BKHIT Kalbar dorong akselerasi ekspor Kratom dan Arwana - Berita Indokalbar.com

01 Oktober 2025

BKHIT Kalbar dorong akselerasi ekspor Kratom dan Arwana


Pontianak - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Barat (BKHIT Kalbar) menggelar Giat Akselerasi Ekspor Kratom dan Ikan Arwana di Pelabuhan Dwikora Pontianak guna mendorong peningkatan ekspor komoditas unggulan daerah. 

"Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tata kelola perdagangan berkelanjutan serta mendorong peningkatan ekspor komoditas unggulan daerah, khususnya kratom dan ikan arwana," kata Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean saat pelepasan perdana ekspor Kratom di pelabuhan Dwikora Pontianak, Selasa.

Sejumlah pejabat hadir pada kesempatan tersebut, di antaranya perwakilan Gubernur Kalbar, Ketua Komisi IV DPR RI, Wali Kota Pontianak, Bupati Kapuas Hulu, jajaran BKHIT Kalbar, serta perwakilan berbagai pemangku kepentingan terkait.

"Kehadiran para pihak tersebut menegaskan dukungan penuh terhadap upaya memperkuat sektor ekspor hasil bumi Kalbar," ujar dia.

Sahat mengatakan akselerasi ekspor itu bertujuan meningkatkan daya saing produk unggulan Kalbar di pasar internasional.

"Selama ini pengiriman barang dari Kalbar harus melalui Surabaya atau Jakarta terlebih dahulu. Namun hari ini, Pontianak bisa langsung mengekspor ke luar negeri. Salah satunya kratom ke India serta ikan Red Arwana ke Taiwan," kata Sahat.

Ia menambahkan, kolaborasi pemerintah pusat, daerah, DPR RI dan pelaku usaha menjadi langkah nyata dalam memperlancar ekspor, mulai dari sertifikasi karantina hingga pelepasan resmi produk ke pasar global.

"Dengan dukungan regulasi dan pengawasan karantina, ekspor komoditas Kalbar diharapkan terus meningkat dan memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat," katanya.

Sementara itu, Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak Ribut Heru Santoso yang mewakili manajemen PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak, menilai kegiatan itu sebagai tonggak penting bagi perekonomian daerah.

"Pelepasan ekspor ikan Arwana Super Red tujuan Taiwan berjumlah 150 ekor dengan nilai Rp108,75 juta, serta ekspor kratom sebanyak 343,5 ton ke India dengan nilai Rp15,48 miliar. Ini tentu berdampak signifikan terhadap pendapatan daerah sekaligus memangkas jalur distribusi ekspor yang sebelumnya harus melalui kota lain," kata Ribut.

IPT Pelindo siap berkolaborasi dalam mendukung kelancaran ekspor komoditas unggulan Kalbar, katanya, menegaskan. 

"Sebagai port operator, kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan kesiapan fasilitas dan peralatan, serta terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder. Dukungan ini kami berikan demi kelancaran ekspor, termasuk kratom ke India," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar