Berita Indokalbar.com: Peristiwa -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

15 Agustus 2023

Pria Asal Pontianak Barat Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Kontraknya di Kubu Raya

Polisi olah TKP di lokasi tewasnya pria akibat gantung diri
Polisi olah TKP di lokasi tewasnya pria akibat gantung diri.
PONTIANAK – Pada Senin (14/8/2023) pukul 14.45 WIB, seorang pria berinisial AK (59) ditemukan meninggal dunia dengan dugaan gantung diri di rumah kontrakan di Jalan Pemuda Gang Keluarga, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.

Korban yang beralamat di Jalan Komyos Sudarso, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat ini diduga mengalami depresi berat yang mengakibatkan dirinya mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam keadaan tewas tak bernyawa dengan posisi tergantung menggunakan seutas kabel di dalam rumah kontrakannya pada hari Minggu (13/8/2023) pukul 12.00 WIB. Penemuan itu terjadi saat salah seorang saksi hendak menumpang masak di rumah korban.

Ade mengungkapkan bahwa saksi yang mendapati korban tidak merespons ketukan berulang kali, kemudian memanggil tetangga. Saat jendela samping dapur dibuka, saksi melihat korban dalam posisi tergantung di depan kamar mandi.

"Saksi LR melaporkan peristiwa ini kepada Polsek Sungai Kakap, lalu menghubungi Tim Inafis Polres Kubu Raya." jelasnya. 

Tim Inafis yang datang langsung melakukan olah TKP dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sungai Kakap, Kepala Desa, dan Ketua RT setempat.

"Korban tinggal sendiri, dan satu-satunya anaknya bekerja di luar kota. Saksi LR adalah teman dari anak korban yang diminta untuk menjaga korban." ceritanya. 

Diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit lambung, cairan di dalam hati, dan kekurangan albumin yang sudah lama diidapnya.

Kondisi kesehatan tersebut tidak kunjung sembuh dan mengakibatkan korban depresi. Korban ditemukan saat saksi LR datang ke rumahnya untuk memasak makanan.

Menurut keterangan saksi, korban jarang keluar rumah dalam 8 bulan terakhir dan cenderung menutup diri. Namun, korban sering mengeluhkan kondisi kesehatannya kepada saksi.

Petugas Puskesmas yang melakukan pemeriksaan awal di TKP mengonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Meskipun demikian, korban menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban akhirnya dibawa oleh keluarganya ke Yayasan Koalisi Sungai Raya untuk prosesi pemakaman.

Kepolisian saat ini masih menyelidiki kronologis kejadian dan alasan yang mendorong korban untuk mengambil tindakan tragis tersebut.

14 Agustus 2023

Kapolres Ketapang Bersama Tim Penanggulangan Karhutla Padamkan Api Dilahan Gambut

Kapolres Ketapang beserta tim padamkan api di lahan gambut
Kapolres Ketapang beserta tim padamkan api di lahan gambut.
KETAPANG - Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian S.I.K., M.Sc (Eng)   turun langsung melakukan pemadaman dan pendinginan sejumlah titik api di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang, Pada Minggu (13/08/2023).

Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian S.I.K., M.Sc (Eng) yang di damping Kabag Ops Polres Ketapang  memimpin langsung personel gabungan penanggulangan Karhutla untuk melakukan pantauan serta pemadaman beberapa titik api di wilayah Desa Sungai Besar terebut.


Dilokasi kebakaran, Kapolres Ketapang berkoordinasi dengan pihak  BPBD Dan MPA Sungai Besar bersama-sama melawan kebakaran di lahan gambut.

Tak sekedar main tunjuk anggotanya, Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian juga tak sungkan ikut memikul selang air bersama anggotanya secara bergantian.


“Kita sempat kesulitan, karena lahan yang terbakar berupa gambut. Walaupun tidak begitu luas, tapi gambut ini kan termasuk yang sulit dipadamkan,”ujar Kapolres Ketapang.

Titik api tersebut dapat di padamkan oleh personil gabungan Polri dan Tim Penanggulangan Karhutla Kabupaten Ketapang.

Dikatakan Kapolres, kemarau yang sedang terjadi saat ini masyarakat diminta untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan sembarangan apalagi tanpa pengawasan, karena itu bisa berbahaya.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan membuang puntung rokok dan membakar lahan dikarenakan disituasi kemarau hal yang sangat rawan itu adalah kerawanan kebakaran hutan dan lahan,” himbau Kapolres Ketapang.

Selain Kapolres, terlihat hadir juga Kabagops Polres Ketapang Kompol Yafet Efraim  ikut andil dalam memadamkan si jago merah.

“Kami disini juga meminta peran masyarakat dalam menangani karhutla ini. Apabila dari warga ada yang menemukan titik-titik api agar segera menginfokannya ke Babinsa ataupun Bhabinkamtibmas setempat supaya api dapat segera di padamkan dan tidak menyebar luas”, ujar Kabagops.

11 Agustus 2023

Ayap Ditemukan Hidup Setelah 3 Hari di Hutan Kalimantan

Pria hilang di Sekadau ditemukan selamat
Pria hilang di Sekadau ditemukan selamat.
SEKADAU – Eko Akbar alias Ayap (29 tahun) telah ditemukan setelah dilaporkan hilang di hutan di Jalan Merdeka Timur, RT/RW: 016/004, Dusun Pangkin, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sekadau, Ir. Akhmad Suryadi MT, menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Agustus 2023, BPBD Kabupaten Sekadau menerima laporan dari Kepala Desa Mungguk, Abang Irwandi, mengenai hilangnya seseorang di dalam hutan tersebut.

"Anggota TRC BPBD Kabupaten Sekadau langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban," kata Akhmad.

Akhmad melanjutkan, kejadian dimulai pada hari Rabu, 09 Agustus 2023, pukul 15:00 WIB. Adik korban, Kamil, melaporkan bahwa ia melihat korban sebelum pergi dari rumah dengan membawa 7 bungkus indomie dan 2 batang rokok, menuju ke arah belakang rumah yang berbatasan dengan hutan dan kebun warga.

"Korban telah hilang sejak itu, dan warga setempat sudah mencari korban selama 3 hari 2 malam tanpa hasil. Korban sebelumnya tinggal bersama orang tuanya," jelas Akhmad.

Tim TRC BPBD Kabupaten Sekadau bersama pihak Pemerintah Desa Mungguk dan keluarga korban bekerja sama untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.

Hingga akhirnya, pada pukul 15:15 WIB, korban berhasil ditemukan oleh keluarganya sekitar 1,5 kilometer dari titik terakhir kali dilihat. 

Korban ditemukan di belakang SMKN 1 RT:016 Dusun Pangkin, Desa Mungguk. Meski mengalami luka lecet di kedua kakinya akibat rumput liar dan luka-luka di bibir, korban dalam keadaan sehat dan selamat. (Yakop)

09 Agustus 2023

BPBD Kalbar Lakukan Verifikasi Dampak Angin Puting Beliung di Desa Semudun

BPBD Kalbar verifikasi dampak bencana alam di Kabupaten Mempawah
BPBD Kalbar verifikasi dampak bencana alam di desa Semudun.
MEMPAWAH – BPBD Kalimantan Barat bersama BPBD, BPN, dan Pemkab Mempawah melakukan verifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung di Desa Semudun dalam upaya penanganan bencana.

"Dalam upaya ini, kami bersama-sama turun langsung ke lokasi untuk melakukan pencatatan dan verifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung yang terjadi pada Senin (7/8) kemarin," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak pada hari Selasa.

Daniel menjelaskan bahwa hasil verifikasi lapangan menunjukkan bahwa terdapat 86 rumah dengan kategori kerusakan ringan, 1 masjid sebagai tempat ibadah yang terkena dampak, namun tidak ada korban jiwa atau luka.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa beberapa warga yang terdampak bencana harus mengungsi di gedung serbaguna Semudun, tetapi saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, dapur umum yang telah beroperasi sejak Senin sore (7/8) telah ditutup.

"Kami telah mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak bencana, baik dari Pemerintah Kabupaten Mempawah maupun dari masyarakat," tambahnya.

Dalam insiden bencana tersebut, beberapa rumah mengalami kerusakan pada atapnya, beberapa tiang listrik, pohon, dan benda-benda lainnya juga tumbang.

Menurut Daniel, penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung, seperti perubahan warna mendadak pada awan dari putih menjadi hitam pekat, serta gerakan cepat pada ranting pohon dan dedaunan akibat hembusan angin kencang.

"Ia menambahkan, "Dalam teori, fase pembentukan awan yang mendahului angin puting beliung berlangsung selama paling lama satu jam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda terjadinya angin puting beliung dan mengambil langkah-langkah keselamatan yang diperlukan."

08 Agustus 2023

Angin Puting Beliung Melanda Desa Semudun: Puluhan Rumah Rusak Parah

Gubernur Kalbar tinjau lokasi puting beliung di Desa Semudun
Gubernur Kalbar tinjau lokasi puting beliung di Desa Semudun.
MEMPAWAH - Perjalanan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menuju Kota Pontianak terpaksa terhenti di Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Senin (7/8/2023) kemarin.

Dilansir dari Kalbaronline.com, Selasa (8/8/2023), Desa ini baru saja mengalami dampak hebat dari angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut. Lebih dari puluhan atap rumah warga mengalami kerusakan serius, bahkan beberapa di antaranya sampai roboh.

Tiba di lokasi, Gubernur Sutarmidji turun dari kendaraannya dan dengan tegas memantau situasi saat ini. Warga sekitar segera berkumpul di sekitarnya, mencari solusi untuk mengatasi dampak buruk dari bencana alam yang tiba-tiba datang ini.

Dalam wawancara dengan media, Gubernur Sutarmidji menyampaikan urgensi Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk segera mendata warga yang terdampak bencana dan mendokumentasikan kebutuhan mendesak yang diperlukan. Data ini nantinya akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendapatkan bantuan yang tepat dan cepat.

"Bencana ini sungguh berat bagi masyarakat kami. Kami akan menunggu laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk berapa banyak rumah yang membutuhkan bantuan," ungkap Gubernur Sutarmidji.

Meskipun situasi cukup mengkhawatirkan, Gubernur Sutarmidji merasa bersyukur karena tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat bencana tersebut. Meski banyak bangunan dan atap yang rusak, nyawa warga dapat terhindar dari bahaya.

"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten untuk mendata kerusakan ini dan memberikan bantuan yang diperlukan," tambahnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan upaya penanganan yang serius dari berbagai pihak. Kepolisian setempat telah mengamankan lokasi kejadian, sementara petugas dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) juga turut ambil bagian dalam membenahi kabel listrik yang tumbang akibat bencana tersebut.

Keberadaan petugas dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu pemulihan situasi di Desa Semudun pasca puting beliung yang menghancurkan.

02 Agustus 2023

Kasus Meninggalnya Karyawan PT Sintang Raya di Kubu Raya Menyisakan Tanda Tanya

Mayat Pria ditemukan di mess karyawan Divisi II Olak Olak Estate
Mayat Pria ditemukan di mess karyawan Divisi II Olak Olak Estate.
KUBU RAYA – Polres Kubu Raya menemukan mayat seorang pria berinisial SI (38), seorang karyawan PT Sintang Raya, di sebuah mess Karyawan Divisi II No.8 Olak Olak Estate, Desa Olak Olak, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin (31/7/2023).

Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, mengonfirmasi penemuan mayat yang diduga sudah berada di sana selama 3 hari.

Menurut keterangan dua orang saksi, korban terakhir kali dilihat pada hari Jumat, 28 Juli 2023, sekitar pukul 12.00 WIB.

SI memiliki kebiasaan jarang keluar atau kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Informasi dari saksi lainnya mengungkapkan bahwa SI tinggal sendirian dan sudah dua hari tidak terdengar suaranya di Mess.

Pada malam Minggu, 29 Juli 2023, saksi mendengar suara YouTube yang ditonton oleh korban melalui Handphonenya.

Ketika ditemukan, posisi korban berada di dalam kelambu dengan posisi terlentang, dan tubuhnya sudah mengeluarkan bau menyengat dengan pembengkakan di wajah, kedua tangan, dan kedua kaki. Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak.

Jenazah korban ditemukan mengenakan celana pendek warna abu-abu dan berdekatan dengan 1 unit handphone.

Polisi menyimpulkan bahwa kematian korban diduga akibat sakit, sesuai keterangan dari rekan sepekerjaannya.

Saat ini, Jenazah korban telah diambil oleh pihak keluarga untuk prosesi pemakaman, namun mereka menolak dilakukan otopsi terhadap SI.

29 Juli 2023

Kecelakaan Kerja Mengenaskan di Pabrik Pengolahan Sawit, Pekerja Tewas Terpintal Mesin

Pekerja PT. Pundi Lahan Khatulistiwa Meninggal akibat kecelakaan Conveyor
Pekerja PT. Pundi Lahan Khatulistiwa Meninggal akibat kecelakaan Conveyor.
KUBU RAYA – Tragedi menimpa seorang pekerja pabrik di Kubu Raya, Kalbar. Pada Jumat (28/7/23) pukul 17.30 WIB, Riski (23), warga Dusun Karya Usaha Desa Kuala Mandor B, tewas terpintal Mesin Pabrik Pengolahan Sawit Conveyor di PT. Pundi Lahan Khatulistiwa.

Kejadian tersebut terjadi saat Riski bersama rekannya sedang memperbaiki kerusakan mesin pengolahan sawit.

Tiba-tiba, mesin conveyor tersebut tanpa diduga menyala dan menggiling tubuh Riski yang sedang melakukan perbaikan plat conveyor.

Meskipun rekan kerjanya berusaha mematikan mesin, namun sayangnya Riski sudah meninggal dunia.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian melakukan olah TKP dan mengevakuasi tubuh korban dari dalam mesin.

Hasil visum menyatakan bahwa Riski mengalami Luka Terbuka pada bagian Perut, Luka Terbuka pada bagian belakang Lutut, dan Luka Terbuka pada bagian Pergelangan Kaki.

Jenazah Riski kemudian dikafani atas permintaan keluarga dan diserahkan kepada mereka untuk prosesi pemakaman.

Pihak Kepolisian Kubu Raya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian tragis pekerja tersebut dalam kecelakaan kerja di PT. Pundi Lahan Khatulistiwa. (Ian)

24 Juli 2023

Peristiwa Kebakaran di Kubu Raya, Polisi: Diduga Akibat Korsleting Listrik

Sebuah rumah di Jalan Adisucipto dilalap si jago merah
Sebuah rumah di Jalan Adisucipto dilalap si jago merah.
KUBU RAYA - Sebuah peristiwa kebakaran menghanguskan sebuah rumah di Jalan Adisucipto, Gang Mitra No. 5A RT.004/RW.003, Desa Teluk Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Minggu (23/7/2023) pukul 14.10 WIB.

Kebakaran yang menimpa rumah ini diduga berawal dari korsleting listrik yang melalap tiga kamar tidur dan satu kamar mandi lantai atas.

Menurut keterangan Aris Pratama (46), pemilik rumah, saat kejadian dia sedang menonton televisi bersama keluarganya.

Tiba-tiba, saat keluar rumah, ia melihat asap tebal bergegas keluar dari atap rumahnya. Tanpa berpikir panjang, Aris segera meminta keluarganya untuk keluar dari rumah dalam sekejap.

Saksi mata, Pona Paulana, yang merupakan tetangga korban, mengatakan bahwa dia melihat gumpalan asap tebal berwarna hitam berasal dari atas rumah Aris.

Pona langsung berteriak memperingatkan warga sekitar tentang terjadinya kebakaran.

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat, S.H., S.I.K, melalui AIPTU Ade Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya menerangkan, bagian rumah yang terbakar meliputi 3 (tiga) kamar tidur dan 1 (satu) kamar mandi yang terletak di lantai satu rumah korban, serta material lantai atas berupa papan kayu belian.

Tim pemadam kebakaran dari Pemadam Kebakaran Kubu Raya dan sejumlah wilayah sekitarnya berhasil memadamkan api pada pukul 15.00 WIB.

Berkat bantuan unit pemadam kebakaran yang cepat dan tanggap, api tidak merambat ke rumah-rumah lainnya.

Meskipun kebakaran ini merusak sejumlah bagian rumah, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materiil akibat kebakaran belum dapat diperkirakan secara pasti.

Ade menegaskan bahwa dugaan sementara kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut.

"Kami dari Kepolisian Polres Kubu Raya menghimbau kepada masyarakat Kubu Raya agar melakukan pengecekan kembali terhadap instalasi kelistrikan di rumah masing-masing agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Lebih baik sedia payung sebelum hujan," tegas Ade.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim pemadam kebakaran yang cepat tanggap dalam memadamkan api sehingga dapat mengendalikan kebakaran dan mencegah lebih banyak kerugian.

Polres Kubu Raya Selidiki Kematian Pria Mengambang di Parit Desa Rengas Kapuas

Mayat Pria Ditemukan di Parit Tanggul Laut Desa Rengas Kapuas Kubu Raya
Mayat Pria Ditemukan di Parit Tanggul Laut Desa Rengas Kapuas Kubu Raya.
KUBU RAYA – Polres Kubu Raya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan identifikasi terhadap mayat seorang pria yang ditemukan oleh warga di Tanggul Laut Desa Rengas Kapuas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya pada hari Minggu (23/7/23) pukul 08.30 WIB.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, S.H, S.I.K., melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPDA Ade, membenarkan peristiwa tragis ini. Ade mengungkapkan bahwa identitas mayat tersebut adalah Junaidi (68), seorang warga Jalan Tanggul Laut, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap.

Menurut keterangan Ade, korban ditemukan oleh warga dalam keadaan mengambang di atas air dan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Korban ditemukan mengambang di dalam parit, posisinya terlentang dengan mengenakan baju berwarna hijau kombinasi merah bertulisan Baygon, serta celana pendek berwarna biru bertulisan Fox," jelasnya.

Lebih lanjut, Ade menyatakan bahwa tubuh korban saat ditemukan sudah membengkak dan kulitnya sudah mengelupas.

"Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit stroke dan sering berjalan kaki ke rumah cucunya yang tak jauh dari tempat tinggalnya," tuturnya.

Mengenai proses penyelidikan, pihak keluarga korban menolak dilakukan visum luar atau otopsi, dan mereka memilih membawa jenazah pulang untuk dilakukan prosesi pemakaman.

"Keluarga korban menerima kematian Junaidi sebagai musibah, namun pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, S.H, S.I.K., menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Junaidi dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan.

Ia juga berdoa agar amal dan kebaikan yang dilakukan almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga tragedi ini dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan sekitar.

19 Juli 2023

Kecelakaan Maut Truk Angkutan vs Truk Tangki Pertamina, Satu Orang Tewas

Kecelakaan maut di Kubu Raya tewaskan 1 orang pengendara
Kecelakaan maut di Kubu Raya tewaskan 1 orang pengendara.
KUBU RAYA - Polisi mengungkap kronologi kecelakaan lalu lintas, di Kilometer 52 Desa Lintang Batang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Insiden tersebut melibatkan dua kendaraan berat, yaitu mobil Truk bermuatan barang kelontong KB 8639 EL dan mobil Truk Tangki Pertamina KB 8802 HD.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, S.H., S.I.K., melalui Kasat Lantas Apit Junaedi mengungkapkan, peristiwa terjadi pada hari Selasa, (18/7/23), sekitar pukul 17.00 WIB.

“Saat itu truk tangki pertamina hilang kendali saat melewati tikungan dari arah Tayan menuju pontianak, pada saat bersamaan dari arah berlawanan muncul  truk angkutan barang kelontong, dikarenakan jarak sudah dekat maka kecelakaan lalu lintas tidak dapat terhindarkan lagi,” ujar Apit saat dikonfirmasi, Rabu (19/7/23).

Akibat peristiwa itu, kedua truk mengalami kerusakan parah di bagian depan, yang mengakibatkan kedua sopir tidak bisa dikeluarkan secara manual

“Di TKP personil Sat Lantas yang dipimpin Kanit Laka Polres Kubu Raya Ipda Wayan yang dibantu stakeholder terkait berusaha mengeluarkan Sopir truk tangki pertamina Eko Hadi Prasetyo (38) dan Sopir truk muatan kelontong Hermanto (47) yang terjepit di dalam mobil,” terangnya.

Apit menambahkan, Hermanto yang mendapatkan luka berat akibat peristiwa itu meninggal dunia setelah mendapatkan pertolongan medis di RS Sudarso Pontianak. Sementara itu, Eko Hadi Prasetyo, mengalami patah tulang pada bagian kaki kanan dan saat ini mendapatkan perawatan intensif di RS Kartika Husada untuk pemulihan kondisinya. 

“Kami dari Satuan Lalu Lintas Polres Kubu Raya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas. Kecelakaan semacam ini menyadarkan kita akan pentingnya keselamatan berkendara, baik bagi pengemudi maupun penumpang. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar selalu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berkendara,” tegas Apit.

18 Juli 2023

Pemilik Kosan Komplek Nilam Permai di Kalbar Ditemukan Tewas

Pemilik Kosan Komplek Nilam Permai di Kalbar Ditemukan Tewas
Pemilik Kosan Komplek Nilam Permai di Kalbar Ditemukan Tewas.
KUBU RAYA - Mahasiswa disalah satu universitas Kalimantan Barat menemukan pemilik kosannya dalam keadaan meninggal dunia. Irvan Maulana (39) meninggal dunia dengan kondisi tak berbaju dan hanya menggunakan kain sarung di kamarnya yang berlokasi di Komplek Nilam Permai Desa Sungai Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, pada Senin Malam (17/7/23) pukul 20.00 Wib. 

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, S.H., S.I.K, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade membenarkan kejadian tersebut. Sebelum ditemukan, saksi mencium bau busuk yang menyengat di depan kamar korban saat hendak melaporkan permasalahan air di kamar kosannya.

" Saksi bersama beberapa penghuni kosan tersebut membuka pintu kamar korban secara paksa dan ditemukan Irvan Maulana dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terbaring telentang di atas kasur tanpa menggunakan baju hanya menggunakan sarung," kata Ade saat dikonfirmasi, Selasa (18/7/23) pagi.

Ade menerangkan, setelah mendapatkan informasi dari Bhabinkamtibmas Sungai Raya Dalam melalui ketua RT setempat, Tim Inafis Polres Kubu Raya yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP, setelah keluarga korban datang di lokasi, korban pun dievakuasi ke Rumah Sakit Anton Sujarwo untuk dilakukan Visum luar.

"Ada beberapa obat-obatan di area kamar korban, selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Anton Sujarwo, melalui keterang keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit maag akut, dengan kejadian ini, pihak keluarga menolak untuk dilakukannya otopsi terhadap korban, dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah yang menimpa keluarga mereka," terang Ade.

Ade menambahkan, "Jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarganya ke Parit H. Husin II Kecamatan Pontianak Tenggara untuk dilakukannya prosesi pemakaman, namun pihak Kepolisian tetap melakukan penyelidikan," pungkas Ade.

17 Juli 2023

Tragis, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Tertelungkup di Parit

Seorang pria ditemukan meninggal tertelungkup di parit
Seorang pria ditemukan meninggal tertelungkup di parit.
KUBU RAYA - Bhabinkamtibmas Polsek Sungai Raya Jajaran Polres kubu Raya datangi TKP penemuan di Area perkebunan kelapa sawit PT. CTB blok C21 Desa Permata Jaya, Kecamatan Sui Raya, Kabupaten Kubu Raya. Senin (17/7/23). Korban saat ditemukan dalam posisi tertelungkup di dalam sebuah parit.

Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade membenarkan kejadian tersebut, menurut keterangan saksi-saksi setelah dimintai keterang oleh pihak Kepolisian, korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup dengan posisi badan mengambang di atas air dan kepala sudah terendam di dalam air. 

"Korban bernama Misli (35) warga Desa Permata Jaya Kecamatan Sungai Raya, Korban merupakan karyawan BHL (Buruh Harian Lepas) di PT.CTB, saat korban ditemukan rekan satu kerjanya, korban berada di dalam parit dengan posisi badan mengambang di atas air dan kepala sudah terendam di dalam air, rekan kerja korban langsung mengangkatnya dengan tujuan menyelamatkan korban, selanjutnya korban tersebut diletakan di tepi jalan dengan posisi tak sadarkan diri," kata Ade saat dikonfirmasi. 

Ade menerangkan, saat itu salah satu rekan korban langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak PT CTB. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Sui Asam untuk memeriksa kondisi korban. Namun, setibanya di puskesmas, tim medis menyatakan bahwa denyut nadi dan jantung korban sudah tidak berdetak, dan korban dinyatakan meninggal dunia.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, diduga korban terpeleset saat hendak buang air besar, Hal ini terlihat dari posisi celana korban yang sedikit terturun hingga ke paha. Penyebab kematian korban diduga karena kepala korban sudah terlalu lama terendam di dalam air di parit tempat korban terjatuh," terang Ade.

Ade mengungkapkan, orang tua korban mengatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi dan informasi ini juga disetujui oleh istri korban dan kerabat dekat korban, dan dengan kejadian ini, pihak keluarga menolak untuk dilakukannya visum atau otopsi terhadap korban, dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah yang menimpa keluarga mereka.

"Jenazah korban dibawa ke rumah orang tuanya di Dusun Sri Medan, Desa Sukalanting, Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya untuk disemayamkan dan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukannya visum atau autopsi, atas kejadian tersebut pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah,namun pihak Kepolisian tetap melakukan penyelidikan," pungkas Ade. (Humas Polres Kubu Raya)

Pencarian Korban Diterkam Buaya di Perairan Muara Jongkat Memasuki Hari Ketiga Telah Ditemukan

Korban akibat diterkam buaya di muara Jongkat telah ditemukan
Korban akibat diterkam buaya di muara Jongkat telah ditemukan.
MEMPAWAH – Korban Aris (10 Th) yang dilaporkan diterkam buaya di perairan Muara Jongkat telah ditemukan oleh masyarakat Jongkat bekerja sama dengan Tim Basarnas Kota Pontianak, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud), Angkatan Laut (AL), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mempawah, Polsek Jongkat, dan Damkar Borneo.

Minggu pagi sekitar pukul 08.00 pada tanggal 16 Juli 2023, jasad Aris, seorang siswa dari SD Negeri 1 Jongkat, ditemukan mengapung tak bernyawa lagi di sungai Kapuas, perairan Jongkat, setelah diduga di bawa lari oleh buaya.

Koordinator Tim Pencarian dari Basarnas Pontianak, Leo Umbara, mengonfirmasi penemuan jasad Aris kepada media pada hari yang sama.

Leo menyatakan bahwa jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya.

Sebelumnya,  tentang mobilitas semua pihak yang dikerahkan untuk pencarian di Sungai Kapuas, Muara Jongkat, pada Sabtu siang tanggal 15 Juli 2023. Masyarakat Jongkat turut berpartisipasi dengan antusias, menggunakan sampan long boat untuk membantu mencari korban.

Selain keterlibatan Tim Basarnas Pontianak, ada juga kapal patroli dari Satpolairud, Angkatan Laut (AL), BPBD Mempawah, aparat Polsek Jongkat, dan kapal Damkar Borneo yang berperan dalam pencarian.

Koordinator Pencarian dari Basarnas Pontianak, Leo Umbara, menjelaskan bahwa pencarian akan berlangsung selama 7 hari sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Dia berharap agar korban dapat segera ditemukan.

Kepala Dusun Jongkat, Kecamatan Jongkat, Imran, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Sabtu pagi tanggal 15 Juli 2023, sekitar pukul 06.00 WIB.

Aris bersama kakeknya pergi ke perairan Muara Jongkat untuk mencari kepah kecil atau remis.

Namun, pada pukul 09.00 WIB, sang kakek melaporkan bahwa Aris telah diterkam oleh buaya dan dibawa lari ke tengah perairan Muara Jongkat.

Karena kejadian ini, Imran langsung menginformasikan semua pihak terkait untuk membantu dalam pencarian korban yang diterkam buaya tersebut.

Kapolsek Jongkat, Iptu Mulyadi Jaya, ketika dihubungi, membenarkan adanya warga Jongkat yang menjadi korban buaya.

Namun, ia menyarankan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari pihak Satpolairud, karena lebih berwenang dalam menjelaskan insiden tersebut.

Pencarian korban yang melibatkan kerja keras masyarakat Jongkat dan sejumlah instansi tersebut merupakan contoh kolaborasi dan peran aktif seluruh pihak dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

11 Juli 2023

Anggota Jamaah Haji Kalbar Meninggal Dunia di Tanah Suci: Update Terbaru

Anggota Jamaah Haji Kalbar Meninggal Dunia di Tanah Suci: Update Terbaru
Anggota Jamaah Haji Kalbar Meninggal Dunia di Tanah Suci: Update Terbaru.
PONTIANAK - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kalimantan Barat menyampaikan bahwa hingga tanggal 9 Juli 2023, jumlah anggota jamaah haji asal Kalimantan Barat yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai tujuh orang.

Harrison, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kalimantan Barat, mengatakan bahwa jamaah haji Kalimantan Barat yang meninggal berasal dari Kabupaten Kayong Utara, Kota Singkawang, dan Kabupaten Ketapang.

Para jamaah yang meninggal tercatat berusia antara 60 tahun hingga 79 tahun dan meninggal akibat penyakit.

Di antara anggota jamaah haji yang meninggal, beberapa di antaranya menderita hipertensi dan mengalami syok septik, syok kardiogenik, serta gastritis.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji berupaya membantu dalam pengurusan dan pemakaman jenazah anggota jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Pemerintah telah melakukan upaya terbaik untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan, termasuk memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh jamaah.

"Jamaah haji adalah tamu Allah yang sedang menjalankan ibadah yang mulia," kata Harrison.

09 Juli 2023

Tim Penyelamat Dikerahkan untuk Mencari Warga yang Hilang di Sungai Tamambalo

Pencarian korban tenggelam di sungai Tamambalo terus dilakukan
KAPUAS HULU - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), telah dikerahkan untuk membantu dalam pencarian seorang warga Embaloh Hulu yang dilaporkan tenggelam di Sungai Tamambalo, Desa Saujung Giling Manik.

"Kami akan mengirim tim gabungan, termasuk Basarnas, ke lokasi untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, pada hari Minggu.

Korban yang diketahui bernama Wihelmus Wilem, berusia 46 tahun, berasal dari Desa Benua Ujung, Kecamatan Embaloh Hulu.

Gunawan menjelaskan bahwa kejadian malang tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (8/7) sore.

Menurutnya, korban pergi ke Dusun Paat, Desa Saujung Giling Manik, untuk menghadiri acara pernikahan keluarganya yang diadakan di gedung serba guna Dusun Paat.

Setelah meninggalkan gedung serba guna, korban hendak mengunjungi rumah keluarganya. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, korban pergi ke tepi sungai untuk buang air kecil.

"Tepi sungai licin dan terdapat genangan air, sehingga korban terpeleset dan tenggelam," kata Gunawan.

Beberapa warga setempat berusaha mencari korban, namun hingga saat ini korban belum ditemukan.

Gunawan menyatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, arus air di sungai tersebut cukup deras karena curah hujan yang tinggi.

"Tim gabungan segera menuju lokasi untuk membantu dalam pencarian terhadap korban, kami berharap agar korban segera ditemukan," ucap Gunawan.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama di sekitar perairan atau sungai, mengingat kejadian ini.

BPBD Kapuas Hulu Imbau Warga Koordinasi dengan PLN saat Banjir Masuk ke Rumah

Rumah dan jalan di Kapuas Hulu terendam akibat banjir 
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.

"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.

Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.

Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.

"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.

Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.

Pasca banjir akses jalan menuju batas RI-Malaysia kembali normal

Banjir di perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu berangsur surut
KAPUAS HULU - Banjir yang merendam ruas jalan nasional dan beberapa desa di Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, meskipun akses jalan sudah kembali normal, namun banyak kerugian masyarakat akibat banjir yang melanda daerah tersebut.

"Banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung sudah surut, banyak rumah terendam termasuk hewan ternak terdampak banjir, namun data kerugian secara rinci menunggu laporan kepada desa," kata Camat Batang Lupar Aleksius Bulin saat dihubungi di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Disampaikan Bulin, banjir terjadi pada Sabtu (8/7) dinihari yang melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, akibatnya sejumlah pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir, termasuk akses jalan nasional penghubung Kota Putussibau menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sungai di daerah tersebut meluap.

"Pihak desa yang terdampak banjir masih melakukan pendataan, meskipun air sudah berangsur surut namun banyak harta dan benda masyarakat terdampak banjir," ucapnya.

Dikatakan Bulin, dirinya sempat meninjau langsung kondisi banjir yang merendam pemukiman penduduk, kondisinya cukup memprihatinkan.

Oleh sebab itu, dia masih menunggu data riil dari pihak desa terdampak banjir untuk selanjutnya ditindaklanjuti melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Terkait tanah longsor, di sekitar jalan nasional, Bulin menjelaskan akan berpotensi terjadi longsor susulan apabila kembali terjadi hujan.

"Banjir dan longsor berpotensi kembali terjadi jika intensitas curah hujan kembali tinggi, kami sudah imbau masyarakat untuk selalu waspada," katanya.

Kasat Lantas Jelaskan, Kronologis Kecelakaan Truk Dengan Mobil di Tikungan Entada

Kecelakaan lalu lintas di desa Bokak Sebumbun Kecamatan Sekadau Hilir
SEKADAU
- Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan raya Sekadau - Sintang tepatnya di tikungan lapangan bola dusun Entada, desa Bokak Sebumbun, kecamatan Sekadau Hilir, pada Sabtu (8/7/2023) malam pukul 21.30 WIB.

Toyota Calya warna abu-abu metalik dengan plat KB 1416 EH melaju dari arah Sintang menuju Sekadau. Setibanya di tikungan lapangan sepak bola Bokak Sebumbun, dari arah berlawanan melintas bus Damri sehingga pengemudi Calya mengerem mendadak. 

"Pada saat bersamaan, truk Isuzu warna putih plat KB 8791 AV menabrak bagian belakang mobil Toyota Calya yang mengakibatkan truk nyaris terguling ke sisi jalan," ujar Kasat Lantas Polres Sekadau IPTU Pandi, Minggu (9/7).

Dari peristiwa ini, Kasat Lantas menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa. Namun kerusakan cukup parah dialami oleh kedua kendaraan tersebut dan kerugiannya ditaksir mencapai belasan juta rupiah. 

Piket fungsi Satlantas Polres Sekadau kemudian melakukan pengaturan lalu lintas dan olah TKP di tempat kejadian. Kasat Lantas juga mengimbau bagi pengguna kendaraan agar lebih berhati-hati dalam berkendara khususnya di malam hari mengingat banyak kondisi jalan sempit dan minim penerangan.

Mobil Tangki CPO Terguling di Gonis Rabu, Pengendara Motor Alami Luka

Polisi datangi TKP laka lantas di desa Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir
SEKADAU, Polda Kalbar - Kecelakaan tunggal satu unit mobil tangki CPO dump truk Mitsubishi Fuso terguling di jalan raya Sekadau - Sintang tepatnya di dusun Gonis Rabu, desa Gonis Tekam kecamatan Sekadau Hilir, pada Sabtu (8/7/2023). 

Kasat Lantas Polres Sekadau IPTU Pandi Hadi mengatakan, kecelakaan terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Mobil tangki CPO yang dikendarai MI (27) berjalan dari arah Sintang menuju Sekadau.

Saat melintas di TKP jalan raya Sekadau - Sintang, dari arah berlawanan terdapat kendaraan Toyota Avanza warna silver yang belum diketahui identitasnya. Sehingga MI keluar jalur aspal (beram) untuk menghindari tabrakan.

Kemudian sopir tangki membanting stir mobil ke kanan, karena muatannya yang terlalu berat menyebabkan mobil tangki tersebut terguling ke kanan jalan. Pada saat bersamaan dari arah berlawanan, ada pengendara sepeda motor Yamaha Vega R warna merah dikendarai DN.

"Seketika pengemudi motor mengerem mendadak agar tidak menabrak mobil tangki yang terguling, namun DN tergelincir dan mengalami luka memar di bagian perut akibat terbentur dengan stang motor yang dikendarainya," beber Kasat Lantas. 

"Petugas piket Lantas datang ke TKP untuk mengurai kemacetan. Korban DN telah dibawa ke klinik Simpang 4 Kayu Lapis untuk diberikan perawatan medis. Sementara sopir tangki tidak mengalami luka," jelasnya. 

Kasat Lantas IPTU Pandi mengimbau kepada setiap pengendara kendaraan agar selalu berhati-hati dan serta mematuhi peraturan lalulintas. Hal ini untuk mencegah kejadian yang sama, karena keselamatan lebih utama dalam berkendara.

08 Juli 2023

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya di Desa Mekar Baru, Kalimantan Barat

Polisi datangi TKP gantung diri di Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
KUBU RAYA – Kejadian tragis terjadi di Desa Mekar Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, ketika seorang pria ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya. Polisi dari Polsek Sungai Raya segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan pada hari Jumat (7/7/23) sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban bernama Amat (44), seorang karyawan swasta, diketahui telah mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri menggunakan seutas kabel berwarna putih di ruang makan rumahnya. Kronologi kejadian ini diungkapkan oleh Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, yang menjelaskan bahwa sebelumnya korban terlibat dalam cekcok dengan istrinya.

Menurut keterangan istri korban, sekitar pukul 17.00 WIB, Amat pulang ke rumah dalam keadaan emosi dan terlibat pertengkaran dengan istrinya. Kejadian berlanjut ketika korban mengunci istrinya dan anaknya di dalam kamar secara paksa. Meskipun istrinya berusaha meminta agar pintu dibuka, namun setelah berhasil membukanya, dia menemukan suaminya sudah menggantung diri di ruang makan. Istri korban yang kaget segera meminta bantuan warga sekitar untuk menurunkan jenazah suaminya.

"Adegan yang mengenaskan terjadi saat korban ditemukan tergantung dengan leher dibelit kabel putih di ruang makan dan telah meninggal dunia. Di bawah jenazah tergeletak sebuah kursi plastik," jelas Aiptu Ade saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/7/2023) siang.

Setelah penemuan jenazah, pihak Kepolisian Sektor Sungai Raya bekerja sama dengan keluarga korban membawa jenazah ke Rumah Sakit Anton Soedjarwo untuk dilakukan pemeriksaan Visum Et-Repertum guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan memutuskan untuk membawa jenazah ke Yayasan untuk dilakukan kremasi.

"Saat ini, motif dan penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwajib," tegas Aiptu Ade. (Humas Polres/Pian)

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda