Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), meskipun sebagian wilayah masih diguyur hujan pada awal Mei ini.
"Hingga saat ini baru dua dari 14 pemerintah daerah di Kalbar yang telah menetapkan status siaga darurat bencana asap yakni Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan BPBD Kalbar telah mengimbau BPBD di kabupaten dan kota lainnya untuk segera menetapkan status siaga darurat sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau yang berisiko memicu karhutla.
Terkait kemunculan asap yang terpantau di wilayah Pontianak dan Kubu Raya dalam beberapa hari terakhir, Daniel menjelaskan bahwa fenomena tersebut dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan oleh masyarakat untuk keperluan berkebun.
"Itu umumnya berasal dari warga yang sedang mengelola lahan pertanian, bukan pembakaran hutan yang disengaja. Kami sudah mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan memastikan api tidak meluas ke lahan sekitar," tuturnya.
Menurut Daniel, saat ini Kalbar berada dalam fase kemarau basah yaitu kondisi peralihan dari musim hujan ke kemarau yang masih disertai curah hujan ringan hingga sedang. Meski demikian potensi karhutla tetap tinggi apabila tidak dilakukan langkah pencegahan secara dini.
"Kemarau basah bukan berarti bebas dari risiko karhutla. Justru ini momen penting untuk mengantisipasi, agar kejadian tahun-tahun sebelumnya tidak terulang," katanya.
Dia menambahkan BPBD Kalbar juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan di lapangan, guna memperkuat upaya mitigasi dan penanganan awal bila terjadi kebakaran lahan dan hutan.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS