Singkawang - Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) melatih 20 pelaku usaha digital marketing guna memperkuat sinergi pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) dalam menggerakkan ekonomi daerah setempat.
Pelatihan yang mengusung tema “go digital, grow global” itu, menurut Kepala Disparpora Kota Singkawang Heri Apriadi, di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (1/10), ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf agar mampu memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas pasar sekaligus mendukung daya tarik wisata daerah.
Menurut dia, pelaku ekraf kini dituntut tidak hanya menghasilkan produk inovatif dan berkualitas, tetapi juga cakap dalam strategi pemasaran berbasis digital.
“Dengan memanfaatkan media sosial, e-commerce, website, hingga konten digital, kita bisa menjangkau konsumen dari berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” ujar dia.
Heri mengatakan Singkawang memiliki potensi ekraf yang beragam dari kuliner, kriya, fesyen, seni pertunjukan, fotografi, hingga konten kreator.
Dengan dukungan digital marketing, menurut dia, potensi tersebut dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan daya saing produk lokal sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Kepala Bidang Ekraf Disparpora Kota Singkawang Darwin mengatakan pelatihan itu merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan melalui Bidang Ekraf. Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, kegiatan itu juga menjadi indikator capaian kinerja bidang ekraf daerah.
“Setiap tahun, kegiatan ini menghadirkan tema dan subsektor berbeda sebagai bentuk pemerataan dukungan terhadap 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada,” ujar dia.
Pada edisi 2025, subsektor yang dilibatkan meliputi kuliner, fesyen, kriya, dan seni pertunjukan. Pemilihan subsektor dilakukan dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran serta kebutuhan prioritas pengembangan digital marketing di sektor-sektor tersebut.
Darwin mengatakan keterbatasan anggaran menyebabkan pelatihan hanya bisa dilaksanakan sekali dalam setahun dengan jumlah peserta sekitar 20 orang. Meski begitu, pemkot berharap manfaat program pelatihan itu dapat dirasakan secara merata oleh subsektor ekraf lainnya.
“Di tahun sebelumnya, tema pelatihan menyasar subsektor berbeda, seperti konten kreator dan barista. Dengan rotasi tema tiap tahun, kami berharap seluruh subsektor ekraf di Singkawang dapat berkembang seiring dengan tumbuhnya pariwisata daerah,” katanya, menambahkan.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS