Pontianak - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat memfokuskan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada bantuan fisik, guna mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu.
"Kami ingin lebih fokus pada bantuan fisik, seperti penyediaan jamban, bantuan nutrisi, air bersih, dan perbaikan rumah tidak layak huni," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan program Genting hingga saat ini sudah melampaui target 100 persen dengan lebih dari 12 ribu keluarga terdata. Namun, pencapaian tersebut masih sebatas edukasi, sehingga diperlukan langkah nyata berupa dukungan fisik.
Nuryamin menjelaskan tantangan sosial di Kalbar sangat kompleks, mulai dari kondisi rumah tangga miskin, keterbatasan sanitasi dan air bersih, hingga perilaku masyarakat yang sulit diubah.
"Masih ada masyarakat yang terbiasa mengonsumsi air parit yang tercemar. Mengubah perilaku butuh waktu, berbeda dengan membangun jalan yang hasilnya langsung terlihat," katanya.
Selain itu, lanjutnya, anggaran dari APBD dan APBN masih sangat terbatas sehingga tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Oleh karena itu, BKKBN mendorong partisipasi masyarakat, termasuk lewat program Genting yang membuka peluang kolaborasi dari berbagai pihak.
Menurut Nuryamin, peran media juga sangat penting dalam mengawal keberhasilan program ini. Media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga pengawas sekaligus penggerak agar masyarakat lebih peduli terhadap masalah sosial.
Program Genting mendapat dukungan penuh dari Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita dan baduta.
"Kami minta media turut mengawal agar setiap dapur MBG memastikan sasaran utama program ini tepat, sehingga generasi muda kita lebih siap sejak dini," tuturnya.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
