Berita Indokalbar.com

27 Mei 2025

Gubernur Kalbar terbitkan pergub percepatan Koperasi Merah Putih

Gubernur Kalbar terbitkan pergub percepatan Koperasi Merah Putih
Gubernur Kalbar terbitkan pergub percepatan Koperasi Merah Putih. (ANTARA)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menerbitkan peraturan gubernur (pergub) sebagai landasan hukum percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh wilayah provinsi tersebut.

"Langkah ini merupakan bagian dari dukungan daerah terhadap kebijakan strategis nasional untuk memperkuat ekonomi desa yang inklusif dan berkeadilan. Pergub ini menjadi payung hukum penting bagi percepatan pembentukan koperasi desa/kelurahan sebagai pilar ekonomi masyarakat di akar rumput," kata Ria Norsan dalam Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih, di Pontianak, Selasa.

Selain Pergub, Pemprov Kalbar juga menerbitkan Surat Keputusan Gubernur tentang pembentukan Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih dan mengalokasikan anggaran khusus untuk pembiayaan akta notaris koperasi.

Ria Norsan menjelaskan, hingga 25 Mei 2025, sebanyak 667 desa atau 31,10 persen desa/kelurahan di Kalbar telah melaksanakan musyawarah pembentukan koperasi. Namun hanya dalam satu hari, capaian itu melonjak menjadi 1.064 desa/kelurahan atau 49,60 persen.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras pemerintah kabupaten/kota dan partisipasi masyarakat yang begitu tinggi. Ini menunjukkan semangat gotong royong masih sangat kuat dalam membangun ekonomi desa," tuturnya.

Dia ,mengatakan Kabupaten dengan capaian tertinggi yakni Melawi (82,25 persen), Kubu Raya (80,5 persen), dan Sambas (74,36 persen). Sementara itu, Kota Singkawang menjadi daerah dengan capaian terendah, yakni 15,38 persen.

Menurut Norsan, tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah kondisi geografis Kalbar yang sebagian besar wilayahnya hanya dapat diakses melalui jalur sungai dan keterbatasan jaringan internet. Namun, ia optimistis hambatan tersebut dapat diatasi dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.

"Kami ingin memastikan koperasi yang terbentuk benar-benar berjalan dan mampu mengelola potensi usaha desa secara mandiri dan berkelanjutan," tuturnya.

Pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan program prioritas pemerintah pusat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dengan target pembentukan koperasi di 70 ribu hingga 80 ribu desa dan kelurahan di Indonesia.

"Melalui regulasi dan koordinasi yang kuat di daerah, Kalbar siap mendukung sepenuhnya cita-cita besar ini," kata Norsan.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Desa Basuta Raya Musdesus Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Foto: Musyawarah Desa Khusus Desa Basuta Raya Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

KUALA KAPUAS - Desa Basuta Raya Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas mengadakan Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) dalam rangka pembentukan pengurus dan anggota Koperasi Merah Putih, yang bertempat di Balai Kantor Desa yang di Jln. Manyahi RT. 001 pada Selasa (27/5/2025).

Musdesus tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Basuta Raya Hendi Irawan beserta para jajaran perangkatnya, Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT yang ada di Basuta Raya, turut juga hadir perwakilan dari Babinkamtibmas dan Kepala Sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama.

Hendi Irawan menjelaskan bahwa Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Desa Basuta Raya Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas.

Menurut Kepala Desa Basuta Raya, MUSDESSUS dilaksanakan dengan adanya Intruksi Presiden nomor 9 tahun 2025, tentang tata percepatan pembentukan koperasi desa merah putih desa tersebut.

“Dengan adanya Musyawarah Desa Khusus, untuk membentuk pengurus Koperasi Desa Merah Putih, diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan terbentuk pengurus sesuai dengan tata cara aturan yang berlaku,” kata Hendi.

Dikatakannya bentuk dan jenis Koperasi Merah Putih Desa Basuta Raya, dibidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, klinik Desa, gerai desa serta usaha lainnya.

“Kami mengharapkan Koperasi Merah Putih Desa Basuta Raya nanti nya dapat berjalan dengan lancar dan maju untuk membantu kelancaran masyarakat yang ada di desa kami ini, yang pastinya untuk mensejahterakan masyarakat Desa Basuta Raya yang kita cintai ini,” ujar Hendi.

Dikatakan Kepala Desa Hendi sesuai dengan harapan Presiden Prabowo tujuan utama Pembentukan koperasi desa merah putih untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan menjalin Persatuan dan kesatuan masyarakat.

Dan untuk pemilihan pengurus Koperasi Merah Putih Melalui musyawarah mufakat, telah terpilih lima orang pengurus yang akan menjalankan operasional koperasi ke depan.

Musyawarah menentukan pengurus koperasi desa merah putih yaitu sebagai ketua, wakil ketua bidang usaha, wakil ketua bidang anggota, sekretaris dan bendahara yang nantinya akan segera didaftarkan secara resmi sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku.

“Kami berharap kepada pengurus Koperasi untuk yang terpilih segera melaksanakan Koperasi ini dengan baik agar dapat memajukan Desa Basuta Raya yang kita cintai ini,” tutup Kades Hendi. (Fajar)


26 Mei 2025

Suara dari Hulu: Perempuan Adat Long Pelban Menyuarakan Perlawanan Melalui Pameran Virtual

Foto: Pameran Virtual Perempuan Uma Kulit, Bulungan, Kalimantan Utara

BULUNGAN - Di tengah bayang-bayang pembangunan yang terus menggerus ruang hidup masyarakat adat, sebuah suara dari hulu akhirnya terdengar jelas—mengalir melalui layar-layar digital dan mengetuk kesadaran kita semua.

Pada 24 Mei 2025, Inaya Kayan Indonesia secara resmi meluncurkan pameran virtual “Suara dari Hulu: Tubuh, Alam, dan Perlawanan Perempuan Uma’ Kulit”, sebuah ruang kolektif yang menyuarakan kisah perempuan adat Long Pelban, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang selama ini tak diberi ruang dalam proses pembangunan, tapi tak pernah berhenti menjaga tanah, tubuh dan sejarahnya.

Pameran ini bukan hanya tempat memajang karya seni, melainkan ruang hidup digital yang memuat napas-napas perlawanan. Di tengah ancaman PLTA Kayan dan ekspansi industri lainnya yang mengabaikan keberadaan masyarakat adat, terutama perempuan, karya-karya ini muncul dari luka yang terbuka, dari keheningan yang lama dipaksa, dan dari keberanian yang diwariskan antar generasi.

“Perempuan Long Pelban bukan penonton dalam pembangunan. Mereka adalah penjaga hutan, perawat ladang, dan penentu musim. Tapi suara mereka diabaikan. Melalui pameran ini, kami menolak untuk dilupakan,” ujar Meta Septalisa, Ketua Inaya Kayan Indonesia.

Dalam pameran ini, kata Meta, sepuluh seniman muda Kalimantan menyumbangkan karya yang menggambarkan kekacauan, kehilangan, dan harapan. Instalasi, ilustrasi digital, patung tanah liat, dan karya video menggambarkan keterhubungan antara tubuh perempuan dan alam, serta ancaman yang mereka hadapi ketika ruang hidup mereka dialihfungsikan atas nama kemajuan.

"Salah satu segmen tidak kalah menyentuh adalah Points of Listening, yaitu rekaman suara hutan Kalimantan Tengah selama 24 jam penuh—sebuah pengalaman imersif yang mengajak pengunjung tidak hanya melihat, tapi juga mendengar gemerisik, burung, serangga, dan angin: suara alam yang perlahan dibungkam oleh deru mesin," jelas Meta.

Dikatakan Meta, Pameran ini dapat diakses secara daring selama satu bulan penuh dan terbuka bagi siapa saja, kapan saja. Tapi pameran ini tidak berhenti di sini. Tim Inaya Kayan berkomitmen untuk memperluas ruang ini ke Kalimantan Timur dan Selatan, membangun koneksi lintas wilayah, serta mendokumentasikan lebih banyak kisah dan praktik kearifan lokal perempuan adat di tengah krisis iklim.

“Kami ingin mengajak publik untuk tidak hanya menyaksikan, tapi juga mendengar, merasakan, dan bergerak bersama. Karena keadilan iklim hanya mungkin jika kita menghormati pengetahuan lokal dan memulihkan suara perempuan,” katanya lagi.

Peluncuran ini juga menjadi bagian dari kerja jangka panjang antara komunitas, seniman, dan mitra pendukung seperti YAPPIKA-ActionAid, yang turut membantu mewujudkan ruang aman bagi suara perempuan adat dan mendukung program pembela keadilan iklim yang berbasis komunitas. (Izhar)



Koperasi Desa Merah Putih Desa Engkersik Terbentuk

Foto: Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Desa Engkersik.

SEKADAU - Pemerintah Desa Engkersik melaksanakan Musyawarah Desa Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Aula Ruko Kantor Desa Engkersik, Senin (26/5/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto menyampaikan musyawarah diagendakan untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2025.

Sebelumnya sudah dilaksanakan rapat koordinasi di tingkat kecamatan, salah satu hasil Rakor tersebut menyebutkan bahwa semua perangkat yang di SK oleh kepala desa wajib menjadi anggota koperasi merah putih.

Dalam proses pembentukan struktur kepengurusan akan dilakukan secara transparan yang dipandu oleh ketua rapat yang sudah ditunjuk.

"Intinya pada hari ini kita bisa membentuk kelembagaan koperasi merah putih sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia," ujar Kades Sembari membuka rangkaian kegiatan musyawarah desa pembentukan koperasi merah putih.

Sekretaris Camat Sekadau Hilir, Yustinus Duskarni mewakili camat menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih adalah sebuah koperasi yang didirikan di tingkat desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat desa. Koperasi ini biasanya beranggotakan warga desa setempat dan bertujuan untuk memberdayakan ekonomi desa melalui kegiatan usaha yang berbasis pada prinsip-prinsip koperasi.

Tujuan Koperasi Desa Merah Putih adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi, memberdayakan masyarakat desa, dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Dalam pelaksanaan, Koperasi merah putih bisa berupa Simpan Pinjam, Usaha Produktif dan Pelayanan Jasa.

Koperasi Desa Merah Putih juga bertujuan Meningkatkan Akses ke Sumber Daya, Meningkatkan Kesejahteraan Anggota dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat.

"Koperasi Desa Merah Putih dapat meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam kegiatan ekonomi dan sosial," ujarnya.

Pendanaan untuk Koperasi Desa Merah Putih dapat berasal dari beberapa sumber seperti Simpanan Anggota, Dana Pemerintah, Pinjaman dari Lembaga Keuangan, Investasi dan Pendapatan Usaha.

Selain itu, pendanaan Koperasi Merah Putih bisa juga berasal dari Dana CSR, Dana Hibah, dan Kerjasama Dengan Lembaga Lain.

"Dengan terbentuknya Koperasi Merah Putih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya warga Desa Engkersik," tukasnya.

Berikut Struktur Kepengurusan Koperasi Desa Merah Putih Desa Engkersik

1. Ketua Koperasi Merah Putih : Raydian,

- Wakil Ketua Bidang Usaha : Jamianus Ediyansah,

- Wakil Ketua Bidang Anggota: Melenius Agato,

2. Sekretaris : Ikna Riyani

3. Bendahara : Evi Fania

Pengawas :
1. Sukardiyanto (Kepala Desa)
2. Sri Suryatin
3. Julius Susilo


Motor Vs Dump Truck, Satu Meninggal dan Satu Luka Berat

Foto: Polisi identifikasi lokasi kecelakaan di Jalan Merdeka Selatan, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir

SEKADAU - Kecelakaan lalu lintas merenggut korban jiwa di Jalan Merdeka Selatan, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau, Kalbar, pada Minggu (25/5/2025) malam. Kecelakaan melibatkan sepeda motor Yamaha MX King dengan Mitsubishi Dump Truck.

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 19.35 WIB dan melibatkan sepeda motor Yamaha MX King dengan Mitsubishi Dump Truck yang melaju dari arah berlawanan.

"Sepeda motor yang dikendarai JY (19), berboncengan dengan AM (21), diduga mengambil jalur terlalu ke kanan saat melintas di jalan lurus, sehingga menabrak bagian belakang kanan dump truck yang dikemudikan KM (31)," jelas Kasat Lantas Polres Sekadau IPTU Sudarsono dalam keterangan resminya, Senin (26/5/2025).

Akibat benturan keras, JY mengalami luka parah di bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara AM mengalami luka serius dan kini dirawat secara intensif di RSUD Sekadau dalam kondisi kritis.

IPTU Sudarsono menjelaskan, dari hasil pemeriksaan awal di TKP, diketahui bahwa penumpang sepeda motor tidak mengenakan helm saat kejadian. Hal tersebut memperparah dampak kecelakaan.

"Sementara itu, pengemudi dump truck dalam keadaan selamat dan telah dimintai keterangan oleh petugas sebagai bagian dari proses penyelidikan," tambahnya.

Masih menurut IPTU Sudarsono, lokasi kejadian berada di jalan lurus yang seharusnya aman dilintasi jika seluruh pengguna jalan mematuhi aturan dan menjaga posisi lajur kendaraannya.

"Pengendara motor diduga masuk ke jalur kanan, lalu menabrak bagian belakang kendaraan lain," ujarnya.

IPTU Sudarsono juga mengingatkan pentingnya kepatuhan dan kedisiplinan dalam berlalu lintas, khususnya bagi pengendara muda. Keselamatan, menurutnya, harus selalu menjadi prioritas utama di jalan raya.

"Gunakan helm, patuhi rambu lalu lintas, dan hindari perilaku berkendara yang membahayakan. Satu kelalaian saja bisa berakibat fatal," pesan IPTU Sudarsono.

"Saat ini, Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menggambil keterangan dari para saksi di lokasi kejadian," pungkasnya.


25 Mei 2025

Tak Kenal Libur, Sekda dan Bupati Kapuas Beserta Rombongan Turun Langsung Tinjau Jalan Terusan Menggunakan Motor Trail

Foto: Sekda dan Bupati Kapuas Beserta Rombongan Turun Langsung Tinjau Jalan Terusan Menggunakan Motor Trail

KUALA KAPUAS - Tak mengenal hari libur, Pj Sekda Kapuas Dr. Usis I Sangkai, S.Hut., M.Si turut dampingi Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno, SP bersama Wakil Bupati Dodo, SP dan sejumlah pejabat daerah setempat meninjau ruas jalan yang direncanakan akan dibangun menuju Desa Terusan pada tahun ini, Sabtu (24/5/2025).

Peninjauan dilakukan dengan menggunakan sepeda motor trail, Pilihan kendaraan ini menyesuaikan dengan kondisi medan yang masih berupa jalur tanah dan belum dapat dilalui kendaraan roda empat.

Rombongan berangkat dari Rumah Jabatan Bupati menuju langsung ke arah Jalan Basarang, lalu melintasi Desa Basarang, Desa Batuah, Desa Pangkalan Sari, hingga ke wilayah Kelurahan Panamas dan Kelurahan Murung Keramat.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Bataguh, melintasi Desa Budi Mufakat hingga ke Desa Kupang Seberang. Total jarak tempuh diperkirakan sekitar 35 kilometer.

Pj Sekda Usis I Sangkai menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan trip pertama dari rangkaian survei jalan yang akan dilakukan setiap pekan.

“Ini merupakan survei pertama untuk mendata dan mengidentifikasi kondisi jalan, baik kerusakan ringan maupun berat dan lain-lainnya,” ujarnya Sekda.

Ia menambahkan, jalur menuju Desa Terusan menjadi prioritas pembangunan tahun ini. Saat ini, proses lelang proyek pembangunan sedang berlangsung.

“Mudah-mudahan pada Desember nanti mobil sudah bisa mencapai jembatan di Desa Terusan tersebut,” kata Usis I Sangkai.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Penjabat Kepala Dinas PUPR Yan Hendri Ale, Plt. Kepala Dinas Pertanian Edi Dese, dan Plt. Kepala Dinas Damkar Jendrawan.

"Rencananya, survei serupa akan terus dilaksanakan hingga mencakup seluruh wilayah, Kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Kapuas yang kita cintai ini," tutup Usis. (Fajar)


Remaja Mujahidin Ajak Peserta Pahami Cinta Lewat Ibrah Kisah Ibrahim dan Ismail

Foto: Remaja Mujahidin Kalimantan Barat menggelar Kajian Islam Spesial pada Jumat, 23 Mei 2025, di Plaza Masjid Raya Mujahidin

PONTIANAK - Remaja Mujahidin Kalimantan Barat menggelar Kajian Islam Spesial pada Jumat, 23 Mei 2025, di Plaza Masjid Raya Mujahidin. Kegiatan ini menyasar anak-anak muda di wilayah Pontianak dan Kubu Raya, dengan harapan mampu menjadi wadah edukatif sekaligus spiritual bagi generasi penerus.

Mengusung tema “Cinta Tak Selalu Memiliki; Belajar Ikhlas dari Ibrahim dan Ismail,” kajian ini mengajak peserta memahami cinta dalam perspektif ketauhidan. Melalui kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, peserta diajak merenungkan makna cinta yang tidak selalu harus dimiliki, namun justru dimuliakan lewat keikhlasan dan pengorbanan.

Hadir sebagai pemateri, Bang M. Adia Nugraha, yang dikenal sebagai pencerita inspiratif dari komunitas teman cerita antibaper.ofc. Gaya penyampaiannya yang khas dan relevan dengan dunia anak muda menjadikan kajian ini terasa ringan, menyentuh, dan mudah diterima oleh berbagai kalangan peserta.

Peserta yang hadir berasal dari latar belakang beragam, seperti remaja masjid, pelajar, mahasiswa, anggota Rohis, hingga masyarakat umum. Mereka mendaftar terlebih dahulu melalui Google Form yang disediakan oleh panitia. Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 100 peserta hadir dalam kegiatan ini.

Ketua Umum Remaja Mujahidin Kalbar, Ridho Ramadhan, menyampaikan bahwa tujuan utama dari kajian ini adalah untuk mengajak anak muda mengenal dan mencintai Sang Pemilik Hati, yakni Allah.

“Kami ingin anak muda tahu bahwa cinta sejati adalah kepada Allah, bukan sekadar cinta yang dibisikkan oleh manusia,” ungkap Ridho.

Kegiatan ini dikemas secara menarik dan tidak monoton. Selain suasana yang santai dan hangat, kajian ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Remaja Mujahidin Kalbar agar menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini sekaligus menjadi langkah inovatif dalam berdakwah kepada generasi digital saat ini.

Antusiasme peserta terlihat jelas selama acara berlangsung. Banyak yang merasa tersentuh oleh materi yang disampaikan. Salah satu peserta, Fahad, mengungkapkan kesannya yang greget bisa mengetahui artinya mengikhlaskan orang lain dan kita bisa meridhoi meskipun itu bukan yang kita harapkan.

Melihat tingginya minat dan respon positif dari peserta, Remaja Mujahidin berencana menjadikan Kajian Islam Spesial ini sebagai program berkelanjutan . Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi ruang aman dan penuh makna bagi anak muda untuk terus belajar mencintai Allah dan memperkuat nilai keislaman dalam kehidupan mereka. (SM)


24 Mei 2025

Sekda Sekadau Lantik Pengurus Fokmas Periode 2025-2027

Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekadau, Mohammad Isa

PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekadau, Mohammad Isa, secara resmi melantik pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa (Fokmas) Kabupaten Sekadau periode 2025-2027.

Pelantikan berlangsung meriah di Aula 1/2 Kopitiam, Jalan Sepakat II, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, pada Jumat, 24 Mei 2025.

Dalam sambutannya, Mohammad Isa mengungkapkan harapan besar terhadap kepengurusan baru Fokmas. Ia mendorong fokmas ini agar mampu membentuk karakter mahasiswa Sekadau yang siap berkontribusi aktif untuk daerah, bangsa, dan menjadi bagian dari Generasi Emas 2045.

"Fokmas ini harus menjadi alat yang efektif bagi mahasiswa Sekadau untuk mengembangkan diri, memperkuat jejaring, dan ikut merumuskan solusi bagi pembangunan daerah," tegasnya.

Isa menilai, keberadaan Fokmas sangat strategis dalam membangun sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah daerah. 

Menurutnya, mahasiswa tidak hanya menjalani kuliah sebagai rutinitas akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap daerah asalnya.

Dalam pelantikan tersebut, Wahidil Atma, mahasiswa asal Rawak, Kecamatan Sekadau Hulu, resmi menjabat sebagai Ketua Umum Fokmas periode 2025-2027, menggantikan Rahmad Nurhidayat yang sebelumnya memimpin pada periode 2020-2022.

Wahidil menyampaikan optimismenya dalam memimpin forum ini. Ia bertekad memperkuat posisi Fokmas sebagai wadah mahasiswa Sekadau di Pontianak agar lebih aktif, progresif, dan responsif terhadap isu-isu kemahasiswaan maupun daerah.

"Kami sedang menyusun sejumlah program kerja yang berdampak langsung, baik untuk pengembangan potensi mahasiswa maupun kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Sekadau," ujar Wahidil.

Pelantikan ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting. M. Ali Daud, tokoh pemekaran Kabupaten Sekadau yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kalbar, menyampaikan harapannya agar Fokmas mampu menjadi mitra kritis pemerintah daerah.

"Mahasiswa harus terlibat aktif dalam dinamika masyarakat. Pemerintah perlu memberi ruang lebih besar bagi mahasiswa agar bisa menunjukkan kapasitas mereka, terutama pengurus Fokmas yang baru saja dilantik," kata Ali Daud.

Ia juga menyoroti perlunya sinergi konkret antara mahasiswa dan pemangku kebijakan. Menurutnya, dengan keterlibatan aktif mahasiswa, pembangunan daerah akan lebih merata dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.

Pelantikan kali ini turut dihadiri mantan Sekretaris Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Sekadau, Tarjan Sofian, yang juga berprofesi sebagai presenter berita di salah satu stasiun televisi Kalbar. Ia memberikan motivasi kepada mahasiswa agar aktif berorganisasi tanpa mengesampingkan pendidikan formal.

"Organisasi memberi kita bekal keterampilan sosial dan jaringan yang bermanfaat setelah lulus kuliah. Tapi ingat, jangan abaikan kewajiban akademik," ucapnya.
Tarjan juga mengingatkan peran penting mahasiswa sebagai kontrol sosial dan katalisator perubahan. Ia menyoroti kondisi pembangunan Sekadau yang belum merata dan masih menghadapi tantangan efisiensi anggaran.

"Mahasiswa Sekadau harus hadir dengan pemikiran konstruktif. Gunakan forum ini untuk menyampaikan gagasan-gagasan kritis yang membangun," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tarjan kembali menyuarakan aspirasi yang pernah dia dan senior Fokmas lainnya gaungkan, yakni pendirian asrama khusus mahasiswi Sekadau di Pontianak.

"Permintaan ini sudah lama kami sampaikan, dan sampai hari ini belum terealisasi. Kami berharap Pak Sekda memperhatikan kebutuhan adik-adik kita yang menempuh pendidikan di Pontianak," ujarnya.

Sofian juga mendorong kepengurusan baru untuk melanjutkan program-program lama yang berdampak langsung, seperti Sosialisasi Pendidikan (Sospen). Program ini terbukti membantu pelajar di daerah dalam mendapatkan informasi terkait dunia perkuliahan.

Acara pelantikan berlangsung hangat dan penuh semangat. Mahasiswa Sekadau dari berbagai perguruan tinggi seperti Politeknik Negeri Pontianak, Universitas Tanjungpura, IAIN Pontianak, STAKAT, Universitas Muhammadiyah Pontianak, hingga Poltekkes Pontianak ikut hadir dalam kegiatan tersebut. 

Sejumlah alumni dan pengurus organisasi kemahasiswaan dari kabupaten dan kota lain di Kalimantan Barat juga turut meramaikan acara.

Fokmas sendiri dibentuk sebagai wadah komunikasi, konsolidasi, dan kontribusi mahasiswa Sekadau di perantauan, sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni; pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan kepengurusan baru yang energik dan semangat sinergi dari berbagai pihak, Fokmas diharapkan terus tumbuh menjadi kekuatan moral, intelektual, dan sosial yang memperkuat pembangunan Kabupaten Sekadau di masa depan. (Tim)

23 Mei 2025

Miliki 10,38 Gram Sabu dan Ekstasi, Pria Disekadau Ditangkap Polisi

Foto: Barang Bukti Sabu dan Ekstasi

SEKADAU - Satresnarkoba Polres Sekadau mengamankan seorang pria paruh baya berinisial IP (54) yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Dari tangan pelaku, polisi menyita narkotika jenis sabu seberat 10,38 gram serta satu butir pil yang diduga merupakan ekstasi.

Penangkapan berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIB di teras rumah pelaku yang berada di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau, Kalbar.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo, melalui Kasat Resnarkoba IPTU Robianto membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut, pelaku diamankan usai polisi menerima informasi dari warga terkait aktivitas mencurigakan di lokasi.

“Anggota langsung turun ke lapangan dan mengamankan seorang pria yang saat itu berada di depan rumahnya. Saat dilakukan pemeriksaan, kami menemukan satu tas selempang berisi satu plastik besar diduga sabu, satu butir pil hijau diduga ekstasi, alat hisap sabu, hingga sebuah handphone,” ungkap IPTU Robianto saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).

Seluruh barang bukti kini telah diamankan di Mapolres Sekadau. Sementara itu, pelaku IP dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dalam Operasi Pekat II Kapuas 2025 yang sedang digelar, Polres Sekadau terus menggencarkan upaya pemberantasan narkoba dan penyakit masyarakat lainnya.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak segan melapor jika melihat aktivitas mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan narkotika,” imbau IPTU Robianto.

Ia juga menambahkan bahwa pengawasan terhadap lingkungan sosial tetap penting dilakukan, tak hanya bagi anak muda, tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.


Bimtek, Dinas Lingkungan Hidup Pontianak Dorong Capaian Target Pengurangan Sampah 30%

Foto: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pengurangan Sampah melalui Pemanfaatan Kembali Sampah

PONTIANAK - Sebagai upaya memperkuat sistem pencatatan data pengelolaan sampah berbasis digital, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pengurangan Sampah melalui Pemanfaatan Kembali Sampah yang diikuti oleh 23 Bank Sampah aktif se-Kota Pontianak, pada Kamis (22/05/2025). Dimana data tersebut akan di input pada Sistem Informasi Pengelolaan Nasional (SIPSN).

Kegiatan yang berlangsung di Aula TPST Edelweis Kota Pontianak Jl. Purnama 2 ini bertujuan mendorong kemandirian bank sampah dalam mencatat dan menyusun laporan pengolahan sampahnya, sehingga data yang tersedia lebih akurat, terbarukan, dan dapat dimanfaatkan dalam perumusan kebijakan.

Kepala DLH Kota Pontianak, Ir. Sy. Usmulyono, M.T., menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga kota dalam melakukan pengelolaan sampah. Menurutnya, pencatatan data secara mandiri oleh Bank Sampah bukan hanya menjadi kewajiban teknis, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kolektif dalam membangun kota yang bersih dan berkelanjutan.

“Kota Pontianak saat ini, kata Usmulyono, telah mencapai 25,06% pengurangan sampah dari total target 30%. Ini capaian yang patut diapresiasi, tetapi juga menjadi catatan penting bahwa kita belum selesai. Dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah dan warga, termasuk Bank-Bank Sampah, untuk memastikan pengurangan dan pengolahan sampah benar-benar berjalan dari sumbernya,” ujar Kepala DLH.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengelola Bank Sampah yang hadir, karena telah menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata dari warga kota dalam pengelolaan sampah.

Perwakilan dari Bank Sampah Milenial, Taufik Sirajuddin, S.PWK yang sekaligus founder komunitas Cari Sampah, yang menghadiri kegiatan tersebut, turut menyampaikan pandangannya terhadap kegiatan ini. Ia mengapresiasi langkah DLH Pontianak yang mulai memberi perhatian lebih pada pentingnya data dalam pengelolaan sampah.

“Kegiatan ini sangat penting. Saya sangat mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup, karena hari ini pelaku Bank Sampah di ajak untuk lebih melek soal pentingnya data. Ke depan pontianak harus mampu mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya, warga kota harus memiliki kesadaran untuk mau memilah sampahnya, dan Bank Sampah yang ada saat ini dapat bertambah di seluruh kelurahan yang ada serta Bank Sampah mampu menyelesaikan permasalahan sampah di lingkungannya, sehingga konsep pengelolaan sampah yang terintegrasi, berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk kota pontianak yang lebih lestari dapat diwujudkan,” ujar Taufik.

Taufik juga menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Dari pembahasan hari ini, kami, baik Bank Sampah Milenial maupun Bank Sampah lainnya menyadari bahwa kita semua tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah perlu mendukung kami dalam hal sarana, prasarana, dan terutama dalam operasional teknis pengolahan sampah pada Bank Sampah, kami mengharapkan bimbingan dan dampingan dari DLH agar kami dapat mensosialisasikan kegiatan pengolahan sampah kami dan dapat diterima oleh masyarakat.

"Kami juga siap berkolaborasi penuh. Harapannya, ke depan, kerja sama lintas sektor ini bisa mempercepat tercapainya target pengurangan sampah hingga 30% di Kota Pontianak," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sampah hari ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah semata. Partisipasi aktif warga kota melalui wadah seperti bank sampah menjadi kunci dalam membangun ekosistem pengolahan sampah yang tangguh dan berkelanjutan.

“Kita patut berbangga, karena hari ini Kota Pontianak membuktikan bahwa warganya mampu terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Dari rumah tangga, sekolah, hingga komunitas, semua mulai sadar akan pentingnya memilah sampah. Semangat inilah yang harus kita rawat dan perkuat terus-menerus,” jelasnya.

Selain dari pada itu, Dinas Lingkungan Hidup juga berharap ke depan seluruh bank sampah di Kota Pontianak dapat tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya, tidak hanya sebagai pengelola sampah, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.

Melalui bimbingan teknis ini, DLH Pontianak berharap bank sampah tidak hanya konsisten dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah. Kota yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi hasil nyata dari kolaborasi semua pihak.

Sebagai penutup, Kepala Dinas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh bank sampah yang hadir dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka bukan hanya menunjukkan komitmen terhadap undangan resmi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa warga Kota Pontianak mengambil peran sentral dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (Izhar)



Pasang Iklan

Hukum

Pemprov Kalbar

Pemda