Berita Indokalbar.com: Kalbar
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan

23 Mei 2025

Bimtek, Dinas Lingkungan Hidup Pontianak Dorong Capaian Target Pengurangan Sampah 30%

Foto: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pengurangan Sampah melalui Pemanfaatan Kembali Sampah

PONTIANAK - Sebagai upaya memperkuat sistem pencatatan data pengelolaan sampah berbasis digital, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pengurangan Sampah melalui Pemanfaatan Kembali Sampah yang diikuti oleh 23 Bank Sampah aktif se-Kota Pontianak, pada Kamis (22/05/2025). Dimana data tersebut akan di input pada Sistem Informasi Pengelolaan Nasional (SIPSN).

Kegiatan yang berlangsung di Aula TPST Edelweis Kota Pontianak Jl. Purnama 2 ini bertujuan mendorong kemandirian bank sampah dalam mencatat dan menyusun laporan pengolahan sampahnya, sehingga data yang tersedia lebih akurat, terbarukan, dan dapat dimanfaatkan dalam perumusan kebijakan.

Kepala DLH Kota Pontianak, Ir. Sy. Usmulyono, M.T., menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga kota dalam melakukan pengelolaan sampah. Menurutnya, pencatatan data secara mandiri oleh Bank Sampah bukan hanya menjadi kewajiban teknis, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kolektif dalam membangun kota yang bersih dan berkelanjutan.

“Kota Pontianak saat ini, kata Usmulyono, telah mencapai 25,06% pengurangan sampah dari total target 30%. Ini capaian yang patut diapresiasi, tetapi juga menjadi catatan penting bahwa kita belum selesai. Dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah dan warga, termasuk Bank-Bank Sampah, untuk memastikan pengurangan dan pengolahan sampah benar-benar berjalan dari sumbernya,” ujar Kepala DLH.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengelola Bank Sampah yang hadir, karena telah menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata dari warga kota dalam pengelolaan sampah.

Perwakilan dari Bank Sampah Milenial, Taufik Sirajuddin, S.PWK yang sekaligus founder komunitas Cari Sampah, yang menghadiri kegiatan tersebut, turut menyampaikan pandangannya terhadap kegiatan ini. Ia mengapresiasi langkah DLH Pontianak yang mulai memberi perhatian lebih pada pentingnya data dalam pengelolaan sampah.

“Kegiatan ini sangat penting. Saya sangat mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup, karena hari ini pelaku Bank Sampah di ajak untuk lebih melek soal pentingnya data. Ke depan pontianak harus mampu mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya, warga kota harus memiliki kesadaran untuk mau memilah sampahnya, dan Bank Sampah yang ada saat ini dapat bertambah di seluruh kelurahan yang ada serta Bank Sampah mampu menyelesaikan permasalahan sampah di lingkungannya, sehingga konsep pengelolaan sampah yang terintegrasi, berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk kota pontianak yang lebih lestari dapat diwujudkan,” ujar Taufik.

Taufik juga menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Dari pembahasan hari ini, kami, baik Bank Sampah Milenial maupun Bank Sampah lainnya menyadari bahwa kita semua tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah perlu mendukung kami dalam hal sarana, prasarana, dan terutama dalam operasional teknis pengolahan sampah pada Bank Sampah, kami mengharapkan bimbingan dan dampingan dari DLH agar kami dapat mensosialisasikan kegiatan pengolahan sampah kami dan dapat diterima oleh masyarakat.

"Kami juga siap berkolaborasi penuh. Harapannya, ke depan, kerja sama lintas sektor ini bisa mempercepat tercapainya target pengurangan sampah hingga 30% di Kota Pontianak," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sampah hari ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah semata. Partisipasi aktif warga kota melalui wadah seperti bank sampah menjadi kunci dalam membangun ekosistem pengolahan sampah yang tangguh dan berkelanjutan.

“Kita patut berbangga, karena hari ini Kota Pontianak membuktikan bahwa warganya mampu terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Dari rumah tangga, sekolah, hingga komunitas, semua mulai sadar akan pentingnya memilah sampah. Semangat inilah yang harus kita rawat dan perkuat terus-menerus,” jelasnya.

Selain dari pada itu, Dinas Lingkungan Hidup juga berharap ke depan seluruh bank sampah di Kota Pontianak dapat tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya, tidak hanya sebagai pengelola sampah, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.

Melalui bimbingan teknis ini, DLH Pontianak berharap bank sampah tidak hanya konsisten dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah. Kota yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi hasil nyata dari kolaborasi semua pihak.

Sebagai penutup, Kepala Dinas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh bank sampah yang hadir dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka bukan hanya menunjukkan komitmen terhadap undangan resmi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa warga Kota Pontianak mengambil peran sentral dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (Izhar)



22 Mei 2025

Pagar Makan Tanaman, Karyawan Panen Gelapkan TBS Milik PT. PHS

Foto: Barang Bukti Hasil Penggelapan TBS Yang Dilakukan Karyawan Panen PT PHS.

SEKADAU - Seorang karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Permata Hijau Sarana (PHS) berinisial J (33) diamankan setelah tertangkap tangan melakukan penggelapan dalam jabatan. Ia kedapatan menyembunyikan tandan buah segar (TBS) hasil panen ke dalam parit kebun dengan maksud mengambilnya secara diam-diam di waktu berbeda. Pengungkapan kasus ini terjadi dalam pelaksanaan Operasi Pekat II Kapuas 2025 yang digelar oleh Polres Sekadau.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, melalui Kasat Reskrim IPTU Zainal Abidin membenarkan penangkapan tersebut saat dikonfirmasi pada Kamis (22/5/2025). Kejadian itu terungkap setelah patroli yang dilakukan petugas keamanan perusahaan mencurigai adanya tumpukan TBS yang ditutup pelepah sawit di area Blok A10, Divisi VIII Perkebunan PT. PHS di Dusun Sengkabang Melayang, Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir.

“Pada Selasa (20/5) sekitar pukul 17.00 WIB, tim patroli petugas keamanan perusahaan menemukan tumpukan buah sawit mencurigakan yang ditutupi pelepah sawit di sebuah parit. Karena curiga, dilakukan pengintaian,” ujar IPTU Zainal.

Foto: Pelaku Penggelapan TBS

Hasil pengintaian pada Rabu (21/5) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB, J tampak kembali ke lokasi untuk mengangkut 9 janjang TBS yang sebelumnya disembunyikan. Saat itulah ia langsung diamankan oleh pihak keamanan perusahaan dan diserahkan ke pihak kepolisian.

“Pelaku mengakui buah tersebut adalah hasil panen dari area kebun milik perusahaan yang secara sengaja ia sisihkan,” ungkap IPTU Zainal.

Dari hasil pemeriksaan oleh penyidik, diketahui J merupakan karyawan baru di PT. PHS dan baru bekerja selama dua bulan sebagai pemanen sawit PT. PHS. Dalam kesehariannya, J hanya bertugas melakukan panen buah kelapa sawit tanpa kewenangan lain.

“Pelaku menyisihkan sebagian hasil panen, lalu menyembunyikannya di parit antara jalan blok dan kebun, ditutupi pelepah sawit agar tak terlihat. Ini penggelapan dalam jabatan karena yang bersangkutan bertugas memanen atas nama perusahaan,” jelas IPTU Zainal.

Menurut keterangan dari pihak perusahaan, pada hari panen tersebut, J bekerja bersama 17 rekan lainnya. Namun karena jarak antar pemanen cukup jauh, tidak ada yang mengetahui aktivitas pelaku.

Saat dilakukan penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya ia melakukan tindakan tersebut. Barang bukti yang diamankan antara lain 9 janjang TBS, satu lembar nota timbang, salinan SK kerja, dan catatan hasil panen.

Akibat perbuatannya, J saat ini menjalani proses hukum di Polres Sekadau. Perusahaan PT. PHS selaku korban telah resmi melaporkan kasus ini dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada pihak kepolisian.

“Kami telah melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi, dan gelar perkara. Pelaku sudah kami amankan dan proses hukum sedang berjalan. Terhadap yang bersangkutan dikenakan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan, dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun,” pungkas IPTU Zainal.


21 Mei 2025

Desa Kanamit Musdesus Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Foto: Desa Kanamit Melaksanakan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

PULANG PISAU - Desa Kanamit Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, mengadakan Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) dalam rangka pembentukan pengurus dan anggota Koperasi Merah Putih yang bertempat di Kantor Desa Kanamit, Rabu (21/5/2025).

Musdesus tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Kanamit beserta para jajaran perangkatnya, Ketua dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), seluruh Ketua RT yang ada di kanamit.

Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari Kecamatan dan Pendamping Desa, tenaga kesehatan, para guru-guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta mantri adat.

Kepala Desa Kanamit, Hadi menjelaskan bahwa Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Desa Kanamit Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau.

Menurutnya, MUSDESSUS dilaksanakan dengan adanya Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2025, tentang tata percepatan pembentukan koperasi desa merah putih desa tersebut.

“Dengan adanya Musyawarah Desa Khusus, untuk membentuk pengurus Koperasi Desa Merah Putih yang nantinya diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan terbentuk pengurus sesuai dengan tata cara aturan yang berlaku,” kata Hadi.

Dikatakannya bentuk dan jenis Koperasi Merah Putih Desa Kanamit, dibidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, klinik Desa, gerai desa serta usaha lainnya.

“Kami mengharapkan Koperasi Merah Putih Desa Kanamit nanti nya dapat berjalan dengan lancar dan maju, yang pastinya untuk mensejahterakan masyarakat Desa Kanamit yang kita cintai ini,” harapnya.

Dikatakan Kepala Desa Hadi sesuai dengan harapan Presiden Prabowo tujuan utama Pembentukan koperasi desa merah putih untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan menjalin Persatuan dan kesatuan masyarakat.

Dan untuk pemilihan pengurus Koperasi Merah Putih Melalui musyawarah mufakat, telah terpilih lima orang pengurus yang akan menjalankan operasional koperasi ke depan.

Berikut Nama-nama pengurus Koperasi Merah Putih, sebagai ketua Taufiq, wakil ketua bidang usaha Holbie, wakil ketua bidang anggota Santo, sekretaris Sri Iriana, dan bendahara Hersie. Struktur kepengurusan akan segera didaftarkan secara resmi sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku.

“Kami berharap kepada pengurus Koperasi untuk yang terpilih segera melaksanakan Koperasi ini dengan baik agar dapat memajukan desa Kanamit yang kita cintai ini,” tutup Kades Kanamit. (Fajar)


Tim Bola Voli Binaan Kapolda Kalbar Juara Pro Liga 2025

Foto: Seremoni penghargaan yang digelar di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa malam (20/5/2025).

JAKARTA - Tim bola voli Jakarta Bhayangkara Presisi dan Popsivo Polwan sukses meraih juara satu dan dua dalam ajang bergengsi PLN Mobile Proliga 2025. Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam seremoni penghargaan yang digelar di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa malam (20/5/2025).

Kedua tim voli yang berada di bawah binaan Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit Rismanto berhasil meraih posisi puncak sebagai juara satu dan dua dalam kejuaraan nasional PLN Mobile Proliga 2025.

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa kedua tim. Ia menyoroti pentingnya kerja keras, kedisiplinan, dan kekompakan dalam meraih hasil maksimal di kompetisi tingkat nasional.

“Keberhasilan ini tentunya diraih dengan kerja keras, disiplin luar biasa, latihan, dan kekompakan tim,” ujarnya saat konferensi pers usai seremoni.

Di kesempatan tersebut, Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit Rismanto menyampaikan rasa bangga atas capaian tim-tim binaannya.

"Prestasi ini adalah buah dari komitmen, disiplin, dan semangat untuk terus maju. Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir dalam menjaga keamanan, tapi juga aktif mendorong potensi generasi muda melalui olahraga. Ini adalah bentuk nyata bahwa pembinaan yang tepat akan menghasilkan prestasi yang membanggakan," ujarnya.

Ia juga berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi jajaran dan masyarakat Kalimantan Barat untuk terus berkontribusi dalam membangun prestasi olahraga nasional.

Keberhasilan kedua tim tidak terlepas dari peran para pemain, pelatih, manajer tim, dan tim official yang secara konsisten menunjukkan performa terbaik sejak awal kompetisi. Di bawah naungan pembinaan Irjen Pol. Pipit Rismanto, para atlet tidak hanya dilatih secara teknis tetapi juga dibekali semangat sportivitas dan jiwa kompetitif yang tinggi.

Prestasi ini menjadi bagian dari upaya Polri dalam mendukung kemajuan olahraga nasional, khususnya bola voli, sekaligus menciptakan ruang pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda. Kehadiran dua tim binaan kepolisian dalam kancah nasional menunjukkan keseriusan institusi dalam membangun olahraga profesional yang berprestasi dan berintegritas. (Tim)



Hasilkan 24 Ton, RSUD Ketapang Tak Standar Kelola Limbah, Buang ke Pontianak

Hasilkan 24 Ton, RSUD Ketapang Tak Standar Kelola Limbah, Buang ke Pontianak
Tangki proses limbah cair rumah sakit dr Agoesdjam Ketapang.
KETAPANG – Dalam sehari, rumah sakit umum daerah (RSUD) dokter Agoesdjam Ketapang hasilkan limbah medis rata-rata 67 kilogram atau 2 ton perbulan. Dalam setahun capai 24 ton. 

Limbah padat dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ditumpuk di gudang tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3. Limbah ini terbungkus dalam plastik warna kuning.

Disekitaran TPS ini, banyak gedung kosong, sampah bekas material bangunan mangkrak yang banyak ditumbuhi rumput. Ditambah saluran drainase yang tidak konek. Kesanya jadi tak sesuai standar pengelolaan limbah rumah sakit. 

Limbah padat dalam plastik warna kuning itu selanjutnya dibawa oleh vendor atau pihak ketiga ke Pontianak tanpa proses pengolahan di mesin insinerator. 

Pengelolaan limbah ini jelas diduga tidak sesuai dengan beberapa ketentuan diantaranya, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MENLH/12/1995 tentang syarat baku mutu kualitas limbah. 

Dan proses pemilihan vendor limbah inipun terkesan tertutup berpotensi dikorupsi dengan modus titip harga kiloan.

Pihak rumah sakit melalui kasi penunjang non medis, Arie Purwanto mengatakan, pihaknya berkontrak dengan PT  Enviro untuk membawa dan memusnahkan limbah. Pembayaran dihitung perkilogram limbah. 

Proses ini dilakukan secara terjadwal ataupun sewaktu waktu dapat dikerjakan apabila terjadi lonjakan jumlah limbah. 

"Kita pakai jasa Enviro. Limbah padat diangkut dan dibawa ke Pontianak. Untuk pembayaran dihitung perkilogram," ujar Arie, Selasa sore (20/05/2025) diruang kerjanya. 

Berdasarkan data SIRUP, tahun 2024, nilai kerjasamanya sebesar Rp 700 juta. 

Sebagai penanggung jawab instalasi limbah rumah sakit, penjelasan tentang nilai perhitungan pembayaran dengan vendor dan mesin insinerator tak dijawabnya. 

"Mohon maaf, mungkin bisa koordinasi ke atasan saya,"ujar dia..

Rumah sakit Agoesdjam dalam beberapa tahun sudah alami kemajuan di beberapa hal. Seperti penambahan jumlah ruangan dan bangsal pasien. 

Rumah sakit ini mempunyai 11 ruangan dan 200 bangsal. Sementara jumlah pegawai keseluruhan sebanyak 400 orang.  

Meskipun masih diterpa beberapa isu seperti isu dugaan korupsi proyek mangkrak, tata keloka parkir tak jelas, dan ketidak transparan dalam manajemen sistem informasi dan layanan RS atau SIM-RS maupun soal rekrutmen tenaga honor terkesan sembunyi-sembunyi. 

Plt direktur dr Feria Kowira sejatinya diharapkan mampu membereskan masalah-masalah tersebut.  

Karena ia sosok terbilang "suhu" dalam bidang kesehatan karena senior menjadi PNS maupun dokter. 

Namun, persepsi itu jungkir balik karena selalu dijawab tidak tahu saat ditanya beberapa hal terutama tata kelola dan transparansi rumah sakit. 

Reporter: Muzahidin

20 Mei 2025

Gelap dan Rahasia Sistem Pengelolaan Limbah B3 Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang

Gelap dan Rahasia Sistim Pengelolaan Limbah B3 Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang
Infalasi pengolahan limbah cair RS dr Agoesdjam Ketapang.
KETAPANG – Pemusnahan, pengangkutan dan nilai kontrak kerjasama limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) bekas medis pada rumah sakit daerah dr Agoesdjam Ketapang dengan pihak ketiga atau vendor terkesan ditutup-tutupi.

Publik lantas menaruh curiga, karena diduga ada permainan titip angka untuk dapatkan fee atas proses angkutan dan pemusnahan limbah dimaksud karena sangat rahasia dan hanya diketahui oleh segelintir orang.

Kerahasiaan pengelolaan limbah ini berpeluang melanggar ketentuan tentang keterbukaan dalam menyampaikan informasi terkait alokasi, penggunaan, dan hasil dari penggunaan dana kepada masyarakat. 

Dari beberapa sumber yang ditanya Borneotribun menyampaikan, bertahun tahun kondisi ini sengaja diciptakan oleh oknum rumah sakit karena diduga mendapat keuntungan. Aliran keuntungan itu berasal dari hasil pemalsuan jumlah berat sampah yang diangkut. 

Keterangan dia lebih lanjut mengatakan, kalau biaya yang dipungut pihak ketiga atau vendor ini sebesar 40 ribu rupiah perkilogram. 

Dalam sebulan, biasanya vendor angkut sampah ini bisa sekali atau dua kali, tergantung jadwal dari rumah sakit ataupun apabila jumlah sampah yang dihasilkan meskipun belum capai sebulan. 

Kepala seksi penunjang non medis, Arie Purwanto selaku penanggug jawab kegiatan menjelaskan, kontrak kerjasama pengelolaan sampah dilakukan secara online. Tahun ini, rumah sakit bekerjasama dengan PT Enviro.

"Kita pakai jasa Enviro. Limbah padat diangkut dan dibawa ke Pontianak. Kita pakai aplikasi Si Raja untuk pembayaran dihitung perkilogram," ujar Arie, Selasa sore (20/05/2025) diruang kerjanya. 

Dalam sebulan, sampah B3 dihasilkan rumah sakit sebanyak 20 ton. Menurut dia, proses pemilihan sampah 
Ia menolak menyebutkan jumlah pembayaran perkilo yang ditanyakan. Karena beralasan sangat prinsip dan dikelola langsung oleh kepala bagian tata usaha dan sekretaris rumah sakit. 

"Yang paham itu atasan saya. Lebih jelas tanyakan saja," kata Arie. 

Sementara itu, diwawancarai terpisah pada Senin 19 Mei, Plt RS Agoesdjam, Feria Kowira menjawab, penunjukan vendor diperbaharui setiap tahun. Dan menggunakan sistim e-catalog. 

Pengelolaan limbah dipisahkan antara limbah cair dan limbah padat. Limbah cair ditangani langsung oleh rumah sakit, dan limbah padat diurus vendor. 

"Saya sekarang tidak tahu siapa vendornya. Secara detai nama vendor tidak tahu siapa sekarang. Karena berubah ubah, tapi nilainya pun tidak besarlah. Itukan hanya limbah B3 yang menang harus kita musnahkan. Limbah cairkan sudah dikelola dengan baik," jelas Feria. 

Pengelolaan limbah B3 rumah sakit diatur dalam regulasi. Diantaranya yakni Permenkes nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah. 

Selain itu, ada juga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 

Pelanggaran terhadap aturan pengelolaan limbah medis dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau pidana, sesuai dengan ketentuan dalam UU Lingkungan Hidup dan peraturan turunannya. 

Reporter: Muzahidin

19 Mei 2025

ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI

ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI
ICDN dorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI. (ANTARA)
Pontianak - Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) mendorong generasi muda Dayak untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya dengan kecerdasan buatan (AI), guna menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

"Munas ICDN ini menjadi pijakan penting bagi kita untuk menyiapkan generasi muda Dayak agar tidak hanya mengenal, tetapi juga mampu menguasai teknologi, termasuk AI, yang hari ini mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan," kata Ketua ICDN Kalimantan Barat, Adrianus Asia Sidot, saat membuka Munas ICDN di Pontianak, Senin.

Menurut dia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang sangat cepat dan kerapkali mengejutkan. Ia mencontohkan, dunia digital saat ini bahkan telah menggantikan sebagian interaksi sosial dan budaya manusia.

"Dunia sudah berubah. Di negara lain, ada anak-anak muda yang bahkan menikah bukan dengan manusia, tetapi dengan boneka berbasis AI. Ini gambaran bahwa kemajuan teknologi dapat menjungkirbalikkan nilai-nilai jika tidak disertai kesiapan mental dan kompetensi generasi penerus," tuturnya.

Adrianus menegaskan bahwa ICDN berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan SDM Dayak yang cakap digital dan adaptif terhadap era disrupsi. Ia menilai bahwa masyarakat Kalimantan, khususnya suku Dayak, memiliki potensi besar yang belum tergali secara optimal.

"Kita harus mengejar ketertinggalan agar tidak terus bergantung pada kebijakan negara. Generasi muda Dayak harus menjadi kreator, inovator, bukan hanya penerima bantuan. Mereka harus mampu bersaing dan tidak menjadi beban negara," katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam Kalimantan secara cerdas dan berkelanjutan, termasuk eksplorasi kekayaan bawah tanah yang belum tergarap. Menurut dia hal ini dapat menjadi peluang ekonomi baru jika ditopang oleh SDM yang mumpuni.

"Kalimantan memiliki potensi luar biasa. Dengan kemajuan teknologi dan SDM unggul, kita bisa membangun pusat keunggulan (center of excellence) yang memperkuat posisi Kalimantan sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia," kata Adrianus.

Sebagai tuan rumah Munas II ICDN, Kalimantan Barat juga dinilai berhasil menyatukan semangat kolektif dari berbagai daerah untuk memperkuat jejaring kolaborasi, terutama dalam bidang pendidikan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat adat.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan Ketua Umum ICDN menjadikan Kalbar sebagai tuan rumah. Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus bergerak membangun daya saing generasi muda Dayak dalam lanskap global yang semakin digital," katanya.

Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan dukungan penuh terhadap peran ICDN dalam menyiapkan generasi muda Dayak yang unggul dan adaptif, khususnya dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), serta berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Norsan, ICDN memiliki peran strategis dalam menggerakkan potensi intelektual, kultural, dan politik masyarakat Dayak untuk menciptakan kekuatan transformatif, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. Ia juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita harus menjadi kerangka bersama, termasuk dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Dayak.

"Saya yakin ICDN dan masyarakat Dayak mampu menjadi motor dalam menciptakan generasi muda yang unggul secara akademis dan karakter, memperluas akses pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, serta menjadi pelaku utama dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas dan ekowisata," kata Ria Norsan.

Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur sosial digital dan layanan publik berbasis wilayah adat agar masyarakat Dayak di pedalaman tidak tertinggal. Menurutnya, sinergi antara nilai-nilai budaya Dayak dan kebijakan nasional sangat penting dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, transisi energi bersih, dan inovasi berbasis lokal.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kalimantan Barat akan memainkan peran penting sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Oleh karena itu, ICDN didorong untuk terlibat aktif dalam menyusun narasi pembangunan Kalimantan yang inklusif, adil, dan berpihak pada masyarakat lokal.

"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM Dayak, memperkuat infrastruktur adat, serta membuka ruang partisipasi politik dan sosial bagi anak-anak muda Dayak," katanya.

Ria Norsan juga berharap ICDN mampu menjadi jembatan diplomasi budaya yang menunjukkan bahwa masyarakat Dayak bukan hanya bagian dari warisan budaya Indonesia, tetapi juga merupakan kekuatan masa depan bangsa yang siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

6 Oknum Pengusaha Rental Jadi Tersangka Kasus Penyekapan dan Penganiayaan Di Kalbar

Foto: Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.Ik, MH.

PONTIANAK - menanggapi postingan viral di akun Instagram @gosippontianak mengenai dugaan penggelapan mobil rental, Ditreskrimum Polda Kalbar menyampaikan klarifikasi dan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi, Senin (19/5).

Kejadian bermula pada Jumat, 16 Mei 2025, terdapat 6 (enam) orang oknum pengusaha rental mobil yang tergabung dalam organisasi Buser Rental Nasional (BRN) melakukan penangkapan terhadap empat warga di daerah Tanjung Hilir, Kota Pontianak. Mereka menangkap 3 (tiga) laki-laki (berinisial D, T, dan I) dan 1 (satu) wanita (berinisial P) yang diduga melakukan penggelapan unit mobil rental milik pengusaha rental tersebut.

Alih-alih menyerahkan ke empat orang tersebut kepada pihak kepolisian, para oknum pengusaha rental tersebut justru menyekap, memborgol, mengintimidasi, menganiaya dan bahkan mengambil barang-barang pribadi milik wanita (berinisial P). Perlu diketahui bahwa korban wanita (inisial P) baru dibebaskan pada Sabtu dini hari, 17 Mei 2025, setelah disekap selama kurang lebih 16 jam. Sedangkan salah satu korban pria yang juga disekap, bahkan dibawa oleh para pelaku ke Kota Singkawang.

Polda Kalimantan Barat telah menerima Laporan dan menindaklanjutinya dengan membentuk tim khusus dari Ditreskrimum Polda Kalbar untuk melakukan penyelidikan, pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku.

Pada hari Sabtu (17/05/2025) sekitar pukul 21.00 wib. Tim Resmob Polda Kalbar berhasil mengamankan keenam oknum pengusaha rental mobil yang terlibat dalam aksi penyekapan dan penganiayaan tersebut. Saat ini, keenamnya telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana penyekapan, penganiayaan, dan perampasan barang milik korban. Inisial dari keenam tersangka yaitu: An, Abp, Wr, Ji, Mit dan Fm.

Sementara itu, dugaan penggelapan unit mobil rental yang melatarbelakangi tindakan main hakim sendiri ini disebut terjadi pada April 2025. Ironisnya, para pengusaha rental tidak pernah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian, mereka justru melakukan perbuatan melawan hukum yang justru merugikan dirinya sendiri. Perlu diketahui bahwa unit mobil yang digelapkan telah berhasil dikuasai kembali oleh pemilik rental.

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno. S.Ik, MH menegaskan bahwa Polda Kalbar tetap berkomitmen untuk memberantas aksi premanisme yang terjadi di wilayah hukum Polda Kalbar.

"Kami akan menindak tegas segala bentuk premanisme yang berlindung di balik organisasi masyarakat atau bentuk lainnya. Hal ini selaras dengan atensi Kapolri. Tindakan semena-mena yang melanggar hukum tidak akan ditoleransi, apalagi yang berujung pada kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia," ujar Bayu Suseno.

Selanjutnya Kabidhumas menghimbau agar masyarakat jangan sungkan melaporkan kejahatan yang terjadi di sekitarnya kepada pihak kepolisian. "Masyarakat diimbau untuk menyerahkan penanganan perkara kepada pihak berwenang agar proses hukum dapat berjalan dengan adil dan profesional," jelas Kabidhumas.

Menanggapi pertanyaan apakah kasus penggelapan mobil rental dapat dilaporkan oleh para pengusaha rental yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, Kombes Bayu Suseno menjelaskan bahwa setiap warga negara punya hak untuk melaporkan adanya tindak pidana yang dialaminya.

"Ya, silakan saja mereka membuat Laporan Polisi terkait kasus penggelapan yang terjadi pada bulan April 2025 lalu. Selama ada fakta-fakta hukum dan alat bukti nya cukup untuk membuktikan terjadi nya tindak pidana dipersilakan untuk membuat laporan di Polda Kalbar," pungkas Kombes Bayu Suseno.


18 Mei 2025

Pemdes Kanamit Kecamatan Maliku Bagikan BLT-DD

Foto: Pemdes Kanamit Kecamatan Maliku Bagikan BLT-DD

PULANG PISAU - Pemerintah Desa (Pemdes) Kanamit Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, melaksanakan pembagian Bantuan Langsung Tunai yang berasal dari anggaran Dana Desa (BLT-DD) tahap satu pada tahun 2025 pembagian tersebut di laksanakan pada 16 Mei 2025.

"Pembagian BLT-DD ini dilakukan secara langsung kepada warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ada 29 orang penerima," katanya.

Warga berdatangan menunjukkan antusiasme yang tinggi, saat berkumpul di kantor Desa Kanamit sejak Pagi, di katakan Hadi saat di hubungi media Kapuasnews.id lewat WhatsApp pribadinya pada hari Minggu (18/05/2025).

Kepala Desa Kanamit, Hadi menjelaskan bahwa menyerahkan BLT-DD dan berharap kepada para penerima KPM agar bantuan tersebut digunakan dengan bijak dan dapat sedikit membantu meringankan beban warga Desa Kanamit, dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Hadi juga mengingatkan agar penerima manfaat untuk dapat digunakan bantuan ini sesuai dengan kebutuhan dan yang lebih bermanfaat, terutama untuk kebutuhan pokok.

Kegiatan penyaluran bantuan dihadiri para staf-staf desa kanamit dalam penyaluran bantuan, para staf desa juga berharap BLT-DD ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

"Alhamdulillah, penyaluran BLT-DD tahun anggaran 2025 ini disambut antusias dan kebahagiaan oleh para penerima KPM di desa kanamit kecamatan maliku tersebut," tutup Hadi. (Fajar)


Mengenal Sekadau: Sejarah, Budaya, Wisata, dan Informasi Lengkap Lainnya

Mengenal Sekadau: Sejarah, Budaya, Wisata, dan Informasi Lengkap Lainnya
Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)

KALIMANTAN BARAT - Sekadau mungkin belum setenar kota besar lainnya di Kalimantan Barat, tapi jangan salah, daerah ini menyimpan banyak hal menarik yang patut kamu ketahui. 

Dari sejarah yang panjang, keindahan alam yang memikat, hingga keberagaman suku dan budaya, Sekadau punya segalanya buat kamu yang suka eksplorasi atau sekadar ingin tahu lebih dalam tentang salah satu daerah yang ada di Indonesia.

Sekadau Daerah Mana Sih?

Simpang tugu PKK, Sekadau, Kalimantan Barat.
Simpang tugu tiga PKK, Sekadau, Kalimantan Barat.

Banyak orang masih bertanya-tanya: Sekadau daerah mana sih sebenarnya? Nah, Sekadau adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat. 

Lokasinya cukup strategis karena berada di jalur penghubung antara Pontianak dan daerah pedalaman Kalimantan lainnya. 

Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Sanggau pada tahun 2003 dan kini berkembang pesat dalam berbagai sektor, terutama infrastruktur dan pariwisata.

Sejarah Sekadau: Dari Kerajaan Hingga Kabupaten Modern

Istana Kusuma Negara Sekadau
Istana Kusuma Negara Sekadau. (Foto: Wikipedia)

Kalau kita ngomongin sejarah Sekadau, kita harus balik ke zaman kerajaan. Dulu, Sekadau merupakan wilayah dari Kerajaan Sekadau yang berdiri sekitar abad ke-17. 

Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja yang dikenal bijaksana dan cukup berpengaruh di wilayah Kalimantan Barat. 

Seiring berjalannya waktu, wilayah ini mengalami banyak perubahan, mulai dari masa kolonial Belanda, kemerdekaan Indonesia, hingga akhirnya menjadi kabupaten sendiri.

Kondisi bangunan Istana Kaca yang sempat menjadi pusat pemerintahan raja-raja Sekadau
ISTANA KACA - Kondisi bangunan Istana Kaca yang sempat menjadi pusat pemerintahan raja-raja Sekadau, yang masih berbentuk kewedanaan. (dok. Kerabat Kerajaan Sekadau/suarapemredkalbar)

Nama “Sekadau” menurut cerita orang tua dahulu, diambil dari sejenis pohon kayu yang banyak tumbuh di muara sungai, yang sekarang disebut Sungai Sekadau. 

Oleh penduduk Sekadau, pohon kayu ini dikenal dengan sebutan “Batang Adau” Pohon adau itu sendiri merupakan sejenis kayu belian (kayu besi) yang memang banyak tumbuh di hutan Sekadau kala itu.

Apa Saja Kecamatan di Sekadau?

Kabupaten Sekadau terdiri dari tujuh kecamatan. Nah, buat kamu yang pengin tahu apa saja kecamatan di Sekadau, ini dia daftarnya:

  1. Sekadau Hilir

  2. Sekadau Hulu

  3. Nanga Taman

  4. Nanga Mahap

  5. Belitang

  6. Belitang Hulu

  7. Belitang Hilir

Masing-masing kecamatan punya karakteristik sendiri-sendiri, mulai dari kekayaan alam, adat istiadat, hingga potensi wisata yang berbeda-beda.

Suku Sekadau: Harmoni dalam Keberagaman

Salahsatu rangkaian kegiatan gawai dayak di sekadau
Salahsatu rangkaian kegiatan gawai dayak di sekadau. (Foto Suara Pontianak)

Berbicara tentang suku Sekadau, sebenarnya tidak ada satu suku yang benar-benar bernama "Suku Sekadau". 

Tapi, wilayah ini merupakan rumah bagi beragam suku, terutama suku Dayak (Dayak Ketungau, Dayak Mualang, Dayak Sekapat, dan lainnya), serta suku Melayu, Jawa, dan Tionghoa.

Masyarakat di Sekadau hidup rukun meski berasal dari latar belakang yang berbeda. 

Adat istiadat suku Dayak masih sangat kental di beberapa wilayah, terutama dalam upacara adat dan budaya gotong royong. 

Kamu bisa menemukan rumah panjang (betang) tradisional di beberapa desa yang menjadi simbol persatuan dan budaya masyarakat Dayak.

Wisata Sekadau yang Wajib Kamu Kunjungi


Ngomongin soal wisata Sekadau, jangan sampai kamu ngeremehin daerah ini. Walaupun belum seramai destinasi besar lainnya, Sekadau punya potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa. 

Berikut beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi:

1. Batu Joto

Suasana objek wisata Batu Joto. (Foto: SUARAKALBAR.CO.ID/int)
Suasana objek wisata Batu Joto. (Foto: SUARAKALBAR.CO.ID/int)

Desa Pantok di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, kini menjadi sorotan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan berkat keberadaan Batu Joto, sebuah objek wisata alam yang menyuguhkan keindahan yang memukau.

2. Taman Segitiga Sekadau

Taman Segitiga Sekadau. (Foto: Pancuajipost)
Taman Segitiga Sekadau. (Foto: Pancuajipost)

Ini adalah ikon kota Sekadau yang ada di tengah kota. Tempat ini sering jadi pusat kegiatan warga dan cocok untuk bersantai sore.

3. Rumah panjai

Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu. (Foto: Sorotborneo)
Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu. (Foto: Sorotborneo)

Rumah panjai atau rumah betang sungai antu hulu adalah rumah betang tertua di daerah Dayak Mualang yang terletak di desa sungai antu Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat.

4. Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau

Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau
Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau.

Menyusuri sungai dengan perahu klotok jadi pengalaman unik yang nggak bisa kamu dapatkan di kota besar.

5. Festival Budaya Sekadau

Salah satu rangkaian acara di pembukaan Gawai Dayak XII Sekadau. (Foto: Suara Lawang Kuari)
Salah satu rangkaian acara di pembukaan Gawai Dayak XII Sekadau. (Foto: Suara Lawang Kuari)

Kalau kamu datang di waktu yang pas, kamu bisa menyaksikan festival budaya yang menampilkan tari-tarian adat, musik tradisional, dan kuliner khas Dayak.

6. Bukit Burang

Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)
Bukit Burang terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Sumber Foto:wisato.id)

Pesona matahari terbit dan terbenam masih menjadi bius dan magnet paling mengesankan yang akan selalu diburu oleh wisatawan. Bila kamu masih berada di Kabupaten Sekadau, kamu bisa mengunjungi Bukit Burang yang mempunyai pesona keduanya. Objek wisata ini tergolong masih baru. Tetapi, tidak menyurutkan semua orang untuk menikmati segala keindahan dan pesonanya. Tidak bisa dipungkiri memang, kawasan ini cukup menarik dengan pemandangan dan panorama yang mengesankan.Objek wisata ini terletak di Desa Rirang Jati, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

7. Goa Lawang Kuari

Goa Lawang Kuari adalah goa yang berada di  Desa Seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat

Sekadau-Pontianak Berapa Jam Pakai Sepeda Motor?

Nah, kalau kamu penasaran Sekadau-Pontianak berapa jam pakai sepeda motor, jawabannya tergantung kondisi jalan dan cuaca, ya. 

Tapi secara umum, perjalanan dari Pontianak ke Sekadau naik sepeda motor memakan waktu sekitar 6 hingga 8 jam. Jarak antara keduanya sekitar 300 kilometer lebih. 

Jalanan sudah cukup bagus, meski di beberapa titik kamu masih akan menemukan jalan yang berlubang atau licin saat musim hujan.

Untuk kamu yang suka touring atau petualangan naik motor, rute ini bisa jadi pilihan seru. 

Kamu bisa menikmati pemandangan alam Kalimantan yang masih asri dan berhenti di beberapa tempat menarik sepanjang perjalanan.

Kuliner Khas Sekadau yang Wajib Dicoba

Selain wisata alam dan budaya, Sekadau juga punya kuliner yang menggoda. Beberapa makanan khas yang wajib kamu cicipi antara lain:

  • Tempoyak (fermentasi durian yang biasa dimakan dengan ikan)

  • Sayur Umbut (rebung kelapa muda yang diolah jadi sayur)

  • Paket nasi daun (nasi dibungkus daun dengan lauk tradisional khas Sekadau)

Kalau kamu pecinta kopi, di Sekadau juga mulai banyak warung kopi kekinian, dari mega coffee, cafe lupung, lokale, nordu, dan masih banyak yang tidak kami sebut, selain itu ada yang menjual kopi lokal asal Kalimantan. 

Nikmat banget buat nongkrong sambil menikmati udara sejuk.

Potensi Ekonomi dan Pertanian di Sekadau

Sekadau juga dikenal sebagai daerah yang subur dan kaya akan hasil bumi. Komoditas utama di sini antara lain kelapa sawit, karet, padi, dan lada. Pertanian dan perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. 

Selain itu, sektor perikanan dan peternakan juga berkembang, terutama di kawasan pinggir sungai.

Dengan perkembangan infrastruktur yang semakin baik, banyak investor mulai melirik Sekadau sebagai tempat yang potensial untuk pengembangan usaha, khususnya di bidang agroindustri dan pariwisata lokal.

Jadi, udah tahu kan sekarang Sekadau daerah mana, berapa lama perjalanan Sekadau-Pontianak pakai sepeda motor, serta apa saja yang menarik dari sejarah Sekadau, kecamatan di Sekadau, sampai kekayaan wisata Sekadau dan keragaman suku Sekadau

Daerah ini memang bukan kota besar, tapi punya daya tarik tersendiri yang nggak bisa kamu temukan di tempat lain.

Kalau kamu pengin ngerasain suasana Kalimantan yang autentik dengan keramahan masyarakat lokal dan budaya yang kental, Sekadau adalah destinasi yang wajib masuk bucket list kamu. 

Yuk, mulai jelajahi Indonesia lebih dalam, mulai dari Sekadau!

Editor: Yakop

Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim

Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim
Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Pontianak Bersinergi Hadapi Krisis Iklim.

Pontianak – Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat kembali adakan audiensi bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak. Pertemuan yang berlangsung akrab ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, H. Ruslan, S.Ag., M.A., serta Kasubbag Ruswandi, S.Si, M.Si, kamis (15/5/2025) kemarin.

Dalam dialog hangat tersebut, H. Ruslan, S.Ag., M.A., menyambut baik tawaran kolaborasi sinergis ini. "Program seperti ini sangat baik dan sangat perlu kita sambut. Tugas kita bersama menjaga lingkungan, dan program Eco Bhinneka sudah sejalan dengan sejumlah inisiatif Kemenag," ujarnya. Keharmonisan dan kerja kolaborasi yang sudah terjalin antara program Eco Bhinneka Muhammadiyah dan inisiatif Kemenag Kota Pontianak dalam merawat lingkungan pun semakin diperkuat.

Krisis iklim kini menjadi ancaman serius dengan dampak luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk keluarga dan kelompok rentan seperti perempuan dan anak muda. Di Pontianak, masalah lingkungan seperti pencemaran air, penumpukan sampah plastik yang belum terkelola baik, dan kerusakan ekosistem gambut telah menimbulkan kekhawatiran serius. Kondisi ini turut meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, yang pada akhirnya mengancam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak.

Eco Bhinneka Muhammadiyah adalah sebuah organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada promosi keberagaman, pelestarian lingkungan, dan penguatan nilai-nilai toleransi di Kalimantan Barat. Bersama para mitra, Eco Bhinneka melaksakan peningkatan kesadaran, pelatihan kapasitas, hingga mendorong aksi bersama masyarakat lintas iman dalam melestarikan lingkungan. Untuk mencapai visi tersebut, Eco Bhinneka Muhammadiyah secara proaktif menjalin dialog dan menguatkan kembali hubungan dengan berbagai pihak, termasuk Kemenag Kota Pontianak.

Merespons tantangan ini, Program Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat melalui inisiatif Sekolah Bumi Calon Ibu yang akan segera dilaksanakan melihat potensi besar pada perempuan, khususnya dari kelompok lintas iman, sebagai agen perubahan. Perempuan, sebagai pendidik utama di rumah tangga, memegang peran krusial dalam mengedukasi keluarga tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui langkah-langkah kecil berbasis keluarga, seperti mengajarkan pola konsumsi yang bijak, mengelola limbah rumah tangga, serta mempraktikkan prinsip keberlanjutan, mereka dapat memberikan dampak signifikan terhadap perubahan perilaku masyarakat.

Lebih lanjut, perempuan lintas iman juga memiliki kemampuan untuk membangun kesadaran dan aksi lingkungan melalui nilai-nilai spiritualitas lintas agama yang mengajarkan keberlanjutan dan penghargaan terhadap alam. Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh kasih, perempuan dapat menjadi pemimpin perubahan yang memperjuangkan keadilan lingkungan sekaligus keadilan gender.

Audiensi ini menandai babak baru dalam sinergi antara Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Kemenag Kota Pontianak. Regional Manager Eco Bhinneka Kalimantan Barat, Octavia Shinta Aryani, menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan dan dukungan positif dari Kemenag Kota Pontianak.

"Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan dukungan penuh dari Kemenag Kota Pontianak. Ini membuktikan bahwa upaya menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang melampaui sekat-sekat, dan kami siap berkolaborasi lebih jauh," tutur Octavia.

Dengan kesamaan visi dan semangat kolaborasi yang kuat, kedua belah pihak optimis dapat membawa perubahan positif dan signifikan dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, serta membangun keluarga dan masyarakat Pontianak yang lebih tangguh menghadapi tantangan krisis iklim di masa depan.

17 Mei 2025

Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi

Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi
Menteri Hanif: Cegah Karhutla demi ketahanan pangan dan energi. (ANTARA)
Pontianak - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Kalimantan Barat, demi menjaga keberhasilan program ketahanan pangan dan energi nasional.

"Jangan menunggu api datang baru kita bergerak cepat. Kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mencegah bencana dan melindungi produktivitas lahan," kata Menteri Hanif dalam kegiatan konsolidasi kesiapsiagaan antisipasi karhutla bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemangku kepentingan di Pontianak, Sabtu.

Ia menyatakan Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan karhutla yang tinggi. Ancaman kebakaran jika tidak ditangani sejak dini dapat mengganggu produktivitas pangan dan bioenergi secara nasional.

Menteri Hanif menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya pencegahan.

"Semua elemen harus ambil bagian, mulai dari pemantauan titik rawan, edukasi, hingga penyediaan sarana pemadam kebakaran yang memadai," katanya.

Data per 16 Mei 2025 menunjukkan sebanyak 198 titik panas (hotspot) terdeteksi di Kalimantan Barat, atau turun 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, potensi kebakaran tetap tinggi, terutama memasuki musim kemarau yang diperkirakan akan dimulai pada Juni mendatang.

"Kita tidak boleh lengah. Titik api bisa muncul kembali ketika cuaca mulai kering. Semua pihak harus siaga sejak sekarang," ujarnya.

Peran dunia usaha

Kementerian LHK mencatat sebanyak 79 areal Hak Guna Usaha (HGU) mengalami kebakaran sepanjang 2015 hingga 2024 dengan total luas sekitar 42.476 hektare. Beberapa lokasi bahkan mengalami kebakaran berulang, menunjukkan lemahnya pencegahan dari perusahaan terkait.

"Kami minta perusahaan tidak hanya menanggulangi, tetapi aktif dalam mencegah. Lengkapi sistem tanggap darurat internal, mulai dari regu pemadam, alat, hingga jalur komunikasi," kata Menteri Hanif.

Ia juga mendorong perusahaan untuk rutin melakukan patroli, simulasi penanggulangan, serta menyusun peta kerawanan dan prosedur mitigasi yang jelas.

GAPKI Kalimantan Barat yang menaungi 78 perusahaan sawit disebut memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pencegahan. Dukungan GAPKI, baik melalui edukasi internal, penyediaan alat pemadam, maupun kepatuhan terhadap SOP, dinilai sangat penting.

Menurutnya, Kebakaran lahan seringkali dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan secara tradisional oleh masyarakat, terutama di lahan gambut dan lahan tidur yang tidak terpantau. Lahan konflik dan wilayah open access tanpa penjagaan memperparah situasi.

"Ketidaksiapan di lapangan membuat api cepat meluas. Kita butuh posko siaga terpadu di daerah rawan, serta sistem deteksi dan pelaporan dini yang berjalan optimal," kata Hanif.

Ia menambahkan keberhasilan program ketahanan pangan dan energi sangat bergantung pada stabilitas dan kelestarian lahan. Pemerintah tidak akan mentolerir praktik pembakaran lahan yang disengaja, dan penegakan hukum akan diperkuat.

"Masyarakat di sekitar areal perusahaan juga harus dilibatkan dalam edukasi dan gotong royong mencegah karhutla. Ini bukan sekadar kewajiban, tapi tanggung jawab moral kita bersama," kata Hanif.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Rampas Kunci Motor Warga, Seorang Pria Di Tangkap Polisi

Foto: Pelaku Perampasan Kunci Motor Milik Warga di Jalan Poros Tapang Pulau–Kerintak, Dusun Kerintak, Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir

SEKADAU - Seorang pria berinisial S diamankan aparat Kepolisian Resor Sekadau setelah diduga melakukan perampasan kunci sepeda motor milik seorang warga di Jalan Poros Tapang Pulau–Kerintak, Dusun Kerintak, Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Minggu (11/5/2025).

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kasat Reskrim IPTU Zainal Abidin menjelaskan, kejadian berawal saat korban tengah dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dari arah Pontianak.

"Korban dihentikan oleh pelaku yang tidak dikenal dan saat itu langsung diminta menyerahkan kunci sepeda motornya dengan nada mengancam," kata IPTU Zainal Abidin di Sekadau, Sabtu (17/5).

Karena merasa terancam, korban menuruti permintaan pelaku dan menyerahkan kunci motor. Pelaku kemudian merampas kunci tersebut secara paksa sambil mengancam akan memukul korban.

"Korban memilih menyelamatkan diri dengan bersembunyi di parit pinggir jalan. Dari tempat persembunyian, ia melihat pelaku mengacak-acak jok sepeda motor dan tas miliknya," lanjut dia.

Melihat ada warga melintas, korban segera meminta pertolongan. Warga kemudian mendatangi lokasi, namun pelaku mencoba melarikan diri setelah mengetahui keberadaannya diketahui.

"Pelaku berhasil diamankan oleh warga dan kemudian diserahkan ke Polsek Belitang Hilir. Selanjutnya, petugas Satreskrim dan Sat Samapta Polres Sekadau menjemput pelaku untuk dibawa ke Mapolres Sekadau," ujar IPTU Zainal.

Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku diketahui merupakan residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang pernah menjalani hukuman pada tahun 2024 di wilayah yang sama.

"Motif pelaku melakukan aksi tersebut diduga karena faktor ekonomi," tambahnya.

Pihak kepolisian menyampaikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam membantu pengamanan pelaku. Saat ini, pelaku masih menjalani proses hukum lebih lanjut di Mapolres Sekadau.

IPTU Zainal menjelaskan bahwa, dalam rangka Operasi Pekat II Kapuas 2025, kepolisian berkomitmen memberantas penyakit masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Sekadau.

"Operasi Pekat II Kapuas 2025 dilaksanakan untuk menekan angka kriminalitas serta sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberantas segala bentuk penyakit masyarakat," pungkasnya.


Akhiri Konflik, Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025

Foto: Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun (kiri) dan Ketua Umum PWI hasil KLB Zulmansyah Sekedang (kanan) serta anggota Dewan Pers Dahlan Dahi berfoto bersama sesuai penandatanganan Kesepakatan Jakarta, Jumat (16/5/2025) tengah malam, di Jakarta.

JAKARTA - Akhirnya, konflik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menemukan jalan ke luar. Kedua pihak yang berkonflik menyepakati masalah yang berlarut di PWI akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling telat 30 Agustus 2025.

Kesepakatan itu dicapai melalui negosiasi maraton di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam, antara Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa, Zulmansyah Sekedang.

Hendry terpilih sebagai Ketua Umum PWI melalui Kongres Bandung, 27 September 2023. Kurang dari setahun, awal 2024, PWI dilanda konflik internal, yang berbuntut Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, 18 Agustus 2024. KLB PWI memilih Zulmansyah secara aklamasi sebagai Ketua Umum.

Berbagai usaha mediasi dilakukan untuk mendamaikan kedua pihak. Kesepakatan Jumat malam adalah usaha menyelesaikan konflik tersebut.

Kesepakatan tersebut dimediasi oleh Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers. Melalui negosiasi yang alot, dalam semangat persahabatan dan rekonsiliasi, Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama “Kesepakatan Jakarta”.

“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan.
Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun,” kata Hendry.

PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik.

“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah,” komentar Zulmansyah.

Kesepakatan Jakarta

Negosiasi berlangsung selama sekitar empat jam, langsung antara Hendry dan Zulmansyah. Dahlan, yang duduk di tengah-tengah kedua tokoh pers itu, menjadi mediator.

Negosiasi berlangsung sangat alot di beberapa poin, disertai debat panas. Namun, beberapa kali terdengar suara tawa yang keras.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” komentar Dahlan.

Sebelum Hendry dan Zulmansyah bertemu langsung, diskusi mengenai poin-poin krusial sudah dilakukan melalui telepon. Dahlan juga meminta masukan dari tokoh-tokoh senior PWI.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, di atas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya melalui proses rekonsiliasi. 

“Kami sepakat bahwa proses rekonsiliasi tersebut menjunjung tinggi semangat persahabatan, persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu, serta fokus ke masa depan,” demikian tertulis dalam Kesepakatan Jakarta.

Dokumen itu juga tegas menyebutkan, konflik akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 tahun ini. Jakarta disepakati sebagai tempat penyelenggaraan kongres.

Untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan, kedua pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang steering committee (OC) yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat orang anggota. 

Steering Committee (SC) juga akan dibentuk bersama. Terdiri atas masing-masing seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang bidang persidangan, pendanaan, dan akomodasi.

Kedua pihak akan mengirimkan nama-nama pengurus OC dan SC.

Hendry dan Zulmansyah juga menyepakati poin paling penting, yakni calon ketua umum. 

“Seluruh anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PWI. Bila terdapat hambatan pencalonan karena masalah administratif atau hal lain yang muncul karena konflik PWI, maka hambatan itu akan ditiadakan/dihapuskan melalui mekanisme yang memungkinkan dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan persaudaraan sesuai prinsip-prinsip deklarasi ini,” demikian tertuang dalam Kesepakatan Jakarta.

Hendry dan Zulmansyah setuju untuk menyelesaikan beberapa topik yang belum disepakati secepatnya sebelum Kongres Persatuan digelar. (***)



16 Mei 2025

Warga Bengkayang sudah terdaftar peserta JKN 98,08 persen

Warga Bengkayang sudah terdaftar peserta JKN 98,08 persen
Warga Bengkayang sudah terdaftar peserta JKN 98,08 persen. (ANTARA)
Bengkayang - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Singkawang mencatat kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 1 Mei 2025 di kabupaten itu sebanyak 98,08 persen atau 290.294 jiwa.

Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Singkawang Novi Ariani di Singkawang, Kalimantan Barat, mengatakan total kepesertaan JKN di Bengkayang di bagi menjadi beberapa segmen yaitu PBI JK (penerima bantuan iuran jaminan kesehatan) pekerja penerima upah (PPU), PBPU (pekerja bukan penerima upah) dan BP Pemda, PBPU Mandiri.

"Dari sisi cakupan kepesertaan JKN, Kabupaten Bengkayang sudah mencapai universal health coverage (UHC) dengan cakupan peserta 98,08 persen dan keaktifan peserta 79,61 persen atau 235.623 jiwa peserta yang aktif," ujarnya di Singkawang, Jumat.

Novi menjelaskan untuk meningkatkan cakupan keaktifan peserta JKN diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keaktifan JKN agar manfaat layanan kesehatan dapat diakses secara optimal. Kemudian juga ada kemudahan dalam pembayaran iuran dan program rehab.

Sejauh ini katanya, hubungan BPJS Kesehatan dengan Pemkab Bengkayang terjalin dengan baik dan berharap terus terjalin dengan baik untuk menjamin kesehatan masyarakat Bengkayang.

Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan akan terus mengejar cakupan peserta JKN di Bengkayang dan berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang baik pada masyarakat.

Untuk dapat meningkatkan cakupan peserta JKN hingga 100 persen di Bengkayang, Pemkab Bengkayang secara rutin melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan cakupan peserta sehingga sehingga pada akhirnya seluruh masyarakat menjadi peserta JKN. 

Selain itu, Puskesmas yang memiliki dokter juga dapat melayani peserta BPJS, ada konter dan rawat inap.

"Saya berharap BPJS Kesehatan untuk dapat berperan aktif dalam optimalisasi rekrutmen peserta JKN, dan sosialisasi juga gencar dilakukan. Saya menghimbau pemberi kerja untuk mendaftarkan pekerjanya secara keseluruhan termasuk badan usaha mikro ke dalam program JKN," katanya.

Bupati Darwis juga menjelaskan masyarakat yang tercover dalam UHC yakni masyarakat Kabupaten Bengkayang yang masuk DTKS (Data Terpadu Kementerian Sosial) tetapi belum tercover sebagai penerima bantuan iuran pusat.

Sementara keuntungan UHC bagi masyarakat Bengkayang akan lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan, cepat dan setara hanya dengan menunjukkan KTP di fasilitas kesehatan.

Bupati meminta agar seluruh puskesmas, klinik dan Rumah Sakit di Kabupaten Bengkayang ini untuk selalu menjaga komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan tidak memungut iuran biaya kepada masyarakat.

"Dengan UHC ini diharapkan mendorong tercapainya visi Pemerintah Kabupaten Bengkayang, yaitu untuk mewujudkan Kabupaten Bengkayang yang Maju, Mandiri, dan keberlanjutan," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Pasca Di Lantik, Pj Sekda Pimpin Langsung Sertijab Kepala BPBD Kapuas

Foto: Serah Terima Jabatan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas

KUALA KAPUAS – Pj. Sekda Kabupaten Kapuas Dr. Usis. I. Sangkai, S.Hut.,M.Si secara langsung saksikan serah terima jabatan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, bertempat di Aula kantor induk BPBD Kapuas, pada Jumat (16/5/2025).

Saat menyaksikan sekaligus menandatangi surat berita acara sertijab tersebut, Pj Sekda Usis I Sangkai sangat berharap kepada Kalak yang baru untuk melanjutkan dan tingkatkan apa yang sudah dilakukan oleh pejabat yang terdahulu.

“Sehingga bisa lebih maksimal dalam memberikan layanan terkait ketanggapdaruratan khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas baik diperkotaan mau pun yang ada di wilayah pelosok-pelosok dan kita harus cepat tanggap seandainya ada bencana apa pun itu," tegas Usis I Sangkai.

Untuk pejabat yang baru ini, dirinya sangat berharap untuk segera lakukan pelaksanaan tugas yang diamanahkan tersebut, lanjutkan dan tingkatkan layanan pelaksanaan ketanggapdaruratan yang sudah dilakukan dan terus tingkatkan penanganannya sehingga lebih optimal lagi. (Fajar)

15 Mei 2025

Pemprov Kalbar targetkan bentuk 2.038 unit Koperasi Merah Putih

Pemprov Kalbar targetkan bentuk 2.038 unit Koperasi Merah Putih
Pemprov Kalbar targetkan bentuk 2.038 unit Koperasi Merah Putih. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) dengan target sebanyak 2.038 unit dari 2.145 jumlah desa/kelurahan yang ada di daerah itu.

"Kami menargetkan pembentukan 2.038 unit KMP dan akan diluncurkan pada tanggal 12 Juli 2025 sebagai upaya strategis memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat desa," kata Gubernur Kalbar Ria Norsan saat membuka Rapat Koordinasi Pembentukan Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih di Balai Petitih, Pontianak, Kamis.

Norsan menjelaskan, pembentukan 2.038 unit Koperasi Merah Putih ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemprov Kalbar dalam mendukung program nasional yang di canangkan Presiden Prabowo.

Menurut Norsan, keberadaan KMP akan mendorong stabilisasi harga hasil pertanian dan memberikan kepastian pasar bagi para petani. Salah satu terobosan utamanya adalah kemudahan penyerapan gabah petani dengan harga beli Rp6.500 per kilogram tanpa syarat, termasuk untuk gabah basah yang selama ini sulit dipasarkan.

"Petani kini tak perlu menunggu gabah benar-benar kering. Ini akan sangat membantu mereka meningkatkan pendapatan dan mempercepat perputaran ekonomi di desa," katanya.

Selain mengelola hasil pertanian, Koperasi Merah Putih juga akan mengembangkan berbagai unit usaha lainnya seperti sembako, apotek desa, klinik desa, serta sektor perikanan dan peternakan. Pemerintah berharap koperasi ini dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat secara menyeluruh di tingkat desa.

Untuk mendukung pembiayaan koperasi, Gubernur Ria Norsan juga menginstruksikan agar Bank Kalbar memperluas jangkauan layanan hingga menjangkau seluruh desa, termasuk membuka cabang baru jika belum tersedia.

"Kami ingin Bank Kalbar hadir di seluruh titik kegiatan Koperasi Merah Putih, menyediakan layanan keuangan dengan bunga ringan dan mudah diakses," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalbar, Jonny Pesta Simamora, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan legalisasi koperasi ini melalui pelibatan notaris secara luas.

"Tidak ada pembatasan notaris dalam proses pendirian akta koperasi. Semua notaris yang terdaftar dapat memproses legalitas KMP. Kami dorong agar bulan Mei ini proses pendirian sudah selesai, sehingga tahapan administratif di Kementerian Hukum dapat rampung pada Juni," kata Jonny.

Ia menambahkan, keberadaan notaris yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalbar menjadi modal penting untuk mempercepat legalitas koperasi secara menyeluruh.

"Peluncuran Koperasi Merah Putih di Kalbar diharapkan menjadi momentum konsolidasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat desa dalam mewujudkan desa yang mandiri secara ekonomi dan tangguh menghadapi tantangan ketahanan pangan," tuturnya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

14 Mei 2025

Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang

Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang
Bupati: Literasi sebagai pondasi membangun SDM di Bengkayang. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat Sebastianus Darwis menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Darwis dalam pembukaan lomba bertutur tingkat SD/MI se Kabupaten Bengkayang, Rabu.

Ia mengatakan, lomba tersebut juga dalam rangka melestarikan budaya dan meningkatkan kemampuan bahasa dan literasi generasi muda sedini mungkin.

"Lomba bertutur ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang," ujarnya.

Bupati menegaskan, pemerintah Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan literasi masyarakat. Hal ini diukur dengan dua indikator, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat.

Pada tahun 2024, nilai IPLM Kabupaten Bengkayang sebesar 61,54 (kategori cukup), sedangkan TGM masyarakat mencapai 80,07 yang menempatkan Bengkayang sebagai terbaik kedua di Kalimantan Barat.

Bupati Bengkayang berharap melalui dukungan seluruh pihak terkait, kerja sama dan sinergi program dan kegiatan antarperangkat daerah, sekolah, pihak swasta, dan masyarakat, pembangunan literasi di masyarakat dapat terus ditingkatkan.

"Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi yang hebat, berkarakter, dan mampu mewujudkan keunggulan daerah," ujarnya.

Bupati Darwis juga mengajak masyarakat, terutama pelajar, untuk aktif membaca buku-buku yang bermanfaat dan berpartisipasi dalam kegiatan literasi. Sebab kata Bupati, membaca adalah jendela dunia.

"Karena dengan membaca, kita dapat mengakses informasi, pengetahuan, dan wawasan yang luas," katanya.

Pemkab juga terus berupaya gerakan minat membaca masyarakat Bengkayang khususnya pada siswa siswa. Sehingga anak-anak tumbuh menjadi anak dan remaja yang gemar membaca dan menjadi generasi bangsa yang cerdas dan bermartabat.

"Saya harap ini menjadi ajang untuk memperkenalkan Kekayaan budaya Bengkayang kepada masyarakat luas. Dan berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus melestarikan dan mengembangkan budaya lokal," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA 

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda