15 Juli 2025
14 Juli 2025
Gemawan Fasilitasi Pelatihan Pengelolaan Minyak Kelapa bagi Jaringan Tani Perempuan di Pulau Maya
![]() |
Foto: Gemawan memfasilitasi pelatihan pengolahan produk turunan kelapa dalam bentuk minyak kelapa murni (VCO) di Pulau Maya, Kayong Utara |
Perempuan Di Sekadau Tilap Dana Indomaret Puluhan Juta Rupiah
Jum’at Curhat: Kapolsek Pontianak Utara Ajak Masyarakat Aktif Menjaga Kamtibmas
Pontianak, Kalbar – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Pontianak Utara, Kapolsek Pontianak Utara AKP Suryadi, S.H., M.A.P. kembali menggelar kegiatan Jum’at Curhat. Kegiatan ini menjadi salah satu cara Polsek menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat, sembari menampung saran, kritik, maupun aspirasi warga.
Acara berlangsung hangat di Warkop Kopitiam, Jalan Gusti Situt Mahmud, Pontianak Utara, pada Jumat pagi (11 Juli 2025). Dalam suasana santai namun penuh makna, hadir pula sejumlah tokoh penting dari Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan), seperti Camat Pontianak Utara Indrawan Tauhid, S.Stp., M.Si., Danramil Pontianak Utara Mayor Jumri, serta H. M. Fauzi, S.Sos, sekretaris IKBM Kalbar. Tak ketinggalan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta personel dari Polsek Pontianak Utara turut serta dalam kegiatan ini.
Apa Itu Jum’at Curhat?
Jum’at Curhat merupakan program inovatif yang digagas oleh Kepolisian Republik Indonesia untuk menjalin komunikasi dua arah antara masyarakat dan aparat kepolisian. Melalui forum ini, warga bisa menyampaikan uneg-uneg, keluhan, bahkan apresiasi terhadap pelayanan kepolisian di wilayahnya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat, tetapi juga sebagai wadah penting dalam mendengar langsung permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Dengan demikian, tindakan pencegahan maupun penanganan bisa lebih tepat sasaran.
Kolaborasi Jadi Kunci Jaga Keamanan Lingkungan
Dalam sambutannya, Kapolsek Pontianak Utara AKP Suryadi menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah aktif membantu menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
“Tentunya situasi kamtibmas yang kondusif tidak bisa terwujud tanpa peran serta dari masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat yang sudah berkolaborasi dengan kami,” ucap Kapolsek.
Beliau juga menekankan pentingnya menjalin komunikasi dua arah antara polisi dan warga agar pelayanan yang diberikan dapat terus ditingkatkan. Forum seperti Jum’at Curhat ini menjadi tempat strategis untuk menyampaikan masukan dan kritik demi perbaikan pelayanan di masa depan.
Warga Didorong Aktif Laporkan Gangguan Kamtibmas
Dalam kesempatan yang sama, AKP Suryadi juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika melihat adanya potensi gangguan kamtibmas. Menurutnya, keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas polisi semata.
“Kalau ada hal-hal yang mencurigakan atau mengganggu ketertiban, segera sampaikan. Kita bisa bergerak cepat jika informasi dari masyarakat jelas dan cepat diterima,” tambahnya.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih awal sebelum masalah menjadi besar.
Dukungan Tokoh Masyarakat dan Forkopimcam
Tokoh masyarakat H. M. Fauzi, S.Sos yang turut hadir, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Jum’at Curhat ini. Ia menyebut bahwa sinergi antara polisi dan warga selama ini sudah berjalan cukup baik dan perlu terus dipertahankan.
“Kami mendukung penuh upaya Polsek dalam menjaga kamtibmas. Jika lingkungan kita aman, maka iklim ekonomi pun ikut membaik. Masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang,” ujar Fauzi.
Senada dengan Fauzi, Camat Pontianak Utara dan Danramil juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga keamanan lingkungan.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Kegiatan seperti Jum’at Curhat memiliki banyak manfaat langsung bagi masyarakat. Selain memberikan ruang aspirasi, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antarwarga dan aparat.
Masyarakat yang hadir merasa lebih dihargai karena diberi kesempatan untuk berbicara langsung dengan pimpinan kepolisian setempat. Di sisi lain, pihak kepolisian mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi sosial di lapangan.
Mengapa Masyarakat Perlu Terlibat?
Peran serta masyarakat dalam menjaga kamtibmas sangat penting. Keamanan lingkungan bukan hanya urusan polisi, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua warga. Dengan adanya kegiatan seperti Jum’at Curhat, masyarakat diharapkan:
-
Lebih sadar akan pentingnya keamanan bersama
-
Mau melaporkan kejadian yang mencurigakan
-
Aktif membangun lingkungan yang harmonis
-
Menjadi mitra kepolisian dalam menjaga ketertiban
Sinergi Menuju Pontianak Utara yang Aman
Kegiatan Jum’at Curhat yang digagas oleh Polsek Pontianak Utara menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan aparat bisa membawa dampak positif bagi keamanan lingkungan. Kepedulian warga terhadap kamtibmas adalah fondasi utama terciptanya suasana yang aman dan damai.
Kapolsek Pontianak Utara terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak ragu menyampaikan keluhan, saran, atau masukan melalui forum seperti ini. Karena dengan komunikasi terbuka, pelayanan bisa ditingkatkan, dan keamanan wilayah bisa terjaga lebih baik.
Mari bersama-sama kita jaga Pontianak Utara agar tetap aman, nyaman, dan kondusif untuk semua!
13 Juli 2025
Pemkab Bengkayang targetkan pendapatan daerah Rp1,21 triliun
Listrik Padam Kembali Terjadi, Anggota DPRD Sekadau Kritik Keras PLN
12 Juli 2025
Komisi V DPR desak Kementerian PUPR prioritaskan jalan daerah
Polisi Tindak Pelaku PETI di Nanga Taman
11 Juli 2025
Wabup Subandrio Deklarasikan ODF Tiga Pilar Desa Engkersik
![]() |
Foto: Penyambutan rombongan Wakil Bupati Sekadau, Subandrio di gerbang masuk kantor desa engkersik, sekadau hilir, kabupaten sekadau, kamis (10/7/2025). |
SEKADAU - Wakil Bupati Subandrio SH.MH meresmikan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) tiga pilar di Desa Engkersik, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Selasa (10/7/2025).
Deklarasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sekadau, Subandrio memaparkan program unggulan Pemda, termasuk operasi katarak gratis, pembangunan sarana kesehatan, dan perbaikan pelayanan kesehatan.
Selain itu, Pemerintah daerah juga memberikan bantuan untuk dunia pendidikan, seperti bantuan dana skripsi bagi mahasiswa.
Untuk Program unggulan di bidang pertanian tetap berjalan, termasuk pembagian bibit gratis dan bantuan lainnya kepada petani.
Program pertanian dianggap mampu meningkatkan penghasilan dan daya beli masyarakat di masa depan.
"Pemerintah Daerah mengalokasikan sekitar Rp 2 Miliar untuk pengadaan bibit kelapa sawit meskipun ada efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat.
Alokasi anggaran ini bertujuan untuk kemajuan ekonomi masyarakat Sekadau di masa depan," ujar Subandrio.
Wakil Bupati juga meminta camat dan kepala desa untuk kembali menggalakkan gotong royong karena sudah ada Peraturan Bupati (Perbup) yang mengaturnya.
Gotong royong bertujuan untuk membersihkan lingkungan dari tingkat desa, dusun, hingga RT.
Gotong royong membawa dampak positif seperti meningkatkan interaksi sosial antar warga dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Kebiasaan gotong royong merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan kembali," tegasnya.
Dalam hal ini, Desa Engkersik telah berhasil mendeklarasikan ODF (Open Defecation Free) pada hari ini.
Keberhasilan deklarasi ODF ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk Kepala Desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pihak kecamatan.
Wakil Bupati (Wabup) menyatakan bahwa perubahan pola pikir masyarakat dari kebiasaan lama adalah hal yang sulit.
ODF dianggap sebagai jembatan menuju kehidupan masyarakat yang sehat karena kebersihan lingkungan adalah faktor utama kesehatan masyarakat, menurut Suban.
Seperti yang tertuang dalam Undang-undang No 13 tahun 2023 tentang kesehatan pada pasal 104 disebutkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
"Untuk mewujudkan kehidupan yang sehat, harus didukung oleh lingkungan yang sehat dan bersih. Dan itu semua menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, terutama oleh masyarakat itu sendiri," ungkapnya.
Wakil Bupati juga menyebutkan rencana pemekaran kecamatan, khususnya Sekadau Hilir.
Tujuan utama pemekaran adalah untuk memangkas birokrasi yang lamban, terutama karena jarak tempuh yang jauh ke kantor camat menjadi kendala pelayanan.
Pemekaran diharapkan menjadi solusi agar masyarakat dapat berurusan dengan kantor pemerintahan secara murah, cepat, tepat, dan lancar.
Dikatakannya juga, 87% desa di Kabupaten Sekadau telah mencapai status Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
Target Kabupaten Sekadau adalah mencapai status ODF di seluruh kabupaten pada bulan Agustus mendatang. Sekitar 70% faktor kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan. Pengolahan air minum merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
(DBD) dapat dicegah dengan pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan membasmi genangan air, karena genangan air dan tempat lembab adalah sarang nyamuk. Kebersihan lingkungan juga berperan dalam mengurangi penyakit Diare, dengan disebutkan berkurangnya wabah Diare di Kabupaten Sekadau sejak masifnya ODF (Open Defecation Free).
Kesehatan lingkungan sangat penting karena merupakan penyebab penyakit.
"Selamat kepada Desa Engkersik yang telah melakukan ODF (Open Defecation Free/Bebas Buang Air Besar Sembarangan). Meskipun sudah ODF, Desa Engkersik masih berada di tiga pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)," ujarnya.
Subandrio juga menjabarkan terkait Pelayanan kesehatan di Puskesmas saat ini sudah baik dan memiliki standar yang sama dengan RSUD. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu lagi ke RSUD untuk pemeriksaan kesehatan, cukup di Puskesmas saja.
Disisi lain, Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Saat ini, sudah tersedia sekitar 13 Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa.
Pemerintah telah menyiapkan dana untuk operasi katarak gratis bagi warga yang menderita penyakit tersebut.
Kepala Desa diminta untuk mendata warganya yang terserang katarak agar dapat diobati secara gratis melalui operasi.
Program operasi katarak gratis ini diharapkan dapat dilanjutkan kembali setelah berhasil dilaksanakan tahun lalu.
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Ketua GOW, Anggota DPRD, Wakapolres, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Camat, Plt Kepala Desa Sungai Ringin, Kepala Desa Tapang Semadak, Kepala Desa Engkersik, Timang Kaseh Sekadau, Manajer Wahana Visi Indonesia Cabang Sekadau, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Karang Taruna dan Tamu Undangan lainnya.
Kehadiran tokoh masyarakat dan pejabat menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap program sanitasi ini.