Berita Indokalbar.com: Kalbar -->
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalbar. Tampilkan semua postingan

21 November 2025

Polres Kubu Raya perkuat edukasi dan penertiban lalu lintas


Pontianak - Satuan lalu linntas (Satlantas) Polres Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat menguatkan edukasi dan penertiban kepada para pengguna kendaraan di daerah itu, melalui Operasi Zebra Kapuas 2025.

"Operasi Zebra bukan sekadar razia, tetapi upaya kolektif untuk mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan disiplin berlalu lintas," kata Kasat Lantas Polres Kubu Raya, AKP Supriyanto, melalui Kasi Humas IPTU P. Pasaribu di Sungai Raya, Kamis.

Pelaksanaan operasi di titik padat kendaraan itu juga dilakukan pembagian brosur dan pamflet berisi informasi terkait sepuluh sasaran prioritas pelanggaran, seperti kewajiban penggunaan helm SNI, larangan melawan arus, serta bahaya penggunaan ponsel saat berkendara.

Pasaribu, mengatakan pembagian brosur tersebut merupakan bagian dari pendekatan preemtif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fokus Operasi Zebra tahun ini.

"Pendekatan preemtif ini penting untuk mengedukasi masyarakat agar memahami pelanggaran apa saja yang menjadi fokus penindakan. Harapannya, kepatuhan muncul bukan karena takut ditilang, tetapi karena menyadari risiko keselamatan," tuturnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa penindakan tetap dilakukan untuk menekan potensi kecelakaan yang sering dipicu pelanggaran. Berdasarkan data tiga hari pelaksanaan operasi, pelanggaran lalu lintas di Kubu Raya tercatat masih cukup tinggi, didominasi kendaraan roda dua dengan beragam jenis pelanggaran.

Pasaribu menyebutkan Operasi Zebra Kapuas 2025 diharapkan mampu membentuk budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.

Satgas Operasi Zebra Kapuas 2025 juga melaksanakan penertiban di kawasan Pontianak Convention Center. Kegiatan yang dipimpin Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Kalbar, AKBP Slamet Nanang Widodo, itu menjaring 31 pelanggaran dengan tilang manual, satu pelanggaran melalui ETLE, serta memberikan 21 teguran kepada pengendara.

Mayoritas pelanggaran terkait kelengkapan kendaraan yang tidak sesuai standar dan pengendara yang tidak membawa dokumen wajib seperti SIM dan STNK.

AKBP Slamet Nanang Widodo menegaskan bahwa operasi dilakukan dengan pendekatan humanis agar masyarakat memahami pentingnya memenuhi persyaratan berkendara.

"Kami ingin masyarakat memahami pentingnya kelengkapan kendaraan dan dokumen, bukan hanya untuk menghindari pelanggaran, tetapi demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya," katanya.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol. Bayu Suseno, menambahkan bahwa kegiatan penertiban akan terus dilakukan selama operasi berlangsung untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Ia menyebutkan Operasi Zebra juga menjadi bagian dari persiapan menuju Operasi Lilin.

"Penertiban ini bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan. Kami mengajak masyarakat bersama-sama menaati aturan demi menurunkan potensi kecelakaan," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

20 November 2025

Gemawan Gelar Pelatihan Advokasi, Perkuat Pondasi Politik Petani Lokal

Foto: Pelatihan Advokasi Perkuat Pondasi Politik Petani Lokal di Kantor Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah



MEMPAWAH - Gemawan bersama kelompok petani lokal di Kabupaten Mempawah melaksanakan pelatihan advokasi sebagai upaya memperkuat pola pikir, kapasitas, dan daya tawar petani dalam memperjuangkan hak serta kepentingan mereka. Kegiatan ini diikuti oleh petani dampingan Gemawan dan dilaksanakan pada Rabu (19/11/2025) di Kantor Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.


Kepala Desa Galang, Rasidi, menyambut baik pelatihan ini karena ia menilai pemahaman advokasi menjadi bekal penting bagi petani dalam menghadapi berbagai persoalan di tingkat lokal.


"Saya selaku kepala desa dan tuan rumah kegiatan ini merasa bangga dan bahagia. Pelatihan ini membantu kami memahami langkah-langkah yang harus ditempuh ketika menghadapi persoalan di lapangan," ujar Rasidi.


Pelatihan diikuti oleh perwakilan gabungan kelompok tani dari 15 desa di Mempawah, mewakili beragam komoditas pertanian. Para peserta berdiskusi secara kelompok untuk memetakan persoalan yang dihadapi petani lokal dan mengelompokkan masalah tersebut berdasarkan kategori.


Fasilitator pelatihan, Lani Ardiansyah, mengajak peserta untuk mengidentifikasi masalah di masing-masing kelompok.


"Bapak-ibu, saya sudah menyiapkan tabel pemetaan. Contohnya, jika masalahnya adalah sulit mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau, maka kategorinya adalah input dan saprodi. Silakan jelaskan satu per satu sesuai komoditas masing-masing," jelas Lani.


Selain pemetaan masalah, peserta juga diminta menentukan skor keberhasilan advokasi yang dapat dicapai, dengan rentang nilai 1–10, serta membahasnya dalam kelompok.


"Silakan diskusikan skor ini bersama kelompok agar kita dapat memetakan potensi keberhasilan langkah advokasi yang akan ditempuh," tambah Ucup sapaan akrab Lani Ardiansyah.


Dalam sesi simulasi, peserta memainkan peran-peran kunci seperti wartawan, kepala dinas, pengusaha, petani, dan anggota dewan. Latihan ini menggambarkan dinamika politik yang akan mereka hadapi bagaimana kekuatan modal, birokrasi, dan kepentingan elit sering kali bersinggungan dengan kebutuhan petani.


Di akhir kegiatan, tim Gemawan menyusun simpulan dari seluruh diskusi kelompok. Sebagai langkah nyata, perwakilan petani akan dipersiapkan untuk melakukan audiensi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mempawah, membawa hasil pemetaan masalah sekaligus menyampaikan tuntutan agar kebijakan daerah lebih berpihak pada petani dan tidak didikte oleh kepentingan ekonomi sempit.


Pelatihan ini bukan sekadar forum belajar, tetapi sebuah upaya membangun kesadaran politik petani, bahwa mereka bukan hanya penghasil pangan, melainkan bagian penting dari warga negara yang berhak mengawal kebijakan dan memperjuangkan ruang hidupnya. 


(Izhar)


STIKes YARSI Pontianak Siapkan Lulusan Perawat Tangguh untuk Kalimantan Barat

Foto: Ketua STIKes YARSI Pontianak, Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep

KUBU RAYA - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YARSI Pontianak menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung di The Q Hall Convention Center, Qubu Resort, Kamis (20/11/2025). 

Ketua STIKes YARSI Pontianak, Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep, menyampaikan bahwa para lulusan terdiri dari 34 wisudawan Program Studi Diploma III Keperawatan dan 126 wisudawan Program Studi Pendidikan Profesi Ners. 

Seluruhnya telah dinyatakan memenuhi standar pembelajaran, evaluasi internal, dan standar nasional profesi keperawatan.

"Jika digabungkan dengan lulusan awal tahun, maka sepanjang 2025 kami telah meluluskan 323 perawat yang siap mengabdi di berbagai wilayah,” ujarnya.

Perawat Pelaksana dan Problem Solver

Uti menjelaskan bahwa lulusan D3 dibekali keterampilan psikomotor yang kuat untuk menjadi perawat pelaksana, terutama di daerah 3T yang memiliki keterbatasan fasilitas. Sementara itu, lulusan Ners dipersiapkan sebagai problem solver yang mampu mengambil keputusan berbasis analisis saintifik serta melakukan evaluasi klinis.

Kurikulum Sesuai Kebutuhan Kalimantan Barat

STIKes YARSI menerapkan kurikulum berbasis 80% standar nasional dan 20% kebutuhan spesifik Kalimantan Barat yang telah dibahas bersama pemda dan instansi pengguna tenaga kesehatan. Mahasiswa juga dibekali nilai utama kampus, yaitu Cendekia dan Berakhlak Mulia, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, humanis, dan etis.

Sebaran Lulusan dari Semua Kabupaten

Wisudawan tahun ini berasal dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Selama studi, mahasiswa ikut terlibat dalam pengabdian masyarakat serta riset yang dilaksanakan di daerah asal masing-masing, sehingga mereka diharapkan mampu kembali membangun daerah mereka.

STIKes YARSI juga mendapat penghargaan Kemitraan Terbaik Kampus Swasta di Kalimantan berkat kerja sama intensif dengan berbagai pemerintah daerah sejak 2021.

Rata-Rata Waktu Tunggu Kerja di Bawah 6 Bulan

Tracer study menunjukkan rata-rata waktu tunggu lulusan baru STIKes YARSI Pontianak kurang dari 6 bulan. Mayoritas wisudawan periode ini merupakan tenaga kesehatan yang telah bekerja dan akan kembali ke fasilitas kesehatan masing-masing.

Jersey, Lulusan Terbaik dengan IPK 3,97. Saya Sangat Terharu dan Bangga

Salah satu lulusan terbaik, Jersey dengan IPK 3,97, mengungkapkan rasa syukur dapat lulus bersama angkatannya.

"Saya sangat terharu karena bisa lulus bersama-sama dengan satu angkatan. Walaupun masih ada beberapa teman yang belum bisa ikut wisuda, saya berharap mereka segera menyusul kami,” ujarnya.

Ia mengaku bangga bisa meraih predikat Lulusan Terbaik Pertama, sebuah pencapaian yang menurutnya tidak mudah diraih.

Pencapaian ini lahir dari kerja keras, semangat, dan dukungan orang tua serta orang-orang terdekat saya. 

"Saya berasal dari Pontianak dan tinggal di daerah Jersey. Semoga setelah ini saya bisa segera bekerja dan mengamalkan ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah," tukasnya. (JM)

PT CMI Berikan Pengobatan Gratis untuk Masyarakat Sekitar Tambang

Foto: Momentum Harkesnas, PT CMI Ketapang Gelar Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis di Dua Kecamatan


KETAPANG - Hari Kesehatan Nasional (Harkesnas) yang jatuh pada tanggal 12 November dimanfaatkan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) untuk menggelar kegiatan sosial berupa pemeriksaan dan pengobatan kesehatan gratis untuk masyarakat sekitar wilayah operasi tambang. 


Kegiatan yang berlangsung pada Senin (10/11) di kantor desa Karya Baru kecamatan Air Upas dan hari Kamis (13/11) di SDN 08 kecamatan Sandai ini menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan pemasyarakatan sekitar tambang.


Dalam memberikan layanan ini, PT CMI menghadirkan tenaga medis perusahaan yang handal dengan kerjasama dari tenaga medis Puskesmas terdekat seperti Puskesmas Marau dan Sandai. 


Tenaga medis CMI menyediakan berbagai jenis pemeriksaan kesehatan dasar meliputi pengecekan berat badan, tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol, serta pemeriksaan bagi ibu hamil oleh bidan. 


Seluruh layanan diberikan secara gratis sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh masyarakat.


Selain pemeriksaan dan pengobatan gratis, puskesmas Marau pun turut serta dalam memberikan edukasi tentang pencegahan hipertensi dan kanker mulut Rahim. Hal serupa juga dilakukan puskesmas Sandai melakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk siswa-siswi SDN 08 Sandai. 


Kepala Puskesmas Kecamatan Marau, Silus mengungkapkan dengan terselenggaranya kegiatan ini, puskesmas dapat memberikan pelayanan tepat sasaran bagi yang membutuhkan 


"Dengan adanya kegiatan ini, sasaran kami dapat terpenuhi, sehingga masyarakat kami dapat berobat dan kami juga bisa memberikan pelayanan secara gratis," ucap Silus.


Sebagai bentuk apresiasi, setiap peserta pengobatan gratis mendapatkan door prize yang didapatkan melalui sistem pengundian. Antusiasme masyarakat pun terlihat dari tingginya partisipasi dalam kegiatan tersebut, yang diharapkan dapat mendorong tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan sebagai modal utama dalam menjalankan aktivitas sehari-hari juga membangun kolaborasi lintas lembaga dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar tambang dan menanamkan kebiasaan hidup bersih sejak dini.


Dokter perusahaan, dr. Marhara S.I.P Pasaribu menyampaikan rasa syukur telah mengadakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis dan juga PHBS bagi anak-anak sekolah di wilayah SDN 08 Sandai.


Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap kesehatan di wilayah operasional.


"Hasil layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh CMI site Air Upas dan Sandai menunjukan bahwa empat penyakit dengan jumlah penderita tertinggi didominasi oleh masalah kesehatan yang berkaitan dengan pola hidup. Dari total 225 peserta, penyakit terbanyak ditemukan adalah kolesterol tinggi dengan 64 kasus, disusul infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebanyak 38 kasus, hipertensi 37 kasus serta asam urat mencapai 23 kasus. Selain itu, ditemukan juga 4 anak dengan kondisi gizi kurang yang langsung diberikan terapi kuratif berupa multivitamin serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pola makan bergizi seimbang," jelas dr. Marhara.


Temuan ini menguatkan bahwa masyarakat sekitar tambang masih menghadapi tantangan kesehatan yang beragam, baik penyakit tidak menular maupun menular. 


Dominasi kasus kolesterol tinggi, hipertensi dan asam urat menunjukan perlunya peningkatan kesadaran terhadap pola makan dan gaya hidup sehat, sementara tingginya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menandakan pentingnya menjaga kebersihan dan daya tubuh. Kasus kurang gizi pada anak juga menyoroti perlunya perhatian khusus pada pemenuhan gizi kurang.


Melalui kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, kondisi kesehatan masyarakat dapat terpetakan dengan lebih jelas dan menjadi dasar bagi perencanaan program kesehatan yang lebih terarah di masa yang akan datang.


Kepala Desa Karya Baru, Budi Arman, memberikan apresiasinya atas inisiatif perusahaan atas terlaksananya kegiatan ini khususnya bagi masyarakat desa Karya Baru yang sampai saat ini masih perlu menempuh jarak yang jauh untuk mengunjungi faskes kesehatan.


"Kegiatan PT CMI yang dilaksanakan di desa Karya Baru khususnya sangat membantu untuk masyarakat di desa kita karena mereka yang selama ini kesulitan untuk berobat ke kecamatan karena jarak yang jauh ke Marau dan juga ke Air Upas," ujarnya.


Ia menambahkan bahwa aksi sosial ini sangat membantu masyarakat untuk berobat.


"Diadakannya pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh PT CMI kerjasama dengan puskesmas Marau itu sangat membantu kami disini sehingga masyarakat kita dengan antusias datang untuk berobat di tempat ini," tambahnya.


Pada kesempatan yang sama, PJs Site Manager Sandai, Wildan S. Romadhon, mengatakan bahwa inisiatif perusahaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan yang akan berdampak besar bagi peningkatan derajat kesehatan di lingkungan pertambangan perusahaan.


Melalui kegiatan ini, PT CMI tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan tapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, pencegahan penyakit dan pemeriksaan kesehatan. 


"Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi peningkatan derajat kesehatan di lingkungan pertambangan PT CMI, mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa sehat adalah hak semua orang dan kepedulian adalah kunci untuk menciptakan sosial masyarakat yang harmonis dan sejahtera," tutur Wildan. (Mz)


19 November 2025

Singkawang perkuat pendidikan karakter bagi guru PPPK


Singkawang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang, Kalimantan Barat, memperkuat kualitas sumber daya manusia pendidik dengan menyelenggarakan program penguatan pendidikan karakter bagi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kegiatan yang berlangsung pada 18–19 November 2025 itu dirancang sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan di Kota Singkawang.

Kepala Disdikbud Kota Singkawang Asmadi, di Singkawang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya menempatkan penguatan karakter guru sebagai prioritas dalam strategi pembangunan pendidikan.

Menurut dia, karakter yang kuat akan menjadi fondasi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inspiratif dan berorientasi pada nilai-nilai kebangsaan serta budi pekerti.

“Penguatan pendidikan karakter bagi guru PPPK ini bertujuan meningkatkan kapasitas, membangun sinergi, kerja sama antarkelompok, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam transformasi pembelajaran,” kata Asmadi.

Ia menegaskan bahwa pihaknya membutuhkan kolaborasi seluruh tenaga pendidik untuk menyukseskan program-program pendidikan yang telah dicanangkan, sehingga peningkatan kualitas guru menjadi langkah yang tidak dapat ditunda.

“Semua pihak harus terlibat dan bersinergi dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Singkawang,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Asmadi turut memaparkan materi mengenai penguatan karakter, pengembangan kapasitas, dan profesionalisme guru. Ia juga menyampaikan sejumlah kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang relevan dengan pendidikan dasar dan menengah, serta pentingnya menyelaraskan implementasi kebijakan tersebut dengan visi-misi Wali Kota Singkawang.

“Kami ingin memastikan pendidikan di Singkawang memberi kontribusi nyata terhadap terwujudnya Singkawang Hebat dan Singkawang Juara,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu juga menghadirkan sesi penguatan karakter kerohanian yang diisi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Singkawang Abdul Halim. Selain itu, para peserta juga mengikuti berbagai permainan outbound yang dirancang untuk melatih ketangkasan, kecerdasan, dan kekompakan dalam bekerja sama.

Menurut Asmadi, pendekatan yang menggabungkan penguatan karakter, pembelajaran, dan kebersamaan merupakan strategi yang diyakini dapat memperkuat kompetensi guru secara menyeluruh.

“Kami ingin guru-guru di Singkawang tidak hanya hebat, tetapi juga menjadi guru juara yang bekerja dengan hati gembira, penuh semangat, dan kuat dalam karakter,” ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Gubernur Kalbar pastikan lokasi MTQ XXXIV Kalbar 2026 di Kayong Utara


Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan memastikan Kabupaten Kayong Utara menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 Tingkat Provinsi Kalbar 2026.

"Alhamdulillah, hari ini kita melihat langsung dan menyatakan optimisme bahwa Kayong Utara mampu menyelenggarakan MTQ dengan sukses, dan membuktikan bahwa daerah ini tidak kalah dengan kabupaten/kota lainnya," kata Gubernur Ria Norsan saat meninjau lokasi utama MTQ di Pantai Pulau Datok, Rabu.

Untuk mendukung kelancaran mobilitas peserta dan masyarakat, pemerintah provinsi dan daerah tengah mempercepat sejumlah pembangunan infrastruktur.

Jalur darat dari Ketapang menuju Sukadana disebut telah dalam kondisi baik, meski masih terdapat satu jembatan yang perlu diperbaiki sebelum pelaksanaan MTQ.

"Perbaikan Jembatan Ketapang–Sukadana ditargetkan selesai sebelum Agustus 2026," tutu Ria Rosan.

Selain itu jalur laut dari Teluk Batang menuju Sukadana juga sedang dibenahi. Perbaikan saat ini, lanjutnya, difokuskan pada fungsional jalan, termasuk menutup lubang besar, memperbaiki jembatan rusak, dan memastikan akses aman sepanjang 1,5 kilometer.

"Proyek-proyek jalan ini diharapkan selesai minimal secara fungsional sebelum Agustus 2026, atau setidaknya proses tender dapat dipercepat pada Februari 2026," kata Ria Rosan.

Mengantisipasi kedatangan ribuan peserta (kafilah) dan tamu dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar, panitia telah menyiapkan skema akomodasi terpadu. Kapasitas hotel di Kayong Utara diperkirakan belum mencukupi, sehingga panitia menggandeng masyarakat untuk menyediakan rumah warga sebagai tempat inap tambahan.

"Panitia telah berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk menginapkan rombongan atau kafilah di rumah-rumah warga, jika hotel tidak mencukupi," kata Ria Norsan.

Akses transportasi bagi masyarakat umum juga menjadi perhatian. Mengingat lokasi venue yang cukup jauh dari pusat kota, panitia diminta menyediakan empat bus gratis.

"Bus ini akan beroperasi dengan sistem dua bus menjemput dan dua bus mengantar, sehingga masyarakat dapat dengan mudah bepergian setiap saat untuk melihat kegiatan MTQ, pameran, dan venue utama," terangnya.

Gubernur juga mengimbau warga Kayong Utara untuk bersiap menyambut tamu MTQ, sekaligus memanfaatkan momentum besar ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM agar perhelatan MTQ tidak hanya sukses secara penyelenggaraan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.

"Dengan persiapan yang terus dimatangkan, diharapkan MTQ ke-34 tingkat Provinsi Kalbar di Kayong Utara akan menjadi kebanggaan bersama serta mendorong promosi daerah ke tingkat yang lebih luas," kata Ria Norsan.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

HUT Ke-54 Korpri: Kodaeral XII Tunjukkan Komitmen Pengabdian Lewat Partisipasi Donor Darah

Foto: Kodaeral XII mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan yakni donor darah dalam rangka HUT Ke-54 Korpri


PONTIANAK - Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) XII mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan yakni donor darah dalam rangka HUT Ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2025, yang dilaksanakan di PMI Kota Pontianak, Rabu (19/11). 


Kehadiran personel Kodaeral XII, berdampingan dengan peserta dari Kodam XII/Tpr, Lanud Supadio, dan Polda Kalbar, mempertegas sinergi lintas instansi dalam mendukung pelayanan kesehatan publik.


Rangkaian kegiatan donor darah dimulai dengan prosedur pemeriksaan lengkap dari PMI, mulai dari pendaftaran, pengukuran berat badan, pengecekan hemoglobin, pemeriksaan kesehatan oleh dokter atau perawat, hingga proses pengambilan darah serta pembagian kartu donor dan vitamin. 


Personel Kodaeral XII mengikuti seluruh tahapan dengan tertib dan penuh kesadaran akan pentingnya sumbangsih darah bagi masyarakat yang membutuhkan.


Dengan menyumbangkan darah, prajurit dan PNS Kodaeral XII turut membantu menjaga ketersediaan stok darah PMI, yang sangat vital untuk kebutuhan medis darurat maupun tindakan kesehatan lainnya.


(Dispen Kodaeral XII)


Perkuat Komunikasi, Kapolres Kuburaya Tatap Muka Bersama Tokoh Masyarakat

Foto: Kapolres Kuburaya Tatap Muka Bersama Tokoh Masyarakat 



KUBU RAYA - Polres Kubu Raya menggelar kegiatan tatap muka bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, komunitas budaya, serta sejumlah organisasi masyarakat di Warung Kopitiam, Jalan Adisucipto, Kubu Raya, pada hari ini. Kegiatan ini dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Kubu Raya, AKP I Komang Suparmi, dan turut dihadiri oleh pengurus Kopdar Kamtibmas Kubu Raya.


Pertemuan ini bertujuan mempererat silaturahmi dan meningkatkan sinergi antara kepolisian dan elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kubu Raya.


AKP I Komang Suparmi membuka kegiatan dengan menyampaikan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keamanan wilayah.


“Kami mengundang bapak-ibu sekalian untuk memperkuat komunikasi serta kerja sama dalam menjaga situasi Kubu Raya tetap aman. Silaturahmi seperti ini akan terus kami lakukan secara berkelanjutan,” ujar AKP Komang.


Ia menjelaskan bahwa Polres Kubu Raya telah melaksanakan pendekatan door to door system melalui Bhabinkamtibmas, dan menjelang Ramadhan, IdulFitri, hingga Tahun Baru Imlek, kepolisian akan mengintensifkan kerja sama dengan masyarakat melalui patroli bersama dan pengaktifan kembali pos kamling.


“Kami akan bersurat kepada tokoh masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan patroli dan menghidupkan kembali pos kamling. Ini penting untuk kenyamanan semua warga,” tegasnya.


Kopdar Kamtibmas Siap Perkuat Program Keamanan Lingkungan


Ketua Kopdar Kamtibmas Kabupaten Kubu Raya, Edi Suhairul atau yang akrab disapa Edi Jangot, menyampaikan bahwa kegiatan hari ini menjadi momentum penting dalam konsolidasi pengurus Kopdar serta penyegaran program kerja.


“Hari ini kami melakukan silaturahmi dan pertemuan dengan pengurus Kopdar Kamtibmas untuk mengintensifkan kembali kegiatan dan program kerja dalam rangka mendukung Polres Kubu Raya menciptakan daerah yang aman, nyaman, dan tertib,” ujar Edi Jenggot.


Ia menyebut bahwa sejumlah masukan dari masyarakat telah diterima, di antaranya mengenai pengaktifan ronda malam dan pos kamling secara terkoordinasi dengan Polres, Polsek, dan Bhabinkamtibmas.


“Menghidupkan kembali pos kamling akan menjadi salah satu program utama kami. Kami melihat antusiasme masyarakat sangat besar untuk kembali terlibat dalam menjaga keamanan lingkungan,” tambahnya.


Edi Jangot menegaskan bahwa Kopdar Kamtibmas akan menggandeng generasi muda, komunitas lintas etnis, dan berbagai organisasi masyarakat untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga kondusifitas Kubu Raya.


Situasi Kubu Raya Kondusif


AKP I Komang Suparmi juga memastikan bahwa kondisi keamanan Kabupaten Kubu Raya saat ini berada dalam keadaan aman dan terkendali.


“Situasi Kubu Raya saat ini aman dan kondusif. Ke depan, sinergi antara kepolisian dan masyarakat akan terus kami tingkatkan demi kenyamanan bersama,” ungkapnya.


Kegiatan tatap muka di Kopitiam Adisucipto ini ditutup dengan sesi diskusi, foto bersama, dan komitmen bersama untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Kubu Raya secara berkelanjutan. (JM)


18 November 2025

Badariah dan perahu baca yang menyalakan literasi di Tanjung Saleh


Pontianak - Setiap selepas Ashar, ketika matahari tidak lagi bersinar terik, sebuah perahu kecil bergerak perlahan menyusuri perairan Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Di perahu tersebut, seorang perempuan muda berkerudung biru dan menggunakan topi hitam menggenggam erat pengayuh sambil sesekali mencelupkannya ke air dan mendorongnya ke belakang agar perahu terus bergerak.

Di depan perempuan tersebut ada tiga buah kotak plastik berisikan tumpukan buku yang tersusun sesuai kategori bacaan.

Dengan senyumnya yang khas, perempuan tersebut melambaikan tangan kepada sekelompok anak-anak yang bermain di gertak (jembatan kecil) di tepian sungai. Anak-anak membalas lambaian itu dengan sorakan mengelu-elukan nama perempuan muda tersebut.

"Kak Badar..Kak Badar datang," anak-anak itu berteriak sambil berlari mendekati Siti Badariah, nama lengkap pejuang literasi dari Desa Tanjung Saleh itu.

Mereka kemudian bergegas memilih beberapa buku bacaan dari dalam kotak, kemudian bersama-sama membaca di atas gertak.

Perjalanan tersebut bukan sekedar rutinitas, Ia adalah perjuangan panjang seorang penggiat literasi yang selalu berkeyakinan bahwa membaca akan mengubah jalan hidup, bahkan di desa terpencil yang hanya bisa di jangkau oleh perahu.

Bagi Badariah, senyum anak-anak saat membaca buku menjadi kebanggaan tersendiri, sebuah cita-cita yang tumbuh tanpa rencana.

Ketika masih semester enam saat kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Badariah mengikuti program pengabdian kepada masyarakat di Desa Peniti, Kabupaten Mempawah. Di sana dirinya mendapatkan tugas sederhana, merapikan buku-buku perpustakaan desa tempatnya bertugas.

Di sana Badariah melihat bagaimana sebuah desa bisa hidup oleh bacaan, bagaimana susunan rak buku bisa menjadi jendela tempat anak-anak melihat dunia lebih luas dari halaman buku yang mereka baca.

Ketika pulang ke Tanjung Saleh, pengalamannya di perpustakaan Desa Peniti tersebut mengusik pikirannya. Dia bertanya-tanya, mengapa di desanya tidak memiliki ruang baca seperti di sana. Bagaimana anak-anak di Desa Tanjung Saleh bisa mengenal buku jika mereka tidak pernah melihatnya.

Pertanyaan yang memendam di pikirannya itu pun terjawab ketika sebuah momentum datang saat dirinya mengikuti sang ibu menghadiri pengajian di Kantor Desa Tanjung Saleh pada 2017.

Ketika masuk ke salah satu ruangan di kantor desa itu, Badariah merasa miris melihat rak buku tertata sangat rapi, bahkan terlalu rapi. Tidak ada jejak tangan anak-anak, apa lagi bekas lembaran buku yang pernah dibuka.

"Dari ruangan ini saya melihat buku yang rapi, bahkan masih ada yang terbungkus plastik, tanda belum pernah di baca," kata Badar saat ditemui di Tanjung Saleh, pertengahan November. 

Dari situlah lahir gagasan untuk memindahkan buku-buku tersebut ke teras rumahnya, dengan harapan agar bukuitu bisa dibaca anak-anak dan siapa pun yang melewati rumahnya. Badar dan sahabat baiknya Maesura kemudian meminta izin kepada Kepala Desa Tanjung Saleh untuk mengadopsi buku-buku tersebut agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Dengan menggunakan perahu, dia dan Maesura mengangkat buku tersebut dan memindahkannya di teras rumah, kemudian menambah beberapa tempelan motivasi agar menarik minat baca masyarakat.

Usaha mereka membuahkan hasil, karena pada hari pertama anak-anak ramai datang, dan pada hari ke dua semakin ramai. Namun memasuki minggu ke tiga, menjadi sepi, tidak ada lagi anak-anak yang datang menyentuh buku di rumahnya.

Kepahitan tersebut memupuskan semangat Badariah. Bahkan ketika kembali ke kampus, dia mendengar bisik-bisik tetangga yang mengatakan dirinya tidak lagi sesemangat dulu, tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dimulainya.

Perahu Baca Tansal
Gosip-gosip tetangga dan masyarakat tersebut seolah menampar Badariah, dan pada akhir pekan dia kembali pulang ke Tanjung Saleh, Ia bangkit, Ia semakin tertantang.

Setibanya di rumah, dia kembali mengumpulkan anak-anak, dia mencoba metode baru, mengajak anak-anak bermain terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membaca bersama.

Namun, Tanjung Saleh merupakan desa yang di kelilingi perairan, terdiri atas tiga dusun, dan puluhan RT yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu. Tidak semua anak bisa datang ke teras rumahnya untuk membaca sehingga ini menjadi tantangan yang lebih besar bagi Badariah.

Dari permasalahan tersebut, tercetuslah ide, sebuah gagasan yang membawanya mampu berdiri tegak menyulut semangat membaca masyarakat Tanjung Saleh. Badariah pun memutuskan menggunakan perahu untuk membawa buku bacaan dan "menggiring bola" mendekatkannya kepada anak-anak.

Dengan perahu tersebut, Badariah membawa buku keliling, dari satu dusun ke dusun lainnya. Anak-anak yang awalnya takut mengira dirinya menjual buku, lama-lama menanti kedatangannya.

Dengan Perahu Baca tersebut, Badariah mengajak anak-anak untuk bermain, kemudian memperkenalkan buku dengan cara yang membuat mereka gembira, bukan terpaksa.

"Buku ini bukan buku tugas, tetapi buku ini adalah teman yang akan mengubah hidup kalian menjadi lebih baik," begitu yang selalu dikatakannya kepada anak-anak.

Sambil membawa buku dengan perahu, dirinya juga terus menata perpustakaan kecil di teras rumahnya, sehingga semakin sering anak-anak dan orang dewasa yang datang untuk membaca buku koleksi taman bacaannya.

Lama kelamaan, dari satu titik taman bacaan, bertambah menjadi dua, lalu tiga; dusun Parit Pangeran, Dusun Kampung Tengah, dan Dusun Patit Rembak. Ketiga taman bacaan masyarakat (TBM) tersebut berdiri tanpa bantuan besar, hanya gotong royong, tanah pinjaman, podok kecil dan semangat yang tidak pernah menyerah.

Sebagai perwakilan relawan Kampung Baca Tansal, Mulia merasa bangga bisa berpartisipasi dalam setiap program pada TBM tersebut

"Kami hadir dengan satu tujuan, yaitu berbagi dan berkontribusi untuk masyarakat. Menjadi volunter adalah kesempatan untuk belajar, menambah pengalaman dan meningkatkan kepekaan sosial," kata Mulia.

Sejumlah relawan di sana bukan hanya memberikan tenaga dan waktu, tetapi juga hati dan kepedulian, serta keyakinan bahwa bersama-sama bisa membuat perubahan yang berarti. 

Qori, relawan lainnya, merasakan keberadaan KBT Desa Tanjung Saleh memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat. Semua fasilitas buku, kegiatan dan perlombaan yang tersedia dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak TK hingga orang dewasa.

Antusiasme warga dalam mengikuti berbagai kegiatan yang rutin diselenggarakan di KBT sangat tinggi. Para orangtua juga sangat mendukung anak-anak mereka untuk turut serta dalam melestarikan koleksi buku yang ada di KBT dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan minat baca di desa ini.

"Bahkan banyak orang tua yang terlibat langsung sebagai relawan di KBT," kata Qori.

Bagi Qori, KBT adalah simbol kebangkitan literasi di Desa Tanjung Saleh.

Ini bukan sekedar tempat untuk membaca, tetapi juga menjadi pusat kegiatan edukatif yang melibatkan seluruh masyarakat. KBT telah berhasil menciptakan budaya membaca yang tidak hanya terbatas pada anak-anak tetapi juga melibatkan orang dewasa dan orang tua, yang semakin sadar pentingnya peran mereka dalam mendukung pendidikan anak-anak.

Semangat literasi dari pelosok

TBM Kampung Baca Tansal menjadi titik terang bagi warga yang jauh dari akses perpustakaan. Dengan koleksi buku beragam dari cerita anak-anak, komik, novel, hingga buku bacaan lainnya, TBM Kampung Baca Tansal menjadi ruang bagi setiap orang untuk membaca dan belajar.

Bagi Ketua Umum Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Nero Taopik Abdillah meski keberadaannya di pelosok Kalimantan Barat, sebuah taman bacaan masyarakat yang sederhana tapi penuh semangat terus berperan dalam meningkatkan literasi masyarakat.

Menurut Taopik, literasi di Kampung Baca Tansal bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi mencakup kemampuan lebih luas, memahami, menganalisis, hingga menerapkan informasi yang diperoleh.

"Di sini masyarakat tidak hanya belajar literasi baca dan tulisan tetapi juga literasi digital, finansial, sains, hingga literasi budaya dan kewarganegaraan. Sehingga, pengunjung TBM ini tidak hanya bertambah pengetahuannya, tetapi juga meningkat kemampuan kritisnya dalam menilai informasi," kata Taopik saat berkunjung ke Pontianak, belum lama ini.

TBM Kampung Baca Tansal adalah satu dari 3.215 TBM yang terdaftar di Forum TBM. TBM ini tidak hanya aktif menjalankan berbagai program yang diterima oleh masyarakat setempat, tetapi juga telah mendapatkan penghargaan di tingkat kabupaten, provinsi dan bahkan nasional.

Keberadaan TBM ini adalah inspirasi bagi TBM lainnya di Kalbar dan di seluruh Indonesia, karena keistimewaan TBM Kampung Baca Tansal terletak pada kreativitas program-programnya. TBM ini menghadirkan berbagai aktivitas seperti perahu baca, sebuah program unik yang membawa buku-buku ke daerah-daerah terpencil melalui jalur sungai.

Program lainnya seperti Ahad Cerdas dan Bimbingan Belajar memberikan bimbingan pendidikan kepada anak-anak dan remaja. TBM ini juga menghidupkan seni dan budaya dengan pelatihan tari dan memperkenalkan tari tradisional kepada anak-anak muda agar mereka tetap mengenal budaya.

"Kampung Baca Tansal adalah pusat pembelajaran informal yang terbuka untuk semua usia. Dengan komitmen luar biasa, TBM ini buka 24 jam, menjadi rumah belajar bagi siapa saja, kapan saja. Anak-anak remaja, hingga orang dewasa bebas datang dan belajar tanpa batasan waktu," kata Taopik.

Sebagai Ketua umum Forum TBM, Taopik sangat mengapresiasi dedikasi TBM Kampung Baca Tansal yang tanpa lelah mengabdi bagi literasi masyarakat.

Kepala Desa Tanjung Saleh Syarif Mukshin Alhiduan juga merasa bahwa TBM Kampung Baca Tansal telah menjadi tempat inspiratif bagi anak-anak dan masyarakat untuk mengeksplorasi dunia literasi.  

"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberadaan TBM ini, termasuk para relawan, donatur dan masyarakat yang selalu antusias berpartisipasi, kata Syarif Mukshin Alhiduan. 

Demikian halnya dengan Kepala Dusun Kampung Tengah Iwansyah yang merasa bahwa TBM Kampung Baca Tansal menjadi inisiatif yang sangat berharga karena memberikan dukungan belajar bagi anak-anak yang memerlukan tambahan pemahaman dalam pelajaran sekolah.

Dengan adanya kampung Baca Tansal, proses belajar menjadi lebih terorganisir sehingga anak-anak dapat mengikuti kegiatan belajar lebih efektif dan menyenangkan. 

Penghargaan​

​​​​​Setelah tiga tahun berjuang menggiatkan literasi masyarakat di Desa Tanjung Saleh, Kampung Baca Tansal menjelma menjadi contoh dan Siti Badariah diminta untuk berbagi pengalaman di depan para akademisi dan penggiat literasi lainnya di tingkat daerah hingga Nasional.

Sejumlah penghargaan dan pengakuan pun terus berdatangan, menorehkan nama Badariah sebagai salah satu penggiat literasi berpengaruh.

Salah satu penghargaan yang diterimanya dan berimplikasi besar terhadap program Kampung Baca Tansal adalah Apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2021 tingkat Provinsi Kalbar Bidang Pendidikan dari Astra Internasional.

Panghargaan tersebut, membuat Siti Badariah semakin termotivasi untuk mengembangkan Kampung Baca Tansal dengan berbagai terobosan dan program yang tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Dengan adanya bantuan dari penyelenggara Satu Indonesia Award dan sejumlah pihak lainnya, saat itu Siti Badariah dan voulenter KBT menjalankan berbagai program baru, seperti Ahad Cerdas, pelatihan dasar komputer, kelas menulis kaligrafi hingga sekolah orang tua.  

Pada kegiatan Ahad Cerdas,  KBT menghadirkan narasumber inspiratif guna memberikan dorongan semangat kepada anak-anak. Lewat kegiatan ini mereka diperkenalkan dengan berbagai figur profesi agar dapat menumbuhkan mimpi serta motivasi anak-anak d,alam meraih cita-cita di dunia kerja. 

Selain itu, ada juga aktivitas edukatif lainnya seperti membuat kerajinan, membaca cerita dan aneka kegiatan literasi yang dilaksanakan secara rutin seperti kegiatan Kemah Literasi dan Festival Pemuda Tansal yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya.

Namun bagi Badariah, penghargaan terbesar bukanlah sebuah piagam, melainkan ketika melihat anak-anak yang dulu ia temui di sampan, kini ikut menjadi relawan baru di Kampung Baca Tansal. Generasi yang ia ajari membaca, kini ikut mengajari kelompok yang lebih kecil.

Sudah hampir delapan tahun Badariah melakoni perjuangan ini. Saat ini Ia bekerja sebagai Dosen di Universitas PGRI Pontianak. Di sela kesibukannya mengajar, dia juga terus menghidupkan tiga taman bacaaan dan tetap membawa buku dengan perahu setiap akhir pekan. 

Oleh Rendra Oxtora/ANTARA

Operasi Zebra, Sipropam Kubu Raya Tertibkan Internal: “Polri Harus Jadi Teladan”

Foto: Operasi Zebra Kapuas 2025 di Kubu Raya 


KUBURAYA - Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Kubu Raya menggelar kegiatan Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Gaktiplin) terhadap seluruh personel Polres Kubu Raya, Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan langsung di depan Mako Polres Kubu Raya dipimpin Kasi Propam IPTU Suroso didampingi Kanit Provos.


Meski digelar di pagi hari, kegiatan berlangsung ketat. Satu per satu personel dihentikan untuk diperiksa kelengkapan kendaraan, surat-surat, serta dokumen pernyataan diri sebagai anggota Polri. Pemeriksaan ini menjadi bagian dari langkah internal Polres Kubu Raya guna memastikan seluruh personilnya benar-benar patuh terhadap aturan, khususnya selama masa Operasi Zebra Kapuas 2025.


Kasi Propam IPTU Suroso melalui Kasi Humas Polres Kubu Raya, IPTU P. Pasaribu menjelaskan, Gaktiplin dilakukan bukan semata tindakan pengawasan, tetapi juga bentuk komitmen Polri menegakkan disiplin mulai dari internal.


“Di masa Operasi Zebra Kapuas 2025 ini, masyarakat melihat Polri sebagai teladan. Maka personel harus lebih dulu menunjukkan sikap tertib, mulai dari kelengkapan surat kendaraan hingga kedisiplinan pribadi. Kalau ada pelanggaran, ya tetap ditindak. Polri harus menjadi contoh, bukan sebaliknya,” tegasnya.


Menurutnya, pemeriksaan internal seperti ini menjadi bukti bahwa Polres Kubu Raya konsisten menjaga kualitas pelayanan publik. Ketaatan anggota terhadap aturan dasar, katanya, berbanding lurus dengan kualitas pengabdian mereka di lapangan.


“Jika personel disiplin, masyarakat pun akan semakin percaya. Gaktibplin ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari pembentukan karakter dan tanggung jawab,” ujarnya.


Pemeriksaan berjalan lancar dan terstruktur. Personel yang tidak membawa kelengkapan diminta segera melengkapi, sementara bagi pelanggaran yang ditemukan diterapkan tindakan sesuai ketentuan.


Kegiatan Gaktibplin ini rencananya akan terus dilakukan selama masa Operasi Zebra Kapuas 2025 untuk memastikan seluruh personel tampil sebagai figur yang layak dicontoh masyarakat.








17 November 2025

CPNS Sanggau kembangkan peta tanah ulayat berbasis SIG


Pontianak - Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahap VI Angkatan XIV tahun 2025 Kabupaten Sanggau, Muhammad Rizky Abdili berhasil menyusun database dan peta bidang tanah ulayat berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai bagian dari aktualisasi nilai ASN BerAKHLAK. 

"Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Desa Suka Gerundi, Kecamatan Parindu, yang merupakan salah satu wilayah dengan keberadaan tanah ulayat yang masih dijaga masyarakat adat," kata Rizky yang bertugas di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, Senin.

Melalui survei lapangan, Rizky bersama tim berhasil mengumpulkan 128 titik koordinat pada lokasi Tanah Ulayat Tembawang Muntuh dengan luas 15,9 hektare (159.233,5 m²).

Tanah ulayat tersebut selama ini dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan adat dan ekonomi, terutama melalui hasil hutan bukan kayu seperti rotan, bambu, tengkawang, kelupai, jito, langsat, langir, dan cempedak, serta kawasan hutan yang dikelola secara turun-temurun. 

Data yang dihimpun kemudian diolah menjadi Peta Bidang Tanah Ulayat Tembawang Muntuh berbasis SIG, yang telah disosialisasikan internal kepada Bidang Pertanahan sebagai tahap awal digitalisasi informasi pertanahan adat. 

Selain itu, beberapa bidang tanah ulayat lain di desa tersebut juga telah memiliki data koordinat sehingga dapat dipetakan lebih lanjut oleh perangkat teknis.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pertanahan sekaligus mentor peserta, Manuel Fernandes, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. 

"Hasil aktualisasi ini patut diapresiasi, terutama sebagai langkah awal penguatan data pertanahan adat. Namun yang paling utama bagi seorang ASN tetap menjaga nilai integritas, selain kompetensi teknis dan etika kerja," katanya.

Penguji Seminar Laporan Aktualisasi, Dr. Ambius Anton, S.Pt., M.Si., menilai penyusunan data tanah ulayat berbasis SIG memiliki nilai strategis bagi penguatan perlindungan hukum tanah adat di Kabupaten Sanggau.

"Ke depan, data seperti ini perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan lebih lanjut. Peserta juga perlu terus meningkatkan kemampuan teknis untuk mendukung tugasnya di instansi," katanya.

Sementara itu, Coach Latsar, Dr. Sofiati, M.Pd., menekankan pentingnya konsistensi penerapan nilai ASN BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 

"Terus kembangkan potensi diri dan jadikan nilai-nilai BerAKHLAK sebagai dasar perilaku kerja. Ini penting bukan hanya bagi instansi, tetapi juga kontribusi peserta sebagai abdi negara," katanya. 

Kegiatan aktualisasi ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan sistem informasi pertanahan adat yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kabupaten Sanggau.

Melalui digitalisasi data ulayat, pemerintah daerah diharapkan memiliki dasar yang lebih kuat dalam pengambilan kebijakan, penyelesaian sengketa, serta perlindungan hak masyarakat adat di wilayah tersebut.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Penutupan Persami KKRI di Mempawah Tegaskan Pembinaan Karakter dan Bela Negara

Foto: Penutupan Persami KKRI di Mempawah Tegaskan Pembinaan Karakter dan Bela Negara




MEMPAWAH - Kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III TW IV Tahun 2025 resmi ditutup, dipimpin oleh Wakil Komandan Kodaeral XII, Laksamana Pertama TNI Irwan Sondang P. Siagian, M.Tr.Opsla, selaku Inspektur Upacara, bertempat di Lapangan Apel BP2TD, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (16/11).


Sejumlah pejabat turut hadir untuk memberikan dukungan kepada para kadet, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra; Pjs. Pasi Ops Kodim 1201/Mempawah, Letda Arm Zaenal Abidin, mewakili Dandim 1201; Kasat Binmas Polres Mempawah, AKP Ahmad Dasoni, mewakili Kapolres; serta para Asisten Dankodaeral XII.


Turut hadir pula para kepala sekolah dari SMK Islam Cendekia, Taruna Muhammadiyah Mempawah, dan SMKN 1 Mempawah Timur, serta para pelatih dari Kodaeral XII dan Yonmarhanlan XII yang selama dua hari satu malam membimbing para peserta.


Dalam amanat Dankodaeral XII, Laksamana Muda TNI Sawa, S.E., M.M., CIQaR, yang dibacakan Wadan Kodaeral XII, menegaskan bahwa kegiatan Persami merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter kadet. 


Melalui kegiatan ini, para peserta dilatih untuk memiliki disiplin, mental yang kuat, serta wawasan kebangsaan yang kokoh. Beliau juga menekankan pentingnya penanaman semangat bela negara dan pembinaan watak di tengah tantangan era globalisasi agar para kadet dapat tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berintegritas.


Sebagai penutup, para peserta diharapkan mampu membawa pulang nilai-nilai positif yang diperoleh selama Persami, diharapkan pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk terus mengembangkan diri, menjaga kedisiplinan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.


(Dispen Kodaeral XII)


Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda