15 Agustus 2023
14 Agustus 2023
Kapolres Ketapang Bersama Tim Penanggulangan Karhutla Padamkan Api Dilahan Gambut
11 Agustus 2023
Ayap Ditemukan Hidup Setelah 3 Hari di Hutan Kalimantan
09 Agustus 2023
BPBD Kalbar Lakukan Verifikasi Dampak Angin Puting Beliung di Desa Semudun
08 Agustus 2023
Angin Puting Beliung Melanda Desa Semudun: Puluhan Rumah Rusak Parah
02 Agustus 2023
Kasus Meninggalnya Karyawan PT Sintang Raya di Kubu Raya Menyisakan Tanda Tanya
29 Juli 2023
Kecelakaan Kerja Mengenaskan di Pabrik Pengolahan Sawit, Pekerja Tewas Terpintal Mesin
24 Juli 2023
Peristiwa Kebakaran di Kubu Raya, Polisi: Diduga Akibat Korsleting Listrik
Polres Kubu Raya Selidiki Kematian Pria Mengambang di Parit Desa Rengas Kapuas
19 Juli 2023
Kecelakaan Maut Truk Angkutan vs Truk Tangki Pertamina, Satu Orang Tewas
18 Juli 2023
Pemilik Kosan Komplek Nilam Permai di Kalbar Ditemukan Tewas
17 Juli 2023
Tragis, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Tertelungkup di Parit
Pencarian Korban Diterkam Buaya di Perairan Muara Jongkat Memasuki Hari Ketiga Telah Ditemukan
11 Juli 2023
Anggota Jamaah Haji Kalbar Meninggal Dunia di Tanah Suci: Update Terbaru
09 Juli 2023
Tim Penyelamat Dikerahkan untuk Mencari Warga yang Hilang di Sungai Tamambalo
KAPUAS HULU - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), telah dikerahkan untuk membantu dalam pencarian seorang warga Embaloh Hulu yang dilaporkan tenggelam di Sungai Tamambalo, Desa Saujung Giling Manik.Pencarian korban tenggelam di sungai Tamambalo terus dilakukan
"Kami akan mengirim tim gabungan, termasuk Basarnas, ke lokasi untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, pada hari Minggu.
Korban yang diketahui bernama Wihelmus Wilem, berusia 46 tahun, berasal dari Desa Benua Ujung, Kecamatan Embaloh Hulu.
Gunawan menjelaskan bahwa kejadian malang tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (8/7) sore.
Menurutnya, korban pergi ke Dusun Paat, Desa Saujung Giling Manik, untuk menghadiri acara pernikahan keluarganya yang diadakan di gedung serba guna Dusun Paat.
Setelah meninggalkan gedung serba guna, korban hendak mengunjungi rumah keluarganya. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, korban pergi ke tepi sungai untuk buang air kecil.
"Tepi sungai licin dan terdapat genangan air, sehingga korban terpeleset dan tenggelam," kata Gunawan.
Beberapa warga setempat berusaha mencari korban, namun hingga saat ini korban belum ditemukan.
Gunawan menyatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, arus air di sungai tersebut cukup deras karena curah hujan yang tinggi.
"Tim gabungan segera menuju lokasi untuk membantu dalam pencarian terhadap korban, kami berharap agar korban segera ditemukan," ucap Gunawan.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama di sekitar perairan atau sungai, mengingat kejadian ini.
BPBD Kapuas Hulu Imbau Warga Koordinasi dengan PLN saat Banjir Masuk ke Rumah
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.Rumah dan jalan di Kapuas Hulu terendam akibat banjir
"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.
Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.
Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.
"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.
Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.
Pasca banjir akses jalan menuju batas RI-Malaysia kembali normal
KAPUAS HULU - Banjir yang merendam ruas jalan nasional dan beberapa desa di Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, meskipun akses jalan sudah kembali normal, namun banyak kerugian masyarakat akibat banjir yang melanda daerah tersebut.Banjir di perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu berangsur surut
"Banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung sudah surut, banyak rumah terendam termasuk hewan ternak terdampak banjir, namun data kerugian secara rinci menunggu laporan kepada desa," kata Camat Batang Lupar Aleksius Bulin saat dihubungi di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Bulin, banjir terjadi pada Sabtu (8/7) dinihari yang melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, akibatnya sejumlah pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir, termasuk akses jalan nasional penghubung Kota Putussibau menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sungai di daerah tersebut meluap.
"Pihak desa yang terdampak banjir masih melakukan pendataan, meskipun air sudah berangsur surut namun banyak harta dan benda masyarakat terdampak banjir," ucapnya.
Dikatakan Bulin, dirinya sempat meninjau langsung kondisi banjir yang merendam pemukiman penduduk, kondisinya cukup memprihatinkan.
Oleh sebab itu, dia masih menunggu data riil dari pihak desa terdampak banjir untuk selanjutnya ditindaklanjuti melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Terkait tanah longsor, di sekitar jalan nasional, Bulin menjelaskan akan berpotensi terjadi longsor susulan apabila kembali terjadi hujan.
"Banjir dan longsor berpotensi kembali terjadi jika intensitas curah hujan kembali tinggi, kami sudah imbau masyarakat untuk selalu waspada," katanya.
Kasat Lantas Jelaskan, Kronologis Kecelakaan Truk Dengan Mobil di Tikungan Entada
Kecelakaan lalu lintas di desa Bokak Sebumbun Kecamatan Sekadau Hilir |
Mobil Tangki CPO Terguling di Gonis Rabu, Pengendara Motor Alami Luka
SEKADAU, Polda Kalbar - Kecelakaan tunggal satu unit mobil tangki CPO dump truk Mitsubishi Fuso terguling di jalan raya Sekadau - Sintang tepatnya di dusun Gonis Rabu, desa Gonis Tekam kecamatan Sekadau Hilir, pada Sabtu (8/7/2023). Polisi datangi TKP laka lantas di desa Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir
Kasat Lantas Polres Sekadau IPTU Pandi Hadi mengatakan, kecelakaan terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Mobil tangki CPO yang dikendarai MI (27) berjalan dari arah Sintang menuju Sekadau.
Saat melintas di TKP jalan raya Sekadau - Sintang, dari arah berlawanan terdapat kendaraan Toyota Avanza warna silver yang belum diketahui identitasnya. Sehingga MI keluar jalur aspal (beram) untuk menghindari tabrakan.
Kemudian sopir tangki membanting stir mobil ke kanan, karena muatannya yang terlalu berat menyebabkan mobil tangki tersebut terguling ke kanan jalan. Pada saat bersamaan dari arah berlawanan, ada pengendara sepeda motor Yamaha Vega R warna merah dikendarai DN.
"Seketika pengemudi motor mengerem mendadak agar tidak menabrak mobil tangki yang terguling, namun DN tergelincir dan mengalami luka memar di bagian perut akibat terbentur dengan stang motor yang dikendarainya," beber Kasat Lantas.
"Petugas piket Lantas datang ke TKP untuk mengurai kemacetan. Korban DN telah dibawa ke klinik Simpang 4 Kayu Lapis untuk diberikan perawatan medis. Sementara sopir tangki tidak mengalami luka," jelasnya.
Kasat Lantas IPTU Pandi mengimbau kepada setiap pengendara kendaraan agar selalu berhati-hati dan serta mematuhi peraturan lalulintas. Hal ini untuk mencegah kejadian yang sama, karena keselamatan lebih utama dalam berkendara.
08 Juli 2023
Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya di Desa Mekar Baru, Kalimantan Barat
KUBU RAYA – Kejadian tragis terjadi di Desa Mekar Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, ketika seorang pria ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya. Polisi dari Polsek Sungai Raya segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan pada hari Jumat (7/7/23) sekitar pukul 22.00 WIB.Polisi datangi TKP gantung diri di Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
Korban bernama Amat (44), seorang karyawan swasta, diketahui telah mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri menggunakan seutas kabel berwarna putih di ruang makan rumahnya. Kronologi kejadian ini diungkapkan oleh Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, yang menjelaskan bahwa sebelumnya korban terlibat dalam cekcok dengan istrinya.
Menurut keterangan istri korban, sekitar pukul 17.00 WIB, Amat pulang ke rumah dalam keadaan emosi dan terlibat pertengkaran dengan istrinya. Kejadian berlanjut ketika korban mengunci istrinya dan anaknya di dalam kamar secara paksa. Meskipun istrinya berusaha meminta agar pintu dibuka, namun setelah berhasil membukanya, dia menemukan suaminya sudah menggantung diri di ruang makan. Istri korban yang kaget segera meminta bantuan warga sekitar untuk menurunkan jenazah suaminya.
"Adegan yang mengenaskan terjadi saat korban ditemukan tergantung dengan leher dibelit kabel putih di ruang makan dan telah meninggal dunia. Di bawah jenazah tergeletak sebuah kursi plastik," jelas Aiptu Ade saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/7/2023) siang.
Setelah penemuan jenazah, pihak Kepolisian Sektor Sungai Raya bekerja sama dengan keluarga korban membawa jenazah ke Rumah Sakit Anton Soedjarwo untuk dilakukan pemeriksaan Visum Et-Repertum guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan memutuskan untuk membawa jenazah ke Yayasan untuk dilakukan kremasi.
"Saat ini, motif dan penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwajib," tegas Aiptu Ade. (Humas Polres/Pian)