Pemkot Singkawang fokus cegah penyakit menular pada babi - Berita Indokalbar.com

23 Agustus 2025

Pemkot Singkawang fokus cegah penyakit menular pada babi


Singkawang - Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, Kalimantan Barat, menegaskan fokus utama saat ini adalah penanganan dan pencegahan penyakit menular pada babi atau African Swine Fever (ASF).

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie di Singkawang , Sabtu, mengatakan langkah itu penting untuk menjaga stabilitas sektor peternakan, sekaligus pasokan pangan bagi masyarakat.

Menurutnya, ASF merupakan penyakit menular yang sangat mematikan bagi babi. Meskipun tidak menular ke manusia, kata dia, dampak ASF bisa meluas karena berpengaruh langsung terhadap ekonomi peternak dan ketersediaan daging babi di pasaran.

“Serangan ASF pada akhir 2022 telah menyebabkan penurunan drastis populasi ternak babi di Kota Singkawang yang sebelumnya mencapai 29 ribu ekor,” kata Tjhai Chui Mie.

Kondisi tersebut, lanjutnya, tidak hanya merugikan peternak, tetapi juga memicu inflasi akibat berkurangnya pasokan daging babi. Situasi ini menjadi pelajaran penting bahwa pencegahan harus diprioritaskan agar kerugian serupa tidak terulang.

Untuk itu Pemkot Singkawang mendorong penerapan biosekuriti ketat di seluruh usaha peternakan. Langkah tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin, desinfeksi kandang, peralatan, serta pembatasan lalu lintas hewan dari daerah yang terdeteksi wabah.

Selain upaya mandiri peternak, kata dia, pemerintah daerah juga melibatkan lintas sektor guna memperkuat strategi pencegahan.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta FAO yang telah menghadirkan Program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) di Singkawang,” ujarnya.

Program tersebut, menurut Tjhai Chui Mie, menjadi instrumen penting untuk memulihkan kembali populasi babi, sekaligus meningkatkan pengetahuan peternak mengenai tata kelola peternakan yang aman dari ancaman ASF.

Ia menyebut edukasi dan pendampingan intensif menjadi bagian dari program ini.

Wali Kota Singkawang itu berharap penerapan biosekuriti berbasis komunitas dapat mempercepat pemulihan sektor peternakan babi di Singkawang.

“Dengan begitu kebutuhan protein hewani masyarakat bisa terpenuhi secara mandiri tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah,” katanya.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar