Berita Indokalbar.com @media screen and (max-width:768px) { .banner{margin:65px auto 0 auto;} } -->

Kalbar

Hukum

Peristiwa

Ad Placement

Hukum

18 November 2025

Badariah dan perahu baca yang menyalakan literasi di Tanjung Saleh


Pontianak - Setiap selepas Ashar, ketika matahari tidak lagi bersinar terik, sebuah perahu kecil bergerak perlahan menyusuri perairan Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Di perahu tersebut, seorang perempuan muda berkerudung biru dan menggunakan topi hitam menggenggam erat pengayuh sambil sesekali mencelupkannya ke air dan mendorongnya ke belakang agar perahu terus bergerak.

Di depan perempuan tersebut ada tiga buah kotak plastik berisikan tumpukan buku yang tersusun sesuai kategori bacaan.

Dengan senyumnya yang khas, perempuan tersebut melambaikan tangan kepada sekelompok anak-anak yang bermain di gertak (jembatan kecil) di tepian sungai. Anak-anak membalas lambaian itu dengan sorakan mengelu-elukan nama perempuan muda tersebut.

"Kak Badar..Kak Badar datang," anak-anak itu berteriak sambil berlari mendekati Siti Badariah, nama lengkap pejuang literasi dari Desa Tanjung Saleh itu.

Mereka kemudian bergegas memilih beberapa buku bacaan dari dalam kotak, kemudian bersama-sama membaca di atas gertak.

Perjalanan tersebut bukan sekedar rutinitas, Ia adalah perjuangan panjang seorang penggiat literasi yang selalu berkeyakinan bahwa membaca akan mengubah jalan hidup, bahkan di desa terpencil yang hanya bisa di jangkau oleh perahu.

Bagi Badariah, senyum anak-anak saat membaca buku menjadi kebanggaan tersendiri, sebuah cita-cita yang tumbuh tanpa rencana.

Ketika masih semester enam saat kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Badariah mengikuti program pengabdian kepada masyarakat di Desa Peniti, Kabupaten Mempawah. Di sana dirinya mendapatkan tugas sederhana, merapikan buku-buku perpustakaan desa tempatnya bertugas.

Di sana Badariah melihat bagaimana sebuah desa bisa hidup oleh bacaan, bagaimana susunan rak buku bisa menjadi jendela tempat anak-anak melihat dunia lebih luas dari halaman buku yang mereka baca.

Ketika pulang ke Tanjung Saleh, pengalamannya di perpustakaan Desa Peniti tersebut mengusik pikirannya. Dia bertanya-tanya, mengapa di desanya tidak memiliki ruang baca seperti di sana. Bagaimana anak-anak di Desa Tanjung Saleh bisa mengenal buku jika mereka tidak pernah melihatnya.

Pertanyaan yang memendam di pikirannya itu pun terjawab ketika sebuah momentum datang saat dirinya mengikuti sang ibu menghadiri pengajian di Kantor Desa Tanjung Saleh pada 2017.

Ketika masuk ke salah satu ruangan di kantor desa itu, Badariah merasa miris melihat rak buku tertata sangat rapi, bahkan terlalu rapi. Tidak ada jejak tangan anak-anak, apa lagi bekas lembaran buku yang pernah dibuka.

"Dari ruangan ini saya melihat buku yang rapi, bahkan masih ada yang terbungkus plastik, tanda belum pernah di baca," kata Badar saat ditemui di Tanjung Saleh, pertengahan November. 

Dari situlah lahir gagasan untuk memindahkan buku-buku tersebut ke teras rumahnya, dengan harapan agar bukuitu bisa dibaca anak-anak dan siapa pun yang melewati rumahnya. Badar dan sahabat baiknya Maesura kemudian meminta izin kepada Kepala Desa Tanjung Saleh untuk mengadopsi buku-buku tersebut agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Dengan menggunakan perahu, dia dan Maesura mengangkat buku tersebut dan memindahkannya di teras rumah, kemudian menambah beberapa tempelan motivasi agar menarik minat baca masyarakat.

Usaha mereka membuahkan hasil, karena pada hari pertama anak-anak ramai datang, dan pada hari ke dua semakin ramai. Namun memasuki minggu ke tiga, menjadi sepi, tidak ada lagi anak-anak yang datang menyentuh buku di rumahnya.

Kepahitan tersebut memupuskan semangat Badariah. Bahkan ketika kembali ke kampus, dia mendengar bisik-bisik tetangga yang mengatakan dirinya tidak lagi sesemangat dulu, tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dimulainya.

Perahu Baca Tansal
Gosip-gosip tetangga dan masyarakat tersebut seolah menampar Badariah, dan pada akhir pekan dia kembali pulang ke Tanjung Saleh, Ia bangkit, Ia semakin tertantang.

