Jarang Padam 'Dadakan' Lagi, Listrik Di Sekadau Sudah Oke'Gas - Berita Indokalbar.com -->

16 Mei 2024

Jarang Padam 'Dadakan' Lagi, Listrik Di Sekadau Sudah Oke'Gas

Foto: Tower SUTT PLN di wilayah Sekadau. (Dokumen)

SEKADAU - Kokoh, berdiri tegak lurus, menjulang tinggi, seperti hendak mencapai kaki langit, ini bukanlah tentang Burj Khalifah Dubai. Bukan pula menara Eiffel di Paris, Perancis. Tapi ini tetang Tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) atau yang lebih akrab dikenal SUTET di lidah masyarakat.

Kabel - kabel berjuntai dibawahnya bukan pula tali jemuran warga, melainkan alumunium murni yang diperkuat baja ataupun meterial komposit, seperti karbon dan fiber kaca yang menyalurkan aliran listrik bertegangan tinggi.

Jika anda melewati jalan Nasional dari Pontianak (Ibu kota Provinsi) sampai pada arah timur Kalbar, ratusan tower ini (SUTT) tegak berdiri.

Tak terkecuali di Wilayah Kabupaten Sekadau, sepanjang perbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Sintang, puluhan tower SUTT berdiri tegak lurus sejak beberapa tahun terakhir.

Pemandangan ini mengisyaratkan bahwa di wilayah Sekadau juga telah dialiri arus tegahan tinggi oleh PT.PLN yang masuk sampai pada rumah bahkan dapur warga.

"Sekarang sudah jarang mati lampu, kalau dulu kadang - kadang tanpa ada aba-aba atau peringatan, plek, mati, sebentar kemudian, plek menyala lagi," cerita Arli, warga Sekadau mengenang masa-masa itu.

Tak pelak, kata Arli , berbagai bahasa,cacian dan umpatan spontan keluar dari lidah masyarakat yang merasakan suka duka pedih' nya pelayanan listrik negara saat itu.

"Mungkin wajar kalau dulu masarakat sering marah, kesal dengan pelayanan PLN, hidup mati listrik mendadak berdampak ke elektronik," tukasnya.

Namun kini, setelah masuknya, SUTT hampir tak terdengar adanya ungkapan kekesalan masarakat kepada pelayanan PLN. sebaliknya, jarang pula terdengar kata terimkasih pelayanan'nya PLN.

Ribuan rumah mulai dari pusat Kabupaten sampai pada pelosok Desa kini sudah merasakan pelayanan listrik Negara (PT.PLN).

Dalam prosesnya, puluhan lahan masyarakat sebagi tempat berdirinya tapak tower SUTT ini dibebaskan (Ambil Alih) PT.PLN dengan sistem pembelian lahan sesuai kebutuhan PLN.

Sedangkan, lahan yang terlintas kabel juga mendapatkan konpensasi ganti untung. pasalnya lahan atau tanah yang dilintasi tetap saja milik masyarakat.

Tak hanya tower, sebagai kunci dari saluran SUTT ini juga telah dibangun Gardu Induk (GI) oleh PLN.

Sedangkan di rumah - rumah warga,Meteran listrik yang dulunya manual, perlahan tapi pasti kini sudah berganti Meteran token Kwh. semakin banyak mengunakan listrik, semakin besar pula token yang harus di isi sendiri oleh pelanggan.

Berdasarkan data ULP PLN Sekadau, sampai saat ini rumah warga yang sudah teraliri listrik mencapai 53.065 Pelanggan.

Terkait capaian, target, daerah yang sudah berlistrik dan belum, serta kapan akan dibangun jaringan, bukanlah ranah dari ULP PLN di Sekadau.

"Kami di ULP Sekadau bertugas mengoperasikan jaringan yang sudah dibangun dan menjaganya," terang Zulham, kepala ULP PLN Sekadau di konfirmasi.

Ya sudah lah, itu menjadi urusan PLN sebagai perusahaan dalam katagori BUMN milik Negara dalam berbisnis dengan rakyatnya melalui pelayanan Listrik. Tugas kita sebagai masyarakat ikut berpartisipasi merawat dan menjaga jaringan yang sudah ada serta mensyukuri apa yang sudah diberikan Negara. (Arni Lintang)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar