Pemprov Kalbar dukung transformasi digital inklusif Indonesia–Jepang - Berita Indokalbar.com -->

14 November 2025

Pemprov Kalbar dukung transformasi digital inklusif Indonesia–Jepang


Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyatakan dukungan pemerintah provinsi ini terkait kerja sama strategis antara Pemerintah Indonesia dan Jepang dalam mempercepat transformasi digital inklusif di tanah air.

"Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperluas akses internet berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan infrastruktur digital," kata Ria Norsan dikutip dari keterangan yang diterima Kamis.

Gubernur Kalbar itu menghadiri Penandatanganan Kontrak Komersial OREX SAI, SURGE, dan Distributor Lokal terkait transformasi digital antara Pemerintah Indonesia dan Jepang, di Jakarta, Rabu (12/11).

Ria Norsan mengatakan, Kalimantan Barat menjadi salah satu daerah yang telah merasakan manfaat awal dari program uji coba layanan internet murah dan gratis di sektor pendidikan.

"Kami sangat mengapresiasi program ini. Internet murah untuk masyarakat dan gratis bagi sekolah menjadi harapan besar masyarakat Kalbar karena sangat membantu komunikasi,  pembelajaran, dan akses terhadap teknologi," tuturnya. 

Ia menjelaskan, layanan internet rumah tangga nantinya akan ditawarkan dengan tarif sekitar Rp100.000 per bulan untuk pemakaian bersama, sedangkan internet gratis akan diperluas ke seluruh SMP, SMA, dan lokasi publik yang menjadi pusat kegiatan UMKM. 

"Kalimantan Barat menjadi pilot project nasional untuk program internet gratis di sekolah. Kami berharap keberhasilannya bisa direplikasi di provinsi lain," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, juga diluncurkan Brand System Internet Rakyat (IRA), sebuah inisiatif yang bertujuan menyediakan akses internet stabil, cepat, dan merata bagi masyarakat, termasuk di wilayah terpencil. 

Program ini diharapkan menjadi tonggak penting menuju Indonesia yang inklusif secara digital.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menyebut kerja sama ini sebagai deklarasi visi bersama menuju Indonesia yang berdaya secara digital.

"Tingkat penetrasi fixed broadband Indonesia masih terendah di Asia Tenggara. Kondisi ini jelas menghambat kemajuan bisnis, pendidikan, dan layanan publik," katanya.

Nezar menjelaskan, kolaborasi antara Search Group, Orexsis, dan mitra lokal menjadi game changer melalui pengembangan teknologi Fixed Wireless Access (FWA) 5G pada frekuensi 1.4 GHz, yang dinilai efisien karena mampu memperluas jangkauan internet tanpa membutuhkan infrastruktur kabel serat optik yang mahal dan memakan waktu.

"Solusi ini membuka peluang besar bagi UMKM, pendidikan jarak jauh, hingga layanan telemedicine dengan akses internet cepat dan terjangkau," tuturnya.

Kominfo menegaskan bahwa proyek ini selaras dengan strategi nasional untuk menjembatani kesenjangan digital dan memastikan manfaat revolusi digital dirasakan secara merata.

"Dukungan pemerintah diwujudkan melalui izin penggunaan frekuensi 1.4 GHz yang menjadi sumber daya vital bagi pengembangan teknologi ini," kata Nezar.

Sementara itu, Wakil Menteri Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Imagawa Takao, menyampaikan apresiasi atas kerja sama tersebut yang dinilai memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

"Hubungan persahabatan Indonesia dan Jepang telah berlangsung lebih dari enam dekade. Proyek ini adalah wujud nyata dari visi bersama untuk memperluas akses digital yang inklusif dan berkelanjutan," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Kominfo dan Kementerian Dalam Negeri serta Komunikasi Jepang yang ditandatangani pada November 2023, dengan fokus pada pengembangan Open RAN sebagai area kolaborasi prioritas.

Kolaborasi ini mempertemukan Search Group, penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Indonesia, dengan Orexsis perusahaan patungan antara NTT Docomo dan NEC dari Jepang.

"Inisiatif ini mendukung kebijakan nasional Indonesia dalam memperluas akses internet bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Imagawa.

Ia menegaskan, Pemerintah Jepang akan terus mendukung kemitraan publik-swasta di bidang digitalisasi dan berharap program ini dapat menjadi model percontohan bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar