Berita Indokalbar.com -->

07 Februari 2025

Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin, Media Garda Terdepan Ketahanan Pangan

Foto: Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin, Media Garda Terdepan Ketahanan Pangan

BANJARMASIN - Ketahanan Pangan merupakan arus utama dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pelaksanaan program Ketahanan Pangan ini harus dilakukan dengan cara hexa helix, yakni kolaborasi bersama enam unsur, salah satunya media.

Hal ini diutarakan Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurrahman dalam Seminar Nasional Ketahanan Pangan Nusantara dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2025).

Seminar Nasional Ketahanan Pangan Nusantara ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, diwakilkan Direktur Serealia, Dr Abdul Roni Angkat, S.TP, M.Si; Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah; Kepala Pusat Kajian Ketahanan Pangan Universitas Lambung Mangkurat, Dr Ir. H Muhammad Fauzi Makki, MP dan perwakilan media dari Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurrahman.

Fathurrahman menekankan program ketahanan pangan ini perlu keterlibatan banyak pihak dari hulu dan hilir. "Media menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan ini," ujar Fathurrahman.

Fathurrahman merinci elemen Hexa Helix dalam ketahanan pangan itu adalah, Pemerintah, Institusi Keuangan, Komunitas, Akademisi/Kampus, Pengusaha dan Media. 

Hanya saja, catatan Fathurrahman menyebut keberadaan pengusaha dalam dunia pertanian masih minim. Pengusaha hadir masih sebatas pengadaan pupuk. Begitu juga dengan peran media, yang baru mulai menjadikan isu ketahanan pangan sebagai arus utama. 

"PWI sudah mulai ikut terlibat dalam isu pertanian dan ketahanan pangan," ujarnya. 

Walaupun memang, lanjut Fathurrahman media secara umum belum menjadikan isu ketahanan pangan sebagai arus utama dalam rubriknya. 

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dalam sambutannya mengungkapkan alasan di balik tema Seminar Nasional Pers Mendorong Terwujudnya Ketahanan Pangan Nusantara. "Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan" dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2025). 

Dalam sambutannya, Hendry Ch Bangun menarik history pada Kongres PWI pertama di Solo tahun 1946 yang menjadi rujukan kenapa pers mengurus ketahanan pangan.

Keputusan Kongres PWI Pertama yakni wartawan berkewajiban menjaga kedaulatan bangsa. Ketahanan Pangan menjadi salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto. 

"Ini tugas historis yang dibebankan para pendahulu bahwa PWI harus cawe-cawe dalam kepentingan bangsa," ujar Hendry Ch Bangun di Galaxy Hotel, Banjarmasin, Jumat (7/2/2025). 

Ketum PWI Pusat menekankan peran penting pers dalam mensosialisasikan program pemerintah tentang ketahanan pangan. Alasannya publik belum seluruhnya memahami apa sebenarnya ketahanan pangan. 

"Tugas pers membantu menginfokan dan mengedukasi program ini. Apa dan bagaimana ketahanan pangan ini berjalan dengan baik," ujarnya. 

Sebagai informasi Seminar Nasional ini hadir dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kalsel dan penyuh pertanian. 

Hadir juga sekitar 300 peserta dari wartawan berbagai daerah seperti Kalsel, Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Utara (Kaltara) yang telah tiba di Banjarmasin, akademisi, mahasiswa, umum, serta Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI).

Delegasi PWI Kalbar Hadiri Hari Pers Nasional 2025 di Kalsel

Foto: Delegasi PWI Kalbar Hadiri Hari Pers Nasional 2025 di Kalsel.

BANJARMASIN – Delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat tiba di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Kamis (6/2/2025) dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025.

Rombongan yang terdiri dari 13 orang pengurus PWI Kalbar ini langsung dipimpin oleh Ketua PWI Kalbar, Kundori, didampingi Sekretaris Deska Irna Syafara, Bendahara M Al Jauhari Fatria, serta sejumlah pengurus lainnya.

Dalam rombongan tersebut, turut hadir Ketua Dewan Kehormatan Gusti Yusri, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Nina Soraya mewakili IKWI, Sekretaris SIWO Mirza Ahmad Muin, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Sahat Tinambunan, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Marupek, Wakil Ketua Bidang Multimedia Heri Yakop, Wakil Bendahara M.Eliazer Partoguan, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah Taufik Hidayat yang juga merupakan pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Ketua Seksi Publikasi dan Dokumentasi Deni, serta satu anggota penasehat, Hendri Jurnawan.

Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, mengucapkan terima kasih kepada panitia atas sambutan hangat yang diberikan di lokasi acara HPN 2025. Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap perhelatan HPN yang diselenggarakan di bawah kepemimpinan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry CH Bangun.

“Kami dari PWI Kalbar hadir lebih awal untuk mengikuti seluruh rangkaian acara sejak awal, mulai tanggal 7 hingga 9 Februari,” ujar Kundori.

HPN 2025 di Banjarmasin dengan tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam perhelatan ini, PWI Kalbar akan berpartisipasi dalam berbagai rangkaian kegiatan, seperti Summit Media, Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Pameran Pers, Pameran UMKM, Aksi Wartawan Menanam, Rapat Kerja SIWO, serta pemberian Pena Emas dan PIN Emas kepada kepala daerah yang telah berkontribusi terhadap perkembangan pers di wilayah masing-masing.

“Dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme, kehadiran PWI Kalbar dalam HPN 2025 diharapkan dapat semakin mempererat solidaritas insan pers serta mendorong kemajuan dunia jurnalistik di Indonesia,” ucap Kundori. (***)

06 Februari 2025

Pontianak pamerkan produk kerajinan di INACRAFT 2025

Pontianak pamerkan produk kerajinan di INACRAFT 2025
Pontianak pamerkan produk kerajinan di INACRAFT 2025. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat ikut memamerkan produk kerajinan lokal dalam pameran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 mulai 5 - 9 Februari 2025 di Gedung Jakarta Convention Center (JCC).

"Keikutsertaan Pontianak pada INACRAFT tahun ini merupakan momentum penting bagi Kotaa Pontianak untuk mempromosikan produk kerajinan lokal ke pasar nasional dan internasional," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan melalui pameran INACRAFT juga menjadi wadah interaksi antara perajin dan konsumen, sekaligus memberikan kesempatan bagi perajin Pontianak untuk menampilkan hasil karya mereka. Apalagi menurutnya Menteri UMKM dan Menteri Ekonomi Kreatif hadir di stan Pontianak dan hal itu menambah semangat para perajin untuk terus berkarya.

"Beliau-beliau memberikan apresiasi terhadap hasil karya dari Pontianak, dan kita harapkan ini bisa membantu dalam pemasaran ke depannya," katanya.

Ia menambahkan pameran menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan hasil karya perajin Pontianak kepada pengunjung, baik dalam negeri maupun mancanegara. Berbagai kerajinan khas Pontianak yang mengakomodir kearifan lokal dan keunikan daerah turut dipamerkan.

"Produk-produk kerajinan kita sudah sangat bagus, tinggal bagaimana kita membantu dalam hal pemasaran agar produksinya berkelanjutan," katanya.

Pemerintah Kota Pontianak juga berperan aktif dalam mendukung pengembangan kerajinan lokal melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak dengan menyediakan fasilitas pembinaan dan pemasaran bagi para perajin.

Selain itu, dukungan permodalan juga difasilitasi melalui kerja sama dengan Bank Kalbar dan Bank BPR Khatulistiwa Pontianak, untuk memastikan usaha kecil dapat berkembang.

“Sehingga para perajin yang merupakan pelaku UMKM dapat bersaing di pasar nasional hingga internasional dan meningkatkan perekonomian lokal,” ungkapnya.

Pj Ketua Dekranasda Kota Pontianak Giarti Pancaksani Suwarsaningsih mengungkapkan, pada ajang INACRAFT tahun ini, berbagai produk kerajinan tangan seperti oleh - oleh khas Pontianak, tas etnik, tanjak, bahan kain corak insang, pakaian corak insang, bahan kain khas corak insang dan sebagainya.

“Kami berharap produk-produk UMKM dari Pontianak mampu menarik minat pengunjung yang datang ke stan Kota Pontianak yang ada di Paviliun Kalbar,” kata dia.

Giarti menambahkan, kehadiran para perajin dan produk kriya ini sangat berarti bagi pengembangan industri kreatif daerah. Terlebih pameran INACRAFT ini menjadi ajang penting bagi para perajin lokal untuk memperkenalkan karyanya kepada masyarakat luas.

"Kami sangat bangga melihat kreativitas dan kerja keras para perajin lokal dalam menghasilkan produk kriya yang berkualitas tinggi. Ini merupakan potensi besar bagi perkembangan industri kreatif di Kota Pontianak," terangnya.

Dalam kunjungan ke stan Pontianak, ikut hadir juga Sekda Pontianak, Amirullah mendampingi PJ Wali Kota Pontianak.

Pewarta : Dedi/ANTARA

BPKP Kalbar pastikan kesiapan tahap ketiga Program MBG

BPKP Kalbar pastikan kesiapan tahap ketiga Program MBG
BPKP Kalbar pastikan kesiapan tahap ketiga Program MBG. (ANTARA)
Pontianak - Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M. Harahap mengatakan, pihaknya memastikan kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kubu Raya, menjelang peluncuran tahap ketiga program tersebut pada 17 Februari 2025.

"Pemerintah daerah, khususnya Pemkab Kubu Raya diharapkan aktif membantu mitra MBG dalam memenuhi standar mutu dan persyaratan kesehatan. Selain kesiapan teknis, mitra MBG perlu memastikan makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi," kata Rudy di Pontianak, Rabu.

Untuk itu, katanya, organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program ini.

"BPKP telah memetakan hal-hal penting yang perlu dilakukan OPD, seperti Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab memfasilitasi Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan memastikan Program MBG berjalan sesuai standar baku kesehatan," tuturnya.

Menurut Rudi, pendampingan dari pemerintah daerah juga menjadi faktor utama dalam menjaga keberlanjutan program.

Selain aspek teknis dan kesehatan, aspek administrasi dan keuangan juga menjadi perhatian dalam persiapan peluncuran tahap ketiga MBG. Rudy menegaskan bahwa Yayasan Tunas Bakti Kirana sebagai mitra MBG bertanggung jawab dalam mengelola administrasi keuangan dengan baik, termasuk bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah untuk penyediaan modal kerja.

"Ini merupakan langkah mitigasi risiko jika terjadi keterlambatan pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN)," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kepatuhan mitra MBG dan yayasan dalam membayar pajak pusat dan daerah guna mendukung perekonomian.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Bappedalitbang Kabupaten Kubu Raya, Agus Siswandi, mengungkapkan bahwa izin mendirikan bangunan untuk Dapur Mitra MBG saat ini sedang diproses oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kubu Raya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Anisia Lestari menekankan perlunya dukungan dari pemerintah daerah, termasuk dalam memberikan pelatihan penjamah makanan.

"Pelatihan ini sangat penting agar makanan yang disajikan tetap higienis dan layak konsumsi," kata Anisia.

Di tempat yang sama, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Mariani, menegaskan bahwa setiap penjamah makanan harus memahami standar kebersihan dan sanitasi.

"Untuk menyukseskan program MBG, kami akan mengadakan pelatihan bagi para penjamah makanan dan memastikan kepatuhan terhadap standar kebersihan," katanya.

Selain itu, pengurusan sertifikasi SLHS akan dilakukan selama proses produksi, dan petugas akan melakukan pengontrolan rutin setiap bulan dengan mengambil sampel makanan dan minuman.

Untuk peluncuran tahap ketiga MBG, sedikitnya dua sekolah telah dipilih sebagai lokasi utama, yakni SDN 68 Sungai Raya dan SMPN 7 Sungai Raya. Menurut Anisia, kedua sekolah tersebut akan menerima sekitar 800 hingga 1.000 paket makanan bergizi.

"Dengan kesiapan yang terus dimatangkan, diharapkan peluncuran tahap ketiga MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah di Kabupaten Kubu Raya," kata Mariani.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

05 Februari 2025

Sebanyak 69 peserta sepeda tur lintas negara susur Kalbar - Sarawak

Sebanyak 69 peserta sepeda tur lintas negara susur Kalbar - Sarawak
Sebanyak 69 peserta sepeda tur lintas negara susur Kalbar - Sarawak. (ANTARA)
Pontianak - Sebanyak 69 peserta sepeda tur Borneo Cross Border Cycling Tour (BCBCT) 2025 dari berbagai daerah di Indonesia ikut menyusur Kalimantan Barat (Kalbar) - Sarawak, Malaysia dalam rangka memperkuat hubungan kedua negara.

"Peserta berasal Kalbar, Jakarta, Medan, Jawa Timur, Bali, Ambon dan Papua. Peserta menjajal rute lintas negara Indonesia - Malaysia. BCBCT 2025 merupakan lanjutan dari kesuksesan penyelenggaraan pertama pada 2023 lalu, " ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Syarief Rizal di Pontianak, Kamis.  

Ia mengatakan kegiatan olahraga seperti ini selaras dengan konsep Kota Pontianak sebagai kota olahraga. Hal itu juga dalam rangka menjadikan Pontianak sebagai kota destinasi wisata olahraga atau sport tourism. Dengan demikian, Pontianak diharapkan akan semakin dilirik sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan olahraga, baik tingkat nasional maupun internasional.

"Kita melaksanakan kegiatan olahraga supaya masyarakat semakin semangat berolahraga," ucapnya. 

Sementara itu, Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri mengapresiasi dan mendukung kegiatan olahraga sepeda lintas negara ini. Kegiatan ini dinilai dapat memberikan dampak positif terutama dalam mempererat hubungan antar negeri jiran.

“Saya yakin bersepeda lintas negara ini akan semakin mempererat hubungan kedua belah pihak yang sudah terjalin selama ini. Semoga kegiatan ini digelar secara rutin,” papar dia.

Ketua Pelaksana BCBCT 2025 Rizky Fauzan menerangkan kegiatan yang diinisiasi oleh Museum Cycling Community (MCC) Pontianak ini merupakan ajang sport tourism untuk mempromosikan konektivitas jalur darat antara kedua negara melalui empat perbatasan, yakni Aruk, Biawak, Tebedu dan Entikong. Turing sepeda ini digelar mulai 5 hingga 9 Februari 2025.

BCBCT rutin digelar setiap dua tahun sekali, tujuannya untuk mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia melalui olahraga dan rekreasi.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak partisipan dari berbagai negara," tuturnya.

Ia menambahkan, para peserta BCBCT bersepeda melintasi batas negara melalui pintu batas yang ada di kedua negara. Para peserta juga melengkapi diri dengan paspor sebagai dokumen sah untuk melewati kedua negara.

“Kegiatan ini merupakan turing bersepeda lintas batas satu-satunya di Indonesia yang juga mencakup cap paspor resmi bagi peserta,” kata Rizky yang juga selaku Ketua Harian MCC Pontianak.

Ia memaparkan, para peserta BCBCT menjajal rute sepanjang 810km ini dengan melalui empat etape. Dimulai etape pertama pada 5 Februari dari Pontianak menuju Sambas sepanjang 230km.

Etape kedua, 6 Februari, dari Sambas langsung menuju ke Kuching Sarawak menempuh rute 205km. Tiba di Kuching, 7 Februari, para peserta bersepeda mengitari Kota Kuching sepanjang 40km. Kemudian, di etape ketiga, 8 Februari, seluruh peserta kembali dari Kuching menuju Sosok Kabupaten Sanggau sejauh 210km. Etape keempat, perjalanan dilanjutkan dari Sosok ke Pontianak menempuh 165km pada 9 Februari.

“Turing berakhir di Museum Kalimantan Barat sebagai titik terakhir,” kata dia.

Saat pelepasan peserta di Halaman Museum Kalbar hadir juga legenda balap sepeda Indonesia, Kalimanto Tulus Widodo, Johnny Van Aert dan Maruki Matsum.

Pewarta : Dedi/ANTARA

5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba II Ludes Terbakar

5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar
5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar.
PONTIANAK – Kebakaran hebat melanda lima unit rumah semi permanen di Jl. Selat Sumba 2, RT 005 RW 015, Kelurahan Siantan Tengah, Pontianak Utara, pada Selasa (4/2/2025) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Menurut Kapolsek Pontianak Utara, AKP Suryadi, SH. M.AP, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi mata, api pertama kali terlihat dari salah satu rumah yang sedang dalam keadaan kosong. Dalam waktu singkat, api membesar dan menjalar ke rumah lainnya.

“Saksi bersama warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya dan segera menghubungi pemadam kebakaran serta Polsek Pontianak Utara,” jelas AKP Suryadi.

Hanya dalam waktu 10 menit, enam unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi bersama anggota kepolisian. Setelah berjuang selama kurang lebih dua jam, api akhirnya bisa dipadamkan sekitar pukul 20.30 WIB.

5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar
5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar.
Sebagai langkah pengamanan, pihak kepolisian memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran.

Kebakaran ini menghanguskan lima unit rumah dan satu unit mobil yang terparkir di salah satu rumah. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, dan total kerugian materiil belum bisa ditaksir.

Meskipun peristiwa ini menyebabkan kerugian yang cukup besar, bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar
5 Rumah Semi Permanen di Jl. Selat Sumba 2 Ludes Terbakar.
Musibah kebakaran bisa terjadi kapan saja, terutama pada rumah semi permanen yang umumnya memiliki bahan bangunan mudah terbakar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan, seperti:

Memastikan peralatan listrik dalam kondisi baik.

Tidak meninggalkan kompor atau api menyala tanpa pengawasan.

Menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah.

Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati agar musibah serupa tidak terulang di masa depan.

BPN Kabupaten Sekadau Gelar Penyuluhan PTSL Di Engkersik

Foto: Penyuluhan program PTSL di Aula Kantor Desa Engkersik.

SEKADAU - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sekadau dan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) melaksanakan penyuluhan program sertifikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Aula Ruko Kantor Desa Engkersik, Rabu (5/2/2025).

Dalam paparannya, Kepala Desa Engkersik Sukardiyanto menyampaikan untuk pendaftaran PTSL tahun 2025 akan dilakukan secara permohonan baru mengingat data yang sudah didaftarkan tahun 2021 dan belum terbit harus diperbaharui.

"Diharapkan kepada para Kadus dan RT untuk menyampaikan secara bijak kepada masyarakat untuk dipahami," ujar Kades.

Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto, berharap agar program PTSL ini dapat menjangkau lebih banyak warga lainnya di masa mendatang. 

"Kami berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak warga yang dapat merasakan manfaatnya," harapnya.

Tim panitia ajudikasi PTSL, Siti maryam, Kasubsi Pendaftaran Hukum Pertanahan Kabupaten Sekadau menyampaikan target PTSL untuk kabupaten sekadau sebanyak 3517 Persil.

Sementara kuota untuk Desa Engkersik sebelumnya sebanyak 812 berubah dan mengalami penurunan menjadi sebanyak 222 Persil tahun 2025 menyesuaikan dengan anggaran pemerintah karena PTSL merupakan program pemerintah pusat.

Untuk pendaftaran, akan dilaksanakan secara serentak. Selain itu, untuk program PTSL tahun 2025 akan menerbitkan sertifikat secara elektronik untuk memberikan kepastian hukum bagi pemilik tanah, menghindari konflik serta mempermudah bagi pemilik tanah.

Siti menjelaskan, sertifikat elektronik dengan analog ada perbedaan dalam bentuk, kode dokumen, nomor identitas dan tandatangan.

Berikut perbedaan antara sertifikat elektronik dan analog ;

1. Sertifikat elektronik berbentuk dokumen elektronik, sedangkan sertifikat analog berbentuk kertas seperti buku.

2. Sertifikat elektronik menggunakan hash code, sedangkan sertifikat analog menggunakan nomor seri unik.

3. Sertifikat elektronik menggunakan Nomor Identifikasi Bidang (NIB), sedangkan sertifikat analog menggunakan banyak nomor. 
 
4. Sertifikat elektronik menggunakan tanda tangan elektronik, sedangkan sertifikat analog menggunakan tanda tangan manual. 

5. Sertifikat elektronik dilengkapi dengan QR code, sedangkan sertifikat analog tidak. 

6. Sertifikat elektronik mencantumkan ketentuan, kewajiban, dan larangan, sedangkan sertifikat analog tidak seragam. 

7. Sertifikat elektronik dapat diakses dan diunduh melalui aplikasi, serta dapat dicetak secara mandiri. 




04 Februari 2025

Dinas Pertanian: Banjir di Bengkayang akibatkan kerugikan Rp17 miliar

Dinas Pertanian: Banjir di Bengkayang akibatkan kerugikan Rp17 miliar
Dinas Pertanian: Banjir di Bengkayang akibatkan kerugikan Rp17 miliar. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mencatat banjir yang menerjang kawasan pertanian padi dan jagung menyebabkan kerugian hingga mencapai sebesar Rp17 miliar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, Dr Yulianus menyatakan ada 533,90 hektare lahan padi, dan 191,15 hektare lahan jagung terdampak banjir di 11 kecamatan yang ada di Bengkayang.

"Perkiraan kerugian untuk padi dengan produktivitas 3,1 ton per hektare. Untuk harga per kilogram pada gabah rata-rata senilai Rp7.500. Sehingga kerugian yang dialami untuk padi sebesar Rp12,4 miliar lebih," kata Yulianus.

Kemudian untuk untuk tanaman jagung dengan produktivitas 4,9 ton per hektare dengan harga pipil kering rata-rata Rp5.000 per kilogram. Sehingga kerugian yang dialami sebesar Rp4,6 miliar lebih.

"Total tanaman pangan yang terdampak akibat banjir senilai Rp17 miliar lebih," ujarnya.

Menurut dia, 11 kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Siding, Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo, Lumar, Suti Semarang, Teriak, Bengkayang, Sungai Betung, dan Sungai Raya Kepulauan.

Saat ini, lanjut Yulianus, dinas fokus dengan cadangan pangan. Kemudian, membantu para petani yang terdampak dengan bantuan pangan yang dikelola oleh pihak penanggulangan bencana.

"Dinas dalam hal ini sebagai penyedia, sedangkan manajerial di lapangan adalah BPBD," ujarnya.

Kemudian jumlah lahan pertanian yang terdampak banjir ini, kata dia, akan diusulkan untuk mendapat bantuan lainnya ke pusat dan provinsi. Pendataan dilakukan juga untuk bahan dasar perencanaan langkah ke depannya terkait mitigasi, kelayakan lahan yang rawan banjir, dan beberapa program kegiatan yang sifatnya mereduksi pengaruh banjir (penataan irigasi dan sebagainya).

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang mencatat 12.023 warga Bengkayang terdampak bencana banjir itu.

"Banjir menerjang Bengkayang dengan rentang waktu berbeda-beda mulai tanggal 21 Januari 2025 hingga 30 Januari 2025 di sejumlah desa di Bengkayang," kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bengkayang, Dwi Berta M.

Jumlah tersebut, kata dia, terakumulasi dari 11 kecamatan di Bengkayang, yang meliputi Kecamatan Lumar (longsor dan banjir), Kecamatan Ledo, Kecamatan Seluas, Kecamatan Sanggau Ledo, Kecamatan Jagoi Babang, Kecamatan Teriak, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Monterado, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Bengkayang.

"Banjir terparah tahun ini terjadi di Kecamatan Ledo. Dan lebih dari 500 warga di evakuasi ke posko ataupun tempat aman lainnya," kata dia.

Selain itu, di jalur perbatasn seperti di kecamatan Seluas dan Jagoi Babang juga banjir merendam ratusan rumah akibat meluapnya sungai kumba dan sungai piat yang hulunya berada di negara Malaysia.

Dia mengatakan, bantuan untuk korban banjir baik dari pemerintah maupun pihak swasta dan para donatur telah disalurkan ke korban banjir.

Oleh : Narwati/ANTARA 

1802 Sertifikat PTSL Di Serahkan Kepada Warga Desa Engkersik

Foto: Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto menyerahkan sertifikat kepada salah satu warga.

SEKADAU - Hari ketiga, Pemerintah Desa Engkersik menyerahkan sebanyak 1802 Persil sertifikat PTSL kepada masyarakat Desa Engkersik yang bertempat di Kantor Desa Engkersik.

Pelaksanaan pendistribusian sertifikat telah dilaksanakan sejak 31 Januari 2025 untuk Dusun Empering, Suak Terentang, Tempapau dan Jerajau.

Selanjutnya pada 3 Februari 2025 kepada masyarakat dusun engkersik 1, Engkersik 2 dan dusun Batu Lebur.

Untuk hari ini, 4 Februari 2025 Dusun Ensawak dan Dusun Ampar.

Sebanyak 1801 Persil sertifikat hasil pengukuran tahun anggaran 2021 diserahkan kepada warga, sementara 1 Persil merupakan Fasilitas Negara yakni SD Negeri 11 Engkersik yang terletak di dusun Merundang dan sudah diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau.

Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto pada kesempatan tersebut menyampaikan setelah Sertifikat diterima, BPN Kabupaten Sekadau memberikan tenggang waktu selama 2 minggu untuk melakukan pengecekan ulang data.

"Jika ada sertifikat yang tidak sesuai atau ada data yang keliru untuk segera melaporkan ke Pemdes Engkersik untuk segera dilakukan perbaikan oleh BPN," jelas Kades.

Selain itu, Kades juga menghimbau kepada warga yang telah menerima sertifikat untuk segera mengurus Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sekadau.

"BPHTB untuk diurus masing-masing pemilik sertifikat dan belum bisa diaktifkan sebelum pelunasan BPHTB di Dinas pendapatan daerah kabupaten Sekadau," ujar Kades .

Lebih lanjut, kades menjelaskan BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan. Pajak ini dikenakan kepada orang atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan, seperti pembeli atau penerima hak sesuai yang diatur Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

"Setelah diterima, segera buat patok tanah yang telah disertifikatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari," pesan Kades.

Sekedar informasi, untuk tahun anggaran 2025 Desa Engkersik kembali mendapatkan kuota PTSL sebanyak 812 Persil.




Dugaan Pungli Dana BOK Nakes di Sukadana, Kapus Berdalil Sudah Disepakati Bersama

Dugaan Pungli Dana BOK Nakes di Sukadana, Kapus Berdalil Sudah Disepakati Bersama
Dugaan Pungli Dana BOK Nakes di Sukadana, Kapus Berdalil Sudah Disepakati Bersama.
KAYONG UTARA – Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun anggaran 2024 sebesar Rp 1.3 miliar di Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Puskemas Sukadana tekena isu di diduga disunat oleh oknum. Besarnya diduga sekitar 7 persen. 

Keadaan itu di ungkapkan oleh beberapa orang Tenaga Kesehatan (Nakes) yang meminta identitasnya disembunyikan pada Senin semalam saat menghubungi Borneotribun. 

Mereka keberatan atas potongan yang mereka alami itu. Dalam keteranganya, Nakes menjelaskan kronologi oknum di Puskesmas Sukadana mengambil hak mereka tersebut. 

Kata mereka, buku rekening beserta PIN ATM atas nama Nakes di minta kumpulkan oleh oknum penyelenggara di Puskesmas tersebut untuk diserahkan. 

Tujuanya agar mempermudah membuat laporan pertanggung jawaban atau SPJ agar sesuai dengan nominal uang yang masuk ke rekening Nakes. 

Hal lainya agar uang yang masuk dari transfer Pemerintah Pusat dapat langsung ditarik tanpa menunggu Nakes yang menarik sendiri.

Dana dalam rekening Nakes tersebut selanjutnya diduga di sunat dari nominal dana yang masuk ke rekening Nakes. 

Potongan itu kemudian dibagi bagi kepada bagian administrasi atau Tata Usaha dan kepala Puskesmas. 

"Inikan uang hak kami yang sudah melaksanakan tugas ke fasilitas kesehatan. Tanpa sepengetahuan kami uang itu ditarik lalu dibagi bagi ke Nakes lain. Alasanya agar merata. Kami keberatanlah," tutur sumber itu. 

Dikonfirmasi soal ini, Kepala Puskesmas (Kapus) Sukadana drg Rahutami Suci Rahayu mengaku membenarkan ada pengurangan dana tersebut dengan besar antara 5 sampai 7 persen. 

Dia menepis hal tersebut bukan potongan tetapi bantuan bagi tenaga administrasi dalam membantu Nakes membuat laporan penggunaan keuangan. Potongan itupun sudah disepakati bersama. 

"Saya masih menggangap wajar, ade potongan itu karena itu hasil kesepakatan yang sudah dirapatkan, bisa saja di buat full pembayaranya tetapi harus Nakes yang buatkan laporan SPJnya (surat pertanggung jawaban). Apakah mereka bisa. Makanya, kami yang buat sebagai uang jasa. Ibaratnya ini jasa jeris payah bagian TU lah," jelas dia, Selasa pagi (04/02/2025) di Sukadana. 

Ia menuturkan, Puskemas Sukadana mempunyai 60 orang Nakes yang bertugas menjangkau warga untuk melakukan penyuluhan maupun pendampingan kepada masyarakat tentang kesehatan. 

"Tugas tugas promotif dan preventif di Posyandu lansia, remaja dan anak-ank  KPKIA (Kelompok Pemantau Kesehatan Ibu dan anak) maupun aksi penjaringan anak sekolah. Itu kegiatan yang pelaksananya adalah Nakes," kata drg Suci. 

Saat Nakes turun biasanya dilakukan dua orang atau lebih, tergantung layanan kesehatan yang dituju. Dalam prakteknya, Nakes dibekali dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dari kepala Puskesmas. 

"Mereka turun tetap kami rolling (giliran), jadi endak setiap hari Nakes itu turun menjangkau Faskes di desa desa. " tandasnya. 

Untuk informasi, dana BOK ini bersumber Dari APBN berupa DAK bidang Kesehatan sebagai dana pendukung pencapian target kesehatan skala prioritas. 

Dana ini diperuntukan bagi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan diterima langsung oleh Nakes melalui pola transfer rekening. 

Pengaturan dana ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 18 Tahun 2024 Tentang Petunjuk Teknis atau Juknis Pengelolaan Dana BOK. 

Penulis: Muzahidin.

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda