Berita Indokalbar.com

09 Juli 2025

FGD Tata Niaga Sawit di Kalbar: Dorong Regulasi Ramp dan Pembentukan Tim

Foto: GAPKI Cabang Kalbar Melaksanakan FGD Pengawasan dan Tata Niaga Kelapa Sawit

KUBU RAYA – GAPKI Cabang Kalbar bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Polda Kalbar menyelenggarakan Fokus Group Discusion (FGD)
dalam rangka mencari solusi terhadap maraknya praktik tata niaga sawit yang tidak sesuai regulasi, seperti PKS tanpa kebun dan ramp sawit ilegal.

Kegiatan dilaksanakan di Ballroom Kencana Hotel Alimore, dengan tajuk “Pembinaan dan Pengawasan Tata Niaga Kelapa Sawit di Kalimantan Barat”, Rabu (9/7/2025).

Acara dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, penegak hukum, akademisi, pelaku usaha, asosiasi petani sawit, serta peserta dari kabupaten/kota se-Kalimantan Barat secara luring dan daring.

Selain itu, turut hadir mewakili Gubernur Kalbar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kalbar, Drs. Ignasius IK, S.H., M.Si.

Isu Strategis Tata Niaga TBS

Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Ketua GAPKI Cabang Kalbar, Aris Supratman, menyoroti berbagai persoalan krusial yang mengganggu iklim investasi perkebunan, seperti pencurian TBS, praktik loading ramp tanpa izin, hingga hadirnya PKS tanpa kebun. 

“Ini semua menjadi indikator lemahnya pengawasan dan disharmoni regulasi,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya forum ini dalam merekomendasikan pembentukan Tim Terpadu Pendampingan Percepatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di tingkat provinsi untuk mengawal tata kelola sawit yang berkelanjutan.

Mewakili Gubernur Kalbar, Drs. Ignasius IK menegaskan bahwa sawit tetap menjadi sektor strategis penopang perekonomian daerah. Namun, tantangan seperti konflik sosial, deforestasi, dan ketidakteraturan tata niaga, harus diatasi dengan sinergi lintas sektor.

“FGD ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah. Kita butuh regulasi yang mengatur tata niaga, termasuk keberadaan loading ramp, secara tegas dan konsisten,” ujarnya.

Dalam sesi materi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero, menyampaikan bahwa tata niaga TBS telah diatur melalui Permentan No. 13/2024 dan Pergub Kalbar No. 86/2022, namun implementasinya menghadapi kendala di lapangan, utamanya karena kehadiran loading ramp yang tidak sesuai regulasi dan belum memiliki NIB. Data mencatat, dari 359 ramp sawit di Kalbar, hanya 97 yang legal.

Sementara itu, Kadis Perindag ESDM Kalbar, Dr. H. Syarif Kamaruzaman, menguraikan dampak positif dan negatif keberadaan ramp. Ramp dapat membantu akses pekebun kecil ke pasar, namun jika tak diatur, bisa menyebabkan distorsi harga, memotong rantai kemitraan, dan menampung TBS ilegal.

Dari sisi perizinan, DPMPTSP Kalbar melalui Dayang Yuli Samsiah menjelaskan perlunya kejelasan KBLI yang digunakan untuk kegiatan loading ramp. Belum adanya regulasi spesifik menyulitkan pengawasan di lapangan.

Sementara Polda Kalbar yang diwakili Kompol Febriawan menekankan pentingnya pengawasan agar distribusi TBS berjalan sesuai ketentuan. 

“Praktik kebun sawit ilegal dan ramp tak berizin harus ditindak tegas untuk menjaga stabilitas industri sawit,” katanya.

Tanggapan dan Diskusi Interaktif

Penanggap dari unsur hukum dan akademisi, seperti Kabag Bantuan Hukum dan HAM Setda Provinsi Kalbar dan Dosen Fakultas Pertanian Untan, menyoroti pentingnya legalisasi ramp, pembinaan koperasi, serta sosialisasi kepada petani agar tidak terjebak dalam praktik tata niaga ilegal.

Diskusi interaktif dari peserta seperti Apkasindo Perjuangan, perwakilan perusahaan, dan dinas kabupaten, mengusulkan tindakan tegas terhadap ramp liar, serta penguatan kelembagaan koperasi dalam tata niaga TBS.

Rumusan dan Tindak Lanjut

Usai pemaparan tanggapan dan diskusi interaktif, akhirnya Forum merumuskan beberapa poin penting, di antaranya:

1. Evaluasi terhadap PKS tanpa kebun dan izin loading ramp yang tidak sesuai ketentuan,

2. Perlunya legalitas ramp sawit berbadan hukum dan berkemitraan resmi dengan PKS,

3. Kebutuhan regulasi khusus terkait ramp sawit dan klasifikasi KBLI,

4. Penegakan hukum terhadap pelanggaran tanpa pengecualian,

5. Pembentukan Tim Terpadu Provinsi untuk mendampingi tata kelola dan penyelesaian hambatan perkebunan sawit, dan

6. Keanggotaan tim meliputi Dinas Perkebunan, Disperindag, Dinas Tenaga Kerja, GAPKI, dan unsur lainnya.

Para peserta berharap hasil diskusi ini tidak hanya menjadi wacana, namun ditindaklanjuti menjadi kebijakan konkret demi mendukung tata kelola perkebunan kelapa sawit Kalimantan Barat yang berkelanjutan, transparan, dan adil bagi semua pihak. (***)

 

08 Juli 2025

Penyaluran bantuan PKH tahap II di Bengkayang capai 94 persen

Penyaluran bantuan PKH tahap II di Bengkayang capai 94 persen
Penyaluran bantuan PKH tahap II di Bengkayang capai 94 persen. (ANTARA)
Bengkayang - Penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat telah mencapai 94 persen.

Menurut Kordinator Kabupaten PKH Bengkayang, Dedianto, penyaluran bantuan sosial ini dilakukan melalui lembaga bayar yang sama seperti tahap sebelumnya, yaitu Kantor Pos dan Bank Himbara.

"Untuk wilayah Bengkayang, penyaluran PKH melalui Bank Mandiri telah mencapai progres yang signifikan, yaitu sekitar 94 persen. Artinya, sebagian besar masyarakat penerima bantuan telah mengambil bantuan melalui lembaga bayar tersebut," ujarnya di Bengkayang, Selasa.

Total penerima manfaat yang disalurkan melalui Bank Mandiri sebanyak 6.114 KPM. Dari jumlah tersebut sudah ada 5.000 lebih yang telah dicairkan oleh masyarakat penerima bantuan.

Namun, ada beberapa kasus di mana bantuan PKH harus dikembalikan ke kas negara. Hal ini disebabkan beberapa penerima bantuan yang tidak lagi layak menerima bantuan, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga menerima bantuan.

Dedianto menjelaskan bahwa pihaknya telah memproses temuan BPK terkait ASN yang menerima bantuan PKH. Oleh karena itu, mereka harus mengembalikan dana yang telah diterima ke kas negara.

"Penyaluran PKH tahap II di Bengkayang diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan progres penyaluran yang telah mencapai 94 persen, diharapkan bantuan dapat segera diterima oleh seluruh masyarakat penerima," ujarnya.

Dia menjelaskan, PKH merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat miskin dan rentan miskin. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

Oleh : Narwati/ANTARA

Polisi dan Damkar Bersihkan Tumpahan Solar di Tugu PKK Sekadau

Foto: Polisi bersama Damkar kabupaten sekadau bersihkan tumpahan solar dijalan raya

SEKADAU - Satlantas Polres Sekadau bersama Dinas Damkar Kabupaten Sekadau melakukan penyemprotan dan pembersihan tumpahan solar di ruas Jalan Merdeka, tepatnya di sekitar Bundaran Tugu PKK, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sekitar pukul 07.00 WIB, sebagai respons cepat atas informasi masyarakat mengenai adanya tumpahan solar di badan jalan yang dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

"Kami khawatir tumpahan solar ini bisa menyebabkan pengendara tergelincir. Oleh karena itu, langsung kami lakukan penanganan cepat bersama pihak Damkar Sekadau," jelas Kasat Lantas Polres Sekadau IPTU Sudarsono.

Petugas gabungan menaburkan sabun deterjen di area tumpahan guna menyerap dan menetralkan cairan solar yang tersebar di jalan. Setelah itu, mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyiram dan membilas permukaan aspal hingga bersih.

IPTU Sudarsono menambahkan, personel Satlantas turut melakukan pengaturan arus kendaraan selama proses pembersihan berlangsung, sehingga kelancaran lalu lintas tetap terjaga.

"Alhamdulillah, proses pembersihan berlangsung cepat dan arus lalu lintas kembali lancar. Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, dan segera melapor jika melihat kondisi jalan yang membahayakan," tambah IPTU Sudarsono.

Langkah responsif ini merupakan bagian dari upaya Satlantas Polres Sekadau dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, sekaligus mendukung situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Sekadau.



Sampaikan Isu Strategis Tentang Pembangunan, DPRD Sekadau Koordinasi Dengan Ketua DPRD Provinsi Kalbar

Foto: Anggota DPRD Kabupaten Sekadau Silaturahmi Dengan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat

PONTIANAK - Dalam rangka memperkuat sinergi antar lembaga legislatif, para anggota DPRD Kabupaten Sekadau melaksanakan kunjungan silaturahmi dan koordinasi ke Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Aloysius, S.H., M.Si, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Ketua DPRD Provinsi Kalbar ini dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD Sekadau, antara lain;

1. Hermanto – Ketua DPRD Kabupaten Sekadau,
2. Valentinus – Anggota DPRD,
3. Hans Christian, S.Sip – Anggota DPRD,
4. Drs. Paulus Subarno, M.Si – Anggota DPRD, dan
5. Zainal (Ayi Bong) – Anggota DPRD.

Kunjungan ini menjadi ajang penting untuk menyampaikan berbagai isu strategis yang tengah dihadapi masyarakat Kabupaten Sekadau, serta menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan DPRD Provinsi Kalbar dalam rangka mendukung program pembangunan daerah.

Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh para wakil rakyat dari Kabupaten Sekadau. Ia menyatakan bahwa komunikasi lintas level pemerintahan seperti ini sangat penting dalam mempercepat pembangunan serta menyelaraskan program kerja antara kabupaten dan provinsi.

“Kita harus terus membuka ruang dialog dan kolaborasi agar kebijakan yang dibuat di tingkat provinsi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di daerah,” ujar Aloysius.

Pertemuan ini diakhiri dengan penyerahan dokumen serta sesi foto bersama sebagai bentuk komitmen untuk terus menjaga sinergi dan kebersamaan dalam membangun Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sekadau.(Jeckmus)


Warga Desa Jawa Tengah Sungai Ambawang Sukses Gelar Wayang Kulit, Lestarikan Budaya Leluhur

Foto: Warga Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya menggelar pertunjukan seni budaya wayang kulit semalam suntuk

KUBU RAYA - Warga Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya sukses menggelar pertunjukan seni budaya wayang kulit semalam suntuk, Senin malam (7/7/2025). Pagelaran wayang kulit ini mengangkat lakon Gatotkaca Wisuda, yang sarat dengan pesan kepahlawanan, kejujuran, serta pengabdian kepada orang tua dan bangsa.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Kenduri Sedeqah Bumi, tradisi tahunan warga setempat sebagai wujud rasa syukur atas limpahan hasil bumi dan keselamatan desa.

Sejak sore, warga dari berbagai pelosok desa hingga kecamatan sekitar berdatangan memadati lokasi pagelaran. Suasana kekeluargaan begitu terasa, ditambah suguhan aneka kuliner tradisional yang disajikan secara gotong royong oleh warga.

Ketua Panitia: Kegiatan Ini Menjaga Warisan Leluhur

Ketua Panitia, Guntur Slamet, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara tersebut. Ia menegaskan bahwa pertunjukan wayang kulit ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana edukasi bagi generasi muda.

“Alhamdulillah, antusiasme warga luar biasa. Wayang kulit ini tidak hanya tontonan, tetapi juga sarana tuntunan. Lakon Gatotkaca Wisuda mengajarkan tentang kejujuran, keberanian, dan bakti kepada orang tua. Kami ingin anak-anak muda mengenal dan mencintai budaya leluhur kita,” ujarnya.

Paguyuban Jawa Kalbar Apresiasi dan Dukung Pelestarian Budaya

Dukungan juga datang dari Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB). Sekretaris PJKB, Edi Suhairul, menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga Desa Jawa Tengah dalam melestarikan budaya warisan leluhur.

“Kami dari Paguyuban Jawa Kalbar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Wayang kulit bukan hanya hiburan, tapi juga media dakwah budaya yang penuh nilai-nilai luhur. Ini penting untuk terus dilestarikan di tengah arus globalisasi,” ungkap Edi Suhairul.

Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda untuk menjaga dan meneruskan tradisi budaya seperti wayang kulit.

“Kegiatan seperti ini menjadi contoh baik. Harapannya, generasi muda bisa mengambil peran dalam melestarikan budaya, dan kami di Paguyuban siap mendukung setiap kegiatan pelestarian budaya seperti ini,” tambahnya.

Warga Berharap Tradisi Ini Terus Berlanjut

Warga yang hadir pun berharap acara serupa dapat terus digelar setiap tahun.

“Bagus sekali acaranya, apalagi lakonnya penuh makna. Semoga setiap tahun tetap diadakan, supaya anak-anak muda juga tahu betapa berharganya budaya kita ini,” kata salah satu warga.

Pagelaran wayang kulit di Desa Jawa Tengah ini bukan sekadar hiburan, tapi menjadi momentum pelestarian budaya, mempererat silaturahmi warga, dan meneguhkan jati diri di tengah kemajuan zaman. (Tim liputan)



07 Juli 2025

Jamaah haji kloter pertama asal Kalbar tiba di tanah air

Jamaah haji kloter pertama asal Kalbar tiba di tanah air
Jamaah haji kloter pertama asal Kalbar tiba di tanah air. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Erlina Norsan menyambut kedatangan kloter pertama jamaah haji asal Kalbar yang tiba di Embarkasi Batam.

"Kloter pertama ini terdiri atas jamaah haji asal Kabupaten Kubu Raya dan Sambas, dengan jumlah total sebanyak 444 orang. Setelah proses penyambutan di Batam, para jamaah dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju Pontianak pada hari yang sama, sesuai dengan jadwal penerbangan yang telah ditetapkan," kata Ria Norsan di Batam, Minggu.

Pada kesempatan itu juga, Norsan menyampaikan doa dan penghormatan bagi jamaah yang wafat di Tanah Suci selama menjalankan ibadah.

"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di surga-Nya. Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan," katanya.

Gubernur Kalbar juga mengingatkan pentingnya mewujudkan makna haji yang mabrur sebagai bentuk kesempurnaan ibadah yang telah dilaksanakan. Menurutnya, haji yang mabrur adalah jaminan surga dari Allah SWT.

"Kami berharap para jamaah dapat membawa oleh-oleh haji yang paling utama, yakni perubahan sikap dan peningkatan kualitas ibadah. Ciri haji mabrur itu terlihat dari meningkatnya kedekatan dengan Allah SWT serta kepedulian sosial yang lebih baik terhadap sesama," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ria Norsan turut mengimbau agar setibanya di rumah masing-masing, jemaah haji tetap memperhatikan kondisi kesehatan dengan memeriksakan diri terlebih dahulu sebelum berinteraksi intens dengan keluarga.

"Biasanya ada potensi tertular penyakit seperti batuk dan flu. Jadi sebaiknya tetap memakai masker saat pertama kali bertemu keluarga sebagai langkah antisipasi demi menjaga kesehatan bersama," katanya.

Sementara itu, salah satu jemaah haji asal Kabupaten Sambas, Nety Aprianti, menyampaikan rasa syukur karena telah menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.

"Alhamdulillah kami telah sampai di Batam dengan selamat. Terima kasih atas pelayanan yang sangat baik sejak keberangkatan hingga kepulangan. Kami juga mengapresiasi kehadiran langsung Bapak Gubernur Kalbar yang telah menyambut kami secara langsung," kata Nety.

Nety juga mengungkapkan kepuasannya terhadap pelayanan haji tahun 2025, terutama dalam hal kesehatan dan konsumsi, serta dukungan moril dan materil dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sambas.

"Semoga kami semua menjadi haji dan hajah yang mabrur dan mabrurah, serta mampu menjadi contoh teladan di tengah masyarakat," tuturnya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

06 Juli 2025

UPB dan PJKB Gelar Sunatan Massal Gratis: Kolaborasi Pendidikan, Budaya, dan Pengabdian Kesehatan

Foto: UPB dan PJKB Gelar Sunatan Massal Gratis

PONTIANAK - Dalam semangat memperkuat pengabdian kepada masyarakat, Universitas Panca Bhakti (UPB) bersama Keluarga Besar Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) menyelenggarakan kegiatan Sunatan Massal Gratis, yang berlangsung pada Minggu 6/7 di Pontianak.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud nyata kepedulian sosial, tetapi juga mempererat ikatan kekeluargaan antara warga, khususnya masyarakat Jawa di Kalimantan Barat. Acara ini diikuti oleh puluhan anak-anak dari berbagai daerah, yang mendapatkan layanan khitan secara gratis oleh tim medis profesional.

Rektor UPB sekaligus Ketua Umum PJKB, Dr. Purwanto, S.H., M.Hum, FCBArb. Menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari penguatan nilai-nilai gotong royong dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi ruh perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan.

“Kami ingin hadir di tengah masyarakat, tidak hanya lewat pendidikan formal, tapi juga lewat aksi nyata yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sunatan massal ini adalah bagian dari bentuk kepedulian kami,” ungkap Dr. Purwanto.

Salah satu tokoh medis yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini adalah Dr. dr. Tri Wahyudi, SpOG, Subsp Obginsos, yang memberikan kontribusi penting dalam aspek kesehatan dan edukasi selama kegiatan berlangsung. Beliau menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara dunia pendidikan dan komunitas sosial dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kegiatan seperti ini harus terus didukung dan diperluas. Selain manfaat medisnya, ada nilai-nilai edukasi, empati, dan budaya gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat,” ujar Dr. dr. Tri Wahyudi.

Selain prosesi khitan, panitia juga menyiapkan paket bingkisan, pemeriksaan kesehatan tambahan, serta hiburan anak-anak agar suasana tetap hangat dan bersahabat bagi seluruh peserta dan keluarganya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara kampus, komunitas, dan tenaga medis dapat menghasilkan dampak sosial yang positif, dan diharapkan bisa terus berlanjut sebagai agenda rutin tahunan. (Jeckmus)



04 Juli 2025

Pemkab Bengkayang pastikan SPMB berjalan lancar dan transparan

Pemkab Bengkayang pastikan SPMB berjalan lancar dan transparan
Pemkab Bengkayang pastikan SPMB berjalan lancar dan transparan. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat memastikan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di daerah setempat berjalan lancar, transparan, dan berkeadilan.

"Untuk mewujudkan hal tersebut kita bersama pimpinan daerah selama proses pendaftaran melakukan inspeksi lapangan di sejumlah sekolah selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 1-3 Juli 2025. Semua berjalan lancar sesuai petunjuk teknis," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono di Bengkayang, Jumat.

Inspeksi yang dilakukan tersebut kata Heru, bertujuan memastikan implementasi kebijakan penerimaan murid baru berjalan objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan bebas dari diskriminasi.

Namun katanya, beberapa permasalahan turut muncul di lapangan, khususnya terkait dengan syarat wajib melampirkan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai bagian dari dokumen pendaftaran. Masyarakat menyampaikan keluhan bahwa tidak semua orang tua murid dapat segera memenuhi syarat tersebut karena berbagai kendala administratif dan ekonomi.

Dokumen bukti lunas PBB tersebut kata dia, memang menjadi syarat baru pada tahun ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bupati Bengkayang tentang Penetapan Petunjuk Teknis SPMB 2025. Namun demikian, Heru menegaskan bahwa fleksibilitas tetap diberikan.

“Bukti lunas PBB tidak harus disertakan saat pendaftaran awal. Bisa disusul saat pendaftaran ulang, saat rapat komite, maupun saat pembagian rapor. Prinsip utamanya adalah tetap menjamin akses pendidikan yang merata dan adil bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Heru juga menambahkan bahwa melalui kebijakan ini, Disdikbud turut mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya tertib pajak sebagai bagian dari tanggung jawab warga negara.

“Pembayaran PBB adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan PAD yang kuat, pemerintah daerah bisa membiayai berbagai pembangunan, termasuk pembangunan di sektor pendidikan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang menyatakan komitmennya untuk terus memantau dan mengevaluasi proses SPMB agar tidak ada satu pun anak usia sekolah yang tertinggal dari layanan pendidikan hanya karena persoalan administratif. Proses ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola pendidikan sekaligus wujud tanggung jawab dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bersih, adil, dan berpihak pada kepentingan anak.

Oleh : Narwati/ANTARA

Tanggapi Keluhan Warga Bantaran Sungai Sekadau, Polisi Tindak PETI Sekadau Hulu

Foto: Polisi lumpuhkan peralatan mesin yang digunakan untuk aktivitas pertambangan emas tanpa izin di kecamatan sekadau hulu.

SEKADAU - Upaya penegakan hukum terhadap aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) terus dilakukan jajaran Polres Sekadau. Pada Kamis (3/7/2025) sore, personel Polsek Sekadau Hulu menindak praktik PETI di aliran Sungai Sekadau-Rawak, tepatnya di Dusun Selintah, Desa Rawak Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kapolsek Sekadau Hulu IPTU Agustam menjelaskan, penindakan ini bermula dari laporan masyarakat terkait aktivitas PETI di lokasi tersebut. Berbekal informasi itu, petugas bergerak menuju lokasi sekitar pukul 12.30 WIB untuk melakukan penyelidikan.

“Saat melintas di sekitar Jalan Selintah - Empaong, anggota mendengar suara mesin dompeng di tengah sungai. Tim kemudian melakukan penyisiran menggunakan perahu mesin, dan sekitar pukul 17.00 WIB tiba di titik lokasi,” jelas IPTU Agustam, Jumat (4/7).

Sesampainya di lokasi, petugas mendapati satu unit rakit beserta peralatan penambangan emas tanpa izin. Namun para pekerja diduga telah melarikan diri sebelum petugas tiba. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu buah paralon berukuran 4 inci, selang spiral 4 inci, selang plastik 2 inci, tiga buah karet pambel, selembar kain kian, serta kain alas kaki. Sementara itu, mesin dompeng yang ditemukan di lokasi langsung dilumpuhkan oleh petugas agar tidak dapat dipergunakan kembali.

IPTU Agustam mengungkapkan, dalam proses penindakan ini petugas sempat menghadapi sejumlah kendala. Jarak menuju lokasi yang cukup jauh membuat perjalanan memakan waktu lama, ditambah kondisi arus sungai di beberapa titik yang dangkal hingga perahu sempat mengalami kerusakan. Meski begitu, tim berhasil menyelesaikan penyisiran dan membawa barang bukti ke Mapolsek Sekadau Hulu.

Penindakan ini juga sekaligus menjawab keluhan warga yang selama ini terganggu akibat keruhnya air Sungai Sekadau. Pasalnya, sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, hingga memasak.

“Sungai menjadi sumber air utama warga, sehingga keruhnya air akibat aktivitas PETI jelas merugikan masyarakat,” kata IPTU Agustam.

Sebelumnya, pada Senin (30/6), aparat Desa Nanga Biaban bersama TNI dan Polri juga telah memasang spanduk imbauan larangan PETI di sejumlah titik strategis agar mudah terbaca oleh warga. Langkah tersebut menjadi bagian dari sinergi tiga pilar dalam menegakkan aturan dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Ini sejalan dengan upaya kami memberantas PETI yang merusak ekosistem, mencemari sungai, dan membahayakan kesehatan masyarakat,” tegas IPTU Agustam.

Saat ini, identitas para pelaku masih dalam penyelidikan. Petugas akan mendalami kepemilikan mesin dompeng sekaligus mengidentifikasi para pekerja yang terlibat dalam aktivitas penambangan ilegal tersebut.

Atas perbuatannya, para pelaku nantinya dapat dijerat Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

“Kami berkomitmen menindak tegas segala bentuk aktivitas tambang ilegal demi melindungi masyarakat dan kelestarian lingkungan,” pungkas IPTU Agustam. (**)



03 Juli 2025

Tim gabungan padamkan karhutla di Jalan menuju Bandara Singkawang

Tim gabungan padamkan karhutla di Jalan menuju Bandara Singkawang
Tim gabungan padamkan karhutla di Jalan menuju Bandara Singkawang. (ANTARA)
Singkawang - Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Manggala Agni, Damkar, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Singkawang melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di jalan menuju bandara di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis.

"Pemadaman karhutla dilakukan berdasarkan informasi yang disampaikan MPA Kelurahan Sedau," kata Kepala BPBD Singkawang, Nana Priyatna.

Karhutla di jalan menuju bandara tersebut sudah terjadi sejak Selasa (1/7) sekitar pukul 20.30 WIB. Hal itu dibuktikan dengan masih adanya kepulan asap yang muncul dari lapisan tanah gambut tersebut.

"Hingga sekarang luas lahan yang terbakar sekitar 2,5 hektare," ujarnya.

Sementara jarak kebakaran lahan dengan perumahan masyarakat dan Bandara Singkawang sekitar 3 kilometer.

Dalam upaya pemadaman, pihaknya menggunakan sarana prasarana seperti satu unit kendaraan roda empat, satu unit mobil tangki, dua unit mesin jinjing, satu unit Y Connector, tujuh gulung selang 1,5 Inc, dua gulung selang hisap/sedot, dua unit nozzle, satu unit sekop, satu unit terpal, dan satu unit tandon air.

Dalam upaya pemadaman, lanjutnya, tim melakukan operasi pemadaman darat dengan jarak sumber air menuju titik api 500 meter.

Kemudian, tim menggunakan teknik gelar seri tipe 1 dari sumber air kemudian ditampung ke dalam tandon air dengan kapasitas penampungan 4.000 liter. Selanjutnya disedot kembali dengan menggunakan mesin Waterack milik Manggala Agni dan mesin Mini Tracker milik BPD dan MPA.

Oleh : Narwati/ANTARA

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda