Gubernur Kalbar dan PLN komitmen penuhi kebutuhan listrik di daerah - Berita Indokalbar.com -->

25 November 2025

Gubernur Kalbar dan PLN komitmen penuhi kebutuhan listrik di daerah


Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Pemprov Kalbar dan PLN, menyatakan harapannya agar kemitraan ini terus diperkuat untuk memajukan kualitas listrik bagi seluruh masyarakat.

“Kami berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan, sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya," kata Norsan saat menerima kunjungan General Manager PLN UID Kalbar, Maria Goretti Indrawati Gunawan, bersama jajaran pimpinan PLN, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa.

Pertemuan tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan pembahasan strategis peningkatan kualitas layanan kelistrikan di Provinsi Kalbar.

Norsan menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi sangat berkomitmen mendukung upaya PLN, terutama dalam memperluas jaringan dan pemerataan akses listrik hingga ke wilayah tertinggal dan pedalaman.

"Pemerintah Provinsi Kalbar akan mendukung penuh seluruh program PLN guna memastikan pelayanan listrik yang lebih baik bagi masyarakat," tuturnya.

Pertemuan yang berlangsung hangat itu juga membuka ruang kolaborasi jangka panjang dalam percepatan pembangunan sektor ketenagalistrikan di Kalbar, baik dari sisi infrastruktur, investasi, maupun pelayanan pelanggan.

Dari data yang dihimpun, kebutuhan listrik di Kalimantan Barat meningkat seiring pertumbuhan rumah tangga, permukiman, dan industri. Berdasarkan data Dinas ESDM Kalbar, proyeksi kebutuhan listrik provinsi ini mencapai 3.006 MW pada tahun 2025.

Sementara itu, rasio elektrifikasi Kalbar menunjukkan tren positif. Hingga akhir 2024, rasio elektrifikasi telah mencapai 94,23 persen, menurut data PLN UID Kalbar. Namun, tantangan masih ada: diperkirakan 367 desa dari lebih dari 2.000 desa di Kalbar belum tersambung listrik.

Meski proyeksi kebutuhan tinggi, PLN UID Kalbar mencatat kondisi daya saat ini relatif aman. Laporan menunjukkan bahwa daya mampu pembangkit siap di angka 693 MW menghadapi beban puncak sekitar 552 MW, bahkan pada beberapa periode, Kalbar mengalami surplus daya.

Selain itu, rencana strategis (RUKN) energi nasional menyebut kebutuhan pertumbuhan beban puncak Kalbar dalam beberapa tahun ke depan, yang mengindikasikan perlunya tambahan kapasitas pembangkit dan penguatan sistem kelistrikan.

"Untuk itu, kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalbar dan PLN diharapkan membuka jalan bagi pembangunan listrik yang lebih merata dan andal, terutama di daerah terpencil. Surplus daya saat ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penetrasi listrik ke desa-desa yang belum terlayani penuh," kata Norsan.

Ria Norsan dan manajemen PLN sepakat bahwa peningkatan rasio elektrifikasi bukan sekadar target kuantitatif, tetapi juga upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui listrik yang stabil dan berkualitas.

"Jika sinergi ini terus berjalan, Kalbar bisa mempercepat transformasi energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kelistrikan, dari kota hingga pedesaan," kata dia.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar