Singkawang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang mencatat capaian signifikan penguatan kebijakan pendidikan daerah melalui implementasi delapan prioritas pembangunan pendidikan, ditandai dengan 16 penghargaan pada Malam Apresiasi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Award 2025.
Kepala Disdikbud Kota Singkawang Asmadi mengatakan jumlah penghargaan terbanyak di antara 14 kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Barat itu, mencerminkan konsistensi pemerintah daerah menjalankan agenda prioritas pendidikan nasional secara terukur.
“Alhamdulillah, Kota Singkawang berhasil meraih 16 penghargaan. Ini menunjukkan komitmen dan kinerja daerah dalam melaksanakan delapan program prioritas utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” katanya di Singkawang, Minggu.
Ia menjelaskan BPMP Award 2025 instrumen evaluasi kinerja daerah dalam pembangunan pendidikan yang menilai capaian kebijakan mulai dari tata kelola, peningkatan mutu pembelajaran, perluasan akses pendidikan, hingga penguatan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut dia, capaian tersebut tidak terlepas dari keseriusan Pemerintah Kota Singkawang menerjemahkan delapan prioritas pendidikan ke dalam program nyata, khususnya pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, serta layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa upaya peningkatan mutu dan pemerataan layanan pendidikan di Singkawang berjalan sesuai arah kebijakan nasional,” ujarnya.
Ia menegaskan capaian tersebut hasil kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, satuan pendidikan, tenaga pendidik, orang tua siswa, hingga komunitas dan mitra pendidikan.
“Ini hasil kerja bersama. Dukungan semua pihak menjadi kunci dalam mendorong kemajuan pendidikan di Kota Singkawang,” katanya.
Meski meraih capaian tertinggi di tingkat provinsi, Asmadi menilai, tantangan pembangunan pendidikan ke depan masih besar, terutama dalam menghadapi keterbatasan anggaran dan kebutuhan peningkatan kualitas layanan di seluruh jenjang pendidikan.
Ia menyebutkan fokus kebijakan selanjutnya memperluas akses pendidikan yang merata, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menekan angka putus sekolah melalui penguatan layanan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, serta pendidikan inklusif.
“Kami menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah dan penurunan angka putus sekolah sebagai indikator utama keberhasilan pembangunan pendidikan di Singkawang,” ujarnya.
Ia mengatakan keterbukaan pemerintah daerah terhadap kritik dan masukan publik sebagai bagian dari upaya perbaikan secara berkelanjutan.
“Kami menyadari masih ada kekurangan. Kritik dan saran dari masyarakat sangat kami butuhkan agar kebijakan pendidikan terus berkembang dan menjawab kebutuhan zaman,” katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat terus memperkuat partisipasi dalam pembangunan pendidikan sebagai fondasi menuju terwujud generasi emas Indonesia 2045.
Oleh : Narwati/ANTARA