Setibanya di rumah, dia kembali mengumpulkan anak-anak, dia mencoba metode baru, mengajak anak-anak bermain terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membaca bersama.

Namun, Tanjung Saleh merupakan desa yang di kelilingi perairan, terdiri atas tiga dusun, dan puluhan RT yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu. Tidak semua anak bisa datang ke teras rumahnya untuk membaca sehingga ini menjadi tantangan yang lebih besar bagi Badariah.

Dari permasalahan tersebut, tercetuslah ide, sebuah gagasan yang membawanya mampu berdiri tegak menyulut semangat membaca masyarakat Tanjung Saleh. Badariah pun memutuskan menggunakan perahu untuk membawa buku bacaan dan "menggiring bola" mendekatkannya kepada anak-anak.

Dengan perahu tersebut, Badariah membawa buku keliling, dari satu dusun ke dusun lainnya. Anak-anak yang awalnya takut mengira dirinya menjual buku, lama-lama menanti kedatangannya.

Dengan Perahu Baca tersebut, Badariah mengajak anak-anak untuk bermain, kemudian memperkenalkan buku dengan cara yang membuat mereka gembira, bukan terpaksa.

"Buku ini bukan buku tugas, tetapi buku ini adalah teman yang akan mengubah hidup kalian menjadi lebih baik," begitu yang selalu dikatakannya kepada anak-anak.

Sambil membawa buku dengan perahu, dirinya juga terus menata perpustakaan kecil di teras rumahnya, sehingga semakin sering anak-anak dan orang dewasa yang datang untuk membaca buku koleksi taman bacaannya.

Lama kelamaan, dari satu titik taman bacaan, bertambah menjadi dua, lalu tiga; dusun Parit Pangeran, Dusun Kampung Tengah, dan Dusun Patit Rembak. Ketiga taman bacaan masyarakat (TBM) tersebut berdiri tanpa bantuan besar, hanya gotong royong, tanah pinjaman, podok kecil dan semangat yang tidak pernah menyerah.

Sebagai perwakilan relawan Kampung Baca Tansal, Mulia merasa bangga bisa berpartisipasi dalam setiap program pada TBM tersebut

"Kami hadir dengan satu tujuan, yaitu berbagi dan berkontribusi untuk masyarakat. Menjadi volunter adalah kesempatan untuk belajar, menambah pengalaman dan meningkatkan kepekaan sosial," kata Mulia.

Sejumlah relawan di sana bukan hanya memberikan tenaga dan waktu, tetapi juga hati dan kepedulian, serta keyakinan bahwa bersama-sama bisa membuat perubahan yang berarti. 

Qori, relawan lainnya, merasakan keberadaan KBT Desa Tanjung Saleh memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat. Semua fasilitas buku, kegiatan dan perlombaan yang tersedia dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak TK hingga orang dewasa.

Antusiasme warga dalam mengikuti berbagai kegiatan yang rutin diselenggarakan di KBT sangat tinggi. Para orangtua juga sangat mendukung anak-anak mereka untuk turut serta dalam melestarikan koleksi buku yang ada di KBT dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan minat baca di desa ini.

"Bahkan banyak orang tua yang terlibat langsung sebagai relawan di KBT," kata Qori.

Bagi Qori, KBT adalah simbol kebangkitan literasi di Desa Tanjung Saleh.

Ini bukan sekedar tempat untuk membaca, tetapi juga menjadi pusat kegiatan edukatif yang melibatkan seluruh masyarakat. KBT telah berhasil menciptakan budaya membaca yang tidak hanya terbatas pada anak-anak tetapi juga melibatkan orang dewasa dan orang tua, yang semakin sadar pentingnya peran mereka dalam mendukung pendidikan anak-anak.

Semangat literasi dari pelosok

TBM Kampung Baca Tansal menjadi titik terang bagi warga yang jauh dari akses perpustakaan. Dengan koleksi buku beragam dari cerita anak-anak, komik, novel, hingga buku bacaan lainnya, TBM Kampung Baca Tansal menjadi ruang bagi setiap orang untuk membaca dan belajar.

Bagi Ketua Umum Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Nero Taopik Abdillah meski keberadaannya di pelosok Kalimantan Barat, sebuah taman bacaan masyarakat yang sederhana tapi penuh semangat terus berperan dalam meningkatkan literasi masyarakat.

Menurut Taopik, literasi di Kampung Baca Tansal bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi mencakup kemampuan lebih luas, memahami, menganalisis, hingga menerapkan informasi yang diperoleh.

"Di sini masyarakat tidak hanya belajar literasi baca dan tulisan tetapi juga literasi digital, finansial, sains, hingga literasi budaya dan kewarganegaraan. Sehingga, pengunjung TBM ini tidak hanya bertambah pengetahuannya, tetapi juga meningkat kemampuan kritisnya dalam menilai informasi," kata Taopik saat berkunjung ke Pontianak, belum lama ini.

TBM Kampung Baca Tansal adalah satu dari 3.215 TBM yang terdaftar di Forum TBM. TBM ini tidak hanya aktif menjalankan berbagai program yang diterima oleh masyarakat setempat, tetapi juga telah mendapatkan penghargaan di tingkat kabupaten, provinsi dan bahkan nasional.

Keberadaan TBM ini adalah inspirasi bagi TBM lainnya di Kalbar dan di seluruh Indonesia, karena keistimewaan TBM Kampung Baca Tansal terletak pada kreativitas program-programnya. TBM ini menghadirkan berbagai aktivitas seperti perahu baca, sebuah program unik yang membawa buku-buku ke daerah-daerah terpencil melalui jalur sungai.

Program lainnya seperti Ahad Cerdas dan Bimbingan Belajar memberikan bimbingan pendidikan kepada anak-anak dan remaja. TBM ini juga menghidupkan seni dan budaya dengan pelatihan tari dan memperkenalkan tari tradisional kepada anak-anak muda agar mereka tetap mengenal budaya.

"Kampung Baca Tansal adalah pusat pembelajaran informal yang terbuka untuk semua usia. Dengan komitmen luar biasa, TBM ini buka 24 jam, menjadi rumah belajar bagi siapa saja, kapan saja. Anak-anak remaja, hingga orang dewasa bebas datang dan belajar tanpa batasan waktu," kata Taopik.

Sebagai Ketua umum Forum TBM, Taopik sangat mengapresiasi dedikasi TBM Kampung Baca Tansal yang tanpa lelah mengabdi bagi literasi masyarakat.

Kepala Desa Tanjung Saleh Syarif Mukshin Alhiduan juga merasa bahwa TBM Kampung Baca Tansal telah menjadi tempat inspiratif bagi anak-anak dan masyarakat untuk mengeksplorasi dunia literasi.  

"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberadaan TBM ini, termasuk para relawan, donatur dan masyarakat yang selalu antusias berpartisipasi, kata Syarif Mukshin Alhiduan. 

Demikian halnya dengan Kepala Dusun Kampung Tengah Iwansyah yang merasa bahwa TBM Kampung Baca Tansal menjadi inisiatif yang sangat berharga karena memberikan dukungan belajar bagi anak-anak yang memerlukan tambahan pemahaman dalam pelajaran sekolah.

Dengan adanya kampung Baca Tansal, proses belajar menjadi lebih terorganisir sehingga anak-anak dapat mengikuti kegiatan belajar lebih efektif dan menyenangkan. 

Penghargaan​

​​​​​Setelah tiga tahun berjuang menggiatkan literasi masyarakat di Desa Tanjung Saleh, Kampung Baca Tansal menjelma menjadi contoh dan Siti Badariah diminta untuk berbagi pengalaman di depan para akademisi dan penggiat literasi lainnya di tingkat daerah hingga Nasional.

Sejumlah penghargaan dan pengakuan pun terus berdatangan, menorehkan nama Badariah sebagai salah satu penggiat literasi berpengaruh.

Salah satu penghargaan yang diterimanya dan berimplikasi besar terhadap program Kampung Baca Tansal adalah Apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2021 tingkat Provinsi Kalbar Bidang Pendidikan dari Astra Internasional.

Panghargaan tersebut, membuat Siti Badariah semakin termotivasi untuk mengembangkan Kampung Baca Tansal dengan berbagai terobosan dan program yang tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Dengan adanya bantuan dari penyelenggara Satu Indonesia Award dan sejumlah pihak lainnya, saat itu Siti Badariah dan voulenter KBT menjalankan berbagai program baru, seperti Ahad Cerdas, pelatihan dasar komputer, kelas menulis kaligrafi hingga sekolah orang tua.  

Pada kegiatan Ahad Cerdas,  KBT menghadirkan narasumber inspiratif guna memberikan dorongan semangat kepada anak-anak. Lewat kegiatan ini mereka diperkenalkan dengan berbagai figur profesi agar dapat menumbuhkan mimpi serta motivasi anak-anak d,alam meraih cita-cita di dunia kerja. 

Selain itu, ada juga aktivitas edukatif lainnya seperti membuat kerajinan, membaca cerita dan aneka kegiatan literasi yang dilaksanakan secara rutin seperti kegiatan Kemah Literasi dan Festival Pemuda Tansal yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya.

Namun bagi Badariah, penghargaan terbesar bukanlah sebuah piagam, melainkan ketika melihat anak-anak yang dulu ia temui di sampan, kini ikut menjadi relawan baru di Kampung Baca Tansal. Generasi yang ia ajari membaca, kini ikut mengajari kelompok yang lebih kecil.

Sudah hampir delapan tahun Badariah melakoni perjuangan ini. Saat ini Ia bekerja sebagai Dosen di Universitas PGRI Pontianak. Di sela kesibukannya mengajar, dia juga terus menghidupkan tiga taman bacaaan dan tetap membawa buku dengan perahu setiap akhir pekan. 

Oleh Rendra Oxtora/ANTARA

Operasi Zebra, Sipropam Kubu Raya Tertibkan Internal: “Polri Harus Jadi Teladan”

Foto: Operasi Zebra Kapuas 2025 di Kubu Raya 


KUBURAYA - Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Kubu Raya menggelar kegiatan Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Gaktiplin) terhadap seluruh personel Polres Kubu Raya, Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan langsung di depan Mako Polres Kubu Raya dipimpin Kasi Propam IPTU Suroso didampingi Kanit Provos.


Meski digelar di pagi hari, kegiatan berlangsung ketat. Satu per satu personel dihentikan untuk diperiksa kelengkapan kendaraan, surat-surat, serta dokumen pernyataan diri sebagai anggota Polri. Pemeriksaan ini menjadi bagian dari langkah internal Polres Kubu Raya guna memastikan seluruh personilnya benar-benar patuh terhadap aturan, khususnya selama masa Operasi Zebra Kapuas 2025.


Kasi Propam IPTU Suroso melalui Kasi Humas Polres Kubu Raya, IPTU P. Pasaribu menjelaskan, Gaktiplin dilakukan bukan semata tindakan pengawasan, tetapi juga bentuk komitmen Polri menegakkan disiplin mulai dari internal.


“Di masa Operasi Zebra Kapuas 2025 ini, masyarakat melihat Polri sebagai teladan. Maka personel harus lebih dulu menunjukkan sikap tertib, mulai dari kelengkapan surat kendaraan hingga kedisiplinan pribadi. Kalau ada pelanggaran, ya tetap ditindak. Polri harus menjadi contoh, bukan sebaliknya,” tegasnya.


Menurutnya, pemeriksaan internal seperti ini menjadi bukti bahwa Polres Kubu Raya konsisten menjaga kualitas pelayanan publik. Ketaatan anggota terhadap aturan dasar, katanya, berbanding lurus dengan kualitas pengabdian mereka di lapangan.


“Jika personel disiplin, masyarakat pun akan semakin percaya. Gaktibplin ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari pembentukan karakter dan tanggung jawab,” ujarnya.


Pemeriksaan berjalan lancar dan terstruktur. Personel yang tidak membawa kelengkapan diminta segera melengkapi, sementara bagi pelanggaran yang ditemukan diterapkan tindakan sesuai ketentuan.


Kegiatan Gaktibplin ini rencananya akan terus dilakukan selama masa Operasi Zebra Kapuas 2025 untuk memastikan seluruh personel tampil sebagai figur yang layak dicontoh masyarakat.








17 November 2025

CPNS Sanggau kembangkan peta tanah ulayat berbasis SIG


Pontianak - Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahap VI Angkatan XIV tahun 2025 Kabupaten Sanggau, Muhammad Rizky Abdili berhasil menyusun database dan peta bidang tanah ulayat berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai bagian dari aktualisasi nilai ASN BerAKHLAK. 

"Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Desa Suka Gerundi, Kecamatan Parindu, yang merupakan salah satu wilayah dengan keberadaan tanah ulayat yang masih dijaga masyarakat adat," kata Rizky yang bertugas di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, Senin.

Melalui survei lapangan, Rizky bersama tim berhasil mengumpulkan 128 titik koordinat pada lokasi Tanah Ulayat Tembawang Muntuh dengan luas 15,9 hektare (159.233,5 m²).

Tanah ulayat tersebut selama ini dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan adat dan ekonomi, terutama melalui hasil hutan bukan kayu seperti rotan, bambu, tengkawang, kelupai, jito, langsat, langir, dan cempedak, serta kawasan hutan yang dikelola secara turun-temurun. 

Data yang dihimpun kemudian diolah menjadi Peta Bidang Tanah Ulayat Tembawang Muntuh berbasis SIG, yang telah disosialisasikan internal kepada Bidang Pertanahan sebagai tahap awal digitalisasi informasi pertanahan adat. 

Selain itu, beberapa bidang tanah ulayat lain di desa tersebut juga telah memiliki data koordinat sehingga dapat dipetakan lebih lanjut oleh perangkat teknis.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pertanahan sekaligus mentor peserta, Manuel Fernandes, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. 

"Hasil aktualisasi ini patut diapresiasi, terutama sebagai langkah awal penguatan data pertanahan adat. Namun yang paling utama bagi seorang ASN tetap menjaga nilai integritas, selain kompetensi teknis dan etika kerja," katanya.

Penguji Seminar Laporan Aktualisasi, Dr. Ambius Anton, S.Pt., M.Si., menilai penyusunan data tanah ulayat berbasis SIG memiliki nilai strategis bagi penguatan perlindungan hukum tanah adat di Kabupaten Sanggau.

"Ke depan, data seperti ini perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan lebih lanjut. Peserta juga perlu terus meningkatkan kemampuan teknis untuk mendukung tugasnya di instansi," katanya.

Sementara itu, Coach Latsar, Dr. Sofiati, M.Pd., menekankan pentingnya konsistensi penerapan nilai ASN BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 

"Terus kembangkan potensi diri dan jadikan nilai-nilai BerAKHLAK sebagai dasar perilaku kerja. Ini penting bukan hanya bagi instansi, tetapi juga kontribusi peserta sebagai abdi negara," katanya. 

Kegiatan aktualisasi ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan sistem informasi pertanahan adat yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kabupaten Sanggau.

Melalui digitalisasi data ulayat, pemerintah daerah diharapkan memiliki dasar yang lebih kuat dalam pengambilan kebijakan, penyelesaian sengketa, serta perlindungan hak masyarakat adat di wilayah tersebut.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Penutupan Persami KKRI di Mempawah Tegaskan Pembinaan Karakter dan Bela Negara

Foto: Penutupan Persami KKRI di Mempawah Tegaskan Pembinaan Karakter dan Bela Negara




MEMPAWAH - Kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III TW IV Tahun 2025 resmi ditutup, dipimpin oleh Wakil Komandan Kodaeral XII, Laksamana Pertama TNI Irwan Sondang P. Siagian, M.Tr.Opsla, selaku Inspektur Upacara, bertempat di Lapangan Apel BP2TD, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (16/11).


Sejumlah pejabat turut hadir untuk memberikan dukungan kepada para kadet, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra; Pjs. Pasi Ops Kodim 1201/Mempawah, Letda Arm Zaenal Abidin, mewakili Dandim 1201; Kasat Binmas Polres Mempawah, AKP Ahmad Dasoni, mewakili Kapolres; serta para Asisten Dankodaeral XII.


Turut hadir pula para kepala sekolah dari SMK Islam Cendekia, Taruna Muhammadiyah Mempawah, dan SMKN 1 Mempawah Timur, serta para pelatih dari Kodaeral XII dan Yonmarhanlan XII yang selama dua hari satu malam membimbing para peserta.


Dalam amanat Dankodaeral XII, Laksamana Muda TNI Sawa, S.E., M.M., CIQaR, yang dibacakan Wadan Kodaeral XII, menegaskan bahwa kegiatan Persami merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter kadet. 


Melalui kegiatan ini, para peserta dilatih untuk memiliki disiplin, mental yang kuat, serta wawasan kebangsaan yang kokoh. Beliau juga menekankan pentingnya penanaman semangat bela negara dan pembinaan watak di tengah tantangan era globalisasi agar para kadet dapat tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berintegritas.


Sebagai penutup, para peserta diharapkan mampu membawa pulang nilai-nilai positif yang diperoleh selama Persami, diharapkan pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk terus mengembangkan diri, menjaga kedisiplinan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.


(Dispen Kodaeral XII)


16 November 2025

Perkemahan pramuka diharapkan bisa membentuk karakter generasi muda


Bengkayang - Kepala Dinas Operasi Lanud Harry Hadisoemantri, Mayor Lek Dodik Nur Cahyo mengharapkan kegiatan Perkemahan Jumat, Sabtu, dan Minggu (Perjusami) Saka Dirgantara Angkatan ke-7 menjadi sarana strategis dalam membentuk karakter generasi muda, bukan sekadar agenda rutin kepramukaan.

Mayor Lek Dodik Nur Cahyo di Bengkayang, Kalimantan Barat, Sabtu, mengatakan pembinaan karakter sejak dini menjadi kebutuhan mendesak agar generasi muda siap menghadapi perkembangan zaman yang semakin kompetitif. Perjusami, kata dia, menyediakan ruang belajar yang komprehensif bagi para peserta.

Menurut Dodik, kegiatan perkemahan ini tidak hanya mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian, tetapi juga menumbuhkan kemampuan bekerja sama serta pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air.

“Perjusami bukan hanya kegiatan berkemah, tetapi proses pembentukan jati diri. Di sini para peserta belajar tanggung jawab, keteladanan, dan keberanian mengambil keputusan,” ujarnya.

Ia menambahkan karakter kuat dan mental tangguh merupakan fondasi utama agar generasi muda mampu bersaing di berbagai bidang, termasuk kedirgantaraan yang membutuhkan SDM berintegritas dan berkomitmen tinggi.

Dodik mengapresiasi dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Sinergi berbagai elemen, menurutnya, menjadi faktor penting untuk memastikan pelaksanaan Perjusami berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta.

Ia mengajak para peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan motivasi belajar yang tinggi. Keterlibatan aktif peserta, kata dia, akan memperkuat hasil pembinaan yang ingin dicapai.

Perjusami Saka Dirgantara Angkatan ke-7 dijadwalkan berlangsung hingga akhir pekan dengan agenda pembinaan mental, fisik, dan wawasan kedirgantaraan. Para peserta juga menerima materi mengenai kedisiplinan, kepemimpinan, serta pengenalan awal dunia penerbangan.

"Semoga kegiatan ini melahirkan generasi muda yang lebih disiplin, berkarakter kuat, serta siap berkontribusi bagi pengembangan kedirgantaraan dan pembangunan bangsa di masa mendatang," ucap Mayor Lek Dodik Nur Cahyo.

Oleh : Narwati/ANTARA

Kodaeral XII Gelar Pembukaan KKRI Gelombang III TW IV Tahun 2025 di BP2TD Mempawah

Foto: Kodaeral XII Gelar Pembukaan KKRI Gelombang III TW IV Tahun 2025 di BP2TD Mempawah



MEMPAWAH – Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) XII menghadiri sekaligus membuka kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III Triwulan IV Tahun 2025 yang diselenggarakan di Lapangan Apel BP2TD, Kabupaten Mempawah, pada Sabtu (15/11).


Acara pembukaan dipimpin oleh Komandan Kodaeral XII, Laksamana Muda TNI Sawa, S.E., M.M., CIQaR, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Kehadirannya menandai dimulainya rangkaian kegiatan pembinaan karakter bagi peserta KKRI.


Upacara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda dan perwakilan instansi terkait, serta perwakilan sekolah mitra kegiatan, yaitu SMK Islam Cendekia, Taruna Muhammadiyah, dan SMK Negeri 1 Mempawah Timur, juga mengikuti jalannya kegiatan.


Upacara pembukaan diawali dengan laporan komandan upacara, dilanjutkan pemeriksaan pasukan, dan penyematan tanda peserta sebagai simbol dimulainya Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) KKRI Gelombang III.


Dalam amanatnya, Inspektur Upacara menekankan pentingnya pembinaan mental, disiplin, dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda. 


Melalui program KKRI, para peserta diharapkan mampu membangun karakter yang tangguh, berintegritas, serta memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara.


(Dispen Kodaeral XII)


15 November 2025

Pemkab Kubu Raya perkuat sinergi bersama TNI/Poltri dalam pembangunan


Pontianak - Bupati Kubu Raya Sujiwo menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat sinergi dengan TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan serta mempercepat pembangunan wilayah.

"Kami menyampaikan apresiasi atas kiprah panjang Brimob dalam menjaga keutuhan bangsa sejak masa perjuangan hingga era modern. Kontribusi Brimob secara nasional sangat signifikan dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat yang berdampak pada percepatan pembangunan di Kubu Raya," kata Sujiwo di Sungai Raya, Sabtu.

Sujiwo menuturkan bahwa Pemkab Kubu Raya sangat terbuka untuk memperluas kerja sama dengan jajaran Brimob. Ia memuji kesiapsiagaan personel Batalyon Pelopor Brimob yang dinilai konsisten mendukung pelaksanaan program pembangunan daerah.

"Teman-teman OPD, seperti PU dan lainnya, dapat memanfaatkan sinergi ini. Personel Brimob siap 24 jam untuk membersamai kita dalam percepatan pembangunan," tuturnya.

Sujiwo turut mengapresiasi Kapolda Kalbar dan Pangdam XII/Tanjungpura yang dinilai telah memberikan ruang kolaborasi TNI–Polri dalam berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejalan dengan itu, ia menekankan pentingnya dukungan infrastruktur yang memadai bagi institusi keamanan. Menurutnya, terbatasnya alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk institusi vertikal seperti TNI dan Polri mendorong Pemkab Kubu Raya mengambil peran dalam pemeliharaan fasilitas pelayanan publik tersebut.

Selama lima tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Sukiryanto, Pemkab Kubu Raya menjalankan program khusus untuk memperbaiki dan membangun sarana pendukung TNI–Polri. Sejumlah infrastruktur yang saat ini dikerjakan di antaranya rehabilitasi total Polsek Bandara dan Polsek Rasau Jaya serta pembangunan lanjutan Kantor Polres Kubu Raya.

"Tahun depan kita pastikan pembangunan jalan di lingkungan Satuan Brimob," katanya.

Selain itu, renovasi Koramil Teluk Pakedai juga tengah berjalan sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap institusi pertahanan dan keamanan di tingkat kecamatan.

Pada kesempatan itu, Sujiwo turut menyoroti peran strategis Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan pelayanan publik di lapangan. Menurutnya, kontribusi kedua perangkat tersebut sangat membantu pemerintah daerah dalam memantau dinamika pelayanan dasar masyarakat.

"Mereka adalah mata dan telinga Pemkab. Dalam pelayanan kesehatan misalnya, kondisi Puskesmas bisa langsung saya ketahui berkat laporan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

HUT SMPN 1 dan Gudep Lawang Kuari Sekadau Hilir Diikuti 1.700 Peserta

Foto: Pawai Karnaval HUT SMPN 1 dan Gudep Lawang Kuari Sekadau Hilir Diikuti 1.700 Peserta




SEKADAU - Perayaan Hari Ulang Tahun SMP Negeri 1 Sekadau Hilir dan HUT Gudep Lawang Kuari berlangsung meriah pada Sabtu (15/11/2025). Acara yang digelar dalam rangka memperingati usia sekolah ke-66 ini diisi dengan kegiatan jalan sehat dan pembagian hadiah menarik. Panitia mencatat sekitar 1.700 peserta turut memeriahkan kegiatan tersebut.


Ketua Panitia, Yudi Setiawan, mengatakan bahwa koordinasi dengan alumni dan Satlantas Polres Sekadau menjadi kunci kelancaran acara. 


“Alhamdulillah kegiatan berjalan aman dan lancar. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dan kami berencana melaksanakannya secara rutin setiap tahun,” ujarnya.


Ketua Umum Alumni, H. Dja’far A. Rachman, S.Sos., M.Si, menyatakan kesiapan alumni mendukung pengembangan sekolah. Menurutnya, banyak alumni yang telah sukses di berbagai bidang dan siap berkontribusi. 


“Kami berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan SMPN 1,” katanya.


Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sekadau Hilir, Margaretha Irena S.Pd, berharap kegiatan ini semakin memperkuat hubungan sekolah dan alumni. 


“Kami berharap kualitas pendidikan di SMPN 1 terus meningkat dan sekolah dapat menjadi salah satu yang terkemuka di Sekadau,” ujarnya.


Perayaan tersebut menjadi momentum mempererat kebersamaan sekaligus komitmen bersama dalam memajukan SMPN 1 Sekadau Hilir di masa mendatang. (Ms)


14 November 2025

Pemkab Kubu Raya jadikan Serdam sebagai kawasan kuliner Kalbar


Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mematangkan rencana pengembangan Sungai Raya Dalam (Serdam) sebagai pusat kuliner Kalimantan Barat, dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat terkait rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak yang juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar Yohannes Anthonius Rawing, serta sejumlah pejabat teknis dari Pemkab dan Pemprov Kalbar. Di situ kita melakukan pembahasan untuk penataan lalu lintas menjadi langkah awal dalam mewujudkan Serdam sebagai destinasi kuliner unggulan Kalimantan Barat," kata Bupati Kubu Raya, Sujiwo di Sungai Raya, Kamis.

Menurutnya, kawasan ini berkembang pesat dan kini menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat di perbatasan Kubu Raya dan Kota Pontianak.

"Alhamdulillah hari ini kami bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat telah berdiskusi dan bersepakat untuk mengambil langkah konkret dalam rekayasa lalu lintas di Sungai Raya Dalam," tuturnya.

Ia menjelaskan, pola lalu lintas akan diterapkan sistem satu arah (one way) dengan jalur masuk melalui sisi kiri dan jalur keluar melalui arah kota untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat.

"Kami ingin memastikan pengunjung yang datang ke kawasan kuliner nanti merasa aman dan nyaman. Karena itu, pengaturan lalu lintas menjadi bagian penting dari penataan kawasan ini," katanya.

Sujiwo menyebutkan, pengembangan Serdam sebagai kawasan kuliner juga merupakan bagian dari rencana besar Pemkab Kubu Raya dalam menggerakkan ekonomi lokal berbasis pariwisata dan UMKM.

"Kami telah berkoordinasi dengan Gubernur Kalbar Bapak Ria Norsan, dan saat ini tinggal menunggu penyelesaian jalur pedestrian serta penataan lampu-lampu hias. Setelah itu, kawasan ini akan dicanangkan sebagai pusat kuliner Kalimantan Barat," katanya.

Menurut Sujiwo, keberadaan kawasan kuliner Serdam diharapkan tidak hanya menjadi ikon baru Kubu Raya, tetapi juga destinasi yang memperkuat citra Kalimantan Barat sebagai daerah dengan kekayaan kuliner yang beragam.

"Penataan ini menjadi harapan besar masyarakat, karena akan membuka lapangan kerja baru dan memperkuat sektor ekonomi kreatif daerah," kata Sujiwo.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar Yohannes Anthonius Rawing mengatakan bahwa rencana rekayasa lalu lintas di kawasan Serdam sudah disiapkan sejak 2024, mengingat peningkatan signifikan arus kendaraan di kawasan tersebut.

"Ketika Bapak Bupati mencanangkan Serdam sebagai pusat kuliner, kami melihat ada sinergi kuat antara kebutuhan daerah dan kebijakan transportasi provinsi. Karena wilayah ini berbatasan dengan Kota Pontianak, tentu perlu koordinasi lintas daerah," katanya.

Anthonius menambahkan, Dishub Kalbar akan segera melakukan uji coba dan sosialisasi sistem satu arah setelah seluruh pemangku kepentingan menyepakati titik-titik jalur masuk dan keluar.

"Kami berharap penerapan kebijakan ini dapat mendukung kelancaran lalu lintas sekaligus memperkuat daya tarik Serdam sebagai kawasan kuliner unggulan di Kalimantan Barat," kata Antonius.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pemerintah perkuat kolaborasi percepatan konektivitas digital


Pontianak - Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memperkuat komitmen percepatan konektivitas internet dan pemerataan akses digital melalui Rapat Koordinasi Peningkatan Konektivitas Internet yang digelar di Pontianak. 

"Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI ini menjadi forum strategis untuk mengonsolidasikan kebijakan nasional dengan kebutuhan daerah dalam mewujudkan pembangunan digital yang inklusif dan berkeadilan di Kalimantan Barat," kata Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polhukam RI, Marsda TNI Eko Dono Indarto, di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan bahwa konektivitas digital bukan sekadar persoalan teknologi, tetapi bagian dari keadilan sosial yang harus diwujudkan bersama.

"Ketika ruang digital menjadi ruang hidup baru bagi masyarakat, maka pemerataan konektivitas adalah keadilan yang wajib kita perjuangkan. Rapat koordinasi ini bukan sekadar forum teknis, melainkan ruang konsolidasi kebijakan nasional yang menuntut sinkronisasi antara pemerintah pusat, daerah, sektor industri, dan publik," kata dia.

Ia menjelaskan, pemerintah mengidentifikasi sejumlah wilayah blank spot di Kalimantan Barat sebagai prioritas pembangunan infrastruktur digital. Upaya ini diiringi dengan harmonisasi program antara pusat dan daerah agar lebih tepat sasaran.

"Kita perlu merumuskan langkah percepatan konektivitas terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman, serta memastikan terbentuknya ekosistem digital yang sehat dan produktif," katanya.

Sementara itu, Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Alfian menyampaikan apresiasi kepada Kemenko Polhukam atas inisiatif penyelenggaraan rapat koordinasi tersebut.

Ia menilai kegiatan ini memiliki makna strategis karena sejalan dengan arah pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar 2025–2029.

"Visi pembangunan daerah kami adalah terwujudnya Kalimantan Barat yang adil, demokratis, religius, sejahtera, dan berwawasan lingkungan. Salah satu misi strategisnya adalah mewujudkan pemerataan pembangunan dari desa hingga kota melalui peningkatan infrastruktur yang adil dan berkelanjutan," kata Alfian.

Ia menegaskan bahwa posisi Kalimantan Barat sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadikan konektivitas digital tidak hanya sebagai kebutuhan pembangunan, tetapi juga bagian dari ketahanan nasional, terutama di kawasan perbatasan.

"Namun, hingga kini masih terdapat keterbatasan infrastruktur telekomunikasi dan akses internet di wilayah pedalaman, perbatasan, dan kepulauan seperti di Kapuas Hulu, Bengkayang, Kayong Utara, Sambas, dan beberapa daerah lainnya," katanya.

Keterbatasan tersebut, lanjut Alfian, berdampak pada optimalisasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta peningkatan kualitas layanan publik digital. Karena itu, dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan agar pemerataan digital dapat terwujud.

"Kehadiran para pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun industri telekomunikasi, menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi dan bergerak sinergis dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan berkeadilan," kata Alfian.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, tambah Alfian, siap memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan langkah strategis pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di seluruh kabupaten dan kota di Kalbar.

"Kami berkomitmen menjadi bagian dari upaya kolektif nasional dalam mempercepat transformasi digital agar seluruh masyarakat Kalimantan Barat dapat menikmati manfaat teknologi secara merata," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda