasan Jagoi Babang.

Sekolah rakyat ini merupakan program yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai solusi pendidikan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

"Program ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta Pemerintah Daerah," ujarnya.

Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat segera terealisasi guna mendukung pemerataan pendidikan di Kabupaten Bengkayang, khususnya di daerah perbatasan. Bupati Bengkayang menekankan pentingnya pembangunan sekolah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat di daerah perbatasan.*

Oleh : Narwati/ANTARA

Wako Singkawang apresiasi Permasis gelar takl show Bahasa Mandarin

Wako Singkawang apresiasi Permasis gelar takl show Bahasa Mandarin
Wako Singkawang apresiasi Permasis gelar takl show Bahasa Mandarin. (ANTARA)
Singkawang - Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Masyarakat Singkawang dan Sekitarnya (Permasis) yang menggelar talk show mengenai pentingnya Bahasa Mandarin bagi generasi muda.

Menurutnya, Bahasa Mandarin merupakan bahasa dunia yang sangat penting dalam komunikasi internasional dan perdagangan global yang tentunya juga membawa peluang-peluang bagi generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan.

"Ini merupakan sebuah peluang yang memang harus diambil oleh anak-anak muda kita, karena tidak dipungkiri lagi bahwa ekonomi dunia ini juga turut dikuasai oleh China," kata Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin di Singkawang, Sabtu.

Menurut dia, Bahasa Mandarin ini bukan hanya ada di China saja, tapi sudah ada di negara-negara lain yang juga menggunakan Bahasa Mandarin.

"Maka peluang-peluang yang dilakukan oleh Permasis ini bertujuan untuk memberikan sebuah keilmuan kepada generasi muda tentang Bahasa Mandarin," ujarnnya.

Artinya, dimanapun kita berada selain Bahasa Inggris maka Bahasa Mandarin pun menjadi peluang besar untuk anak-anak muda yang biasanya dimanfaatkan untuk penterjemah ataupun yang lainnya.

Sayangnya, untuk di Singkawang, katanya, belum semua sekolah memiliki mata pelajaran Bahasa Mandarin. Hal itu mungkin dikarenakan guru yang khusus untuk mengajar Bahasa Mandarin belum ada.

Kedepan, diharapkan Bahasa Mandarin ini bisa menjadi sebuah kekuatan lokal di setiap sekolah yang ada di Kota Singkawang.

"Karena melalui Bahasa Mandarin tentunya dapat membantu kita dalam berkomunikasi dengan lebih efektif dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

03 Mei 2025

Penyaluran dana PIP di Kubu Raya terkendala kebijakan perbankan

Penyaluran dana PIP di Kubu Raya terkendala kebijakan perbankan
Penyaluran dana PIP di Kubu Raya terkendala kebijakan perbankan. (ANTARA)
Pontianak - Penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, masih menghadapi kendala serius akibat kebijakan perbankan (Bank Rakyat Indonesia, BRI) yang menolak menerima surat kuasa dari pihak ketiga, seperti guru atau kepala sekolah, untuk mencairkan dana bantuan pendidikan bagi siswa.

"Saya menyayangkan kebijakan BRI yang dinilai menyulitkan akses siswa, khususnya di daerah pesisir dan pelosok. BRI sebagai pihak yang memenangkan tender penyaluran PIP seharusnya mempermudah proses, bukan justru membebani penerima manfaat," kata Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, di Sungai Raya, Sabtu.

Menurutnya, setiap tahun, sekitar 20 persen dana PIP di Kubu Raya tidak tersalurkan. Salah satu penyebabnya adalah pihak bank tidak menerima kuasa dari pihak sekolah.

"Akibatnya, siswa harus datang langsung ke kantor cabang terdekat, yang dalam beberapa kasus menimbulkan risiko keselamatan," tuturnya.

Ia mencontohkan insiden tragis yang terjadi belum lama ini, ketika sekelompok siswa dari Kecamatan Batu Ampar mengalami kecelakaan saat bepergian ke Rasau Jaya untuk mencairkan dana PIP. Kecelakaan tersebut menewaskan satu siswa, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan beberapa harus dirawat.

Selain itu, Yusran juga menyoroti kasus siswa yang tidak dapat mengambil dana bantuan karena sedang sakit dan tidak dapat diwakilkan, lantaran BRI bersikukuh menolak kuasa.

"Saya nilai ini bentuk wanprestasi yang merugikan anak-anak. Mereka seharusnya difasilitasi, bukan dipersulit," katanya.

Menurut Yusran, dalam rapat koordinasi bersama jajaran terkait, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sepakat menunjuk kepala sekolah atau guru sebagai penerima kuasa resmi untuk mengambil dana PIP, terutama bagi siswa di wilayah terpencil. Ia menekankan bahwa dana tersebut merupakan hak siswa yang dijamin oleh negara dan harus disalurkan tanpa hambatan administratif yang tidak perlu.

Lebih lanjut, ia meminta BRI untuk membuka opsi kerja sama dengan bank daerah atau lembaga keuangan lain yang memiliki jaringan hingga ke tingkat kecamatan. Hal ini dinilai penting untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia di BRI, sebagaimana diakui sendiri oleh petugas di lapangan.

"Kalau tidak sanggup menjangkau seluruh wilayah, maka libatkan bank yang mampu. Jangan sampai siswa SD harus keluar biaya Rp400 ribu untuk mencairkan bantuan senilai Rp450 ribu. Ini ironis dan tidak manusiawi," kata Yusran.

Pemkab Kubu Raya berharap ke depan distribusi dana PIP dapat berlangsung lebih inklusif dan menjangkau seluruh siswa tanpa menambah beban mereka, baik secara ekonomi maupun logistik.*

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Gubernur Kalbar dukung atlet disabilitas tembus prestasi Internasional

Gubernur Kalbar dukung atlet disabilitas tembus prestasi Internasional
Gubernur Kalbar dukung atlet disabilitas tembus prestasi Internasional. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan komitmennya mendukung penuh pembinaan dan pengembangan atlet disabilitas yang memiliki potensi meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya mengapresiasi pelaksanaan agenda ini. Ini menjadi momentum penting untuk terus mendukung para atlet, termasuk penyandang disabilitas, dalam meraih prestasi," kata Ria Norsan saat membuka kegiatan Talent Scounting & Identification NPCI Kalbar di GOR Pangsuma Pontianak, Sabtu.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi jembatan untuk membangun keberdayaan olahraga bagi penyandang disabilitas, serta membuktikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi.

"Masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu penyandang disabilitas dan bagaimana proses pembinaannya. Namun, melalui perkembangan dan dukungan regulasi seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022, pemerintah terus mendorong pembinaan yang inklusif," katanya.

Gubernur juga menyoroti sejumlah atlet disabilitas asal Kalbar yang telah menorehkan prestasi, seperti Fauzi Purwalaksono yang berhasil menembus ajang bergengsi dunia di Prancis tahun 2024. Selain itu, atlet dari cabang angkat berat dan tenis meja turut mengharumkan nama daerah di tingkat Asia.

"Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang. Kita harus bangga, karena tidak mudah bersaing di level internasional. Pemerintah Provinsi Kalbar siap mendukung, termasuk menyiapkan bonus bagi atlet yang meraih prestasi," tegasnya.

Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh atlet untuk tetap semangat dan percaya diri.

"Jangan merasa minder. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu. Setiap mimpi harus diperjuangkan," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

02 Mei 2025

Gubernur Kalbar ajak siswa SMK wujudkan mimpi Jadi pemimpin bangsa

Gubernur Kalbar ajak siswa SMK wujudkan mimpi Jadi pemimpin bangsa
Gubernur Kalbar ajak siswa SMK wujudkan mimpi Jadi pemimpin bangsa. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan memberikan motivasi kepada para siswa SMK yang ada di Kalbar agar terus mengejar cita-cita setinggi-tingginya, dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

"Saya pertama kali masuk STM Negeri 2 (sekarang SMK Negeri 4) pada 1984 dan lulus tahun 1987, jurusan bangunan sipil. Dulu tidak seperti sekarang, sarana belum memadai, guru kadang ada kadang tidak, tapi kami tetap semangat belajar," kata Norsan dalam sambutannya saat memimpin upacara peringatan Hardiknas 2025 yang difokuskan di SMK Negeri 4 Pontianak, Jumat.

Ia mengenang masa-masa sekolah yang penuh tantangan, namun juga sarat kekompakan antar siswa. "Kami dulu sering membuat plesetan, STM itu singkatan dari 'Sekolah Tak Menentu', karena kondisi yang serba terbatas. Tapi justru dari keterbatasan itu kami belajar bertahan dan bekerja keras," ujarnya. 

Ria Norsan yang juga merupakan mantan Bupati Mempawah dan Wakil Gubernur Kalbar, menekankan bahwa setiap siswa harus memiliki mimpi besar dan tekad untuk mengubah nasib. Ia mengutip Al Quran surat Ar-Ra’d ayat 11, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka."

Di hadapan ratusan siswa, Norsan menegaskan bahwa kunci sukses terletak pada tiga hal, yakni kejujuran, kedisiplinan, dan kedekatan kepada Tuhan.

"Jujur adalah modal utama. Disiplin membuka jalan untuk meraih prestasi. Dan yang paling penting, dekatkan diri kepada Tuhan agar hidup kita penuh berkah," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghormati guru sebagai orang tua di sekolah, serta menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai bekal untuk membangun masa depan.

"Kalau ingin jadi pemimpin, dokter, insinyur, semua bisa. Tapi mulai dari sekarang harus punya cita-cita dan niat yang kuat," kata Norsan.

Gubernur Ria Norsan menutup pesannya dengan mendorong para siswa untuk ikut berkontribusi bagi bangsa, mengingat tahun 2045 akan menjadi masa keemasan Indonesia.

"Kalian yang akan memimpin negeri ini. Maka siapkan diri sejak sekarang. Kuasai teknologi dan terus belajar," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita menyampaikan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kalbar.

"Peringatan Hardiknas ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam membangun pendidikan yang merata, bermutu, dan inklusif," kata Rita.

Ia memaparkan bahwa strategi peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui lima pilar utama: pembangunan infrastruktur, peningkatan kompetensi guru, pemerataan akses, sinergi lintas sektor, dan penggunaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, menurut Rita, sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan produktif. Di saat yang sama, peningkatan kompetensi guru terus dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan.

Dinas Pendidikan juga aktif memperluas akses pendidikan ke wilayah terpencil dan perbatasan, sembari memperkuat kolaborasi dengan Ombudsman Kalbar, satuan pendidikan, dan komite sekolah untuk pengawasan layanan pendidikan publik yang berkualitas.

"Semua keputusan berbasis data, salah satunya Dapodik. Ini penting untuk mengidentifikasi masalah dan memastikan setiap kebijakan benar-benar menyasar kebutuhan nyata di lapangan," kata Rita.

Dengan pendekatan tersebut, Rita berharap generasi muda Kalbar akan tumbuh sebagai sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing secara global serta berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

Disdik Kalbar tegaskan penyaluran PIP tanpa potongan

Disdik Kalbar tegaskan penyaluran PIP tanpa potongan
Disdik Kalbar tegaskan penyaluran PIP tanpa potongan. (ANTARA)
Pontianak - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita, menegaskan bahwa dana Program Indonesia Pintar (PIP) harus tersalurkan langsung dan utuh kepada peserta didik tanpa ada potongan oleh pihak manapun, termasuk pihak sekolah.

"Proses PIP saat ini sudah dalam tahap penyaluran untuk peserta didik. Kami memastikan bahwa dana ini diterima langsung oleh siswa, dan kami akan memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang melakukan pemotongan," kata Rita di Pontianak, Jumat.

Meski hingga saat ini belum ditemukan laporan pemotongan, Rita menegaskan pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala. "Alhamdulillah belum ada laporan pemotongan, dan kami akan terus pantau agar tetap seperti itu," tuturnya.

Pihaknya juga telah mengimbau seluruh satuan pendidikan untuk segera melakukan pemutakhiran data dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Langkah ini penting untuk memastikan penyaluran PIP berjalan tepat sasaran, khususnya kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

"Pemutakhiran data Dapodik ini juga dalam rangka menindaklanjuti surat dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek tentang batas waktu cut off data PIP 2025," kata Rita.

Penyaluran PIP tahun 2025 akan dilakukan dalam dua fase berdasarkan cut off Dapodik, yaitu per 31 Januari untuk fase pertama dan 31 Agustus untuk fase kedua. Sekolah diminta memperbarui data penting seperti NIK, NISN, nama ibu kandung, tanggal lahir, pekerjaan dan penghasilan orang tua.

Data penerima PIP juga akan disinkronkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data P3KE. Jika ada siswa yang belum terdaftar namun memenuhi kriteria, orang tua dapat mengajukan permohonan melalui pemerintah desa atau kelurahan.

"Data dasar memang berasal dari DTKS yang dikelola Dinas Sosial dan diverifikasi oleh Kemensos, tapi sekolah juga tetap harus mengecek kembali agar tidak ada siswa yang layak terlewat," tuturnya.

Dia menambahkan, pada tahun 2024, tercatat 41.632 siswa SMA, SMK, dan SLB di Kalbar menerima bantuan PIP. Rinciannya, 24.949 siswa jenjang SMA dan 16.683 siswa jenjang SMK. Dana PIP membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu, khususnya dalam hal pembayaran SPP dan kebutuhan belajar lainnya.

Setiap dana bantuan PIP akan langsung ditransfer ke rekening siswa dan dikelola oleh satuan pendidikan sesuai ketentuan. Jadwal pencairan 2025 dibagi dalam tiga termin: Februari–April, Mei–September, dan Oktober–Desember.

"Program ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak siswa di Kalbar dan kami pastikan seluruh prosesnya berjalan transparan dan akuntabel," kata Rita.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Disdikbud Kalbar perkuat komitmen pemerataan pendidikan Inklusif

Disdikbud Kalbar perkuat komitmen pemerataan pendidikan Inklusif
Disdikbud Kalbar perkuat komitmen pemerataan pendidikan Inklusif. (ANTARA)
Pontianak - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pemerataan pendidikan inklusif di seluruh wilayah, sebagai bagian dari upaya menjamin hak belajar bagi seluruh anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.

"Kebijakan pendidikan inklusif telah menjadi prioritas dalam perencanaan pendidikan daerah, selaras dengan semangat pendidikan yang berkeadilan dan merata. Untuk itu, seluruh SMA dan SMK di Kalimantan Barat kami wajibkan menerima peserta didik berkebutuhan khusus, karena ini adalah bagian dari komitmen kami dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan ramah untuk semua anak," kata Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita, di Pontianak, Jumat.

Rita mengakui upaya membangun sistem pendidikan inklusif tidak lepas dari tantangan, terutama terkait rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

"Masih banyak anak dengan keterbatasan mental yang belum tersentuh layanan pendidikan. Ini bukan semata tanggung jawab Dinas Pendidikan, tapi perlu gotong royong dari masyarakat, pemerintah desa, dan instansi terkait lainnya," tutur dia.

Ia berharap agar jenjang pendidikan dasar di kabupaten/kota, seperti SD dan SMP, juga mulai membuka kelas inklusif agar proses pembelajaran yang menyeluruh dapat dimulai sejak usia dini dan berlangsung berkelanjutan hingga jenjang pendidikan menengah.

Selain pendidikan inklusif pihaknya juga terus mendorong pemerataan akses pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) melalui berbagai program, termasuk pembangunan dan revitalisasi sekolah.

"Revitalisasi sekolah tetap berjalan pada 2025. Kami juga fokus pada pemenuhan sarana dan prasarana, khususnya untuk mendukung digitalisasi pembelajaran pada era sekarang," kata Rita.

Menurutnya, arah kebijakan pendidikan Kalbar tetap mengacu pada kebijakan nasional, namun disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan lokal, terutama untuk wilayah terpencil yang membutuhkan intervensi lebih kuat.

Sebagai bagian dari transformasi pembelajaran, pihaknya juga memprioritaskan program digitalisasi, termasuk penguatan literasi digital di sekolah, pelatihan guru, dan pengadaan fasilitas penunjang, seperti perangkat TIK.

"Beberapa sekolah baru juga sudah mulai menerima peserta didik, sementara lainnya masih dalam proses pembangunan dan akan dilanjutkan pada tahun depan. Kami butuh dukungan semua pihak untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang merata," kata Rita.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

Gubernur Kalbar pastikan permudah akses pendidikan untuk semua anak

Gubernur Kalbar pastikan permudah akses pendidikan untuk semua anak
Gubernur Kalbar pastikan permudah akses pendidikan untuk semua anak. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, memastikan memberikan kemudahan akses pendidikan untuk semua anak agar tidak boleh lagi ada anak di daerah itu yang tidak bersekolah.

"Hal ini saya sampaikan sebagai bentuk komitmen pemerintah provinsi dalam memajukan akses dan kualitas pendidikan hingga ke pelosok, termasuk daerah perbatasan," kata Ria Norsan usai memimpin upacara peringatan Hardiknas 2025 di SMK Negeri 4 Pontianak, Jumat.

Menurut Norsan, pendidikan sekarang sudah dipermudah. Mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi, semua disiapkan.

"Kita bahkan sudah mendirikan Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan berbagai inisiatif lainnya untuk menjangkau anak-anak yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan," tuturnya.

Norsan menekankan pentingnya memastikan semua anak Kalbar bisa sekolah. Ia menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk menjamin tidak ada lagi generasi muda yang tertinggal karena persoalan akses maupun ekonomi.

Dalam upaya itu, pemerintah juga memanfaatkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang besarannya mencapai Rp1,8 juta per tahun bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Dengan bantuan itu, siswa tidak mampu bisa terus belajar tanpa khawatir biaya. Ini sudah menjadi program prioritas pemerintah," tuturnya.

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah membangun SMA dan SMK baru di wilayah-wilayah perbatasan, termasuk di Kabupaten Kayong Utara, tepatnya di Pulau Karimata.

"Sebelumnya, anak-anak di sana harus menempuh dua jam perjalanan laut ke Kayong untuk bisa sekolah SMA. Jika gelombang tinggi, mereka tidak bisa berangkat. Sekarang kita bangun sekolah lengkap dengan asramanya agar mereka bisa belajar dengan aman dan nyaman," kata Norsan.

Pembangunan sekolah baru ini juga menjadi bagian dari strategi pendidikan jangka panjang Kalbar untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah dan membuka ruang lebih luas bagi generasi muda untuk menempuh pendidikan formal yang layak.

Selain pemerataan akses, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus kepada siswa-siswa berprestasi. Program beasiswa, insentif, dan dukungan terhadap budaya akademik terus dikembangkan guna mencetak SDM unggul dari Kalbar.

Norsan mengapresiasi dukungan Presiden Prabowo Subianto dalam memperbanyak fasilitas pendidikan yang berkualitas di daerah, termasuk dalam penyediaan sekolah-sekolah baru, program BOS, serta penguatan infrastruktur pendidikan berbasis inklusi dan keadilan sosial.

"Banyak fasilitas yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada rakyatnya supaya rakyatnya pintar-pintar semua. Pendidikan adalah kunci kemajuan daerah," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda